lxxviii mengusahakan pengisian kembali dan perataan lahan bekas penambangan.
Apabila keadaan alam tidak mengizinkan atau tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lainnya, untuk menjaga kelongsoran yang akan mengganggu
keseimbangan tata lingkungan hidup, maka kemiringan tebing harus diusahakan sedemikian rupa sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan.
Pengusaha harus melaksanakan penanaman kembali pada semua daerah bekas tambang terbuka. Apabila keadaan tanah tidak memungkinkan, harus
diajukan alternatif lain, apabila proses penanaman masih memerlukan waktu, kecuali daerah untuk menampung air, maka pada tahap pertama tanah harus
ditanami rumput-rumputan atau tanaman kecil lainnya sebagai penutup Kesumah, 2005.
4.6. Pengujian Faktor-faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi Sungai Ular di Kabupaten Deli Serdang antara lain penggunaan air yang bersumber dari Sungai Ular untuk kegiatan
pertanian, industri, domestik, perkotaan dan penambangan bahan galian C. Berdasarkan data-data di lapangan terdapat fluktuasi potensi debit air Sungai
Ular serta penggunaan air tersebut seperti tertera pada Tabel 25 berikut : Tabel 25. Rekapitulasi Debit Air Sungai Ular, Peruntukan Air dan Penambangan
Bahan Galian C. Tahun
No Kerakteristik 2000 2003 2004 2005
1 Debit
43,8 39,7 39,6 39,5
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lxxix 2
Pertanian 22,2 21,09 20,57 20,56
3 Industri
0,8070 0,8580 0,9090 0,9090 4
Masyarakat 0,2430 0,2760 0.2930 0,3122 5
Perkotaan 0,0790 0,0897 0,953 0,1010
6 Penambangan Galian C
254.100 288.932 314.506 348.607
Data di atas menunjukkan debit Sungai Ular semakin kecil dari tahun ke tahun. Faktor penggunaan air untuk pertanian yang mempengaruhi potensi debit
Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan tertera pada Tabel 26 berikut : Tabel 26. Hubungan Penggunaan Air Pertanian dengan Sungai Ular
Correlations :
Debit Pertanian
Debit Pearson Correlation
1 .957
Sig. 2-tailed .
.043 N
4 4
Pertanian Pearson Correlation
.957 1
Sig. 2-tailed .043
. N
4 4
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sesuai dengan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air
untuk pertanian irigasi memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga r
s
sebesar 0,957. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung besarnya 4,665, serta dengan tabel n=4;
α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran.3.
Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air
untuk pertanian dengan potensi Sungai Ular.
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lxxx Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin 2005, yang
menyimpulkan bahwa pemakaian air untuk irigasi pertanian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini sesuai dengan besar debit
yang dibutuhkan untuk areal persawahan, Jika diteliti lebih lanjut besarnya debit air yang mencapai 20,56 m
2
det sangat mempengaruhi badan air Sungai Ular. Faktor penambangan bahan galian C yang mempengaruhi potensi debit Sungai
Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 27 berikut : Tabel 27. Hubungan Penambangan Bahan Galian C dengan Sungai Ular
Correlations :
Debit Galian C
Debit Pearson Correlation
1 .993
Sig. 2-tailed .
.007 N
4 4
Galian C Pearson Correlation
.993 1
Sig. 2-tailed .007
. N
4 4
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penambangan bahan
galian C memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga r
s
sebesar 0,993. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung yang besarnya 11,889 serta dengan tabel n=4;
α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran 4.
Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penambangan bahan
galian C dengan potensi Sungai Ular. Hal ini selaras dengan pendapat Kesumah
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lxxxi 2005 bahwa pengelolaan bahan galian C sangat berhubungan erat dengan
penyelamatan sumberdaya alam di sekitarnya. Pengerukan bahan-bahan galian C seperti pasir, kerikil maupun batu alam memberikan andil yang besar bagi kelestarian
lingkungan, demikian halnya perambahan hutan di hulu sungai juga memberikan andil terhadap besar kecilnya debit air sungai.
Selanjutnya Kesumah 2005 juga menyatakan bahwa penambangan galian C pada tepi dan badan sungai di sepanjang Sungai Ular memberikan pengaruh antara
lain: penurunan elevasi permukaan sungai dari 0,87 m UP tahun 1999 menjadi 0,61 UP pada tahun 2005, dengan penurunan rata-rata 0,0433 UP mtahun, serta
bertambah lebar badan sungai dari rata-rata 42 meter tahun 1999 menjadi rata-rata 68 meter pada tahun 2005. Jika diteliti lebih lanjut keadaan ini mengakibatkan rusaknya
tata lahan di sepanjang badan Sungai Ular. Faktor penggunaan air untuk industri yang mempengaruhi potensi debit
Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 28 berikut :
Tabel 28. Hubungan Penggunaan Air Industri dengan Sungai Ular Debit
Industri Debit
Pearson Correlation 1
-.886 Sig. 2-tailed
. .114
N 4
4 Industri
Pearson Correlation -.886
1 Sig. 2-tailed
.114 .
N 4
4 Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air
untuk industri tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lxxxii ini dibuktikan dengan harga r
s
sebesar -0,886. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung yang besarnya -2,7022 serta dengan tabel n=4;
α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran 5. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh
t hitung tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk industri dengan potensi Sungai Ular.
Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin 2005 yang mengatakan bahwa pemakaian air untuk industri tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan industri yang mencapai 0,908 m
3
det. Faktor penggunaan air untuk masyarakat domestik yang tidak mempengaruhi
potensi debit Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 29 berikut :
Tabel 29. Hubungan Penggunaan Air Untuk Masyarakat dengan Sungai Ular Correlations :
Debit Masyarakat
Debit Pearson Correlation
1 -.883
Sig. 2-tailed .
.111 N
4 4
Masyarakat Pearson Correlation
-.883 1
Sig. 2-tailed .111
. N
4 4
Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk masyarakat tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular,
hal ini dibuktikan dengan harga r
s
sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji t hitung yang besarnya -2,6605 serta dengan tabel n=4;
α=0,05 sebesar
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lxxxiii 2,132 Lampiran 6. Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka
diperoleh t hitung tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk masyarakat dengan potensi Sungai Ular.
Keadan ini selaras dengan hasil penelitian Asmaruddin 2005 yang menyimpulkan bahwa kebutuhan air untuk domestik tidak memberikan pengaruh
terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan domestik yang mencapai 0,293 m
3
det serta terdapatnya kecenderungan kenaikan kebutuhan air tersebut sesuai dengan perkembangan jumlah
penduduk Faktor penggunaan air untuk perkotaan yang mempengaruhi potensi debit
Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 30 berikut :
Tabel 30. Hubungan Penggunaan Air untuk Perkotaan dengan Sungai Ular Correlations :
Debit Perkotaan
Debit Pearson Correlation
1 -.889
Sig. 2-tailed .
.111 N
4 4
Perkotaan Pearson Correlation
-.889 1
Sig. 2-tailed .111
. N
4 4
Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk perkotaan tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular,
hal ini dibuktikan dengan harga r
s
sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lxxxiv dengan uji t hitung yang besarnya -2,7456 serta dengan tabel n=4;
α=0,05 sebesar 2,132 Lampiran 7.
Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air
untuk perkotaan dengan potensi Sungai Ular.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Potensi Sungai Ular khususnya debit air mengalami penurunan sejak
tahun 1989 hingga tahun 2005. Namun debit Sungai Ular masih mampu untuk memenuhi kebutuhan air untuk kegiatan pertanian
irigasi, industri, masyarakat domestik, serta untuk kebutuhan perkotaan. Potensi Sungai Ular untuk bahan galian C adalah sangat
kurang, hal ini disebabkan penambangan bahan galian C lebih besar dibandingkan dengan kemampuan Sungai Ular untuk memperbaiki
badan air. 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi potensi Sungai Ular, khususnya debit air adalah penggunaan air untuk pertanian irigasi serta
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008