sumber mata pencaharian tradisional masyarakat asli hendaknya perusahaan tidak melarang mereka untuk mengakses sumberdaya tersebut seperti sagu, gula aren,
madu, kemiri, pandan, damar, tempat perburuan dsbnya asalkan kegiatan mereka tidak memasuki wilayah berbahaya operasi tambang dan menggangu jalanya operasi
penambagan. Memberikan kesempatan berpartisipasi yang luas kepada masyarakat asli atas kehadiran perusahaan pertambangan seperti mensuplay hasil-hasil pertanian
yang diperlukan untuk keperluan logistik karyawan seperti beras, telur, daging, buah- buahan, sayur-sayuran dan sebagainya.
Program pendidikan dan pelatihan yang sudah dilakukan oleh PT. Agincourt Resources selama ini, khususnya terhadap petani tentunya berguna untuk melatih
keterampilan mereka untuk melakukan pengelolaan usahatani secara efisien. Tentunya masih banyak program-program yang bisa dikembangkan oleh perusahaan
pertambangan dan pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat asli, bukan membiarkan mereka termarjinalkan.
4.5.2. Pengaruh terhadap Pengembangan Wilayah
Untuk mengetahui pengaruh variabel dampak sosial ekonomi terhadap pengembangan wilayah dilakukan dengan menggunakan model regresi linear
berganda. Hasil estimasi tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.21 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21. Hasil Estimasi Model Penelitian Variabel
Koefisien Std. Error
t-stat Sig.
Constant .802
.289 2.777
.006 Dampak Sosial
.165 .082
2.009 .047
Dampak Ekonomi .589
.072 8.139
.000 Sumber: Data primer diolah, 2010.
Berdasarkan hasil estimasi sebagaimana disajikan pada tabel di atas, maka hasilnya dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = 0,802 + 0,165 X
1
+ 0,589 X
2
t-stat: 2,009 8,139
R = 0,721
R
2
= 0,519 F-stat = 57,779
Keterangan : signifikan pada α = 5
signifikan pada α = 1
Berdasarkan hasil estimasi di atas diketahui bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat tinggi, yaitu R = 0,721. Hal ini menunjukkan
bahwa secara absolut, keberadaan variabel dampak sosial dan dampak ekonomi merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan pengembangan
wilayah yang baik dan strategis di Kabupaten Tapanuli Selatan. Selanjutnya koefisien determinasi R
2
sebesar 0,519 bermakna bahwa variabel independen secara bersamaan simultan mampu menjelaskan variasi pengembangan wilayah sebesar
51,9 persen dan sisanya sebesar 48,1 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari F-statistik yaitu sebesar 57,779 yang signifikan pada tingkat keyakinan 99 persen
α = 1 , berarti bahwa secara bersama-sama variabel bebas yaitu dampak sosial dan dampak ekonomi kegiatan pertambangan emas berpengaruh
signifikan terhadap variabel pengembangan wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan. Secara parsial, dapat pula dijelaskan bahwa pengaruh variabel dampak sosial
terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95 persen
α = 5 . Hal ini berarti bahwa dampak sosial dari kegiatan pertambangan emas di Kecamatan Batang Toru memberikan pengaruh
signifikan dan positif terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sesuai dengan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa kegiatan perusahaan pertambangan adalah berdampak positif terhadap kondisi sosial di Kecamatan Batang
Toru, khususnya desa-desa di sekitar kegiatan perusahaan. Diantaranya adalah ketersediaan prasarana pendidikan dan kesehatan yang semakin bertambah, dan juga
terjadinya peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Peningkatan ini berdampak positif terhadap pengembangan wilayah, yang dapat dilihat dari
pelayanan kesehatan dan fasilitas pendidikan yang cukup baik. Selain itu, adanya program pemberdayaan yang dilakukan perusahaan melalui CSR dalam bidang
pendidikan dan kesehatan, semakin meningkatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan di daerah studi.
Demikian pula dengan dampak ekonomi dari kegiatan pertambangan emas yang signifikan pada tingkat keyakinan 99 persen
α = 1 . Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
bahwa dampak ekonomi dari kegiatan pertambangan emas di Kecamatan Batang Toru memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap pengembangan wilayah di
Kabupaten Tapanuli Selatan. Dilihat dari besarnya koefisien regresi, maka dampak ekonomi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pengembangan wilayah
dibandingkan dengan dampak sosial. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa kegiatan perusahaan
pertambangan adalah berdampak positif terhadap kondisi ekonomi di Kecamatan Batang Toru, khususnya desa-desa di sekitar kegiatan perusahaan. Diantaranya adalah
membuka kesempatan kerja, penyerapan tenaga kerja lokal, peningkatan aktivitas usaha, menumbuhkan peluang usaha. Peningkatan ini berdampak positif terhadap
pengembangan wilayah, yang dapat dilihat dari perubahan kondisi jalan menjadi semakin baik, pertambahan sarana transportasi dan kelancaran transportasi. Hal ini
juga berhubungan dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan perusahaan, termasuk dalam hal peningkatan aktivitas usaha dan peluang usaha yang
semakin baik sehingga memberikan dampak terhadap peningkatan produksi usaha yang selanjutnya mendorong pihak-pihak atau pelaku ekonomi dari luar daerah untuk
membeli hasil produksi ini, sehingga pemasaran hasil-hasil produksi dari daerah ini semakin lancar.
Perusahaan juga menyerap tenaga kerja dari luar daerah, khususnya tenaga- tenaga skil. Hal ini akan berdampak positif terhadap kualitas atau skill tenaga kerja
lokal karena mereka akan bekerja bersama dengan tenaga kerja skil. Hal ini juga menyebabkan terjadinya pertambahan penduduk, sehingga akan terjadi peningkatan
Universitas Sumatera Utara
permintaan terhadap kebutuhan sehari-hari yang dapat disuplai oleh para pengusaha lokal yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan di daereah.
Dalam upaya memperlancar arus transportasi ke lokasi tambang, perusahaan juga menambah dan memperbaiki infrastruktur, khususnya jalan-jalan yang
menghubungkan desa-desa di sekitar kegiatan pertambangan. Kondisi jalan yang semakin baik menyebabkan kelancaran sarana transportasi dari dan ke kecamatan
Batangtoru, khususnya desa-desa di sekitar lokasi pertambangan. Tenaga kerja non lokal juga meningkatkan permintaan kebutuhan sarana transportasi, karena mereka
pada umumnya paling sedikit sekali dalam sebulan akan pulang ke daerah asal, dan kemudian akan kembali lagi ke lokasi pertambangan untuk bekerja kembali.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan emas di Kecamatan Batang Toru berdampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat
sekitar pertambangan untuk saat ini. Namun demikian, perlu mendapat perhatian terhadap dampak langsung kegiatan pertambangan, khususnya pertambangan emas
dan tembaga diantaranya kerusakan ekologis seperti berkurangnya debit air sungai dan tanah, pencemaran air laut, kerusakan hutan hingga sedimentasi tanah masih
menjadi masalah yang belum terpecahkan secara tuntas. Selain itu, karena operasional kegiatan pertambangan yang terbatas diperkirakan hanya selama 9
tahun, maka perlu mendapat perhatian dampak yang terjadi setelah penutupan tambang, khususnya terhadap tenaga kerja lokal, yang diperkirakan mencapai 70
pada saat operasional. Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan sudah harus merencanakan waktu
Universitas Sumatera Utara
dan proses pengalihan tenaga kerja tersebut ke sektor lain. Untuk saat ini, pemerintah dan perusahaan merencanakan setelah kegiatan pertambangan berakhir, maka lokasi
akan dijadikan menjadi lokasi wisata alam. Sehubungan dengan hal tersebut, harus dipersiapkan sumberdaya untuk dapata memasarkan lokasi wisata tersebut, baik
sumberdaya manusia maupun sumberdaya fisik lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap kegiatan pertambangan emas di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: 1.
Kegiatan pertambangan emas berdampak positif terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Batang Toru. Kegiatan pertambangan emas
telah meningkatkan kondisi sosial melalui peningkatan sarana pendidikan dan kesehatan, sedangkan terhadap perekonomian masyarakat adalah meningkatkan
pendapatan dan peluang usaha. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 26,56.
2. Peningkatan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebagai dampak kegiatan
pertambangan emas, selanjutnya berpengaruh terhadap pengembangan wilayah, khususnya Kecamatan Batang Toru, dan umumnya Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dampak terhadap pengembangan wilayah merupakan dampak langsung maupun multiplier effect dari kegiatan pertambangan emas di wilayah tersebut.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka diberikan saran-saran sebagai berikut:
90
Universitas Sumatera Utara