Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

kehidupan itu sendiri, karena manusia melakukan komunikasi dalam pergaulan dan kehidupannya”. 1 Taman kanak-kanak adalah lembaga pendidikan bagi anak-anak yang dimana usia mereka masih ingin bermain ketimbang belajar formal dan itu adalah tantangan untuk para guru bagaimana ia menyampaikan pesannya kepada murid maka pastinya guru akan menanyakannya terlebih dahulu kepada orang tuanya, pesannya apa saja yaitu mengenai pembinaan karakter seperti disiplin, keteladaan, dan pembisaan. Pentingnya komunikasi antara orang tua dan guru terutama untuk memastikan bahwa anak-anak belajar secara efektif dan mendapatkan yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi atau karakter mereka. 2 Salah satu cara untuk memastikan sebagai guru bisa berkomunikasi secara efektif dengan orang tua adalah dengan menggunakan formulir dan catatan yang dikirim ke rumah secara berkala untuk memberikan kesempatan kepada orang tua memantau sekaligus melaporkan perkembangan anak mereka di sekolah. Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan. Lazimnya, pada tingkatan bawah dan menengah pengajar itu disebut guru, sedangkan pelajar itu disebut murid. Perbedaan antara komunikasi dengan pendidikan terletak pada tujuannya atau efek yang diharapkan. Ditinjau dari 1 Widjaya, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta : PT : Rineka Cipta, 2000, cet. Ke-2, h.26. 2 Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, hal. 161 efek yang diharapkan itu, tujuan komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan pendidikan sifatnya khusus. 3 Ditinjau dari segi komunikasi, pendidikan juga termasuk didalamnya terdapat komunikasi yaitu komunikator pengajar guru, pesan materi yang disampaikan dan komunikan murid. Karena disana terdapat proses transfer ilmu pengetahuan baik itu umum ataupun agama, informasi atau lainnya. Bahwasannya tujuan dari lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum pengayaan keagamaan adalah melaksanakan pembinaan karakter dengan mengajarkan, membimbing, mengarahkan, mengontrol dan menekankan murid sehingga dapat di realisasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari yang merupakan bahan pokok selalu dilaksanakan. Pembinaan karakter dalam arti luas menurut A. Mangunhardjana, adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal- hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetauan dan kecakapan baru unutuk mencapai tujuan hidup dan kerja, yang sedang dijalani, secara lebih efektif. 4 Seorang guru harus menjadi suri tauladan dan peka terhadap masalah yang sedang dihadapi murid-muridnya, serta dapat membantu mereka untuk mengatasi masala-masalah yang dihadapinya, maka dengan hal murid-murid terhindar dari perbuatan buruk. 3 ibid 4 www.pendidikankarakter.com dalam pembinaan karakter. Di akses pada tanggal, 12 Januari 2013, Pkl. 12:30 WIB. Bagi setiap anak bermain adalah dunianya. Namun bagaimana caranya agar dalam bermain anak memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya kelak. di era globalisasi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang menguasai bidang di segala aspek kehidupan, salah satunya yaitu dengan pendidikan. Pendidikan islam merupakan solusi untuk melahirkan cikal bakal pemimpin masa depan yang professional baik dalam emosional maupun intelektual. Disamping itu pula sekolah taman kanak-kanak El-Fikri memiliki guru-guru yang mempunyai ilmu pengetahuan agama yang memahami tentang pengayaan keagamaan pada anak-anak dan diantara mereka ada yang berasal dari alumni Universitas Islam Negeri Jakarta jurusan komunikasi dan penyiaran islam sehingga memudahkan dalam pelaksaan pembinaan karakter dengan kemampuan komunikasi yang baik pula. Selain memiliki visi dan misi turut serta berpartisipasi dalam kepemerataan di wilayah tangerang selatan. Sekolah Taman Kanak-Kanak El- Fikri juga mempunyai banyak prestasi misalnya, lomba melukis, menari, dan lomba puzzle antar taman kanak-kanak. Sekolah taman kanak-kanak El-Fikri merupakan sekolah yang lebih banyak diminati oleh kalangan yang ekonomi kurang. Selain itu untuk masuk di sekolah ini sangat banyak test yang harus di ikuti. Jika sudah lulus dari test itu maka akan diterima bersekolah disini. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pola Komunikasi Guru dan Orang Tua dalam Pembinaan Karakter Murid di Taman Kanak-kanak El-Fikri Yayasan Kahfi ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan pola komunikasi guru dalam proses pembelajaran, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya dibatasi kepada satu pimpinan kepala sekolah, dua orang guru dan tiga orang tua murid taman kanak-kanak kelas b yang orang tuanya lebih intens mengantar anak-anaknya ke sekolah. Sedangkan pembinaan karakter di batasi pada kedisiplinan, keteladanan, dan pembiasaan murid.

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana pola komunikasi guru dan orang tua dalam pembinaan karakter murid di TK El-Fikri Yayasan Kahfi Tangerang Selatan? ”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Mengacu pada rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah : Mengetahui pola komunikasi guru dan orang tua dalam pembinaan karakter murid di TK EL-Fikri Yayasan Kahfi Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: a. Secara Akademis Dengan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus penelitian lebih lanjut dan lebih sempurna dalam mengembangkan komunikasi guru, penelitian ini juga diharapkan pada saatnya dapat berguna sebagai alat Bantu menemukan pola komunikasi bagi guru kepada para orang tua. b. Secara Praktis Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan salah satu informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pola komunikasi yang ada hubungannya dengan Program Studi Komunikasi. Dan Untuk memberikan gambaran dan informasi kepada seluruh masyarakat bagaimana berkomunikasi yang baik dengan anak dalam hal proses belajar.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang- orang yang diteliti. 5 Peneliti berusaha untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat atas fenomena yang diteliti kemudian dianalisa, di interpertasikan dan ditafsirkan dengan data- data lainnya untuk mendapatkan hasil berdasakan tujuan penelitian. 5 Bagong Susanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta, : Kencana Prenada Media Group, 2005, cet. Ke-1, h. 166.