Distribusi Jawaban Responden Atas Dampak Sosial

emas menjadi Rp.1.442.727,-. Hal ini menunjukkan terdapat pertambangan pendapatan responden sebesar Rp.302.727,- 26,55 dengan kehadiran perusahaan pertambangan. Peningkatan ini terjadi karena dengan aktivitas pertambangan, memberikan multiplier effect terhadap kegiatan-kegiatan perekonomian di daerah sekitar pertambangan. Sesuai dengan pekerjaan responden yang ada sebagai PNS, dimana pendapatan PNS tidak berhubungan dengan perusahaan, oleh karena itu dilakukan analisis perbandingan pendapatan responden tanpa PNS. Sesuai dengan hasil analisis tersebut, maka rata-rata pendapatan responden sebelum pertambangan emas keadaan tahun 2003 adalah sebesar Rp.1.118.500,- dan sesudah pertambangan emas keadaan tahun 2010 adalah sebesar Rp.1.406.500,-. Dengan demikian, terdapat peningkatan pendapatan responden selain PNS sebesar Rp. 288.000,- 25,75. 4.4. Distribusi Jawaban Responden

4.4.1. Distribusi Jawaban Responden Atas Dampak Sosial

Penjelasan responden atas variabel dampak sosial dari pertambangan emas terlihat sebagaimana disajikan pada Tabel 4.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Penjelasan Responden Atas Dampak Sosial Skor No Pernyataan SS S KS TS STS Total 1. Ketersediaan prasarana pendidikan bertambah 13,6 70,9 15,5 100 2. Terjadi peningkatan kualitas tenaga pendidik 52,7 30,9 16,4 100 3. Kemampuan untuk memenuhi uang sekolah anak lebih baik 11,8 66,4 21,8 100 4. Kemampuan untuk membeli buku- buku pelajaran anak lebih baik 8,2 64,5 27,3 100 5. Kebutuhan-kebutuhan lainnya untuk anak di sekolah dapat saya penuhi 12,7 67,3 20,0 100 6. Ketersediaan prasarana kesehatan bertambah 64,5 21,8 13,6 100 7. Perusahaan memberikan pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat 10,9 50,0 39,1 100 8. Terjadi peningkatan kualitas tenaga kesehatan 60,0 25,5 14,5 100 Sumber: Data primer diolah, 2010. Keterangan : SS = sangat setuju; S = setuju; KS = kurang setuju; TS = tidak setuju; STS = sangat tidak setuju. Dari keterangan yang diperoleh dari rekapitulasi jawaban responden pada Tabel 4.15, dapat dijelaskan bahwa usaha pertambangan emas meningkatkan ketersediaan prasarana pendidikan di daerah tersebut. Hal ini sesuai dengan banyaknya responden yang setuju dengan pernyataan yang diajukan yakni sebanyak 70,9 menyatakan setuju dan sebanyak 13,6 menyatakan sangat setuju. Peningkatan ketersediaan sarana pendidikan ini berhubungan dengan program perusahaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan. Universitas Sumatera Utara Selain pertambahan prasarana pendidikan, dalam bidang pendidikan, juga dilakukan peningkatan kualitas para guru sebagai tenaga pendidik. Hal ini sesuai dengan jawaban mayoritas responden yang menyatakan setuju terhadap penyataan yang diajukan, yakni 52,7. Peningkatan kualitas tenaga pendidik ini berhubungan dengan program pengembangan masyarakat di bidang pendidikan yang dilakukan oleh perusahaan. Peningkatan pendapatan responden juga meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi uang sekolah anak. Berdasarkan jawaban responden, sebanyak 66,4 menyatakan setujua dan sebanyak 11,8 menyatakan sangat setuju. Demikian juga halnya jika ada kebutuhan yang lain di sekolah, para responden mampu memenuhinya dengan baik. Hal ini sesuai dengan jawaban responden, dimana 64,5 menyatakan setuju mereka mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya untuk anak di sekolah, selanjutnya sebanyak 8,2 menyatakan sangat setuju. Dampak dari kehadiran perusahaan pertambangan emas terhadap fasilitas kesehatan berupada pertambangan ketersediaan prasarana kesehatan, sesuai dengan jawaban responden sebanyak 64,5 menyatakan setuju. Pertambahan prasarana kesehatan adalah berupa pertambahan klinik di dalam perusahaan, yang walaupun khusus untuk karyawan perusahaan, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk peran aktif dokter dan para medik dalam Posyandu untuk penyuluhan. Selain itu perusahaan juga aktif memberikan bantuan obat-obatan ke puskesmas-puskesmas yang terdapat di sekitar perusahaan, khususnya bila terjadi wabah penyakit. Universitas Sumatera Utara Perusahaan juga memberikan pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat, sesuai dengan jawaban responden sewbanyak 50 menyatakan setuju dan sebanyak 10,9 menyatakan sangat setuju. Program pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat merupakan tanggung jawab sosial perusahaan CSR yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan dan bantuan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Demikian juga halnya dalam peningkatan kualitas tenaga kesehatan, sebanyak 60 menyatakan setuju. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan juga merupakan bagian dari kegiatan CSR dibidang kesehatan. 4.4.2. Distribusi Jawaban Responden Atas Dampak Ekonomi Penjelasan responden atas variabel dampak ekonomi dari pertambangan emas terlihat sebagaimana disajikan pada Tabel 4.16. Dari keterangan yang diperoleh dari rekapitulasi jawaban responden pada Tabel 4.16, dapat dijelaskan bahwa usaha pertambangan emas meningkatkan kesempatan kerja di daerah sekitarnya. Hal ini diperkuat dengan banyaknya responden yang setuju dengan pernyataan yang diajukan bahwa usaha pertambangan emas membuka kesempatan kerja yang cukup besar di daerah ini yakni sebanyak 68,4 dan sebanyak 13,6 menyatakan sangat setuju. Demikian juga bahwa tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha pertambangan emas di daerah ini cukup tinggi, sebanyak 60,9 responden menyatakan setuju dan sebanyak 7,3 menyatakan sangat setuju. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Penjelasan Responden Atas Dampak Ekonomi Skor No Pernyataan SS S KS TS STS Total 1. Usaha pertambangan emas membuka kesempatan kerja yang cukup besar di daerah ini 13,6 68,4 18,2 100 2. Tingkat penyerapan tenaga kerja pada usaha pertambangan emas di daerah ini cukup tinggi 7,3 60,9 31,8 100 3. Tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja di perusahaan 9,1 66,4 24,5 100 4. Upah yang diterima karyawan perusahaan sesuai dengan harapan masyarakat 64,5 22,7 12,7 100 5. Pertambangan emas mengakibatkan peningkatan aktivitas usaha yang telah ada di daerah ini 66,4 21,8 11,8 100 6. Usaha pertambangan emas meningkatkan penghasilan responden 64,5 20,9 14,5 100 7. Pertambangan emas menumbuhkan peluang usaha lain bagi masyarakat di desa ini 11,8 64,5 23,6 100 8. Perusahaan melakukan program pengembangan ekonomi masyarakat di daerah ini 58,2 31,8 10,0 100 Sumber: Data primer diolah, 2010. Keterangan : SS = sangat setuju; S = setuju; KS = kurang setuju; TS = tidak setuju; STS = sangat tidak setuju. Dari sejumlah tenaga kerja yang direkrut oleh perusahaan, untuk beberapa pekerjaan tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja di perusahaan. Hal ini sesuai dengan jawaban sebagian besar responden 66,4 yang menyatakan setuju dan sebanyak 9,1 menyatakan sangat setuju. Dalam hal upah yang diterima oleh karyawan perusahaan, sebanyak 64,5 menyatakan bahwa upah yang diterima Universitas Sumatera Utara karyawan perusahaan sesuai dengan harapan masyarakat. Namun demikian masih terdapat sebanyak 12,4 yang menyatakan bahwa upah yang diterima karyawan perusahaan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Hal ini terjadi karena pada beberapa kejadian, perusahaan membayarkan gaji pokok sesuai UMR tanpa upah lembur karyawan dengan alasan kekurangmampuan keuangan. Hal ini terjadi pada masa transisi pengalihan ke manajemen baru, dimana tidak ada kerja lembur sebagai tambahan gaji pokok karyawan hanya menerima gaji pokok saja. Kehadiran pertambangan emas sebagai aktivitas usaha sekaligus juga mengakibatkan peningkatan aktivitas ekonomiusaha yang telah ada di daerah ini, seperti perdagangan, pengangkutan, warung makan dan sebagainya. Dalam hal ini sebanyak 66,4 responden menyatakan setuju, namun sebanyak 11,8 responden menyatakan tidak setuju. Hal ini disebabkan karena ada sebagian usaha yang tidak mengalami perubahan, seperti pertukangan dan sebagian jasa angkutan. Dalam hal meningkatkan penghasilan responden, sebagian besar 64,5 responden menyatakan setuju bahwa usaha pertambangan emas meningkatkan penghasilan mereka. Sedangkan sebanyak 14,5 menyatakan tidak setuju. Para responden yang mengalami peningkatan pendapatan pada umumnya adalah karyawan perusahaan, pedagang, dan jasa angkutan dan perbengkelan. Sedangkan responden yang tidak mengalami peningkatan pendapatan adalah PNS dan sebagian petani. Kehadiran pertambangan emas juga menumbuhkan peluang usaha lain bagi masyarakat di desa ini. Sesuai dengan jawaban sebagian besar responden 64,5 menyatakan setuju dan sebanyak 11,8 menyatakan sangat setuju. Beberapa peluang Universitas Sumatera Utara usaha lain bagi masyarakat akibat kehadiran pertambangan emas, seperti usaha yang langsung berhubungan dengan perusahaan adalah penyediaan truk-truk angkutan, penyediaan mobil kebutuhan perusahaan yang seluruhnya dilakukan dengan sistem kontrak. Selain itu permintaan terhadap berbagai kebutuhan karyawan juga akan meningkat yang sekaligus akan meningkatkan peluang usaha kepada masyarakat sekitar. Dalam upaya menjalin hubungan dengan masyarakat, perusahaan juga melakukan program pengembangan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi pertambangan, diantaranya adalah penyuluhan pertanian intensif termasuk pengolahan hasil pertanian, peningkatan keterampilan para petani, ibu-ibu, penguasa perbengkelan dan pertukangan, dan program-program pengembangan ekonomi lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa usaha pertambangan emas di Kecamatan Batang Toru memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. 4.4.3. Distribusi Jawaban Responden Atas Pengembangan Wilayah Penjelasan responden atas variabel pengembangan wilayah dari pertambangan emas terlihat sebagaimana disajikan pada Tabel 4.17. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan desa-desa di Kecamatan Batang Toru, terutama desa-desa yang menjadi lokasi pertambangan emas cukup cepat. Dalam hal jumlah penduduk terjadi peningkatan, hal ini sesuai dengan jawaban responden terhadap pernyataan, dimana Universitas Sumatera Utara sebanyak 62,7 menyatakan setuju bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Batang Toru mengalami peningkatan, selebih sebanyak 37,3 menyatakan kurang setuju. Pertambangan penduduk ini terutama disebabkan kehadiran tenaga kerja perusahaan yang berasal dari luar daerah. Tabel 4.17. Penjelasan Responden Atas Pengembangan Wilayah Skor No Pernyataan SS S KS TS STS Total 1. Jumlah penduduk di daerah ini mengalami peningkatan 62,7 37,3 100 2. Perusahaan mengakibatkan perubahan kondisi jalan 47,3 40,9 11,8 100 3. Perusahaan menambah infrastruktur jalan 53,6 28,2 18,2 100 4. Terjadi pertambahan sarana transportasi 34,5 45,4 20,0 100 5. Sarana transportasi dari dan ke daerah ini sudah lancar 9,1 80,0 10,9 100 6. Pemasaran hasil-hasil produksi dari daerah ini cukup baik 24,5 52,7 22,7 100 7. Jaringan telekomunikasi ke daerah ini menjadi lebih baik 59,1 30,0 10,9 100 8. Terjadi kemudahan komunikasi dari dan ke daerah ini 10,0 57,3 32,7 100 9. Pelayanan kesehatan di daerah ini sudah cukup baik 62,7 37,3 100 10. Fasilitas pendidikan di daerah ini sudah cukup baik 59,1 30,9 10,0 100 Sumber: Data primer diolah, 2010. Keterangan : SS = sangat setuju; S = setuju; KS = kurang setuju; TS = tidak setuju; STS = sangat tidak setuju. Kehadiran perusahaan ini juga pada beberapa lokasi menyebabkan perubahan kondisi jalan. Perubahan tersebut, sebagian menjadi lebih baik, khususnya yang berdekatan langsung dengan perusahaan, sebagian menjadi bertambah buruk karena peningkatan jumlah kenderaan menyebabkan jalan menjadi cepat rusak, tetapi tidak segera diperbaiki, karena jalan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah. Pada Universitas Sumatera Utara beberapa lokasi juga perusahaan menambah infrastruktur jalan, sesuai dengan jawaban sebanyak 53,6 responden. Pertambahan infrastruktur jalan ini pada umumnya adalah yang berhubungan langsung dengan kegiatan dan kebutuhan perusahaan. Pertambahan infrastruktur jalan juga dapat dilihat dari penambahan lampu jalan pada beberapa lokasi. Adanya kegiatan perusahaan sekaligus juga meningkatkan permintaan terhadap moda angkutan, sehingga terdapat peningkatkan sarana transportasi, walaupun dalam jumlah yang sedikit. Sebelum kehadiran perusahaan pertambangan, sarana transportasi dari dan ke daerah ini sudah lancar, dan menjadi bertambah lancar setelah kehadiran perusahaan pertambangan. Hal ini sesuai dengan jawaban sebagian besar responden 80 yang menyatakan setuju dan sebanyak 9,1 menyatakan sangat setuju. Akses yang sudah lancar menghubungkan Kecamatan Batang Toru dengan daerah-daerah di sekitarnya memberikan kemudahan kepada masyarakat, khususnya responden untuk memasarkan hasil-hasil produksi dari daerah ini, terutama produksi pertanian. Hal ini sejalan dengan jawaban sebagian besar responden 52,7 menyatakan setuju bahwa pemasaran hasil-hasil produksi dari daerah ini cukup baik, kemudian sebanyak 24,5 menyatakan sangat setuju. Dalam hal jaringan komunikasi di desa, sebagian besar responden 59,1 menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa jaringan telekomunikasi ke daerah ini menjadi lebih baik. Akibat masuknya jaringan telekomunikasi yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah sebagian besar penduduk sudah menggunakan alat Universitas Sumatera Utara telekomunikasi sellular, dan sebagian besar responden menggunakan alat komunikasi sellular. Jaringan telekomunikasi yang menjadi lebih baik ini mengakibatkan kemuduhan komunikasi dari dan ke daerah ini, sesuai dengan jawaban 57,3 responden yang menyatakan setuju. Salah satu indikator pengembangan wilayah adalah ketersediaan sarana pelayanan umum, diantaranya sarana pelayanan kesehatan. Menurut sebagian besar responden 62,7 setuju dengan pernyataan bahwa pelayanan kesehatan di daerah ini sudah cukup baik. Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di Kecamatan Batang Toru adalah beberapa puskesmas yang tersebar di beberapa desa, juga tenaga dokter. Dalam hal pendidikan masyarakat, Kecamatan Batang Toru belum bebas dari buta aksara. Demikian juga anak yang tergolong usia sekolah belum semua mengikuti sekolah sesuai dengan tingkatannya, walaupun sarana pendidikan yang terdapat di desa-desa khususnya setingkat SD sudah tersedia. Sesuai dengan jawaban responden, dimana sebanyak 59,1 menyatakan setuju bahwa fasilitas pendidikan di daerah ini sudah cukup baik. Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pengembangan wilayah tersebut di atas, diketahui bahwa pengembangan wilayah di Kecamatan Batang Toru cukup baik. 4.5. Analisis dan Pembahasan 4.5.1. Dampak Sosial Ekonomi

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

2 36 107

Analisis Dampak Sosial dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas di Kec. Batang Toru Kab. Tapanuli Selatan

9 67 87

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

3 67 85

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 43 85

Persepsi Masyarakat Terhadap Pembukaan Pertambangan Emas Di Hutan Batang Toru (Studi Kasus Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan)

2 48 94

DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS RAKYAT TERHADAP SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI DESA HUTABARGOT NAULI KECAMATAN HUTABARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL.

7 42 29

KATA PENGANTAR - Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 4 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pertambangan - Analisis Dampak Sosial dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas di Kec. Batang Toru Kab. Tapanuli Selatan

0 0 17

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pertambangan - Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 20