B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel dengan 65 sampel responden. Tabel dibawah ini
adalah hasil uji validitas variabel tingkat pemahaman pengusaha UKM terhadap kewajiban perpajakannya.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman
Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
Pertanyaan 1 0,276
0,026 Valid
Pertanyaan 2 0,210
0,093 Tidak Valid
Pertanyaan 3 0,512
0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,545
0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,499
0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,423
0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,459
0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,485
0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,496
0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,483
0,000 Valid
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 4.7 Lanjutan Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman
Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
Pertanyaan 11 0,466
0,000 Valid
Pertanyaan 12 0,277
0,026 Valid
Pertanyaan 13 0,363
0,003 Valid
Pertanyaan 14 0,515
0,000 Valid
Pertanyaan 15 0,489
0,000 Valid
Pertanyaan 16 0,457
0,000 Valid
Pertanyaan 17 0,466
0,000 Valid
Pertanyaan 18 0,283
0,022 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
73
Tabel 4.7 menunjukkan variabel pemahaman mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05, terkecuali satu pertanyaan dari pemahaman yaitu pertanyaan P2 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai
signifikansi diatas 0,05, ini menandakan bahwa untuk butir pertanyaan 2 tidak mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur, sehingga
harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Karena jika diikutsertakan maka akan menghasilkan data
yang tidak valid dan akan berdampak pada tingkat reliabilitas dan signifikansinya.
Tabel berikut ini adalah hasil uji validitas variabel tingkat pemahaman pengusaha UKM terhadap kewajiban perpajakannya
setelah pertanyaan ke-2 dikeluarkan.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Setelah P2 Dikeluarkan
Butir Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
Pertanyaan 1 0,276
0,026 Valid
Pertanyaan 3 0,512
0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,545
0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,499
0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,423
0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,459
0,000 Valid
Pertanyaan 8 0,485
0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,496
0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,483
0,000 Valid
Pertanyaan 11 0,466
0,000 Valid
Pertanyaan 12 0,277
0,026 Valid
Pertanyaan 13 0,363
0,003 Valid
Pertanyaan 14 0,515
0,000 Valid
Pertanyaan 15 0,489
0,000 Valid
Pertanyaan 16 0,457
0,000 Valid
74
Pertanyaan 17 0,466
0,000 Valid
Pertanyaan 18 0,283
0,022 Valid
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.8 menunjukkan variabel tingkat pemahaman
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti butir pertanyaan
untuk variabel tingkat pemahaman dapat dikatakan valid, yakni mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada instrumen
penelitian dan dapat digunakan untuk penelitian berikutnya. Tabel berikut ini adalah hasil uji validitas variabel tingkat
kepatuhan pengusaha UKM terhadap kewajiban perpajakannya.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan
Sumber: Data primer yang diolah Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig 2-Tailed
Keterangan Pertanyaan 1
0,703 0,000
Valid Pertanyaan 2
0,530 0,000
Valid Pertanyaan 3
0,287 0,020
Valid Pertanyaan 4
0,412 0,001
Valid Pertanyaan 5
0,533 0,000
Valid Pertanyaan 6
0,654 0,000
Valid Pertanyaan 7
0,198 0,144
Tidak Valid Pertanyaan 8
0,581 0,000
Valid Pertanyaan 9
0,565 0,000
Valid Pertanyaan 10
0,390 0,000
Valid Pertanyaan 11
0,536 0,000
Valid Pertanyaan 12
0,417 0,001
Valid
Tabel 4.9 menunjukkan variabel kepatuhan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05, terkecuali satu pertanyaan dari kepatuhan yaitu butir
75
pertanyaan 7 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05, ini menandakan bahwa untuk butir pertanyaan
7 tidak mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data
selanjutnya. Karena jika diikutsertakan maka akan menghasilkan data yang tidak valid dan akan berdampak pada tingkat reliabilitas dan
signifikansinya. Tabel dibawah ini adalah hasil uji validitas variabel tingkat
kepatuhan pengusaha UKM mengenai kewajiban perpajakannya, setelah pertanyaan ke-7 dikeluarkan.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas setelah K7 dikeluarkan
Sumber: Data primer yang diolah Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig
2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1
0,703 0,000
Valid Pertanyaan 2
0,530 0,000
Valid Pertanyaan 3
0,287 0,020
Valid Pertanyaan 4
0,412 0,001
Valid Pertanyaan 5
0,533 0,000
Valid Pertanyaan 6
0,654 0,000
Valid Pertanyaan 8
0,581 0,000
Valid Pertanyaan 9
0,565 0,000
Valid Pertanyaan 10
0,390 0,000
Valid Pertanyaan 11
0,536 0,000
Valid Pertanyaan 12
0,417 0,001
Valid
Tabel 4.10 menunjukkan variabel kepatuhan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti butir pertanyaan untuk variabel tingkat kepatuhan dapat dikatakan valid, yakni mampu
76
mengungkapkan sesuatu yang diukur pada instrumen penelitian dan dapat dugunakan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel dibawah ini adalah hasil uji validitas variabel ketegasan sanksi perpajakan.
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Ketegasan Sanksi Perpajakan
Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig 2-Tailed
Keterangan Pertanyaan 1
0,652 0,000
Valid Pertanyaan 2
0,631 0,000
Valid Pertanyaan 3
0,602 0,000
Valid Pertanyaan 4
0,697 0,000
Valid Pertanyaan 5
0,549 0,000
Valid Pertanyaan 6
0,719 0,000
Valid Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan variabel ketegasan sanksi perpajakan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti butir pertanyaan untuk variabel ketegasan sanksi perpajakan dapat dikatakan valid,
yakni mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada instrumen penelitian dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel dibawah ini adalah hasil uji validitas variabel kewajiban perpajakan pengusaha UKM.
77
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Kewajiban Perpajakan
Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig 2-Tailed
Keterangan Pertanyaan 1
0,764 0,000
Valid Pertanyaan 2
0,620 0,000
Valid Pertanyaan 3
0,547 0,000
Valid Pertanyaan 4
0,709 0,000
Valid Pertanyaan 5
0,708 0,000
Valid Pertanyaan 6
0,742 0,000
Valid Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel kewajiban perpajakan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti butir pertanyaan untuk variabel kewajiban perpajakan dapat dikatakan valid, yakni
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada instrumen penelitian dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas variabel tingkat pemahaman pengusaha UKM.
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Pemahaman
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.736 .751
17 Sumber: Data primer yang diolah
78
Tabel 4.13 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel pemahaman sebesar 0,736, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha
lebih besar dari 0,6. Artinya bahwa, pernyataan dalam variabel tingkat pemahaman dapat dikatakan konsisten dari
instrumen penelitian. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas variabel tingkat kepatuhan
pengusaha UKM.
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Kepatuhan
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.707 .740
11 Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.14 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel kepatuhan sebesar 0,707, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha
lebih besar dari 0,6. Artinya bahwa, pernyataan dalam variabel tingkat kepatuhan dapat dikatakan konsisten dari
instrumen penelitian.
79
Tabel 4.15 Hasil Uji Realibiltas Variabel
Ketegasan Sanksi Perpajakan
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.714 .716
6 Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.15 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel ketegasan sanksi perpajakan sebesar 0,714, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Artinya
bahwa, pernyataan dalam variabel tingkat kepatuhan dapat dikatakan konsisten dari instrumen penelitian.
Berikut ini adalah tabel hasil uji realibilitas variabel ketegasan sanksi perpajakan.
Tabel 4.16 Hasil Uji Realibilitas Variabel
Kewajiban Perpajakan
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.757 .771
6 Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.16 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel kewajiban perpajakan sebesar 0,757, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
80
croanbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Artinya bahwa, pernyataan
dalam variabel ketegasan sanksi perpajakan dapat dikatakan konsisten dari instrumen penelitian.
Hal ini menunjukkan bahwa, setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti,
bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor
dan tolerance. Regresi yang bebas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF 10 dan tolerance 0,10, maka
data tersebut dikatakan tidak terjadi multikolonieritas. Berikut ini adalah tabel hasil dari uji multikolonieritas.
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 TP
.693 1.442
TK
.521 1.920
TKS
.670 1.493
Sumber: Data yang diolah
81
Berdasarkan tabel 4.17 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor VIF disekitar
angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance 0,693; 0,521; 0,670 untuk variabel tingkat pemahaman, tingkat
kepatuhan dan ketegasan sanksi perpajakan, sedangkan untuk perhitungan VIF sebesar 1,442; 1,920; dan 1,493 untuk variabel
tingkat pemahaman, tingkat kepatuhan dan ketegasan sanksi perpajakan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
semua variabel independen tidak memiliki masalah multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan hasil uji normalitas.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
82
Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. c.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan hasil uji
heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.1
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
83
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y
dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan
regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kewajiban perpajakan atas pengusaha UKM berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitu pemahaman, kepatuhan dan ketegasan sanksi perpajakan.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis, yaitu:
a. Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji koefisien determinasi.
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.962
a
.925 .922
.932 a. Predictors: Constant, TKS, TK, TP
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.18 menunjukkan nilai R sebesar 0,962 atau 96,2. Hal
ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara pemahaman, kepatuhan dan ketegasan sanksi perpajakan terhadap kewajiban
84
perpajakan adalah sangat kuat karena berada dikisaran 0,80-1,00 Riduwan dan Ahmad, 2007:62. Nilai Adjusted R Square sebesar
0,922 atau 92,2, ini menunjukkan bahwa variabel kewajiban perpajakan yang dapat dijelaskan oleh variabel pemahaman,
kepatuhan dan ketegasan sanksi perpajakan adalah sebesar 92,2, sedangkan sisanya sebesar 0,078 atau 7,8 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. b.
Hasil Uji Statistik t Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.19, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a.
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 8.313
1.417 5.866
.000 TP
-.018 .005
-.143 -3.900
.000 TK
-.066 .028
-.081 -2.319
.024 TKS
.832 .034
.912 24.802
.000 a. Dependent Variable: TKP
Sumber: Data primer yang diolah
85
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh tingkat pemahaman terhadap kewajiban perpajakan pengusaha UKM
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel pemahaman mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,00. Hal ini
berarti menerima H
a1
sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman berpengaruh secara signifikan terhadap kewajiban perpajakan karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pemahaman lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan pengusaha UKM
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel kepatuhan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,024. Hal ini
berarti menerima H
a1
sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman berpengaruh secara signifikan terhadap kewajiban perpajakan karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kepatuhan lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh ketegasan sanksi perpajakan terhadap kewajiban perpajakan pengusaha UKM
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel ketegasan sanksi perpajakan mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,000, dengan nilai beta yang dihasilkan sebesar 24,802. Hal ini berarti menerima H
a3
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel ketegasan
sanksi perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kewajiban
86
perpajakan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ketegasan sanksi perpajakan lebih kecil dari 0,05.
c. Hasil Uji Statistik F
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji statistik F.
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
656.200 3
218.733 252.042
.000
a
Residual 52.939
61 .868
Total 709.138
64 a. Predictors: Constant, TKS, TK, TP
b. Dependent Variable: TKP
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh pemahaman, kepatuhan dan ketegasan sanksi perpajakan terhadap kewajiban perpajakan.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20 nilai F diperoleh sebesar 252,042 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H
a4
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman, kepatuhan dan ketegasan sanksi
perpajakan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kewajiban perpajakan.
C. Pembahasan