xxvi Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara 2003 menyatakan bahwa
komponen ekosistem saling berinteraksi satu sama lain, maka terganggunya salah satu komponen ekosistem tersebut akan mempengaruhi komponen ekosistem
yang lain. Contoh kondisi tersebut adalah terjadinya peristiwa banjir di daerah DAS bagian hilir pada musim hujan karena kerusakan lingkungan pada daerah
hulu akibat penebangan hutan, cara bercocok tanam yang tidak mengikuti kaidah konservasi tanah atau adanya aktivitas pembukaan lahan.
Fungsi hidrologi DAS dalam memberikan lapangan simpanan air water yield yang tinggi dan cukup merata sepanjang tahun, menjamin produktivitas
DAS agar lentur terhadap goncangan perubahan yang terjadi resilent serta tetap menjamin terlaksananya pemerataan pada petani Arsyad, 1985.
2.3. Manajemen Lingkungan
Pengelolaan lingkungan merupakan suatu kegiatan mengelola, dimana kemampuan mengelola tersebut akan menghasilkan lingkungan yang baik.
Manejemen lingkungan yang bersifat dinamis dan dapat dilaksanakan serta memerlukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan kebijakan di dalam
perusahaan. Perubahan tersebut akan memberikan pengaruh baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek serta mempunyai penerapan taktis maupun strategis.
Manajemen lingkungan dalam pelaksanaannya dapat dianggap sebagai suatu
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxvii keuntungan. Manfaat yang paling penting dari manajemen lingkungan adalah
perlindungan terhadap lingkungan Hadiwardjo,1997. Beberapa prinsip dan unsur-unsur dalam sistem manajemen lingkungan
merupakan rangkaian dari kebijakan lingkungan, perencanaan, penerapan, evaluasi, tinjauan manajemen penyempurnaan dan peningkatan berkelanjutan. Sistem
manajemen lingkungan Standar Internasional sebagai berikut :
Peningkatan Berkelanjutan
Kebijakan Lingkungan
Perencanaan
Penerapan dan Operasi
Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
Tinjauan Manajemen
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxviii Sumber : Pramudya, 2001
Gambar 2. Model Sistem Manajemen Lingkungan Standard Internasional
Pelaksanaan dari model sistem manajemen lingkungan dijabarkan oleh Pramudya 2001 dalam beberapa prinsip sebagai berikut :
a. Prinsip 1-Komitmen dan kebijakan
Organisasi sebaiknya menentukan kebijakan lingkungan dan menjamin komitmennya terhadap sistem manajemen lingkungan.
b. Prinsip 2-Perencanaan
Organisasi sebaiknya merumuskan perencanaan untuk memenuhi kebijakan lingkungan.
c. Prinsip 3-Penerapan
Untuk efektifitas penerapan, organisasi seharusnya mengembangkan kemampuannya dan untuk mendukung mekanisme yang diperlukan untuk mencapai
kebijakan, sasaran, dan target lingkungan. d.
Prinsip 4-Pemeriksaan dan evaluasi Organisasi sebaiknya memeriksa, memantau, dan mengevaluasi kinerja
lingkungan. e.
Prinsip 5-Tinjauan manajemen penyempurnaan
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxix Penerapan sistem manajemen lingkungan akan membawa perubahan budaya
dan kecintaan terhadap pelestarian lingkungan di dalam perusahaan. Hal ini merupakan harapan yang cukup realistis, karena standar ini mensyaratkan
peningkatan kepedulian, pendidikan, pelatihan dan kesadaran dari semua karyawan sehingga mereka mengerti dan tanggap terhadap konsekuensi pekerjaannya
Hadiwardjo,1997. Pemberlakuan menyeluruh dari sistem manajemen lingkungan pada suatu
perusahaan menurut Hadiwardjo 1997 akan membawa manfaat antara lain : a. Peranan sistem manajemen lingkungan.
Perlindungan lingkungan dan kepentingan perdagangan ada dua hal yang saling memiliki keterkaitan: 1 Didasari komitmen murni untuk melestarikan lingkungan.
2 Didasari oleh permintaan konsumen. Keterkaitan ini perlu kita cermati karena pengaruhnyadampaknya tidak dapat dianggap ringan mengingat hal itu dapat
mempengaruhi sistem perdagangan melalui mekanisme pasar. b. Penerapan sistem manajemen lingkungan.
Memungkinkan manusia, tumbuhan dan binatang tetap ada dan hidup dengan sebaik-baiknya. Demikian halnya perusahaan yang bersaing tanpa ISO 14001, akan
dapat kehilangan peluang untuk berusaha dan bersaing dalam pasar bebas di dalam era globalisasi. Kesesuaian antara prinsip ISO 14.000 dengan peraturan perundang-
undangan akan dapat mendorong pengusaha menjalankan usahanya dengan lebih baik, karena ada tekanan dari masyarakat yang peduli lingkungan, publisitas negatif,
pengaruh sampingan lainnya, di samping keharusan untuk mematuhi undang-undang.
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxx Pelaksanaan sistem manajemen lingkungan hendaknya memperhitungkan biaya
dan waktu untuk melakukan analisis dan tersedianya data yang dapat dipercaya. Perusahaan dapat juga memperhitungkan derajat dari pengendalian praktis yang
mungkin mereka miliki pada aspek lingkungan. Perusahaan hendaknya menentukan apa aspek lingkungan mereka, dengan memperhitungkan masukan dan keluaran yang
berkaitan dngan kegiatan, produk danatau jasa yang sekarang dan yang lalu Pramudya, 2001.
Perusahaan yang belum menerapkan sistem manajemen lingkungan pada awalnya menetapkan keadaan yang sekarang sehubungan dengan pelestarian
lingkungan. Tujuannya untuk mempertimbangkan semua aspek lingkungan pada perusahaan sebagai dasar menetapkan sistem manajemen lingkungannya. Perusahaan
yang mengoperasikan sistem manajemen lingkungan tidak perlu melakukan tinjauan seperti awalnya Pramudya, 2001.
Tinjauan dalam pelestarian atau penerapan manajemen lingkungan umumnya mencakup empat bidang kunci :
1 Persyaratan undang-undang dan peraturan; 2 Identifikasi aspek lingkungan yang penting;
3 Pemeriksaan semua praktek dan prosedur manajemen lingkungan; 4 Evaluasi umpan balik dari kejadian-kejadian yang lalu Pramudya, 2001.
Jika digali lebih mendalam sistem manajemen lingkungan yang terdapat pada ISO 14001 dan 14004 ialah bagian dari sistem manajemen keseluruhan meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, praktek, prosedur
dan sumber daya untuk mengembangkan, menerapkan, mengkaji dan mempertahankan kebijakan lingkungan Hadiwardjo,1997.
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxxi Menurut Pramudya 2001, Manajemen pengelolaan lingkungan minimal
memiliki 5 lima langkah yang dilakukan secara berkelanjutan antara lain: 1 pengembangan dan komitmen stakeholder.
2 perencanaan, adanya rencana kerja serta program manajemen lingkungan yang
disesuaikan dengan perundangan yang berlaku.
3 penerapan dan operasi. alokasi sumberdaya, struktur penanggung jawab,
kesadaran, pelatihan, komunikasi, dokumentasi sistem manajemen lingkungan.
4 evaluasi berkala, pemantauan, audit sistem manajemen lingkungan.
5 pengkajian sistem
manajemen lingkungan.
Hakekat pokok pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan upaya agar kualitas hidup manusia makin meningkat, sementara
kualitas lingkungan hidup membaik Suryani, 1987.
Pengelolaan yang mengabaikan manajemen lingkungan secara terpadu, yaitu pengelolaan yang hanya mementingkan kepentingan sesaat seperti penambangan bahan galian C yang tidak terkendali, penggunaan air yang tanpa
perencanaan, serta penebangan hutan yang terjadi dihulu, akan mengakibatkan kerugian-kerugian lingkungan serta menurunnya daya dukung lingkungan yang pada akhirnya menimbulkan krisis sumberdaya alam.
Menurut Pramudya 2001 dalam penerapannya sistem manajemen lingkungan mengenal lima prinsip antara lain:
1. Prinsip pertama: pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan.
2. Prinsip kedua: perencanaan, aspek lingkungan dan dampak lingkungan terkait, persyaratan perundang-undangan dan perusahaan, tujuan dan sasaran. rencana
kerja serta program manajemen lingkungan.
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xxxii 3.
Prinsip ketiga: penerapan dan operasi. alokasi sumber daya, struktur penanggung jawab, kesadaran, pelatihan, komunikasi, dokumentasi sistem
manajemen lingkungan, pengendalian operasional program manajemen yang
spesifik, kesiapan dan respons terhadap keadaan darurat.
4. Prinsip keempat: evaluasi berkala, pemantauan, tindakan koreksi dan
pencegahan, rekaman, audit sistem manajemen lingkungan.
5 Prinsip kelima: pengkajian sistem manajemen lingkungan.
Kelima prinsip tersebut harus dilaksanakan secara bersamaan dan berkelanjutan, hal ini diharapkan untuk menjamin terlaksananya program
perencanaan dengan pelaksanaannya.
2.4. Bahan Galian C