Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap pengusaha usaha kecil dan menengah yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada pengusaha UKM. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 13 April 2010 hingga 20 Mei 2010. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 UKM yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 70 kuesioner atau 70. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 30 buah atau 30. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 65 buah atau 92,86, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 5 buah atau 7,14. Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.1. 67 53 Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No. Keterangan Auditor Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 100 100 2. Jumlah kuesioner yang kembali 70 70 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 30 30 4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 5 7,14 5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 65 92,86 Sumber: Data primer yang diolah 2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha UKM di wilayah Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Berikut ini adalah tabel hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 41 63.1 63.1 63.1 Perempuan 24 36.9 36.9 100.0 Total 65 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sekitar 41 orang atau 63,1 responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 24 orang atau 36,9 responden berjenis kelamin wanita. Hal ini disebabkan 68 karena pengusaha UKM yang berjenis kelamin laki-laki lebih memiliki kemampuan untuk merintis dan memulai usahanya dengan baik, sehingga tingkat pemahaman, kepatuhan dalam hal kewajiban perpajakan akan semakin baik. Sehingga sangat kecil kemungkinan untuk dikenakan sanksi perpajakan karena memiliki kesadaran akan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Sedangkan wanita, hanya sedikit yang menginginkan dirinya menjadi seorang pengusaha UKM. Ini berarti kemampuan wanita dalam merintis atau memulai usaha sangat terbatas, sehingga wanita cenderung kurang memiliki pemahaman akan perpajakan. b. Deskripsi responden berdasarkan usia Berikut ini adalah tabel hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 35 Tahun 35 53.8 53.8 53.8 35-45 Tahun 21 32.3 32.3 86.2 45 Tahun 9 13.8 13.8 100.0 Total 65 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 35 orang atau 53,8 responden berusia kurang dari 35 tahun, ini disebabkan karena pada usia 35 banyak orang yang ingin memulai untuk membuka usaha kecil-kecilan dan menjadi seorang pengusaha UKM yang sukses dan berpengetahuan, 69 sehingga mereka termotivasi untuk mencoba melakukan bisnis. Ini berarti pada usia 35 pengusaha UKM lebih mempunyai kesadaran terhadap kewajiban perpajakan, sehingga besar kemungkinan untuk melakukan kewajiban perpajakannya dan meminimalkan sanksi yang dikenakan apabila pengusaha tersebut melanggar aturan. Sedangkan 21 orang atau 32,3 responden berusia 35 sampai 45 tahun, ini berarti pada usia 35 sampai 45 pengusaha UKM cukup mempunyai pemahaman dan kesadaran terhadap kewajiban perpajakan. Dan sisanya sebesar 9 orang atau 13,8 responden berusia lebih dari 45 tahun. Hal ini disebabkan pada usia ini mereka kurang paham mengenai perpajakan, sehingga mereka menyewa jasa konsultan untuk mengatasi permasalahan perpajakannya. c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Berikut ini adalah tabel hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMA 24 36.9 36.9 36.9 Diploma I, II, III 8 12.3 12.3 49.2 Strata 1 30 46.2 46.2 95.4 Strata 2 3 4.6 4.6 100.0 Total 65 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu S1 dengan jumlah 30 responden atau 46,2. Sisanya sebesar 36,9 atau sebanyak 24 orang 70 berpendidikan terakhir SLTA, Diploma sebanyak 8 orang atau 12,3 dan sebesar 4,6 atau sebanyak 3 orang berpendidikan terakhir Strata Dua S2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden berpendidikan S1 merupakan responden terbanyak, karena dapat dikatakan mereka yang berpendidikan ini memiliki pemahaman yang memadai mengenai pajak, sehingga akan patuh dalam kewajiban perpajakannya dan dapat meminimalkan sanksi yang diterima apabila ia melanggar peraturan perpajakan. d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama bekerja Berikut ini adalah tabel hasil uji deskripsi responden berdasarkan lama bekerja. Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 Tahun 22 33.8 33.8 33.8 3-10 Tahun 32 49.2 49.2 83.1 10 Tahun 11 16.9 16.9 100.0 Total 65 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.5 di atas, responden yang telah menjadi pengusaha UKM kurang dari 3 tahun berjumlah 22 orang atau sebesar 33,8. Sedangkan bagi responden yang telah menjadi pengusaha UKM selama 3 sampai 10 tahun berjumlah 32 orang atau sebesar 49,2, jumlah ini merupakan jumlah responden terbanyak dalam kategori lama menjadi 71 pebgusaha UKM jika dibandingkan dengan jumlah responden pada kategori yang sama. Responen yang telah menjadi pengusaha UKM lebih dari 10 tahun sebanyak 11 orang atau sebesar 16,9. Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu S1 dengan jumlah 30 responden atau 60. Hal ini mengindikasikan bahwa pengalaman yang dimiliki pengusaha UKM lebih banyak dibandingkan dengan masa kerja lainnya. Karena dapat dikatakan tingkat pemahaman pajak yang dimiliki oleh pengusaha UKM lebih matang, sehingga mereka menyadari bahwa peran perpajakan dalam perekonomian suatu negara akan berjalan dengan baik serta meningkatkan pendapatan negara yang bersumber dari pajak. 72

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KOTA MALANG

3 36 20

PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN, PELAYANAN FISKUS, KEMUDAHAN DAN KETEGASAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA UKM DI KOTA MOJOKERTO

2 19 19

Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM)

2 15 119

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, MOTIVASI DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Empiris pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Temanggung)

0 12 109

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KOTA MEDAN.

1 8 31

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KONDISI LINGKUNGAN Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Dan Kondisi Lingkungan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Oran

0 6 18

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITASPERPAJAKAN , SANKSI PERPAJAKAN, DAN Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Dan Kondisi Lingkungan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada

0 2 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEWAJIBAN MORAL DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Hotel Di Kota Surakarta.

1 5 16

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG PENERAPAN PP NO. 46 TAHUN 2013, PEMAHAMAN PERPAJAKAN, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI KOTA YOGYAKARTA.

3 29 155

kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah

0 0 7