Kriteria PTSD Post Traumatic Stress Disorder PTSD

Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder PTSD Di Pusat Pelayanan Terpadu PPT “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009 pada simtom di atas, pada PTSD kenyataannya terdapat suatu fluktuatif; penderita bergantian mengalami kembali dan mati rasa. Dalam banyak literatur simtom ini menunjukan adanya menghindari aktivitas, tempat, berpikir, merasakan, atau percakapan yang berhubungan dengan trauma. Selain itu juga kehilangan minat terhadap semua hal, perasaan terasing dari orang lain, dan emosi yang dangkal. Ketiga, simtom-simtom ketegangan. Simtom-simtom ini mencakup sulit tidur atau mempertahankannya, sulit berkonsentrasi, waspada berlebihan dan respon terkejut yang berlebihan, termasuk meningkatnya reaktivitas fisiolologis dan respon-respon terkejut yang sangat tinggi Gerald et.al. 2006.

2.1.3 Kriteria PTSD

Berdasarkan Nevid, dkk, 2002, kriteria diagnosis PTSD menjadi longgar dengan memasukan reaksi rentangan stresor traumatis yang lebih luas, termasuk menerima diagnosis suatu penyakit yang mengancam hidup. Menurut Gerald.et.al. 2006, sebagai diagnosis PTSD yang didasari sekelompok simtom-simtom dimasukan dalam DSM. Hal ini sejalan dalam Darmono S, dkk, 2008, kriteria diagnosis PTSD yang diajukan oleh the Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorders, 4th edition DSM IV dan oleh the International Classification for Disease, 10th edition ICD 10, antara lain: A. Stresor traumatik 1. Satu atau banyak peristiwa yang membuat seseorang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu kejadian yang berupa Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder PTSD Di Pusat Pelayanan Terpadu PPT “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009 ancaman kematian, cedera yang serius atau ancaman kepada integritas fisik atau orang lain. 2. Tanggapan individu terhadap pengalaman tersebut dengan ketakutan, kengerian, atau ketidakberdayaan yang sangat kuat. B. Mengalami ulang gejalanya satu atau lebih Kenangan yang mengganggu, mimpi yang mencemaskan, kilas balik peristiwa trauma, gejala disosiatif, kecemasan psikologis, dan fisik bersamaan dengan kenangan akan peristiwa trauma. C. Gejala penghindaran dan penumpulan perasaan tiga atau lebih Menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan yang berhubungan dengan peristiwa trauma, menghindari tempat, situasi, atau orang yang mengingatkan kepada peristiwa itu; tidak mampu mengingat aspek penting peristiwanya; minat yang berkurang; terasing dari orang sekitar; terbatasnya rentang emosi; perasaan bahwa masa depan menjadi lebih pendek. D. Gejala sensitifitas yang sangat hyper-arousal dua atau lebih Gangguan tidur; konsentrasi yang terganggu atau sulit konsentrasi, rasa kesal atau ledakan amarah; hypervigilance kewaspadaan yang berlebih; reaksi kaget yang berlebihan. E. Gejala berlangsung sedikitnya1 bulan F. Gejala menyebabkan kecemasan atau gangguan fungsional. Selain itu secara spesifikasi diagnosis PTSD dapat diidentifikasi seperti 1 Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder PTSD Di Pusat Pelayanan Terpadu PPT “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009 Akut, yaitu gejala berlangsung 1 sampai 3 bulan, 2 Kronis, yaitu gejala berlangsung lebih dari 3 bulan, dan 3 Awal gejala onset yang tertunda gejala dimulai sedikitnya 6 bulan setelah ada stresor. Selanjutnya menurut ICD-10 dan DSM-IV, PTSD dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Pasien harus pernah terpapar pada suatu peristiwa atau situasi yang menimbulkan stres sebentar atau lama yang sifatnya malapetaka atau sangat mengancam sehingga mungkin akan menyebabkan stres pada hampir semua orang. 2. Terus menerus ’ingat atau menghayati’ lagi penyebab stress dalam bentuk ‘kilas balik’ yang mengganggu, kenangan yang jelas sekali atau mimpi yang berulang, atau mengalami kecemasan ketika menghadapi keadaan yang mirip atau berkaitan dengan penyebab stres. 3. Pasien harus memperlihatkan suatu penghindaran nyata dari keadaan yang mirip atau berhubungan dengan penyebab stres yang tidak ada sebelumnya. 4. Salah satu dari hal berikut harus terjadi : a tidak mampu mengingat, sebagian atau seluruhnya, dari beberapa aspek penting selama masa terpapar pada penyebab stres. b gejala yang terus-menerus dari adanya peningkatan kepekaan psikologis dan sensasi tidak ada sebelum terpapar dengan penyebab stres, ditunjukkan oleh dua dari yang berikut ini: 1 sulit untuk mulai Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder PTSD Di Pusat Pelayanan Terpadu PPT “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009 tidur dan mempertahankan tidur, 2 gampang marah atau amarah yang meledak, 3 sulit berkonsentrasi, 4 kewaspadaan yang sangat tinggi, dan 5 reaksi kaget yang berlebihan. Gejala tertentu yang terkait dengan PTSD dan diagnosis medis atau psikiatris komorbid terutama depresi dan gangguan kecemasan lain dalam pasien yang sedang dinilai untuk PTSD bisa mempersulit diagnosis yang tepat dan mengubah pengobatan. Pada mulanya, pasien harus memiliki riwayat psikiatri dan medis yang lengkap dengan pertimbangan yang tepat untuk rujukan laboratorium dan pemeriksaan fisik jika diperlukan. Sebagai bagian dari penilaian diagnosis awal, dan sesudah tiap urutan uji pengobatan jika hasilnya tak memuaskan, klinisi harus mengevaluasi gejala- gejala yang terkait dengan PTSD seperti kecenderungan untuk bunuh diri, insomnia atau mimpi buruk, psikosis, diagnosis komorbid termasuk depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan lainnya, penyalahgunaan zat, dan juga masalah lain seperti penyakit medis, kehamilan, trauma yang berlanjut, masalah hukum, penumpukan penyakit medis yang tidak terdiagnosis seperti penyakit thyroid, penggunaan terus-menerus zat-zat yang menimbulkan kecemasan seperti kafein, dan kesulitan mentaati pengobatan WHO, 2005. Mereka yang menderita PTSD, dengan dan tanpa depresi, makin beresiko untuk bunuh diri, dan penting untuk mengukur resiko bunuh diri baik pada tingkat penilaian awal maupun pada kunjungan tindak-lanjut. Pada Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorder PTSD Di Pusat Pelayanan Terpadu PPT “Mawar” Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009 umumnya, tinjauan lengkap atas diagnosis diferensial dari gejala kecemasan harus dilakukan, dengan menyingkirkan atau mengobati diagnosis psikiatris dan penyebab medis yang ada Yosep, 2006.

2.1.4 Pengobatan PTSD