60
5 Buatlah titik U pada arah yang menunju titik utara dan buatlah titik S pada arah yang menunju titik selatan
68
6 Untuk memperoleh arah utara sejati, perlu dikoreksi vasiasi magnit, dengan demikian sudah diperoleh arah utara dan selatan sejati
b. Menentukan arah kiblat dengan busur derjat
Menentukan arah kiblat dengan busur derajat sangat prak tis dan mudah dengan langkah langkah sebagai berikut:
1 Membuatmenentukan titik pada garis utara selatan, katakan titik U pada titik utara dan S pada titik selatan
2 Dengan menggunakan siku, buat garis tegak lurus dengan garis utara selatan , yaitu garis timur barat
3 Pada titik pusat perpotongan garis utara selatan dan timur barat buat titik, katakanlah titik A
4 Busur derajat yang telah disiapkan titik pusatnya letakkan pada titik A dan memanjang mengikuti garis utara selatan berimpit
5 Titk 90 derajat nol derajat pada busur tepat di titi k utara, sedangkan titik 0 derajat dan 180 derajat berimpit dengan tit ik barat dan timur
6 Hitung mulai dari 90 derajat sampai berapa besar derjat yang akan dicari ditentukan arah kiblatnya, lalu beri titik katakana Q
7 Hubungkan titk A dengan titk Q, garis A -Q adalah arah kiblat yang dicari.
68
Muhyiddin Khazin, Cara Mudah Mengukur Arah Kiblat, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004, h. 13
61
B. Metode yang Digunakan oleh Sekolah
Pada umumnya untuk di setiap sekolah dalam membuat akurasi arah kiblat di setiap mushalla berbeda-beda, baik itu meotde pengukurannya maupun alat ukur yang
dipakai sehingga tingkat keakuratannya pun berbeda pula. Akan tetapi pihak sekolah yang ada di Kota Tangerang tidak jauh dari pengukuran yang menggunakan metode
taqribi maupun metode tahqiqi. Adapun metode yang digunakan untuk membuat akurasi arah kiblat d i mushalla
di SMA Kota Tangerang dengan menggunakan metode taqribi yaitu: 1. Bayang-bayang matahari = 2 sekolah 6,7
2. Silet untuk menunjukan arah utara selatan = tidak ada 3. Kompas = 11 sekolah 36,7
4. Kompas kiblat = 1 sekolah 3,3 5. Perkiraaan tanpa alat = 11 sekolah 36,7
Jadi mushalla yang menggunakan metode taqribi ini sebanyak 25 mushalla atau sekolah 83,4 dan alat ukur yang digunakannya pun tergolong tradisional.
Sedangkan metode tahqiqi hanya terdapat pada satu mushalla 3,3, yakni mushalla yang ada di SMA Al Mubarok, mushalla tersebut cara perhitungan
kiblatnya menggunakan ilmu hisab yakni dengan alat -alat modern seperti GPS dan segitiga siku-siku. Sedangkan sisanya yakni sebanyak empat mushalla 13,3 yang
tidak diketahui metode penentuan a rah kiblatnya, hal ini pihak sekolah yang ada tidak mengetahui siapa yang mengukur arah mushalla tersebut atau bagaimana cara
62
menentukan arah kiblat mushalla tersebut. Hal ini dikarenakan bangunan mushalla yang dibuat sudah terlalu tua atau lama sehingga p ihak sekolah tidak mengetahuinya.
Berikut ini perbandingan metode dan alat ukur yang digunakan oleh pihak sekolah dalam menentukan arah kiblat.
Gambar 4.6 Perbandingan Metode yang Digunakan Sekolah
Gambar 4.7 Perbandingan Alat Ukur yang Digunakan
63
Adapun rincian mushalla yang menggunakan metode taqribi bayang -bayang matahari, kompas, kompas kiblat, dan perkiraan tanpa alat atau 83,4 yakni:
Tabel 4.1 Mushalla yang Menggunakan Bayang -bayang Matahari
No Nama Sekolah
Nama Mushalla Alamat
Alat Ukur
1 SMA N 7 Tangerang
An Nur Jl.Perintis
Kemerdekaan 1 no 2 Tangerang
Bayang- bayang
matahari
2 SMA Assyakirin
Assyakirin Jl. KH. Hasyim
Ashari 7 Pinang Bayang-
bayang matahari
Tabel 4.2 Mushalla yang Menggunakan Kompas
No Nama sekolah
Nama mushalla
Alamat Alat ukur
1 SMA Bina Insani
Bina Insani Jl. H. Mansyur
Prapatan Gondrong no. 3
Pinang Kompas
2 SMA Al Husna
Al Husna Jl. A Damyati 43-
45 Tangerang Kompas
3 SMA Islam Az Zamir
Akhlakul Karimah
Jl. Lumba-lumba no. 3 Kunciran
Indah Pinang Kompas
4 SMA N 13 Tangerang
- Komp. Griya
Kencana II Sudimara Barat
Ciledug Tangerang
Kompas
5 SMA At Thahirin
At Thahirin Jl. Raden Fatah
KM 1 Ciledug Kompas
6 SMA Budi Mulya
Budi Mulya Jl. Hos
Cokroaminoto No. 1 Ciledug
Kompas