Pengertian Pembiayaan Mudharabah TATA CARA PEMBERIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH KEPADA

Islam. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Misalnya distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil, tidak dapat direalisasikan tanpa adanya : a. Suatu kepercayaan pada persaudaraan manusia yang bermuara dari keimanan kepada keesaan Tuhan. b. Suatu sistem ekonomi yang tidak melahirkan sikap sosial Darwinisme, siapa yang kuat dia yang menang dan ; c. Suatu sistem sosial politik yang mencegah ketidakadilan dan eksploitasi berbagai cara misalnya melarang riba dan mewajibkan secara moral kepada individu masyarakat dan negara untuk menyalurkan dukungan materil kepada yang lemah. Strategi yang ketiga adalah peran yang diberikan kepada negara. Tanggung jawab negara adalah berperan positif dalam membimbing dan mengatur perekonomian agar terealisasi tujuan-tujuan syariah. §§§§§§§§§§§§ Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu keseimbangan yang sehat antara kepentingan individual dan masyarakat menurut prinsip yang diajarkan oleh Rasulullh SAW.” Janganlah menimpakan bahaya kepada orang lain dan jangan pula dia ditimpakan bahaya atasnya.

B. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Pembiayan pada Bank Syariah merupakan suatu bentuk pembiayaan sebagaimana diatur dalam Al-Quraan dan ucapan dari Nabi Muhammad S.A.W. jadi hukum Islam ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ . Ibid hal. 13 §§§§§§§§§§§§ . Ibid hal. 14. Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 berasal dari teks yang terungkap dari sebuah norma yang saling berhubungan yang melarang kegiatan pengambilan keuntungan intrest making dan kegiatan spkulatif yang tidak pantas. . Menurut Muhammad Kawas Qal’aj, sebagaimana dikutip Muhammad Syafii Antonio, perkataan Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan ”pengertian memukul atau berjalan lebih tepatnya proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha”. ††††††††††††† Secara tehnis Mudharabah berarti: Akad kerjasama usaha antara dua pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh 100 modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian sipengelola. Seandainya kerugian itu disebabkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Dengan demikian pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan syariah kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif. §§§§§§§§§§§§§ Dalam kegiatan penyaluran dana oleh Bank Syariah melakukan investasi dan pembiayaan, disebut investasi karena prinsip yang digunakan adalah prinsip penanaman dana atau penyertaan dan keuntungan yang diperoleh bergantung pada kinerja Enterpreniur dan usaha yng menjadi objek penyertaan tersebut sesuai . Bismar Nasution Hukum dan Ekonomi, makalah disampaikan pada Seminar Nasional dengan tema,” Signifikansi Hukum Islam di Dalam Merespon Issu-issu Global “, di Pasca Sarjana IAIN Medan Tanggal 19 Juni 2004 hal 11. ††††††††††††† . Muhammad Syafi’i Antonio, Op Cit, hal.95. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ I b i d §§§§§§§§§§§§§ . Tim Penulis Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, PT. Intermasa, Jakarta. Hal. 44. Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya. Selanjutnya disebut pembiayaan karena Bank Syariah menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabahmudharib atau mudharib yang membutuhkan dan layak untuk memperoleh pembiayaan tersebut, sehingga mekanisme daripada pembiayaan Mudharabah pada dasarnya terletak pada kerjasama yang baik antara Bank Syariah dan mudharib. Dengan demikian pembiayaan Mudharabah yang disalurkan oleh Bank Syariah kepada nasabahmudharib, terutama pengusaha kecil yang diharapkan akan mampu meningkatkan dan membesarkan usaha mereka, sehingga manfaat yang diperoleh dari pembiayaan Mudharabah dapat dirasakan oleh kedua belah pihak, baik pihak Bank Syariah maupun para pengusaha tersebut. Tugas pokok Bank Syariah pada umumnya memberikana fasilitas atau intermediary dengan mengumpulkan dana dari masyarakat dan memberikan pembiyaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang memerlukan, maka sistem pembiayaan pada Bank Syariah merupakan suatu kerangka dari posedur – prosedur yang berhubungan dengan proses penyediaan uang berdasarkan kesepakatan atau persetujuan dari kedua belah pihak Pembiayaan sistem Mudharabah pada Bank Muamalat Cabang Medan diberikan terhadap usaha-usaha Koperasi yang dianggap dapat memberikan keuntungan kepada bank maupun untuk koperasi tersebut. Untuk itu Bank Muamalat Cabang Medan lebih memilih memberikan pembiayaan secara Mudharabah kepada koperasi yang berada dilingkungan Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Koperasi dibawah Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 naungan Instansi dan lembaga Pemerintah dalam hal ini Koperasi Pegawai Negeri KPN. Secara umum pembiayaan dalam Bank Syariah menurut sifat penggunaannya dibagi dua yaitu : 1. Pembiayaan Produktif Pembiayaan Produktif merupakan pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu, untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi. †††††††††††††† Pembiayaan Modal kerja yang dilaksanakan oleh Bank Syariah dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja nasabah bukan dengan meminjamkan uang tunai, tetapi dengan menjamin hubungan partnership dengan nasabah. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Bank bertindak sebagai penyandang dana sedangkan pengusaha sebagai pengelola. Hal ini dapat disebut dengan sistem pembiayaan Mudharabah atau dalam istilahnya trust financing. Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasilnya secara periodik dengan nisbah wajar yang disepakati dalam akad. Setelah jatuh tempo nasabahmudharib mengembalikan sejumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil yang belum dibagikan. . Wawancara dengan Bussines Manager Bank Muamalat Cabang Medan Okky Surdian, pada tanggal 9 Desember 2008. †††††††††††††† .Muhammad syafi’i Antonio, Op Cit, hal. 160. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ . Ibid. hal. 162 Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 2. Pembiayaan Konsumtif Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan barang- barang konsumsi dengan cara sebagai berikut : 1. Al bai’ Bitsaman ajil salah satu bentuk murabahah yaitu suatu perjanjian pembiayaan yang disepakati antara bank dengan nasabah, dimana bank menyediakan dananya untuk pembelian barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran . 2. Al Ijarah Al Muntahia bit tamlik sewa beli Al Ijarah Al Muntahia bit tamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan sipenyewa. 3. Al Musyarakah Al Muntanaqishas decreasing participation, yaitu dimana dalam hal pembiayaan ini bank secara bertahap menurunkan jumlah partisipasinya. 4. Ar Rahn, yaitu pihak bank menahan salah satu harta milik si mudharib sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. §§§§§§§§§§§§§§ Kegiatan pembiayaan Mudharabah yang dlaksanakan oleh Bank Syariah pada substansinya dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dengan cara Islami. Dalam proses pembiayaan yang dimohonkan oleh nasabahmudharib akan diterus oleh pihak bank, jika Bank Syariah telah meneliti dan mempelajari serta merasa yakin bahwa nasabahmudharib yang akan menerima pembiayaaan akan mampu dan mau §§§§§§§§§§§§§§ . Ibid. hal. 168 Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 mengembalikan dana yang telah diterimanya. Hal tersebut dapat dilihat dari faktor kemampuan dan kemauan nasabahmudharib. Dari kemampuan dan kemauan tersebut akan tersimpul unsur keamanan safety dan sekaligus unsur keuntungan profitability dari suatu pembiayaan, dan kedua unsur ini saling terkait satu sama lain. Keamanan atau sefety mencerminkan bahwa prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang akan terjamin dalam pengembaliannya, sehingga keuntungan atau profitability akan menjadi kenyataan seperti yang diharapkan karena pada pada dasarnya profitability merupakan tujuan dari pembiayaan yang disalukan oleh bank. Berdasarkan dari kepentingan dan tujuan dari pembiayaan pihak Bank Syariah harus memperhatikan unsur-unsur yang meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Kepercayaan, yaitu adanya keyakinan dari pihak Bank Syariah bahwa prestasi yang diberikan oleh nasabah mudharib, baik dalam bentuk uang atau barang akan benar-benar diterimanya kembali dalam waktu yang telah ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait. Tuntutan untuk saling percaya dalam pembiayaan Mudharabah begitu urgent dan penting sebab dalam pembiayaan Mudharabah pihak bank mempunyai resiko yang sangat tinggi dan juga berpotensi dalam menghadapi permasalahan assymmetric information atau dalam istilah lain disebut moral hazard. Dengan demikian pihak Bank Syariah tidak dapat begitu saja menyalurkan dana kepada mudharib, tanpa terlebih dahulu memperoleh keyakinan bahwa mudharib tersebut amanah dan mampu untuk mengembalikan dana yang dipinjamkan Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 dan memenuhi makna keuntungan. Konsep tersebut diatur untuk melindungi Bank Syariah dari kerugian karena dana yang disalurkan oleh pihak bank tersebut juga amanah dari uang masyarakat yang terhimpun di Bank Syariah itu sendiri. b. Waktu yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang, dalam waktu ini terkandung pengertian bahwa nilai uang pada saat sekarang akan lebih tinggi nilainya dari pada uang yang diterimanya pada masa yang akan datang. c. Degree Risk, yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterimanya dikemudian hari, semakin lama pembiayaan yang diberikan akan semakin tinggi pula tuntutan resiko yang akan muncul, maka selalu unsur ketidak tentuan yang tidak dapat diperhitungkan, ini yang menyebabkan timbulnya unsur resiko, dengan unsur ini jugalah yang menimbulkan adanya jaminan dalam pembiayaan Mudharabah. ††††††††††††††† C. Jenis – Jenis Pembiayaan Mudharabah Secara Umum pembiayaan Mudharabah pada dapat dibagi dua jenis yaitu : 1 Pembiayaan Mudharabah Mutlaqah General Invesment Pembiayaan Mudharabah mutlaqah adalah suatu pembiayaan dalam bentuk kerjasama antara shahibul maal dalam hal ini Bank Syariah dengan nasabah atau . Adiwarman A. karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Raja Grafindo , Jakarta, 2004, hal. 214. ††††††††††††††† . Ibid. hal. 210. Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 mudharib yang cakupannya amat luas dan tidak dibatasi oleh spesipikasi jenis usaha waktu dan daerah bisnis, kalau dalam pembahasan ulama fiqh salafussaleh seringkali menyebutkan degan contoh ”if al ma syi’ta” artinya lakukan sesukamu. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Pada pembiayaan Mudharabah mutlaqah ini pihak bank tidak menentukan bentuk usaha, waktu dan daerah bisnis mudharibnya. Hal ini diserahkan sepenuhnya kepada pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya sehingga boleh dikatakan dana yang diberikan oleh bank tersebut dapat dikelola oleh mudharib tanpa campur tangan pihaka bank, jenis usaha yang akan dijalankan secara mutlak diputuskan oleh mudharib yang dianggap sesuai, sehingga tidak terikat dan terbatas, akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh dilakukan mudharib tanpa seizin pihak bank yaitu mudharib atau nasabah tidak boleh meminjamkan modalnya atau meMudharabahkannya lagi kepada pihak lain. §§§§§§§§§§§§§§§ 3. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Pembiayaan Mudharabah muqayyadah disebut juga dengan istilah restrected Mudharabahspecifed Mudharabah, yaitu kebalikan dari pembiayaan Mudharabah mutlaqah, dalam pembiayaan ini mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, tempat usaha. Adanya pembatasan ini sering kali mencerminkan kecenderungan shahibul maal dalam memasuki dunia usaha mudharib. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ . Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Wacana Ulama dan Cendikiawan, Tazkia, Islami dan Bank Indonesia, Jakarta 1999, hal. 173. §§§§§§§§§§§§§§§ . Ascary, Akad dan Produk Bank Syari’ah, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2007, hal 65. . Muhammad Syafi’I Antonio, Op Cit, hal 173. Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009 Untuk jenis pembiayaan Mudharabah muqayyadah ini pihak bank dapat memberikan batasan-batasan yang sudah baku kepada mudharib atau nasabah. Pada Bank Muamalat Cabang Medan Pelaksanaan Mudharabah muqayyadah ini juga dilaksanakan apabila ada kerjasama dengan pemdapemko yang peruntukan dananya untuk para pengusaha kecil di daerah PemdaPemko tersebut, jadi disini yang disalurkan itu adalah dana dari pemdapemko tersebut bukan dana pihak ketiga yang ada pada Bank Muamalat Cabang Medan. Hal ini sesuai wawancara dengan ibu Nurridha Koordinator Financing Bank Muamalat Cabang Medan Perkembangan pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat Cabang Medan dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini : Tabel 1 : Pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat Cabang Medan Nomor Tahun Jumlah Pembiayaan 1 2007 96,884,627,541.00 2 2008 65,091.936,417.00 Sumber data : Hasil Wawancara dengan Nurridha Koordinator Financing di Bank Muamalat Cabang Medan Dari tabel di atas, terlihat dengan jelas bahwa pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Cabang Medan terjadi penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh prinsip kehati-hatian bank dalam menyalurkan pembiayaan mudharabah, mengingat bank sebagai pemilik modal 100 . Muhammad Nur : Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan, 2009

D. Jaminan Dalam Pembiayaan Mudharabah