BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Batang Toru yang terdiri dari 29 desakelurahan, dimana cakupan pertambangan emas meliputi 11
desa, yaitu: Kelurahan Wek I, Wek II, Desa Wek III, Wek IV, Telo, Napa, Kelurahan Perkebunan Batangtoru, Aek Pining, Desa Sumuran, Batu Hula, dan Desa Aek Pahu.
Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 10 orang setiap desa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang. Teknik sampling dilakukan
secara random.
3.3. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kuesioner dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data primer terdiri dari Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi-intansi terkait.
37
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Analisis
Data primer yang telah dikumpulkan melalui kuisioner terlebih dahulu diklasifikasi, ditabulasi, dan selanjutnya diolah sesuai dengan alat analisis yang
dipakai. 1
Dampak pertambangan emas terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Analisis dilakukan melalui uji beda rata-rata dampak sosial dan ekonomi
masyarakat sebelum dan sesudah kehadiran pertambangan emas. Analisis uji beda rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t Steel and Torrie, 1998
sebagai berikut:
t = 2
1 1
1 1
2
2
n n
s Y
Y +
−
dimana: 1
Y = rata-rata kondisi sosial dan ekonomi sebelum kehadiran pertambangan emas pertambangan emas mulai melakukan kegiatan secara aktif sejak awal
tahun 2003 di Batang Toru. 2
Y = rata-rata kondisi sosial dan ekonomi setelah kehadiran pertambangan emas s
2
= varians gabungan n = banyak sampel
Selanjutnya nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel pada α 5 .
Universitas Sumatera Utara
2 Pengaruh tambang emas sosial dan ekonomi terhadap pengembangan wilayah
Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Di mana :
Y = Pengembangan wilayah
X
1
= Dampak sosial X
2
= Dampak ekonomi b
= Konstanta b
1
,b
2
= Koefisien Regresi e
= term of error Kemudian dilanjutkan dengan uji sebagai berikut:
a. Uji F Uji serentak Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat
kepercayaan 95 atau α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji
serempak: H
: b
1
,b
2
= 0; dampak sosial dan dampak ekonomi dari pertambangan emas tidak berpengaruh terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Tapanuli
Selatan. H
1
: b
1
,b
2
≠ 0, sosial dan dampak ekonomi dari pertambangan emas berpengaruh terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Tapanuli
Selatan.
Universitas Sumatera Utara
Rumus: F =
1 k
n JKres
K reg
JK −
− Di mana:
K = jumlah variabel n = jumlah sampel
JK reg = jumlah kuadrat regresi
JK res = jumlah kuadrat residu
Ketentuan: H diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
, H ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
. b. Uji t Uji parsial
Kriteria hipotesis adalah: H
: b
i
= 0; dampak sosial dan dampak ekonomi dari pertambangan emas secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengembangan wilayah
Kabupaten Tapanuli Selatan. H
1
: b
i
≠ 0, dampak sosial dan dampak ekonomi dari pertambangan emas secara parsial berpengaruh terhadap pengembangan wilayah Kabupaten
Tapanuli Selatan. Rumus:
β =
se b
t Dimana :
b = koefisien
regresi se
β = standar error koefisien regresi
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan: H di terima jika t
hitung
t
tabel
; H di tolak jika t
hitung
t
tabel
.
3.5. Batasan Operasional