Angina Pektoris Stabil Sindroma koroner akut Disrupsi plak

6. Lesi tipe 6 merupakan lesi yang berkomplikasi dengan trombosis dengan tampilan klinis sindroma koroner akut. Lesi tipe 4 dan 5 disebut plak tidak stabil yang bisa langsung menjadi lesi tipe 6. Gambar 1 . Hubungan karakteristik tipe lesi dengan temuan klinik dikutip dari 13

2.1.3. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner

2.1.3.1. Angina Pektoris Stabil

Pada pasien angina pektoris stabil oleh karena atherosklerosis, korelasi antara beratnya atau luasnya atherosklerosis dan beratnya simtom angina tidak kuat. Perbedaan antar suplai aliran darah koroner dan kebutuhan metabolik miokard merupakan faktor primer pada penyakit jantung iskemik. Ketidakseimbangan ini akan menimbulkan manifestasi klinis iskemia bila Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008 kebutuhan miokard melebihi kapasitas arteri koroner untuk mengangkut suplai oksigen yang cukup. Pada jantung normal dijumpai kelebihan cadangan aliran darah koroner sehingga iskemia tidak terjadi meskipun kerja sangat berlebihan. Penyakit atherosklerosis baik pada arteri koroner epikardial atau pada mikrovaskuler koroner dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan meskipun pada tingkat kerja sedang. 8,14

2.1.3.2. Sindroma koroner akut Disrupsi plak

Disrupsi plak memegang peranan penting untuk terjadinya sindroma koroner akut. Resiko terjadinya ruptur plak tergantung dari kerentanan atau ketidakstabilan plak, bukan dari ukuran plak atau derajat penyempitannya. 4,15 Ciri-ciri plak yang tidak stabil adalah : 4,11,15 - gumpalan lipid lipid core besar menempati 40 volume plak - kap fibrous cap tipis mengandung sedikit kolagen dan sel otot polos - aktivitas dan jumlah sel makrofag, limfosit T dan sel mast meningkat Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi instabilitas dan disrupsi plak tersebut adalah : a. Faktor eksternal : 1. Faktor sistemik : faktor hemodinamik dan farmakologik 2. Faktor intrinsik dari plak : besarnya plak, lokasi plak, kepadatan lipid kolesterol ester dan ketebalan kap yang menyelimuti plak. b. Faktor internal : 1. Aktifitas sel inflamasi 2. Infeksi Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008 3. Disfungsi endotel 4. Proliferasi sel otot polos Trombosis akut Trombosis akut yang terjadi pada plak yang mengalami ruptur memegang peran penting dalam kejadian sindroma koroner akut. Setelah plak mengalami ruptur, komponen trombogenik akan menstimulasi adhesi, agregasi dan aktivasi trombosit, pembentukan trombin dan pembentukan trombus. 15,17 Disrupsi plak yang tidak stabil akan diikuti pembentukan trombus. Trombus yang terbentuk mengakibatkan oklusi atau suboklusi pembuluh koroner dengan manifestasi klinis angina pektoris tidak stabil atau sindroma koroner lainnya. Bukti angiografi menunjukkan pembentukan trombus koroner pada 90 pasien STEMI, 1 pada pasien angina stabil dan sekitar 35-75 pada pasien UAP dan NSTEMI. 18 Pada APTS terjadi erosi atau fisur pada plak atherosklerosis yang relatif kecil dan menimbulkan oklusi trombus yang transien. Trombus biasanya labil dan menyebabkan oklusi sementara yang berlangsung antara 10-20 menit. Pada NSTEMI kerusakan plak lebih berat dan menimbulkan oklusi trombus yang lebih persisten dan berlangsung lebih dari 1 jam. Pada sekitar 25 pasien NSTEMI terjadi oklusi trombus yang berlangsung 1 jam, tetapi distal dari penyumbatan terjadi kolateral. Trombolisis spontan, resolusi vasokonstriksi dan kolateral memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya NSTEMI. Pada STEMI disrupsi plak terjadi pada daerah yang lebih besar dan menyebabkan terbentuknya trombus yang menetap yang menetap yang menyebabkan perfusi Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008 miokard terhenti secara tiba-tiba yang berlangsung 1 jam dan menyebabkan nekrosis miokard transmural. 3,4,18 Lipid core mengandung bahan-bahan yang bersifat sangat trombogenik karena mengandung banyak faktor jaringan yang diproduksi oleh makrofag. Faktor jaringan adalah suatu protein prokoagulan yang akan mengaktifkan kaskade pembekuan ekstrinsik sehingga paling kuat sifat trombogeniknya. Faktor jaringan akan membentuk kompleks dengan faktor Vva dan akan mengaktifkan faktor IX dan faktor X yang selanjutnya terjadi mata rantai pembentukan trombus. 13,17 Ada 3 faktor utama yang menentukan respons trombosis pada plak yang mengalami disrupsi yaitu : 19 1. sifat dan besarnya komponen plak local thrombogenic substrate 2. derajat penyempitan dan irregularitas permukaan plak local flow disturbance 3. keseimbangan trombosis-trombolitik saat terjadinya plak disrupsi systemic thrombotic tendency Vasokonstriksi Vasokonstriksi pembuluh darah koroner ikut berperan pada patogenesis sindroma koroner akut. Ini terjadi sebagai respons terhadap disrupsi plak khususnya trombus yang kaya platelet dari lesi itu sendiri. Endotel berfungsi mengatur tonus vaskuler dengan melepaskan faktor relaksasi yaitu nitrit oksida NO yang dikenal dengan Endothelium Derived Relaxing Factor EDRF, prostasiklin dan faktor kontraksi seperti endothelin-1, thromboxan A 2 , prostaglandin H 2 . Trombus kaya platelet yang mengalami disrupsi, terjadi platelet dependent vasoconstriction yang diperantarai serotonin dan thromboxan A2 Corry Catharina Silaen : Perbandingan Kadar Adiponektin Antara Angina Pektoris Stabil Dengan Sindroma..., 2008 USU e-Repository © 2008 sehingga menginduksi vasokonstriksi pada daerah ruptur plak atau mikrosirkulasi. 15,17 2.2. ADIPONEKTIN 2.2.1. Biologi, regulasi dan metabolisme adiponektin