gejala stres yang dimunculkan oleh getaran yang dapat mengganggu secara psikologis.
5.5. Pengaruh Kebiasaan Merokok dengan Perubahan Tekanan Darah
Sistolik dan Diastolik
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 35 orang yang tidak perokok hanya 13 orang 37,1 mengalami perubahan tekanan darah sistolik, sedangkan 15
orang yang perokok ada 7 46,7 mengalami perubahan tekanan darah sistolik. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara
kebiasaan merokok dengan perubahan tekanan darah sistolik maupun diastolik, hal ini tentu berbeda dengan teoritis namun dapat saja terjadi dikarenakan tidak banyak
responden yang perokok terlihat dari 50 responden hanya 15 orang yang perokok 3 orang 20,0 mengalami perubahan tekanan darah.
5.6. Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Alkohol dengan Perubahan
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kebiasaan mengkonsumsi alkohol dengan perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik ini
juga dikarenakan terlalu sedikitnya responden yang mengkonsumsi alkohol dari 50 responden hanya 18 responden yang peminum dan 4 orang yang mengalami
perubahan tekanan darah sistolik dan 32 responden yang tidak peminum hanya 12 orang mengalami perubahan tekanan darah sistolik.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Mustar Rusli : Pengaruh Kebisingan Dan Getaran Terhadap Perubahan Tekanan Darah Masyarakat Yang Tinggal Di Pinggiran Rel
Kereta Api Lingkungan XIV Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
5.7. Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi dengan Perubahan Tekanan
Darah Sistolik dan Diastolik
Hasil penelitian dari 50 responden tidak terdapat mengkonsumsi kopi namun 20 orang mengalami perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik berarti dalam
penelitian ini tidak ditemukan pengaruh kebiasaan mengkonsumsi kopi terhadap perubahan tekanan darah.
Vandongen 1989 menyatakan bahwa merokok, mengkonsumsi alkohol dan kopi serta beberapa zat adiktif lainnya dapat meningkatkan tekanan darah secara akut
dan meningkatkan potensi kejadian hipertensi secara kronik karena mengandung beberapa zat yang memicu kerja jantung.
Menurut pendapat Singgih 1995 nikotin dalam merokok dapat mengakibatkan jantung berdenyut lebih cepat dan penyempitan saluran-saluran nadi
sehingga menyebabkan jantung terpaksa memompa dengan lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan darah ke seluruh tubuh, rokok mengandung nikotin sebagai
penyebab ketagihan yang akan merangsang jantung, saraf, otak dan organ tubuh lainnya bekerja tidak normal, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga
meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot jantung Sidabutar dan Wiguno, 1990.
Diperkirakan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan akan meningkatkan tekanan darah sekitar 5-20, dan sudah menjadi kenyataan bahwa dalam jangka
panjang akan merusak jantung dan organ-organ lain Aditama, 2005.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Mustar Rusli : Pengaruh Kebisingan Dan Getaran Terhadap Perubahan Tekanan Darah Masyarakat Yang Tinggal Di Pinggiran Rel
Kereta Api Lingkungan XIV Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Minum kopi yang mengandung kafein disebut dapat menghasilkan perubahan dalam hemodinamik diantaranya dapat meningkatkan tekanan darah James, 1993.
Kafein juga sering digunakan pada minuman penambah energi yang fungsinya untuk merangsang kerja jantung.
Penelitian yang dilakukan ini lebih terfokus pada pengaruh kebisingan dan getaran terhadap perubahan tekanan darah pada saat kereta api lewat. Pengukuran
tekanan darah dilakukan 2 kali terhadap setiap responden yaitu sebelum kereta api lewat dan pada saat kereta api lewat, yang hanya berselang 5-15 menit.
Jadi kebiasaan merokok, meminum alkohol dan kopi tidak mempengaruhi hasil penelitian untuk kebisingan dan getaran. Sebagaimana yang dinyatakan
Vandongen 1989 bahwa rokok, alkohol dan kopi hanya merangsang jantung secara akut atau beberapa saat setelah mengkonsumsinya, dan akan kembali normal untuk
beberapa saat kemudian, akan tetapi konsumsi yang berlebihan dan dalam waktu
yang lama dapat menyebabkan hipertensi kronik.
5.8. Pengaruh