merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan hewan air, ikan adalah hewan yang membutuhkan oksigen tertinggi, oksigen dapat berasal dari hasil fotosintesis
tanaman air dan bergantung pada suhunya perairan Fardiaz, 1992. Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari
udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara dan dari proses fotosintesis, banyak-nya oksigen terlarut tergantung pada luas permukaan air,
suhu, oksigen yang berasal dari hasil fotosintesis berasal dari kerapatan tumbuhan air yang berada di perairan tersebut Suin, 2002. Berdasarkan toleransinya
terhadap konsentrasi oksigen terlarut organisme air dibedakan antara stenooxybiont yaitu organisme air yang mempunyai kisaran toleransi yang sempit
terhadap fluktuasi oksigen terlarut dan euryxybiont yaitu organisme air yang toleransi yang luas terhadap fluktuasi oksigen terlarut, Barus, 2004.
2.3.2 Biochemical Oxygen Demand BOD
Nilai BOD Biochemical Oxygen Demand menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisma aerob dalam proses penguraian senyawa
organik yang dapat diukur pada temperatur 20 C pengukuran dilakukan selama 5
hari karena senyawa organik yang diuraikan sudah mencapai 70 atau disebut BOD
5
, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran BOD adalah jumlah oksigen yang akan diuraikan tersedianya mikroorganisme aerob yang mampu
menguraikan senyawa organik tersebut dan tersedianya sejumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraian, pengukuran BOD didasarkan kepada
kemampuan organisme untuk menguraikan senyawa organik artinya hanya terdapat senyawa yang mudah diuraikan secara biologis seperti senyawa yang
umumnya terdapat di dalam limbah rumah tangga untuk produk-produk kimiawi seperti senyawa minyak dan buangan kimia lainya akan sangat sulit atau bahkan
tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisma Barus, 2004.
2.3.3 pH
Nilai pH menyatakan nilai konsentarssi ion hydrogen dalam suatu larutan didefinisikan sebagai logaritma dari resiprokal aktifitas sion hydrogen dan secara
matematis dinyatakan dengan pH = log lH
+
dimana H
+
merupakan ion hydrogen
dalam mol per liter larutan kemampuan air untuk mengikat atau melepaskan sejumlah ion hydrogen akan menunjukan apakah larutan tersebut bersifat asam
atau basa, dalam air bersih jumlah konsentarasi ion H
+
dan ion OH
-
berada dalam keseimbangan atau disebut netral, peningkatan ion hydrogen akan menyebakan
nilai pH turun atau disebut asam, sebaliknya jika ion hydrogen berkurang makan akan bersifat basa Barus, 2004.
pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion aluminium yang bersifat toksik akan semakin tinggi
yang akan mengancam kelangsungan hidup organisme air sedangkan pH yang tinggi akan menyebakan kadar ammonium dan amoniak akan meningkat, toleransi
organisme terhadap pH yang rendah disebut dengan stenoion, pada pH yang tinggi disebut dengan euryion Barus, 2004.
2.3.4 Temperatur
Suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi proses penyebaran dan kehidupan organisme di perairan, suhu secara tidak langsung mempengaruhi laju
fotosintesis sedangkan secara tidak langsung suhu mempengaruhi hidrologis bagi
kehidupan di perairan Nugroho, 2006.
Kelarutan berbagai jenis gas didalam air serta semua aktifitas biologis- fisiologis di dalam ekosistem air sangat dipengaruhi oleh temperature dan dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor antropogen faktor yang diakibatkan oleh aktifitas manusia seperti limbah panas yang dihasilkan oleh pabrik, penggundulan DAS
yang menyebakan hilangnya pelindung sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung yang menyebakan peningkatan temperatur dan
berfluktuasi baik harian maupun tahunan Barus, 2004.
2.3.5 Intensitas Cahaya
Faktor cahaya matahari yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi sifat-sifat optis dari air sebagian cahaya matahari akan diabsorbsi dan sebagian lagi akan
dipantulkan keluar dari permukaan air dengan bertambahnya kedalaman lapisan air intensitas cahaya tersebut akan mengalami perubahan yang signifikan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif, dipengaruhi oleh berbagai substrat misalnya
oleh plankton dan humin yang terlarut vegetasi yang terdapat di dalam perairan yang berpengaruh terhadap penyerapan cahaya matahari Barus, 2004.
2.2.6 N dan P