Daerah Aliran Sungai DAS Ular

xxiv kita tidak dapat melestarikan lingkungan atau melestarikan keseimbangan lingkungan. Dengan demikian yang akan kita lestarikan bukan lingkungan itu atau bukan keseimbangan lingkungan, melainkan kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan dan lingkungan hidup yang lebih tinggi Soemarwoto, 1997. Manusia merupakan bagian dari lingkungan hidupnya, karena kelangsungan hidup manusia tergantung dari keutuhan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup tidak dipandang semata-mata sebagai sumberdaya yang harus dieksploitasi, melainkan terutama sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Wawasan tentang pembangunan juga telah mengalami perubahan dan pengembangan. Semula, pembangunan seakan-akan diarahkan pada tujuan ekonomi semata, yaitu peningkatan pendapatan. Sedangkan kini telah disadari bahwa pembangunan harus diarahkan ke tujuan yang lebih luas lagi yaitu pada peningkatan kualitas hidup. Kualitas hidup yang ingin di capai tidak tergantung pada tingkat pendapatan tetapi pada kualitas lingkungan hidup, sehingga arah dari pembangunan adalah pembangunan yang berkelanjutan Murtopo, 1997.

2.2. Daerah Aliran Sungai DAS Ular

Daerah Aliran Sungai DAS menjadi penyangga sumber air untuk lestarinya suatu sungai. Areal yang menjadi DAS akan menyimpan serta menyaring air untuk didistribusikan ke daerah lain melalui badan sungai. Pada musim penghujan DAS Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 xxv berfungsi untuk menyimpan sebahagian besar air larian, sedangkan pada musim kering DAS akan mengeluarkan air tersebut sesuai dengan fluktuasi debit air sungainya. Daerah Aliran Sungai berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Menurut Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara 2003, Wilayah Sungai WS adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai danatau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km 2 . Daerah Aliran Sungai dapat dipandang sebagai suatu milik bersama dalam arti bahwa kesejahteraan welfare semua pihak saling tergantung atas jasa yang diberikan oleh suatu DAS. Jasa DAS yang utama adalah fungsi hidro-orologis dan fungsi ekologi Mardjono, 1991. Wilayah daratan biasa disebut Daerah Tangkapan Air DTA atau Catchmen Area merupakan ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi dan sumberdaya manusia sebagai pemanfaatan sumberdaya alam Pasandaran, 1991. Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008 xxvi Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara 2003 menyatakan bahwa komponen ekosistem saling berinteraksi satu sama lain, maka terganggunya salah satu komponen ekosistem tersebut akan mempengaruhi komponen ekosistem yang lain. Contoh kondisi tersebut adalah terjadinya peristiwa banjir di daerah DAS bagian hilir pada musim hujan karena kerusakan lingkungan pada daerah hulu akibat penebangan hutan, cara bercocok tanam yang tidak mengikuti kaidah konservasi tanah atau adanya aktivitas pembukaan lahan. Fungsi hidrologi DAS dalam memberikan lapangan simpanan air water yield yang tinggi dan cukup merata sepanjang tahun, menjamin produktivitas DAS agar lentur terhadap goncangan perubahan yang terjadi resilent serta tetap menjamin terlaksananya pemerataan pada petani Arsyad, 1985.

2.3. Manajemen Lingkungan