Hubungan Peran Orang Tua dalam Pelaksanaan UKGS dengan Perilaku

Untuk mencapai status kesehatan gigi lebih baik yaitu DMFT 1 maka perlu ditingkatkan program kampanye sikat gigi pada murid SD melalui program UKGS yang dilakukan oleh guru orkes diantaranya adalah meningkatkan pelaksanaan kumur-kumur dengan fluor, pelaksanaan sikat gigi massal dan melakukan rujukan kepada dokter gigi, puskesmas dan rumah sakit serta perlunya evaluasi terhadap program UKGS oleh kepala Puskesmas.

5.5. Hubungan Peran Orang Tua dalam Pelaksanaan UKGS dengan Perilaku

Menyikat Gigi dan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid SD di Kota Medan Hasil penelitian menunjukkan perilaku menyikat gigi murid SD cukup lebih banyak dibandingkan dengan baik dan kurang. Dihubungkan dengan peran orang tua ternyata persentase perilaku menyikat gigi murid cukup tetap yang terbanyak baik pada peran orang tua baik, cukup maupun kurang. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku menyikat gigi p = 0,002 Tabel 4.24. Menurut Green 2005 dan Hurlock 1978, orangtua dan guru mempunyai peran terhadap perubahan perilaku anak dalam memelihara kesehatannya, termasuk memelihara kesehatan gigi. Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam perawatan gigi anak-anaknya misalnya memberi contoh perawatan gigi, memotivasi merawat gigi, mengawasi perawatan gigi, dan membawa anak ke dokter gigi jika anak sakit gigi. Menurut Hurlock, perkembangan seorang anak ditentukan oleh sifat hubungan antara anak dengan anggota keluarga terutama ibu. Ibu rumah tangga Natalina Hutabarat : Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. merupakan tokoh kunci dalam keluarga karena berperan penting dalam perilaku kesehatan keluarga Pintauli dan Melur, 2004. Peran ini sangat penting terutama dalam hal waktu menyikat gigi belum tepat, sebanyak 46,6 melakukannya pada waktu yang salah yaitu pagi dan sore hari sewaktu mandi. Orang tua yang berperan baik, nilai DMFT rata-rata murid 1,05 paling rendah dibandingkan peran cukup 1,50 dan kurang yaitu 1,71. Hal ini menunjukkan orang tua berpengaruh besar terhadap DMFT karies gigi murid dan secara statistik terdapat hubungan antara peran orang tua terhadap DMFT karies gigi dengan p = 0,034 Tabel 4.25. Dalam hal jenis jajanan yang baik hampir sebagian besar murid telah mengetahuinya yaitu 96,6, tetapi peran orang tua dalam mengawasi jajanan anaknya tetap harus ditingkatkan. Peran orang tua yang baik nilai rata-rata sekstan sehat murid 3,37 paling tinggi dibandingkan peran cukup yaitu 3,31 dan kurang yaitu 2,95 p = 0,037. Peran orang tua baik nilai sekstan gingivitis rata-rata murid 0,74 paling rendah diantara peran cukup 0,82 dan kurang yaitu 1,07 p = 0,123. Peran orang tua yang baik rata- rata sekstan kalkulus murid adalah 1,29 paling rendah dibandingkan peran cukup 1,77 dan kurang yaitu 2,03 p = 0,001. Secara statistik ada hubungan antara peran orang tua dengan sekstan sehat dan sekstan kalkulus Tabel 4.26. Orang tua yang berperan baik nilai OHIS rata-rata murid yaitu 1,43 paling rendah dibandingkan peran cukup 1,62 dan kurang 2,12. Secara statistik OHIS murid SD dipengaruhi oleh peran orang tua dengan p = 0,000 Tabel 4.27. Natalina Hutabarat : Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. Sumber penyakit gigi dan mulut pada anak-anak karies dan penyakit periodontal adalah terabaikannya kebersihan gigi dan mulut sehingga terjadilah akumulasi plak. Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka frekuensi membersihkan gigi dan mulut sebagai bentuk perilaku akan mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut, yang juga akan mempengaruhi prevalensi karies dan jaringan periodontal, maka orang tua masih perlu meningkatkan perannya dalam memperhatikan waktu menyikat gigi anaknya yang tepat, penggantian sikat gigi, pemakaian pasta gigi berfluor, mengawasi jajanan anaknya, dan membawa anaknya ke dokter gigi.

5.6. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Determinan Kinerja Petugas Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Kota MedanTahun 2014

0 59 100

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Guru-Guru Sekolah Dasar tentang Kesehatan Gigi dan Mulut di Medan

4 120 68

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar Binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

2 68 89

Hubungan Karakteristik dan Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di SD Kecamatan Medan Tuntungan”

14 137 83

Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Dan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 060880 Dan 060890 Kecamatan Medan Polonia Tahun 2009

1 49 57

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid

0 75 1

Hubungan Faktor Manajemen Dan Tenaga Pelaksana Ukgs Dengan Cakupan Pelayanan UKGS Serta Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kab. Aceh Tamiang Tahun 2009

3 57 186

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid SMU Di Kabupaten Langkat Tahun 2004

4 82 135

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH ( UKGS) Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 2 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI PUSKESMAS Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 1 14