7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
denaturasi tersebut akan dapat menonaktifkan penghambat tripsin yang dikandung oleh umbi talas Rubatzky Yamaguchi, 1995.
2.1.1 Klasifikasi Tanaman
Koawara, 2013
Dalam taksonomi, kedudukan Colocasia esculenta L. Schott dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Species : Colocasia esculenta L. Schott
2.1.2 Sinonim
Talas memiliki berbagai nama umum di seluruh dunia, yaitu taro English; alavi, patarveliya Gujarati; arvi, kachalu Hindi; alu Marathi;
alupam, alukam Sanskrit; dan sempu Tamil Prajapati, 2011, Old cocoyam,
Abalong, Taioba, Keladi, Satoimo, Tayoba, dan Yu-tao Koawara, 2013.
2.1.3 Morfologi Tanaman
Tanaman talas mempunyai sistem perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi mempunyai jenis bermacam-macam. Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih,
berbentuk silinder atau bulat, berwarna coklat. Daunnya berbentuk perisai atau hati, lembaran daunnya 20-50 cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 m
panjangnya, warna pelepah bermacam-macam. Pembungaan terdiri atas tongkol, seludang dan tangkai. Bunga jantan dan bunga betina terpisah berada di bawah,
bunga jantan di bagian atasnya dan pada puncaknya terdapat bunga mandul. Bunga bertipe buah buni, bijinya banyak, berbentuk bulat telur dan panjangnya 2
mm Telaumbanua, 2005.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 1. Talas jepang Colocasia esculenta L. Schott var. antiquorum Sumber : Deo, 2009
2.1.4 Habitat Tanaman
Tanaman talas dapat tumbuh dan berproduksi di dataran rendah sampai dataran tinggi yang berketinggian ± 1300 meter dpl diatas permukaan laut.
Lingkungan tumbuh yang idealuntuk tanaman talas bersuhu 21-27 C dengan
kelembaban udara 50-90, mendapat sinar matahari langsung dan bercurah hujan 240 mmtahun. Di daerah yang berketinggian ± 250 meter dpl. Dan beriklim
basah sehingga dapat berproduksi dengan baik dan berkualitas prima Rukmana, 1998.
2.1.5 Kandungan Kimia
Daun Colocasia esculenta L. Schott mengandung senyawa fenol, tanin, saponin, steroid, quinon, selulosa, terpenoid, glikosida dan alkaloid Dhanraj,
2013, mineral dan vitamin seperti kalsium, fosfor, zat bes, vitamin C, tiamin, riboflavin dan niacin Sharma et al, 2001.
Tangkai daun Colocasia esculenta L. Schott mengandung metabolit sekunder berupa saponin, flavonoid, tanin, alkaloid dan steroid Wijaya et al,
2014. Umbi Colocasia esculenta L. Schott memiliki kandungan flavonoid,
triterpenoid, tanin, saponin, alkaloid, tarin, protein, rosmarinic acid, 1-O-feruloyl-
D-
glucoside, 1-O-caffeoyl-
D
-glucoside, Zn, vitamin C dan A Okeke Iweala, 2007; Rukmana’ 2002; Fasuyi 2005. Flavonoid yang terkandung dalam
Colocasia esculenta L. Schott adalah orientin, isoorientin, vitexin, isovitexin, luteolin-7-O-glucoside, dan luteolin-7-O-rutinoside Li et al, 2014.