Tabel 4.5. Tenaga ParamedisNon Medis di Kecamatan Batang Toru No.
Tenaga Medis Jumlah Jiwa
1 Dokter
1 2
Bidan 36
3 Perawat
10 4
Perawat Gigi 1
5 Adminitasi
2
Jumlah 50
Sumber: Kecamatan Batang Toru Dalam Angka, 2009. Selanjutnya fasilitas pendidikan berupa sarana pendidikan yang tersedia di
Kecamatan Batang Toru adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Batang Toru No.
Sarana Jumlah Unit
1 TK
2 2
SD 26
3 SLTP
5 4
SLTA 4
Jumlah 37
Sumber: Kecamatan Batang Toru Dalam Angka, 2009.
4.2. Deskripsi Kegiatan yang Dilaksanakan Pertambangan Emas Martabe
4.2.1. PT. Agincourt Resources
PT. Agincourt Resources selanjutnya disebut PTAR adalah sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Oxiana Ltd. melalui proses akuisisi Agincourt
Resources Ltd pada awal tahun 2007. PTAR melakukan kegiatan pertambangan emas dan perak di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera
Utara. Letak kegiatan pertambangan ini berdekatan dengan infrastruktur dan fasilitas yang telah tersedia serta dilalui jalur Trans-Sumatera. Kegiatan pertambangan ini
Universitas Sumatera Utara
dikenal sebagai “Proyek Martabe”, yang terletak di sebelah baratlaut Kecamatan Batang Toru sekitar 40 km tenggara dari kota pantai Sibolga dan 25 km sebelah
baratlaut kota Padang Sidempuan. Cadangan emas dan perak yang utama dalam proyek ini terdapat pada tempat
yang dinamakan Deposit Purnama yang merupakan hasil proses epitermal sulfidasi tinggi, yang berhasil ditemukan pada tahun 1997 melalui proses pengambilan contoh
endapan sungai oleh Normandy Anglo Asia Ltd, melalui kontrak karyanya berdasarkan Keppres No. B-143Pres1997 tertanggal 17 Maret 1997, dan mengalami
tiga kali pengurangan luas, saat ini mencakup areal seluas 2.563 km
2
. Luas awal kontrak karya adalah 6.590,6 km
2
, setelah perubahan pertama menjadi 3.977,4 km
2
, dan setelah perubahan kedua menjadi 2.563 km
2
. Areal kontrak karya ini mencakup Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten
Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, dan Kota Padang Sidempuan. Tambang Tor Sipalpal deposit purnama memiliki prospek
sebesar 40,5 juta ton bijih tambang kadar emas rata-rata 2,2 gram per ton dan kadar perak rata-rata 35,2 gram per ton. Diperkirakan akan memproduksi 81 ton 2,6 juta
oz emas dan 1.212 ton sekitar 38,9 juta oz perak. Pengolahan bijih akan dilaksanakan dengan metode penambangan Carbon in Leach CIL. Dengan rencana
pengolahan bijih emas sebesar 4,5 juta ton per tahun, maka umur tambang diperkirakan selama 9 tahun.
Proyek Martabe dilakukan dengan metode penambangan terbuka, dan proses pengambilan emas dengan sianida secara konvensional, serta penempatan tailing di
Universitas Sumatera Utara
daratan. Proyek Martabe akan menghasilkan bijih emas dan perak yang kemudian diolah oleh PT Aneka Tambang di Jakarta untuk meningkatkan kemurnian emas dan
perak yang tinggi. 1 Penambangan Bijih
Proyek Tambang Emas Martabe menerapkan penambangan terbuka open pit mining dengan urutan kegiatan 1 pengupasan tanah pucuk, 2 penggalian
batuan penutup, 3 penempatan tanah pucuk dan batuan penutup, 4 penambangan bijih emas, 5 penghancuran dan penimbunan bijih.
Rencana penambangan bijih emas dari tahun ke-2 hingga tahun ke-8 berkisar kurang lebih 4,5 juta ton per tahun. Dengan demikian total bijih yang akan
ditambang dari tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-8 adalah 31,5 juta ton Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Rencana Penambangan Bijih Emas hingga Tahun ke-8 Tahun
Lokasi Penambangan
Bijih kt Batuan sisa
kt Total kt
Tahun 2 Tor Sipalpal
4.500 3.696
8.196 Tahun 3
Tor Sipalpal 4.500
8.578 11.078
Tahun 4 Tor Sipalpal
4.500 6.482
10.982 Tahun 5
Tor Sipalpal 4.500
4.428 8.928
Tahun 6 Tor Sipalpal
4.500 3.559
8.059 Tahun 7
Tor Sipalpal 4.500
2.906 7.406
Tahun 8 Tor Sipalpal
4.500 2.381
6.881 Sumber: Martabe Gold Silver Project, Feasibility Study, Mining, July 2007 oleh
RSG Global
Universitas Sumatera Utara
2 Pengolahan Bijih Pengolahan bijih akan menggunakan proses Carbon-In-Leach Ca di mana
sodium sianida dicampur untuk melarutkan butiran halus emas dan perak. Pengolahan bijih dirangkum berdasarkan bagian-bagian di bawah ini:
a Comminution
Dari penyimpanan bijih, bijih yang telah dihancurkan dimasukkan ke dalam mill feed melalui ban berjalan untuk dihancurkan hingga mencapai ukuran
yang cocok untuk pengolahan lebih lanjut. Penghancuran akan menggunakan penghancur kerikil kembarganda agar dapat menghasilkan produk yang
berukuran 10mm, yang kemudian dipindahkan ke ball mill yang mengolah produk menjadi seukuran 150 mikron.
b Pelindihan Leaching
Bijih halus tersebut kemudian dilindihkan menggunakan alternatif proses yang terbaik sesuai dengan kondisi setempat. Pemilihan proses penggilingan dan
pelindihan sianida dilakukan secara konvensional, di mana bijih yang telah digiling dilindihkan selama 24 jam dalam tangki-tangki dengan menggunakan
larutan sodium sianida. Oksigen merupakan salah satu reagen yang diserap selama proses sianidasasi,
dan bila ditemukan oksigen terlarut walaupun dalam kadar yang rendah, maka kecepatan pelindihan akan menurun. Udara atau gas oksigen dengan
,
tingkat kemurnian tinggi dapat digelembungkan melalui bubur pulp untuk
meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut.
Universitas Sumatera Utara
Disolusi emas menggunakan dilute aerated cyanide solution dapat dibaca pada persamaan berikut: 4Au + 8NaCN + 0
2
+ 2H
2
0 = 4NaAUCN
2
+ 4NaOH Persamaan yang sesuai analogues equation diberikan juga untuk perak.
Karbon aktif berperan sebagai busa sponge yang menyerap aurocyanide dan ion-ion kompleks lainnya dalam larutan. Partikel karbon yang keras lebih
besar dari ukuran partikel bijih dapat dicampurkan dengan lumpur bijih dan sianida. Kompleks sianida emas gold cyanide complex diserap ke dalam
karbon. Karena partikel karbon lebih besar dari pada partikel bijih, maka karbon kasar dapat dipisahkan dari lumpur bijih tersebut dengan penyaringan
menggunakan lembaran kawat berlubang wire mesh. Setelah karbon dikeluarkan dari lumpur bijih maka emas dan perak dilarutkan
kembali dari karbon melalui elution, atau desorpsi emas pada suhu sianida yang tinggi dan pH. Kadar pH ditingkatkan dengan menambahkan sodium
hidroksida, selain untuk kadar kekentalan Lumpur dalam sirkuit pelindihan yang disebabkan oleh tanah liat.
c Elusi, Electrowinning dan Carbon Regeneration
Larutan eluate dengan kadar emas dan perak tinggi yang dihasilkan dari proses elution dialirkan melalui sel-sel electrowinning di mana emas dan
perak dipresipitasi ke katoda. Peleburan bahan presipitat katoda menjadikan emas dan perak semakin halus, sehingga menghasilkan batangan atau Dore
yang merupakan gabungan emas dan perak. Di Martabe, batangan-batangan tersebut diperkirakan mengandung ±5-10 emas dan ±88 - 93 perak dan
Universitas Sumatera Utara
±2 bahan dasar. Produk ini kemudian akan diangkut ke pabrik pemurnian logam mulia di Jakarta untuk diolah menjadi batangan emas dan batangan
perak. d
Detoksifikasi Tailing Underflow dipompa ke dalam pengental tailing dan terjadi suatu detoksifikasi
primer untuk mengurangi kadar sianida dalam larutan tailing sebelum dialirkan ke fasilitas penampungan tailing tailing storage facilityTSF.
Bahan kimia yang digunakan untuk proses detoksifikasi adalah SMBS sodium metabisulphite. Proses detoksifikasi memompa udara melalui tailing
sambil :
,
menambahkan sodium metabisulphite yang melepaskan S02 dan kapur untuk menjaga kadar pH di kisaran 8,5.
4.2.2. Ketenagakerjaan