xlviii
7 Siujan-ujan
Sumber : Bagpro PSA Hidrologi Sumut Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara 2003, Publikasi Data Debit Sungai
Ketujuh stasiun pencatat tersebut ini akan memberikan informasi tentang naik- turunnya permukaan Sungai Ular untuk mengetahui kecenderungan dari keberadaan
air Sungai Ular. Keadaan ini akan sangat membantu dalam pengelolaan banjir serta kekeringan di daerah sekitarnya. Manfaat lainnya dari stasiun pencatat ini adalah
untuk mengukur besarnya debit Sungai Ular. Ketujuh stasiun pencatat dikelola bagian Pengembangan Sumber Air, Hidrologi Dinas Pengairan Provinsi Sumetera Utara.
4.3. Debit Sungai Ular
Keberadaan Sungai Ular sebagai sumber utama air bagi masyarakat disekitarnya sangat tegantung dari besar kecilnya debit air sungai tersebut, kekurangan debit akan
menyebabkan kekeringan, kurangnya air irigasi sehingga hasil panenan masyarakat menurun, berkurangnya air untuk perikanan darat, bahkan pada beberapa tempat akan
menyulitkan transportasi air berupa getek. Peningkatan debit air Sungai Ular dapat menyebabkan banjir Lampiran 2-6 dan Lampiran 2-7.
Besarnya debit air Sungai Ular yang digunakan selama tahun 2001 menurut pengukuran Pos Duga Air Otomatis AWLR Pulau Tagor pada Tabel 7 berikut :
Tabel 7. Rata-rata Debit Air Sungai Ular Tahun 2001 No Bulan Debit
m
3
det Keterangan 1 Januari
51,45 2 Pebruari
45,19 3 Maret
39,08 4 April
43,90 5 Mei
38,72 Debit maximum sebesar 59,22
m
3
det pada bulan Desember Debit minimum sebesar 34,77
m
3
det pada bulan Agustus
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
xlix 6 Juni
39,12 7 Juli
36,48 8 Agustus
34,77 9 September
41,87 10 Oktober
43,04 11 Nopember
54,50 12 Desember
59,22 Debit rata-rata : 43,93 m
3
det
Sumber : Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2001 Debit air Sungai Ular dari setiap bulan kebulan selalu mengalami perubahan,
bervariasi menurut keadaan daerah aliran sungai, curah hujan dan evaporasi lahan. Sesuai dengan debit air Sungai Ular yang diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum PU,
debit air Sungai Ular selama tahun 2001 berfluktuasi antara 34,77m
3
det pada bulan Agustus sampai dengan sekitar 59,22 m
3
det pada bulan Desember. Besarnya range debit air sungai ini masih mampu mendukung kegiatan pertanian padi persawahan
dan padi daratan, perkebunan umumnya perkebunan cokelat dan kelapa sawit dan perikanan pada Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Selama tahun 2002 debit air Sungai Ular mengalami perubahan dibandingkan dengan debit tahun 2001. Hasil pengukuran pos duga air otomatis AWLR yang
berada di daerah Pulau Tagor diperoleh debit air seperti pada Tabel 8 berikut : Tabel 8. Rata-rata Debit Air Sungai Ular Tahun 2002
No Bulan Debit m
3
det Keterangan 1 Januari
49,44 2 Pebruari
48,56 3 Maret
47,55 4 April
47,59 5 Mei
44,83 6 Juni
42,21 7 Juli
37,84 Debit maximum 52,64 m
3
det pada bulan Oktober
Debit minimum 37,84 m
3
det pada bulan Juli
Debit rata-rata : 40,16 m
3
det
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
l 8 Agustus
37,96 9 September
48,97 10 Oktober
52,64 11 Nopember
51,38 12 Desember
45,40 Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2002
Sesuai dengan hasil pengukuran Dinas PU Sumut, debit air Sungai Ular selama tahun 2002 bervariasi berkisar antara 37,84 m
3
det pada bulan juli sampai dengan sekitar 52,64 m
3
det pada bulan Oktober, keadaan ini masih sangat mendukung kegiatan pertanian pada Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Jika dianalisis lebih lanjut terdapat perbedaan kerakteristik antara debit air tahun 2001 dengan debit air pada tahun 2002. Debit air maksimum pada tahun 2001 terjadi pada
bulan Desember dengan debit sebesar 59,22 m
3
det sedangkan tahun 2002 terjadi pada bulan Oktober dengan besar debit 52,64 m
3
det, keadaan ini menunjukkan adanya peningkatan besar debit air sungai. Debit minimum Sungai Ular pada tahun
2001 terjadi pada bulan Agustus dengan debit sebesar 34,77 m
3
det, sedangkan pada tahun 2002 debit minimum terjadi pada bulan Juli dengan besar debit 37,84 m
3
det, jika dianalisis maka debit minimum meningkat sebesar 3,07 m
3
det. Demikian halnya debit rata-rata pada tahun 2001 sebesar 43,93 m
3
det, dan menurun besarnya pada tahun 2002 sebesar 40,16 m
3
det, keadaan ini menunjukkan bahwa debit rata-rata menurun sebesar 3,77 m
3
det, maka dapat disimpulkan bahwa debit air Sungai Ular mengalami penurunan dari tahun 2001 ke tahun 2002.
Debit air Sungai Ular yang diukur selama tahun 2003 mengalami perubahan jika dibandingkan tahun 2002, seperti pada Tabel 9 berikut :
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
li Tabel 9. Rata-rata Debit Air Sungai Ular Tahun 2003
No Bulan Debit m
3
det Keterangan 1 Januari
39,31 2 Pebruari
49,50 3 Maret
41,07 4 April
48,54 5 Mei
44,33 6 Juni
37,27 7 Juli
38,70 8 Agustus
39,11 9 September
42,2 10 Oktober
42,18 11 Nopember
48,34 12 Desember
55,42 Debit maximum sebesar 55,42
m
3
det, bulan Desember Debit minimum sebesar 37,27
m
3
de bulanJuni Debit rata-rata : 43,83 m
3
det
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2003 Sesuai dengan hasil pengukuran Dinas PU Sumut, debit air Sungai Ular selama
tahun 2003 bervariasi berkisar antara 37,27 m
3
det pada bulan Juni sampai dengan sekitar 55,42 m
3
det pada bulan Desember, keadaan ini masih sangat mendukung kegiatan pertanian pada Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Debit maximum air Sungai Ular terjadi pada bulan Desember dengan besar debit 55,42 m
3
det. Debit minimum air Sungai Ular terjadi pada bulan Juni dengan besar debit 37,27 m
3
det. Debit rata-rata : 43,83 m
3
det Debit air Sungai Ular sesuai pengukuran otomatis oleh Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Sumatera Utara di Pulo Tagor Tahun 2004 seperti Tabel 10 berikut : Tabel 10. Rata-rata Debit Air Sungai Ular Tahun 2004
No Bulan Debit
m
3
det Keterangan 1 Januari
44,14 2 Pebruari
47,02 3 Maret
35,17 4 April
35,64 5 Mei
33,18 Debit max: September
Debit min: Agustus Debit rata-rata : 39,58 m
3
det
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
lii 6 Juni
24,95 7 Juli
26,87 8 Agustus
22,42 9 September
57,53 10 Oktober
51,56 11 Nopember
54,87 12 Desember
41,6 Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2004
Debit air Sungai Ular berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2004 mengalami perubahan. Hal
ini terbukti dari pengukuran debit maximum yang terjadi pada September sebesar 57,53 m
3
det meningkat jika dibandingkan debit maximum tahun 2003, namun yang menghawatirkan adalah debit minimum yang terjadi pada bulan Agustus
hanya sebesar 22,42 m
3
det menurun dibandingkan tahun 2003. Debit air Sungai Ular berdasarkan pengukuran Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Utara yang
dilakukan secara otomatis di Pulo Tagor tahun 2005 seperti Tabel 11 berikut : Tabel 11. Rata-rata Debit Air Sungai Ular Tahun 2005
No Bulan Debit m
3
det Keterangan 1 Januari
43,26 2 Pebruari
46,18 3 Maret
34,28 4 April
34,33 5 Mei
32,36 6 Juni
28,86 7 Juli
28,66 8 Agustus
28,58 9 September
48,12 10 Oktober
50,88 11 Nopember
53,69 12 Desember
42,47 Debit maximum: Nopember
Debit minimum: Agustus Debit rata-rata; 39,31 m
3
det
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2005
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
liii Debit air Sungai Ular berdasarkan hasil pengukuran pada tahun 2005
mengalami perubahan. Hal dapat dilihat dari hasil pengukuran debit, debit maximum Sungai Ular yang terjadi pada Nopember sebesar 53,69 m
3
det menurun jika dibandingkan rata-rata debit maximum pada tahun 2004, namun untuk debit
minimum yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2005 sebesar 28,58 m
3
det meningkat dibandingkan bulan Agustus tahun 2004. Keadaan debit air Sungai Ular
pada tahun 2005 masih dapat dianggap stabil jika dibandingkan dengan keadaan debit air Sungai Ular pada tahun 2004.
Kecilnya debit air Sungai Ular tahun 2004 minimum hanya sekitar 22,42 m
3
det sangat menghawatirkan, karena kecilnya debit ini mengakibatkan banyak sawah yang mengalami kekeringan karena kekurangan air dan secara langsung akan
mengakibatkan berkurangnya produksi pertanian masyarakat. Akibat langsung dari kekurangan debit air Sungai Ular ditunjukkan dari hasil produksi pertanian yang
menurun sebesar sekitar 20. Pada tahun 2003 hasil pertanian masyarakat mencapai 5 tonhektar, namun setelah terjadi penurunan debit air hasil produksi pada tahun
2004 menurun menjadi 4 tonhektar. Debit rata-rata tahunan Sungai Ular menunjukkan kecenderungan berkurang.
Hal tersebut ditunjukkan dari besar debit rata-rata tahun 2003 yang besarnya 43,83 m
3
det, menurun menjadi sebesar 39,58 m
3
det tahun 2004 dan kembali menurun menjadi sebesar 39,31 m
3
det tahun 2005. Perubahan lainnya adalah perubahan terjadinya bulan debit maximum, tahun
2003 bulan debit maximum terjadi pada bulan Desember serta bulan debit minimum
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
liv terjadi pada bulan Juni, sedangkan tahun 2004 bulan debit maximum terjadi bulan
September dan bulan debit minimum terjadi bulan Agustus, tahun 2005 bulan maximum terjadi pada bulan Nopember dan bulan debit minimum bulan Agustus.
Sesuai dengan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa bulan terjadinya besar debit maximum terjadi secara tidak beraturan setiap tahunnya, sedangkan bulan debit
minimum tahun 2004 dan tahun 2005 sama-sama terjadi pada bulan Agustus. Hal tersebut akan dapat mempengaruhi kegiatan musim tanam
4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Sungai Ular 4.4.1 Irigasi