BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kehamilan dan persalinan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti- nantikan, tetapi juga dapat menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan, terutama
pada saat proses persalinan telah dimulai, dimana ibu yang sedang dalam proses persalinan harus melewati beberapa fase dalam persalinan sebelum berhasil
melahirkan anaknya dengan sehat dan selamat. Untuk melewati fase-fase tersebut
dibutuhkan waktu yang cukup lama, dan selama melewati fase-fase tersebut dapat terjadi berbagai komplikasi terhadap ibu dan anak. Lamanya kala I persalinan yang
lebih dari 20 jam dan kala II yang lebih dari 2 jam dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas perinatal. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mempersingkat waktu persalinan sehingga dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu dan janin.
1
Prinsip manajemen aktif persalinan pertama kali diperkenalkan di Dublin dengan tujuan untuk mempersingkat masa persalinan dan menurunkan angka seksio
sesarea. Manajemen aktif persalinan ditujukan untuk melakukan tindakan aktif
daripada melakukan tindakan observasi. Tujuan dari manajeman aktif ini adalah untuk mengurangi keseluruhan waktu persalinan tanpa menimbulkan efek yang
merugikan terhadap ibu dan janin.
2
Sampai saat ini berbagai penelitian mengenai hal tersebut masih tetap dilakukan dengan tujuan untuk menemukan metode manjemen aktif persalinan yang paling
Sukhbir Singh : Efektifitas Pemberian Hyoscine – Butylbromide Intravena Pada Persalinan Kala I Fase Aktif, 2009 USU Repository © 2008
baik dan aman. Saat ini telah ditemukan manajemen aktif persalinan yang bermacam-macam, mulai dari melakukan pendataran serviks secara mekanik
ataupun obat-obatan, pemecahan selaput ketuban, merangsang atau memperkuat kontraksi uterus, serta mempercepat pelunakan serviks dengan obat-obatan.
Penggunaan obat-obatan tersebut dapat menimbulkan komplikasi pada ibu ataupun janinnya sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat pada penggunaannya.
3
Obat - obat spasmolitik sudah sering digunakan dalam bidang obstetri untuk menangani kekakuan serviks, mengurangi nyeri persalinan dan mempersingkat
waktu persalinan. Hyoscine-butylbromide
HBB adalah anti spasmodik yang memiliki efek parasimpatik dan spasmolitik, yang berkerja langsung pada otot polos.
Penggunaan obat ini telah sering dilakukan di departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan untuk mengurangi nyeri pada
persalinan, namun sampai saat ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk menilai apakah penggunaan obat ini dapat mempersingkat waktu persalinan,
terutama pada kala I fase aktif
.
Sukhbir Singh : Efektifitas Pemberian Hyoscine – Butylbromide Intravena Pada Persalinan Kala I Fase Aktif, 2009 USU Repository © 2008
1.2. RUMUSAN MASALAH