Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan insidensi penyakit jantung koroner. Suatu studi
prospektif pada pria kulit putih mendapatkan hubungan terbalik antara kadar adiponektin plasma dan insidensi penyakit jantung koroner
43
. Studi pada Indian Amerika mendapatkan bahwa tidak dijumpai hubungan yang bermakna antara
kadar adiponektin plasma dengan resiko penyakit jantung koroner.
49
Pada studi prospektif terhadap populasi usia lanjut di Amerika, didapatkan bahwa
peningkatan kadar adiponektin berhubungan dengan resiko PJK yang lebih tinggi.
50
Suatu studi yang membandingkan kadar adiponektin pada SKA, APS dan individu sehat, didapatkan bahwa kadar adiponektin pada SKA tidak berbeda
bermakna dibandingkan pada APS dan individu sehat.
51
Pada penelitian lain didapatkan bahwa kadar adiponektin plasma berhubungan dengan resiko
terjadinya PJK dan juga SKA. Pada penelitian ini mereka juga mendapatkan bahwa kadar adiponektin kelompok infark miokard akut dan angina pektoris tak
stabil lebih rendah daripada angina pektoris stabil dan kelompok kontrol.
39
Di Bali, Aryana dkk dalam suatu studinya tentang hubungan kadar adiponektin
terhadap beratnya manifestasi PJK pada pasien geriatri, mendapatkan bahwa kadar adiponektin berbeda bermakna antara kelompok angina pektoris stabil,
angina pektoris tak stabil dan infark miokard akut.
52
Penelitian tentang adiponektin, khususnya pada pasien PJK belum banyak di Indonesia, dan belum pernah dilakukan di Medan. Oleh karena itu
peneliti ingin melakukan penelitian tentang kadar adiponektin pada pasien angina pektoris stabil yang dibandingkan dengan sindroma koroner akut .
3.2. Perumusan Masalah
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
Apakah ada perbedaan kadar adiponektin pada penderita sindroma koroner akut dibandingkan dengan angina pektoris stabil.
3.3. Hipotesa
Terdapat perbedaan kadar adiponektin antara sindroma koroner akut dengan angina pektoris stabil.
3.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kadar adiponektin pada penderita sindroma koroner akut dibandingkan angina pektoris stabil .
3.5. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui kadar adiponektin pada penderita PJK, maka akan dapat diprediksi resiko terjadinya manifestasi klinis PJK yang lebih berat dan
mortalitas yang lebih tinggi.
3.6. Kerangka Konsepsional
Inflamasi Aterotrombosis
PJK
Angina pektoris stabil Sindroma koroner akut
Kadar adiponektin?
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
3.7. Bahan dan Cara 3.7.1. Desain
penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang cross sectional
3.7.2. Waktu dan tempat penelitian.
Penelitian dilakukan mulai bulan Juli sd Oktober 2007, di CVCU RSUP H.Adam Malik Medan,ICCU RSUD Dr Pirngadi Medan, dan
poliklinik Kardiologi RSUP H.Adam Malik Medan
3.7.3. Subjek penelitian populasi terjangkau
Semua penderita SKA yang dirawat di ruang CVCU di RSUP. H.Adam Malik Medan, ICCU RSUD. DR. Pirngadi Medan dan
penderita APS yang berobat jalan di Poliklinik Kardiologi RSUP. H.Adam Malik Medan.
3.7.4. Perkiraan besar sampel
Perkiraan besarnya sampel : Rumus yang digunakan :
n
1
=n
2
= 2 z + z S X
1
-X
2
2
= tingkat kemaknaan ditetapkan peneliti = 0,05
Z = 1,96 nilai 2 arah S = simpang baku gabungan = 4,06 penelitian sebelumnya
= power of test ditetapkan peneliti 80 Z = 0,842. X
1
– X
2
= selisih rerata yang dianggap bermakna n
1
= n
2
= 2 1,96 + 0,842 4,06
2
= 11,26 4,8
Besar sampel untuk masing-masing kelompok minimal adalah 12
0rang
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
3.7.5. Kriteria inklusi
a. Usia 17 thn.
b. Penderita SKA dengan onset ≤ 72 jam yang ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, EKG dan pemeriksaan enzim petanda jantung.
c. Penderita APS yang ditegakkan berdasarkan anamesis, pemeriksaan fisik dan EKG.
d. Bersedia mengikuti penelitian.
3.7.6. Kriteria eksklusi
a. Penderita dengan klinis inflamasi berat b Tidak bersedia mengikuti penelitian.
3.7.7. Cara penelitian
Setiap pasien yang masuk CVCU dengan diagnosa sindroma koroner akut dan setiap pasien rawat jalan di poliklinik Kardiologi dengan diagnosa angina pektoris
stabil, setelah memenuhi kriteria penelitian, pasien ataupun keluarga terdekatnya mengisi surat persetujuan setelah penjelasan. Kemudian dilakukan pemeriksaan
kadar adiponektin serum. Kadar adiponektin diperiksa di laboratorium Prodia dengan metode ELISA.
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
Flow chart pemeriksaan adiponektin
Pretreatment spesimen :
Homogenkan
Spesimen tahap I
+ 1mL Dilution Buffer Homogenkan
Pretreatment spesimen 10 µL serum + 100 µL Protease Bufferserum + 400 µL sample pre treatment buffer
Prosedur pemeriksaan :
1. Pipet masing-masing 50 µ kalibrator dan pretreatment, inkubasi selama 60 menit pada 20-30
°C 2. Cuci dengan buffer sebanyak 3 kali
3. Pipet 50 µL cairan label dan inkubasi selama 60 menit pada 20-30 °C
4. Cuci dengan buffer sebanyak 3 kali 5. Pipet 50 µL enzym label dan inkubasi selama 30 menit pada 20-30
°C 6. Cuci dengan buffer sebanyak 3 kali
7. Pipet 50 µL substrat solution dan inkubasi selama 10 menit pada 20-30 °C , lalu tambahkan 50 µL stop reagen
8. Baca absorbansi dengan mikroplate reader pada 492 nm
3.7.8. Analisis data
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk membandingkan kadar adiponektin antara kelompok APS dan SKA digunakan uji t independent jika data kedua kelompok terdistribusi normal,
jika sebaliknya digunakan uji Mann Whitney. Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0, dikatakan bermakna apabila p0,05.
3.7.9. Definisi operasional .
• SKA : Suatu keadaan iskemik miokard akut yang terbagi lagi berdasarkan derajat beratnya penyakit mulai dari Angina tak stabil
APTS, SKA non ST elevasi NSTEMI dan SKA dengan ST elevasi STEMI.
• APTS : Iskemia miokard akut yang ditandai serangan nyeri dada yang lebih sering, lebih lama dan lebih intens dibanding angina stabil, dengan
perubahan gelombang EKG ST depresi atau T inverted tanpa elevasi segmen ST dan tanpa peningkatan konsentrasi enzim jantung.
• NSTEMI : Infark miokard akut yang ditandai nyeri dada yang khas 20 menit disertai peningkatan CKMB
≥ 2 kali nilai normal atau peningkatan Troponin – T, tanpa gambaran ST elevasi pada EKG.
• STEMI : Infark miokard akut yang ditandai nyeri dada yang khas 20 menit disertai gambaran EKG 12 lead dengan ST elevasi yang ditandai
peningkatan CKMB ≥ 2 kali nilai normal atau peningkatan Troponin – T.
• APS : Riwayat nyeri dada khas yang dicetuskan oleh aktifitas dan hilang setelah istirahat atau dengan pemberian nitrat, disertai gambaran EKG
miokard iskemik. • Klinis inflamasi berat : terdapat tanda-tanda infeksi berat dan disertai
leukositosis.
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
• Hipertensi : apabila sedang mendapat terapi antihipertensi dan atau tekanan darah
≥ 14090 mmHg. • Diabetes mellitus : peningkatan gula darah puasa ≥ 100 mgdl atau
sebelumnya mendapat pengobatan obat antidiabetes. • Merokok : jika merokok 1-2 batang perhari
• Indeks massa tubuh : perbandingan antara berat badan terhadap kuadrat tinggi badan kgm
2
.
3.10. Kerangka Operasional
SKA Anamnesis
Pemeriksaan Fisik EKG
Lab Rutin Adiponektin SKA
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
EKG Lab Rutin
???
Adiponektin APS APS
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1.
Karakteristik subjek penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Juli sampai Oktober 2007 terhadap pasien SKA yang dirawat di CVCU RSUP H. Adam Malik Medan dan ICCU
RSUD Dr Pirngadi Medan dan didapatkan 17 pasien yang memenuhi kriteria penelitian, dan terhadap pasien APS yang berobat jalan di Poliklinik Kardiologi
RSUP H Adam Malik Medan didapatkan 17 pasien yang memenuhi kriteria penelitian tabel 3.
Tabel 3 .
Karakteristik Pasien SKA dan APS Variabel
SKA n=17 APS n=17
p n Mean ± SD
n Mean ± SD
Jenis Kelamin Laki-laki
13 76,5 13 76,5
1,00 Perempuan
4 23,5 4 23,5
Umur tahun 40
1 5,9 2 11,8 0,536
40-49 4 23,5
6 35,3 50-59
8 47,1 4 23,5
≥ 60 4 23,5
5 29,4 Merokok
Ya 13 76,5
8 47,1 0,078 Tidak
4 23,5 9 52,9
Hipertensi Ya
13 76,5 9 52,9 0,151
Tidak 4 23,5
8 47,1 Diabetes mellitus
Ya 6 35,3
8 47,1 0,486 Tidak
11 64,7 9 52,9
IMT kgm
2
26,06 ± 2,14 26,25 ± 2,50 0,811
Kolesterol Total mgdl 197,41 ± 52,64 204,24 ± 38,92 0,67
Trigliserida mgdl 131,82 ± 47,16
172,59 ± 63,75 0,0428
HDL mgdl 38,76 ± 12,45
36,35 ± 10,24 0,322 LDL mgdl
32,00 ± 41,11 140,35 ± 38,04 0,543
Keterangan :
APS = angina pektoris stabil;
HDL =
high density lipoprotein ;
IMT = indeks massa
tubuh ; LDL
= low density lipoprotein
; SKA = sindroma koroner akut signifikan p0,05
.
Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008