Pengujian Faktor-faktor HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.

lxxviii mengusahakan pengisian kembali dan perataan lahan bekas penambangan. Apabila keadaan alam tidak mengizinkan atau tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lainnya, untuk menjaga kelongsoran yang akan mengganggu keseimbangan tata lingkungan hidup, maka kemiringan tebing harus diusahakan sedemikian rupa sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan. Pengusaha harus melaksanakan penanaman kembali pada semua daerah bekas tambang terbuka. Apabila keadaan tanah tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lain, apabila proses penanaman masih memerlukan waktu, kecuali daerah untuk menampung air, maka pada tahap pertama tanah harus ditanami rumput-rumputan atau tanaman kecil lainnya sebagai penutup Kesumah, 2005.

4.6. Pengujian Faktor-faktor

Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi Sungai Ular di Kabupaten Deli Serdang antara lain penggunaan air yang bersumber dari Sungai Ular untuk kegiatan pertanian, industri, domestik, perkotaan dan penambangan bahan galian C. Berdasarkan data-data di lapangan terdapat fluktuasi potensi debit air Sungai Ular serta penggunaan air tersebut seperti tertera pada Tabel 25 berikut : Tabel 25. Rekapitulasi Debit Air Sungai Ular, Peruntukan Air dan Penambangan Bahan Galian C. Tahun No Kerakteristik 2000 2003 2004 2005 1 Debit 43,8 39,7 39,6 39,5 Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 lxxix 2 Pertanian 22,2 21,09 20,57 20,56 3 Industri 0,8070 0,8580 0,9090 0,9090 4 Masyarakat 0,2430 0,2760 0.2930 0,3122 5 Perkotaan 0,0790 0,0897 0,953 0,1010 6 Penambangan Galian C 254.100 288.932 314.506 348.607 Data di atas menunjukkan debit Sungai Ular semakin kecil dari tahun ke tahun. Faktor penggunaan air untuk pertanian yang mempengaruhi potensi debit Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan tertera pada Tabel 26 berikut : Tabel 26. Hubungan Penggunaan Air Pertanian dengan Sungai Ular Correlations : Debit Pertanian Debit Pearson Correlation 1 .957 Sig. 2-tailed . .043 N 4 4 Pertanian Pearson Correlation .957 1 Sig. 2-tailed .043 . N 4 4 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sesuai dengan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk pertanian irigasi memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga r s sebesar 0,957. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung besarnya 4,665, serta dengan tabel n=4; α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran.3. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk pertanian dengan potensi Sungai Ular. Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 lxxx Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin 2005, yang menyimpulkan bahwa pemakaian air untuk irigasi pertanian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini sesuai dengan besar debit yang dibutuhkan untuk areal persawahan, Jika diteliti lebih lanjut besarnya debit air yang mencapai 20,56 m 2 det sangat mempengaruhi badan air Sungai Ular. Faktor penambangan bahan galian C yang mempengaruhi potensi debit Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 27 berikut : Tabel 27. Hubungan Penambangan Bahan Galian C dengan Sungai Ular Correlations : Debit Galian C Debit Pearson Correlation 1 .993 Sig. 2-tailed . .007 N 4 4 Galian C Pearson Correlation .993 1 Sig. 2-tailed .007 . N 4 4 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penambangan bahan galian C memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga r s sebesar 0,993. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung yang besarnya 11,889 serta dengan tabel n=4; α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran 4. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penambangan bahan galian C dengan potensi Sungai Ular. Hal ini selaras dengan pendapat Kesumah Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 lxxxi 2005 bahwa pengelolaan bahan galian C sangat berhubungan erat dengan penyelamatan sumberdaya alam di sekitarnya. Pengerukan bahan-bahan galian C seperti pasir, kerikil maupun batu alam memberikan andil yang besar bagi kelestarian lingkungan, demikian halnya perambahan hutan di hulu sungai juga memberikan andil terhadap besar kecilnya debit air sungai. Selanjutnya Kesumah 2005 juga menyatakan bahwa penambangan galian C pada tepi dan badan sungai di sepanjang Sungai Ular memberikan pengaruh antara lain: penurunan elevasi permukaan sungai dari 0,87 m UP tahun 1999 menjadi 0,61 UP pada tahun 2005, dengan penurunan rata-rata 0,0433 UP mtahun, serta bertambah lebar badan sungai dari rata-rata 42 meter tahun 1999 menjadi rata-rata 68 meter pada tahun 2005. Jika diteliti lebih lanjut keadaan ini mengakibatkan rusaknya tata lahan di sepanjang badan Sungai Ular. Faktor penggunaan air untuk industri yang mempengaruhi potensi debit Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 28 berikut : Tabel 28. Hubungan Penggunaan Air Industri dengan Sungai Ular Debit Industri Debit Pearson Correlation 1 -.886 Sig. 2-tailed . .114 N 4 4 Industri Pearson Correlation -.886 1 Sig. 2-tailed .114 . N 4 4 Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk industri tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 lxxxii ini dibuktikan dengan harga r s sebesar -0,886. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung yang besarnya -2,7022 serta dengan tabel n=4; α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran 5. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk industri dengan potensi Sungai Ular. Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin 2005 yang mengatakan bahwa pemakaian air untuk industri tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan industri yang mencapai 0,908 m 3 det. Faktor penggunaan air untuk masyarakat domestik yang tidak mempengaruhi potensi debit Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 29 berikut : Tabel 29. Hubungan Penggunaan Air Untuk Masyarakat dengan Sungai Ular Correlations : Debit Masyarakat Debit Pearson Correlation 1 -.883 Sig. 2-tailed . .111 N 4 4 Masyarakat Pearson Correlation -.883 1 Sig. 2-tailed .111 . N 4 4 Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk masyarakat tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga r s sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung yang besarnya -2,6605 serta dengan tabel n=4; α=0,05 sebesar Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 lxxxiii 2,132 Lampiran 6. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk masyarakat dengan potensi Sungai Ular. Keadan ini selaras dengan hasil penelitian Asmaruddin 2005 yang menyimpulkan bahwa kebutuhan air untuk domestik tidak memberikan pengaruh terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan domestik yang mencapai 0,293 m 3 det serta terdapatnya kecenderungan kenaikan kebutuhan air tersebut sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk Faktor penggunaan air untuk perkotaan yang mempengaruhi potensi debit Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 30 berikut : Tabel 30. Hubungan Penggunaan Air untuk Perkotaan dengan Sungai Ular Correlations : Debit Perkotaan Debit Pearson Correlation 1 -.889 Sig. 2-tailed . .111 N 4 4 Perkotaan Pearson Correlation -.889 1 Sig. 2-tailed .111 . N 4 4 Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk perkotaan tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga r s sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 lxxxiv dengan uji t hitung yang besarnya -2,7456 serta dengan tabel n=4; α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran 7. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk perkotaan dengan potensi Sungai Ular.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Potensi Sungai Ular khususnya debit air mengalami penurunan sejak tahun 1989 hingga tahun 2005. Namun debit Sungai Ular masih mampu untuk memenuhi kebutuhan air untuk kegiatan pertanian irigasi, industri, masyarakat domestik, serta untuk kebutuhan perkotaan. Potensi Sungai Ular untuk bahan galian C adalah sangat kurang, hal ini disebabkan penambangan bahan galian C lebih besar dibandingkan dengan kemampuan Sungai Ular untuk memperbaiki badan air. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi potensi Sungai Ular, khususnya debit air adalah penggunaan air untuk pertanian irigasi serta Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008