untuk melakukan perubahan sikap atau perubahan pengetahuan pada diri komunikan.
5
b. Pesan Massage
Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan harus mempunyai inti pesan tema sebagai
pengarah di dalam usaha mencoba sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan melalui lisan dan media, sedangkan bentuk
pesan dapat berupa informative, yakni memberikan keterangan- keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan
sendiri. Pesan berupa persuasive, yakni dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang
kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan, namun perubahan itu adalah kehendak sendiri.
Sedangkan pesan koersif, yakni dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan
tekanan batin dan ketakutan di antara sesamanya dan pada kalangan publik.
6
Sebelum pesan itu disampaikan kepada komunikan ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh komunikator, yaitu
1. Pesan harus direncanakan dipersiapkan secara baik, sesuai
dengan kebutuhan kita.
5
Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, Yogyakarta : Al-Amin Press, 1996, Cet. Ke-1, h.59
6
Ibid
2. pesan itu dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua
belah pihak. 3.
pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan.
7
c. Penerima PesanKomunikan Receiver
Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari
komunikator.
8
3. Bentuk- bentuk Komunikasi
Pada dasarnya ada beberapa pola komunikasi, yakni komunikasi intrapersonal komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi interpersonal
komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. a.
Komunikasi Intrapersonal komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dalam diri
sendiri, yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem
saraf.
9
Proses komunikasi ini juga karena adanya seseorang yang menginterpretasikan sebuah objek dan dipikirkannya. Objek tersebut
bias berwujud benda, informasi, alam, peristiwa, pengalaman, atau fakta yang dianggap berarti bagi manusia. Berbagai objek tersebut bias
terjadi pada diri sendiri dan diluar manusia. Kemudian objek itu diberi
7
Widjaya H.A.W, Ilmu Komunikasi Pengantar studi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003 cet. Ke-4, h.32
8
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press,2007 , Cet. Ke 1, h.45
9
Sendjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, Jakarta : Universitas Terbuka, 1998, h.39
arti, diinterpretasikan berdasarkan pengalaman yang berpengaruh pada sikap dan perilaku dirinya.
b. Komunikasi Interpersonal komunikasi antar pribadi
Komunikasi a ntar pribadi adalah “proses paduan penyampaian
pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada orang lain agar mengetahui, mengerti, dan melakukan kegiatan tertentu.”
10
Dibandingkan dengan macam-macam komunikasi lainnya, komunikasi antar pribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan
mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.
11
Komunikasi antar pribadi juga merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik
yang langsung. Menurut Effendy, yang dikutip oleh Alo Liliweri, bahwa komunikasi antar pribadi hakikatnya komunikasi antara seorang
komunikator dengan seseorang komunikan jenis komunikasi tersebut di anggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
manusia berhubung prosesnya yang dialogis. c.
Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang
komunikator dengan sejumlah orang komunikasi yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok.
12
Sesuatu dikatakan komunikasi kelompok karena:
10
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1990, Cet.ke-5, h.126
12
Onong Uchjana Effendi, dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung : Alumni, 1986, Cet. ke-2, h.5