2.2.5 Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin merupakan perbandingan ikan jantan dan ikan betina dalam suatu populasi, dimana nisbah 1:1 50 ikan jantan dan 50 ikan betina merupakan
kondisi yang ideal. Terjadinya penyimpangan dari pola 1:1 dapat disebabkan adanya perbedaan pola tingkah laku bergerombol antar jantan dan betina,
perbedaan laju mortalitas dan pertumbuhan. Perbandingan kelamin dapat berubah menjelang dan selama pemijahan. Dalam ruaya ikan untuk memijah terjadi
perubahan nisbah kelamin secara teratur, pada awalnya ikan jantan dominan, kemudian  nisbah kelamin berubah menjadi 1:1, diikuti dengan dominansi ikan
betina Fatimah, 2006.
2.3 Faktor Fisik-Kimia Perairan
Lingkungan perairan seperti daerah aliran sungai merupakan salah satu lingkungan yang paling sering terkena dampak pencemaran karena hampir semua
limbah dibuang ke lingkungan perairan. Hal ini karena pada daerah aliran sungai terdapat berbagai pengguna lahan seperti hutan, perkebunan, pertanian lahan
kering dan persawahan, pemukiman, pariwisata, perikanan, industri dan sebagainya Fadil, 2011.
Sudut hidrologis sungai berperan sebagai jalur transport terhadap aliran permukaan yang mampu mengangkut berbagai jenis bahan dan zat sedangkan
bagi ilmu limnologi  sungai merupakan habitat bagi berbagai jenis organisme  air yang memberikan gambaran kualitas dan kuantitas Barus, 2004. Air berfungsi
sebagai pembawa zat-zat hara yang diperlukan bagi pembentukan bahan-bahan organik  oleh tumbuh-tumbuhan  Praseno  et al.,   2010.  Ciri air yang mengalami
polusi sangat bervariasi tergantung jenis air dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan polusi akan menyebabkan perubahan meliputi nilai pH, suhu,
warna, jumlah padatan, kandungan minyak, logam berat Fardiaz, 1992.
2.3.1 Dissolved Of Oxygen DO
Oksigen terlarut atau  Dissolve Of Oxygen  DO  merupakan faktor yang sangat
penting di  dalam ekosistem perairan terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagaian besar organisme  air  Barus, 2004. Oksigen terlarut
merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan hewan air, ikan adalah hewan yang membutuhkan oksigen tertinggi, oksigen dapat berasal dari hasil fotosintesis
tanaman air dan bergantung pada suhunya perairan Fardiaz, 1992. Sumber utama oksigen  terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari
udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara dan dari proses fotosintesis, banyak-nya oksigen terlarut tergantung pada luas permukaan air,
suhu, oksigen yang berasal dari hasil fotosintesis berasal dari kerapatan tumbuhan air yang berada di perairan tersebut Suin, 2002. Berdasarkan toleransinya
terhadap konsentrasi oksigen terlarut organisme  air dibedakan antara stenooxybiont yaitu organisme air yang mempunyai kisaran toleransi yang sempit
terhadap fluktuasi oksigen terlarut dan euryxybiont  yaitu organisme  air  yang toleransi yang luas terhadap fluktuasi oksigen terlarut, Barus, 2004.
2.3.2 Biochemical Oxygen Demand BOD
Nilai BOD Biochemical Oxygen Demand  menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisma aerob dalam proses penguraian senyawa
organik yang dapat diukur pada temperatur 20 C pengukuran dilakukan selama 5
hari karena senyawa organik yang diuraikan sudah mencapai 70 atau disebut BOD
5
, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran BOD adalah jumlah oksigen yang akan diuraikan tersedianya mikroorganisme aerob yang mampu
menguraikan senyawa organik  tersebut dan tersedianya sejumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraian, pengukuran BOD didasarkan  kepada
kemampuan organisme  untuk menguraikan senyawa organik  artinya hanya terdapat senyawa yang mudah diuraikan secara biologis seperti senyawa yang
umumnya terdapat di dalam limbah rumah tangga untuk produk-produk kimiawi seperti senyawa minyak dan buangan kimia lainya akan sangat sulit atau bahkan
tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisma Barus, 2004.
2.3.3 pH