Pengertian Pola Komunikasi Pola Komunikasi

3. Communis Opinion , yang berarti pendapat umum ataupun pendapat mayoritas. 4. Communico, yang berarti membuat sama. 5. demikian juga Communication berasal dari kata latin Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna. Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang atau bahasa yang mempunya kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang yang menerima pesan. 1 Para ahli komunikasi juga banyak yang berpendapat tentang pengertian komunikasi. Hal ini tidak terlepas dari begitu menariknya kajian tentang komunikasi. Beberapa pendapat dari para ahli komunikasi, diantaranya : a. William Albig: “Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan lambing-lambang yang mengandung makna diantara individu- individu”. 2 b. Everett M. Rogers : “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. 3 1 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press,2007 , Cet. Ke 1, h.20. 2 Arif Anwar, Ilmu Komunikasi, Sebagai Pengantar Ringkas, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. Ke-3, h.25 3 Haviet Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, h.20 c. Hovland, Janis dan Kelly : “Mengatakan bahwa “Communication is the process by which an individual transmits stimuli usually verbal to modifly the behaviour of the individuals. “Komunikasi adalah proses individu mengirim yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku or ang lain”. Sir Geral Berry, mengatakan bahwa berkomunikasi adalah berunding, dengan komunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi, dan pengalaman. 4 Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, tepatlah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, “The Structure and Function of Communication In society ”, bahwa cara yang baik untuk menjawab sebagai berikut: “Who Says What In which channel To whom With What Effect ?” Paradigma Laswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, yakni komunikator, pesan, komunikan, media dan efek. Jadi pada dasarnya Lasswell menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek. Dengan demikian, dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa pola komunikasi itu, merupakan gabungan dua kata antara Pola dan Komunikasi, sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk penyampaian suatu pesan atau bentuk-bentuk komunikasi, dimana terdapat tiga macam bentuk-bentuk komunikasi yakni komunikasi antar personal 4 Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, cet. Ke-2, h.15 antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi massa, dan komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang menyampaikan pesannya, baik dengan lambang bahasa maupun dengan isyarat, gambar, gaya, yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan makna, sehingga keduanya dapat mengerti apa yang sedang dikomunikasikan.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Adapun yang merupakan bagian dari unsur-unsur komunikasi antara lain sebagai berikut: a. komunikator Source Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan komunikator memiliki fungsi sebagai encoding, yakni orang yang memformulasikan pesan atau informasi yang kemudian akan disampaikan kepada orang lain komunikator sebagai bagian yang paling menentukan dalam berkomunikasi dan untuk menjadi seorang komunikator itu harus mempunyai persyaratan dalam memberikan komunikasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dari persyaratan tersebut mempunyai daya tarik tersendiri komunikan terhadap komunikator. Syarat yang diperlukan komunikator, diantaranya memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya, kemampuan berkomunikasi, mempunyai pengetahuan yang luas dan yang terakhir adalah sikap. Memiliki daya tarik, dalam arti memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap atau perubahan pengetahuan pada diri komunikan. 5 b. Pesan Massage Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan harus mempunyai inti pesan tema sebagai pengarah di dalam usaha mencoba sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan melalui lisan dan media, sedangkan bentuk pesan dapat berupa informative, yakni memberikan keterangan- keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri. Pesan berupa persuasive, yakni dengan bujukan untuk membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan, namun perubahan itu adalah kehendak sendiri. Sedangkan pesan koersif, yakni dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuknya terkenal dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan di antara sesamanya dan pada kalangan publik. 6 Sebelum pesan itu disampaikan kepada komunikan ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh komunikator, yaitu 1. Pesan harus direncanakan dipersiapkan secara baik, sesuai dengan kebutuhan kita. 5 Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, Yogyakarta : Al-Amin Press, 1996, Cet. Ke-1, h.59 6 Ibid