BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian serta berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian pelaksanaan pemberian pembiayaan Mudharabah kepada
koperasi pada Bank Muamalat Cabang Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pemberian pembiayaan secara Mudharabah kepada koperasi
dilakukan sebagai berikut : a.
.Pelaksanaan pemberian pembiayaan penyaluran dana berdasarkan prinsip bagi hasil kepada koperasi pada Bank Muamalat Cabang Medan dilaksanakan
dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi yang berpedoman pada prinsip 5 C character, capacity, capital, collateral, condition of economy ditambah
tujuh 7 aspek yaitu : aspek yuridis, manajemen, teknis, pemasaran, keuangan, sosial ekonomi, agunan serta aspek syariah.
b. Mudharabah merupakan perjanjian atas suatu jenis perkongsian di mana
pihak pertama shahibul maal menyediakan dana dan pihak kedua Nasabah Mudharib bertanggung jawab atas pengelolaan usaha.
c. Pada prinsipnya dalam pembiayaan Mudharabah dapat dilakukan tanpa perlu
adanya penyerahan jaminan oleh nasabah, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan oleh pengelola usaha nasabah dan untuk
Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009
mengurangi resiko pihak Bank akan meminta jaminan dari nasabah bahwa ia sanggup mengembalikan pembiayaan Mudharabah tertentu sesuai dengan
yang telah diperjanjikan d.
Dalam pembiayaan Mudharabah muqayyadah, dimana Bank sebagai wakil shahibul maal menentukan pembatasan atau memberikan syarat kepada
nasabah selalu mudharib dalam mengelola dana seperti untuk melakukan Mudharabah bidang tertentu, cara, waktu dan tempat tertentu saja.
2. Faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pemberian pembiayaan
Mudharabah kepada koperasi adalah a.
Hambatan yang berasal dari internal Bank yaitu Sumber Daya Insani SDI yang bertugas pada unit Pemasaran yang belum dapat bekerja secara
maksimaal dalam melaksanakan pekerjaannya, Kurang memahami pentingnya pelayanan, cara kerja petugas pembiayaan yang kurang efisien
b. Hambatan yang berasal dari Eksternal Bank yaitu Koperasi yang mengajukan
pembiayaan tidak mempunyai legalitas yang lengkap, sering terjadinya salah pengertian pengertian pengurus koperasi dan anggota kopeasi dalam
memahami pembiayaan Mudharabah. Ketidak jujuran serta tidak amanahnya pengurus koperasi dalam melaksanakan pembiayaan secara Mudharabah,
kesalahan managemen dan kurang maintenance Account Manager terhadap account yang menjadi tanggung jawabnya.
Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009
3. Penyelesaian atas pembiayaan Mudharabah bermasalah dilakukan melalui : a. Langkah penyelamatan, apabila pembiayaan masih ada harapan kembali
kepada Bank, yiatu rescheduling, reconditioning dan restructing. Selain itu dapat pula dilakukan take over pengambil-alihan kegiatan usaha oleh Bank
dengan akusisi atau aliansi. b. Dengan cara melakukana penagihan sendiri, penyelesaian dengan cara menjual
barang agunan, Penagihan melalui Pengadilan, Penghapus Bukuan
Pembiayaan Macet dan Penghapusan Tagihan c. Langkah penyelesaian, apabila pembiayaan sulit bahkan sudah tidak ada
harapan kembali kepada Bank, yaitu dengan mengajukan gugatan perdata lembaga Peradilan Agama atau melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional
BASYARNAS, sesuai dengan pilihan penyelesaian sengketa yang disepakati para pihak, sebagaimana yang disebut dalam akad pembiayaan Mudharabah.
B. Saran