xxxvi
e jadwal pengerjaan dan penyelesaian tiap tahap reklamasi.
f perkiraan biaya reklamasi.
g area daerah kehutanan, pertanian, perikanan dan permukiman yang akan terganggu.
h kemungkinan-kemungkinan gangguan terhadap daerah lain atau pihak lain.
Pengusaha harus mengusahakan pengisian kembali dan perataan bekas penambangan. Apabila keadaan alam tidak mengizinkan atau tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lainnya. Untuk menjaga kelongsoran yang akan
mengganggu keseimbangan tata lingkungan hidup, maka kemiringan tebing harus diusahakan sedemikian rupa sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan. Pengusaha harus melaksanakan penanaman kembali pada semua daerah bekas
tambang terbuka, apabila keadaan tanah tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lain, dan apabila proses penanaman masih memerlukan waktu, kecuali daerah untuk menampung air, maka pada tahap pertama tanah harus ditanami rumput-
rumputan atau tanaman kecil lainnya sebagai penutup Kesumah, 2005.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: Johan 2004 tentang Kajian Sistem Manajemen Operasional dan Pemeliharaan
Sungai Ular, menyimpulkan bahwa kegiatan operasional dan pemeliharaan sungai pada dasarnya mempunyai dua tujuan yaitu: pertama bagaimana potensi yang dimiliki
oleh sumberdaya sungai bisa dimanfaatkan secara optimal dan kedua, bagaimana kelestarian sumberdaya tersebut bisa dijaga sehingga dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan. Asmaruddin 2005 tentang Analisis Ketersediaan Debit Air Sungai Ular
Terhadap Pemakai air Irigasi, Industri, Domestik, dan Perkotaan di Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Deli Serdang, menyimpulkan bahwa pemakaian air
untuk irigasi pertanian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxxvii Sungai Ular, hal ini sesuai dengan besar debit yang dibutuhkan untuk areal
persawahan. Pemakaian air untuk industri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang
dibutuhkan kegiatan industri yang mencapai 0,9008 m
3
det. Kebutuhan air untuk domestik memberikan pengaruh terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini
ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan domestik yang mencapai 0,293 m
3
det serta terdapatnya kecenderungan kenaikan kebutuhan air tersebut sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk.
Kesumah 2005 tentang Pengaruh Kegiatan Penambangan Galian C Terhadap Bangunan pengambilan bebas, yang berfungsi sebagai pintu masuk air ke dalam areal persawahan masyarakat, menyimpulkan bahwa penambangan galian
C pada tepi dan badan sungai di sepanjang Sungai Ular memberikan pengaruh antara lain: penurunan elevasi permukaan sungai dari 0,87 m UP tahun 1999 menjadi 0,61 UP pada tahun 2005, dengan penurunan rata-rata 0,0433 UP mtahun, serta
bertambah lebar badan sungai dari rata-rata 42 meter tahun 1999 menjadi rata-rata 68 meter pada tahun 2005. Penurunan tinggi permukaan air sehingga air tidak dapat mencapai permukaan bangunan pengambilan bebas dan akhirnya
pengambilan bebas tidak dapat difungsikan sebagai pintu masuk air kesaluran irigasi. Pasir adalah jenis bahan galian C yang paling banyak ditambang dari alur Sungai Ular dibandingkan dengan bahan galian C lainnya yaitu dengan rata-rata
340.704 m
3
tahun.
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxxviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxxix
III. METODE PENELITIAN