petunjuk teknis bank muamalat menentukan salah satu syarat koperasi harus dapat menyerahkan surat izin usaha perdagangan. Jalan keluar yang ditempuh oleh Bank
Muamalat apabila berhadapan dengan koperasi yang belum memiliki surat izin usaha perdagangan, Bank Muamalat akan membantu pengurusannya melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan secara paralel dalam artian proses pembiayaan jalan terus sambil menunggu surat izin usaha perdagangan keluar.
Dari ketentuan-ketentuan dan Petunjuk Pelaksanaan Juklak serta Petunjuk
Teknis Juknis , sebagian sudah dapat dijalankan walaupun masih ada penyimpangan
yang terjadi dan sering pula disebut sebagai Set Streaming. Penyimpangan ini
kebanyakan terjadi karena:
a. Salah pengertian
Sering sekali ditemukan baik pengurus maupun anggota koperasi menanyakan tentang bunga pinjaman mereka atau anggota menanyakan langsung sisa utang atau
bunga pinjaman mereka ke Bank Muamalat. Hal ini jelas merupakan kesalahan karena pada hakekatnya di Bank Muamalat tidak ada pinjaman uang yang sifatnya
komersil sehingga tidak ada bunga. Ini menunjukkan, bahwa baik pengurus koperasi maupun anggota koperasi tidak mengetahui bahwa mereka adalah partner yang saling
mengikat dalam akad jual beli. Dalam jual beli tidak ada transaksi uang, yang ada hanyalah transaksi barang sehingga kelebihan yang didapatkan bukanlah bunga tapi
labakeuntungan. Kemudian dalam hal anggota koperasi yang menanyakan langsung sisa
hutangnya ke Bank Muamalat, ini juga merupakan indikasi ketidak mengertian
Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009
anggota maupun pengurus koperasi akan skim yang sedang dijalani dalam pembiayaan di Bank Muamalat, karena pada hakekatnya antara Bank Muamalat
dengan anggota koperasi tidak ada hubungan langsung sehingga anggota tidak punya hak untuk bertanya langsung. Kalau masing-masing pihak mengerti alur yang benar,
seharusnnya anggota menanyakannya kepada pengurus koperasi dan pengurus koperasi menanyakan langsung kepada Bank Muamalat. Hal ini dilakukan karena
skim yang diterapkan adalah skim Al-Mudharaabah Wal-Murabahah.
b. Ketidak Jujuran Pengurus Koperasi
Pada saat pengajuan fasilitas pembiayaan, pengurus koperasi mengajukan nama-nama calon debitur yang akan mendapatkan fasilitas pembiayaan dalam daftar
nominatif, lengkap dengan daftar pangkat dan penghasilan bulanan serta kegunaannya. Dalam hal inilah terjadi ketidakjujuran pengurus koperasi karena
memberikan data yang palsu, sehingga nasabah yang mendapatkan fasilitas tersebut adalah nasabah fiktif dan akibatnya pasti akan menyebabkan kredit bermasalah.
c. Kesalahan Manajemen
Kesalahan manajemen ini termasuk juga ketidak amanahan pengurus koperasi, karena hal ini terjadi diakibatkan peminjaman dana angsuran anggota untuk
kepentingan lain. Contoh, adanya proyek pengadaan yang menguntungkan dalam jangka waktu singkat misalnya 2 dua minggu atau 3 tiga Mingg, sehingga
angsuran anggota yang sudah disetorkan oleh bendahara gaji pada tanggal 1 kepada bendahara koperasi, dipakai untuk membiayai proyek tersebut, atau dana angsuran
Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009
anggota digunakan sementara untuk kepentingan operasional koperasi.
‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡
Kesalahan manajemen atau ketidak amanahan pengurus ini bisa berakibat fatal dan menjadikan pembiayaan ini menjadi macet, bila prediksi semula salah.
d. Kurangnya maintenance Account Manager terhadap account yang menjadi