25 tersebut dalam bentuk rupiah. Yang dalam bentuk valuta asing yang berada di
bank-bank devisa belum diperhitungkan. Sebagai tindak lanjut pengembangan perbankan syariah Bank Indonesia
BI telah mengelurkan beberapa ketentuan yang berkaitan dengan perbankan syariah.
D. Giro Wajib Minimum GWM
Giro wajib minimum adalah simpanan minimum bank umum dalam giro pada Bank Indonesia BI yang besarnya ditetapkan oleh bank indonesia
berdasarkan persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga DPK. Giro minimum ini merupakan kewajiban bank dalam rangka mendukung
pelaksanaan prisnsip kehati-hatian bank dan berperan pula sebagi insrumen moneter untuk mengendalikan uang beredar Muhammad 2005:377
E. Pasar Uang Antarbank Syariah PUAS
Menurut Muhammad Syafi’i Antonio 2001:183 Pasar uang money market
adalah di mana diperdagangkan surat-surat berharga jangka pendek. Pasar valuta asing foregign exchange market adalah pasar dimana
diperdagangkan surat-surat berharga dalam satu mata uang dengan melibatkan mata uang lain. Sedangkan menurut Algaoud dan Lewis
2001:94 pasar uang adalah sarana yang menyediakan sumberdaya hasil tabungan bagi para investor.
26 Sedangkan, menurut Herman Darmawi 2006:98 pasar uang antar
bank atau sering disebut interbank call money market merupakan salah satu sarana untuk memenuhi likuiditas bank-bank karena kalah kliring.
Pasar uang antar bank pada dasarnya adalah kegiatan pinjam-meminjam dana antar satu bank dengan bank lainnya. Transaksinya bisa dilakukan
secara langsung melalui telepon atau lembaga kliring. a. Mekanisme Pasar Uang
Mekanisme pasar uang berbeda dengan pasar modal yang trading
nya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange. Sesuai dengan karakteristiknya maka pasar uang ini bersifat abstrak, tidak
ada tempat khusus seperti halnya pada pasar modal. Transaksi pasar uang secara over the counter market OTC, dilakukan oleh setiap
peserta melalui desk atau dealing room masing-masing peserta. Sarana yang digunakan dalam melakukan transaksi pasar uang
dapat berupa: 1 Reuters monitor dealing screen RDMS
2 Telex 3 Telepon
4 Fax 5 Sarana telekomunikasi lain yang diperkenankan untuk transaksi
tersebut.
27 b. Transaksi Pasar Uang Antarbank Syariah
Menurut Veithzal Rivai dkk 2007:859 PUAB adalah sarana pinjam meminjam yang dilakukan antarbank dengan menggunkan
telepon atau melalui Ruter. Setiap bank yang meminjam akan menerbitkan promes, sedangkan bank pemberi akan menerbitkan nota
kredit. Sedangkan PUAS adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam rupiah antarpeserta pasar berdasarkan prinsip mudharabah.
Munurut Fatwa DSN MUI No. 37DSN-MUI2002, pengertian PUAS adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antarpeserta
pasar berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Menurut Pasal 1 butir 4 Peraturan Bank Indonesia No.
28PBI2000, yang telah diubah menjadi No. 726PBI2005 pengertian PUAS adalah kegiatan investasi jangka pendek dalam
rupiah antarpeserta
pasar berdasarkan
prinsip Mudharabah
. Sedangkan penegrtian mudharabah pada Pasal 1 butir 5 PBI tersebut
adalah ”perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha guna memperoleh keuntungan, dan
keuntungan tersebut akan dibagikan kepada kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Wirdyaningsih
dkk, 2005:142 c. Mekanisme Pasar Uang Antarbank Syariah PUAS dan Penyelesain
Transaksi
28 Mekanisme perdagangan surat-surat berharga berbasis syariah
harus tetap berkaitan dan berada dalam batas-batas toleransi dan ketentuan-ketentun berdasarkan syariah, untuk memahami mekanisme
Pasar Uang Antarbank Syariah PUAS dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Skema Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah
Sumber: Muhammad, 2005:39 1 Bank penanam dana pada sertifikat IMA melakukan pembayaran
kepada bank penerbit dengan menggunakan nota kredit melalui kliring, bilyet giro Bank Indonesia atau tranfer dana secara
elektronis, disertai tembusan sertifikat IMA.
3
Pasar Perdana
BANK INDONESIA
Penanam Dana Penanam Dana
Penerbit
Bank Syariah
Bank Konvensional
Bank Konvensional
Bank Syariah
Bank Syariah
Pasar Skunder
7
6 8
1 4
4 5
2
10 8
6 10 Bayar Jual Sebelum
Due Jual Sebelum
Due Terbit
Informasi Rate Bayar
Bayar Bayar
Laporan Tagih Setelah Due
9
29 2 Pemindahan srtifikat IMA hanya dapat dilakukan oleh bank
penanam dana
pertama, sedangkan
dana kedua
tidak diperkenankan lagi memindahtangankan kepada bank lain sampai
berakhirnya jangka waktu. Agar bank penerbit sertifikat wajib memberitahukan kepemilikan sertifikat tersebut kepada bank
penerbit. 3 Pada saat sertifikat IMA jatuh waktu, penyelesain transaksi
dilakaukan oleh bank penerbit dengan melakukan pembayaran kepada pemegang sertifikat terakhir sebesar nilai nominal
investasi face value, sedangkan imbalan dibayar pada awal bulan berikutnya. pembayaran tersebut dapat dilakukan dengan
mengguanakan nota kredit melalui kliring, bilyet giro Bank Indonesia atau tranfer dana secara elektronis.
d. Perhitungan Imbalan Besarnya imbalan sertifikat IMA yang dibayarkan pada awal
bulan dihitung atas dasar tingkat realisasi imbalan deposito investasi mudharabah
pada bank penerbit imbalan dimaksud sesuai dengan jangka waktu deposito investasi mudharabah seperti terlihat pada
tabel berikut:
30
Tabel 2.1 Penghitungan imbalan berdasarkan jangka waktu
Jangka Waktu Sertifikat IMA Tingkat Imban yang digunakan
1 hari s.d. 30 hari Deposito Investasi Mudharabah 1 bulan
31 hari s.d. 90 hari Deposito Investasi Mudharabah 3 bulan
Sumber: Muhammad, 2005:394 Rumus perhitungan imbalan Sertifikat IMA adalah sebagai berikut:
X = P x R x t360 x k Keterangan :
X = Besarnya imbalan yang diterbitkan kepada bank penenanam dana
P = Nilai nominal investasi R = Tingkat realisasi imbalan deposito investasi mudharabah
sebelum di distribusikan t = Jangka waktu investasi
k = Nisbah bagi hasil untuk bank penanam dana e. Perbandingan Pasar Uang Antarbank Syariah PUAS Dengan Pasar
Uang Antarbank Konvensional PUAK. Dari keseluruhan uraian tentang PUAS diatas, maka dapat kita
tarik perbandingan antara Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah PUAS dengan Pasar Uang Antarbank Konvensinal
PUAKPUAB. Dalam Perbandingan ini dapat kita lihat persamaan dan perbedaan antara keduanya.
31 Pada prinsipnya terdapat persamaan antar PUAS dengan PUAB.
Persamaan tersebut antara lain sebagai berikut: 1 Keduanya merupakan instrumen likuiditas yang fungsinya
memudahkan perbankan yang mengalami kesulitan likuditas, baik berupa kekuranagan maupaun kelebihan likuiditas.
2 Keduanya memiliki jangka waktu paling lama 90 hari atau merupakan investasi jangka pendek.
3 Pembayaran dapat dilakukan dengan nota kredit atau melalui kliring atau bilyet giro BI atau tranfer dana secara elektronis.
Perbedaan atara PUAS dan PUAK tampak pada beberapa hal, sebagai berikut:
1 PUAS tidak mendasarkan transaksinya pada suku bunga melainkan pada pola bagi hasil. Sedangkan PUAB seluruhnya
berdasarkan transaksinya pada bunga. 2 Peserta PUAS meliputi bank syariah dan bank konvensional.
Sedangkan peserta PUAB hanya bank konvensinal. 3 Peranti yang digunakan dalam PUAS adalah sertifikat IMA.
Sedangakan peranti umum yang digunakan dalam PUAB adalah promes atau promissory notes.
4 Sertifikat IMA sebagai peranti PUAS hnya dapat dialihkan 1 kali. Sedangkan terhadap promes dapat dipindahtangankan berulang
kali selama belum jatuh tempo.
32 5 Dalam
perhitungan imbal
peranti utama
PUAS tidak
mengikutsertakan sama sekali komponen utama penghitungan imbalan dalam PUAB.
6 Risiko yang timbul dari aktivitas transaksi pada PUAS relatif jatuh lebuh kecil daripada risiko transaksi PUAB.
7 Sertifikat IMA sebagai peranti utama PUAS diterbitkan sebagai tanda bukti penyertaan, oleh karena itu hanya dapat dipindah
tangankan satu kali. Sedangkan promes merupakan suatu negotible instrument, di mana para pihak tidak dibatasai dalam
menegosiasikannya hingga jatuh tempo berakhir. Wirdyaningsih dkk, 2005:147
Jika perbedaan antara PUAS dan PUAK tersebut digambarkan dalam bentuk tabel, maka akan tampak seperti di bawah ini.
33
Tabel 2.2 Perbedaan PUAS dengan PUAK atau PUAB
No PUAS
PUAB atau PUAK
1. Transaksinya berdasarkan pola
bagi hasil Transaksinya berdasarkan suku
bunga
2. Pesertannya
meliputi bank
syariah dan bank konvensional Peserta
hanya bank
konvensional
3. Peranti yang digunkan adalah
sertifikat IMA Umumnya
menggunakan promes atau promissory notes.
4. Pranti
PUAS hanya
bisa dialihkan 1 kali
Peranti PUAB dapat dialihkn berulang kali selama belum
jatuh tempo
5. Dalam perhitungan imbalan
tidak mengikuti
komponen bunga
Bunga merupakan komponen utama perhitungan imbal
6. Risiko dari aktifitas transaksi
PUAS relatif jauh lebih kecil Risiko dari transaksi PUAB
relatif lebih besar
7. Sertifikat
IMA diterbitkan
sebagai tanda bukti penyertaan investasi,
sehingga hanya
dapat dialihkan satu kali Promes merupakan negotiable
instrument yang dapat dialikan tanpa batas hingga jatuh tempo
Sumber: Wirdyaningsih dkk,2005:148
34
F. Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS