Demografi Gambaran Umum 1. Geografis dan Administratif

4.1.2. Demografi

Jumlah penduduk di Kecamatan Batang Toru pada tahun 2009 adalah sebanyak 29.111 jiwa, yang terdiri dari 14.707 jiwa laki-laki dan 14.404 jiwa perempuan. Persebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Batang Toru adalah sebagai berikut Tabel 4.3. Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No. Desa Jumlah KK Laki-laki Jiwa Perempuan Jiwa Jumlah Penduduk 1 Hapesong Lama 305 623 585 1.208 2 Perk. Hapesong 274 588 548 1.136 3 Padang Lancat 261 513 529 1.042 4 Sialang 67 151 149 300 5 Siloung 74 186 167 353 6 Sisoma Jae 98 157 157 314 7 Parinduhan 44 100 107 207 8 Singgunan 249 513 516 1.029 9 Huta Baru 117 236 221 457 10 Siagian 45 80 84 164 11 Sipenggeng 266 523 509 1.032 12 Hapesong Baru 521 1.264 1.241 2.505 13 Sigala-gala 131 278 262 540 14 Perk. Batang Toru 260 538 484 1.022 15 Telo 117 239 238 477 16 Wek III Batang Toru 236 508 541 1.049 17 Wek II Batang Toru 328 747 761 1.508 18 Wek I Batang Toru 318 745 731 1.476 19 Wek IV Batang Toru 244 823 784 1.607 20 Napa 288 853 860 1.713 21 Aek Pining 527 1.352 1.287 2.639 22 Sumuran 250 631 610 1.241 23 Perk. Aek Pahu 58 122 110 232 24 Batu Hula 189 436 422 858 25 Aek Ngadol 164 353 353 706 26 Sitinjak 62 117 141 258 27 Huta Godang 345 820 807 1.627 28 Garoga 187 391 393 784 29 Batu Horing 381 820 807 1.627 Jumlah 6.406 14.707 14.404 29.111 Sumber: Kecamatan Batang Toru Dalam Angka, 2009. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data jumlah penduduk tersebut diketahui bahwa penduduk yang terbanyak terdapat di Desa Aek Pining dan Hapesong yaitu masing-masing sebanyak 2.639 jiwa dan 2.505 jiwa. Sedangkan penduduk yang paling sedikit jumlahnya terdapat di Desa Siagian yaitu sebanyak 164 jiwa dan Desa Parinduhan sebanyak 207 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa perserbaran penduduk pada desa-desa yang ada tidak merata. Sumber mata pencaharian utama penduduk di Kecamatan Batang Toru adalah petani dan karyawan. Pertanian pada umumnya adalah tanaman pangan dan perkebunan. Tanaman pangan yang diusahakan petani terdiri dari padi sawah, padi ladang, jagung dan ubi-ubian. Sedangkan tanaman perkebunan yang utama di usahakan oleh masyarakat adalah karet dan kelapa sawit, serta kopi. Nama Batang Toru berasal dari kata batang pohon dan toru tumbang dan melintas di bawahnya. Dengan demikian, Batang Toru artinya sebuah pohon tumbang yang dilintasi. Berdasarkan hubungan antara nama daerah itu dengan nama sungainya, diasumsikan bahwa daerah Batang Toru dinamai dari sungai tersebut. Daerah Batang Toru dulunya merupakan lahan yang dimiliki oleh marga Siregar. Batasnya dari Marancar kini kecamatan Marancar, yang merupakan pemekaran dari kecamatan Batang Toru yang berbatasan dengan Sipirok di sisi timur dan Huta Rimbaru Kecamatan Padang Sidempuan Barat di sisi tenggara, dengan Anggoli kini berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah di sisi barat, Pahae di sisi utara dan Samudera Hindia di sisi selatan. Bentang alamnya terdiri dari gunung-gunung dan tanah datar yang dilintasi sebuah sungai besar, yaitu Sungai Batang Toru, dan Universitas Sumatera Utara beberapa sungai kecil yang membentuk batasan administratif Kecamatan Batang Toru. Di awal abad ke 20, pendatang dari Jawa memasuk daerah Batang Toru untuk bekerja di perkebunan-perkebunan milik Belanda. Keturunan dari para pendatang tersebut kemudian menyebar dan mendirikan daerah-daerah pemukiman baru di sekeliling perkebunan. Aek Pining, Sumuran dan Aek Pahu merupakan beberapa desa yang ditempati oleh orang-orang Jawa di masa itu. Semua desa tersebut terletak di Perkebunan Batang Toru. Survei sosial ekonomi pada tahun 2010, menemukan suku-suku di daerah Batang Toru terdiri dari suku Tapanuli 60, Jawa 27, dan Nias 11.

4.1.3. Fasilitas Sosial

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

2 36 107

Analisis Dampak Sosial dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas di Kec. Batang Toru Kab. Tapanuli Selatan

9 67 87

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

3 67 85

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 43 85

Persepsi Masyarakat Terhadap Pembukaan Pertambangan Emas Di Hutan Batang Toru (Studi Kasus Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan)

2 48 94

DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS RAKYAT TERHADAP SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI DESA HUTABARGOT NAULI KECAMATAN HUTABARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL.

7 42 29

KATA PENGANTAR - Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 4 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pertambangan - Analisis Dampak Sosial dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas di Kec. Batang Toru Kab. Tapanuli Selatan

0 0 17

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pertambangan - Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 20