58
10 cm A
B Utara
Selatan
21,26 cm
5. Kecamatan Cipondoh
Lintang tempat tp : -6°12’9,72’’ Lintang Mekkah K : 21° 25
Bujur tempat tp : 106°40’40,4’’
Bujur Mekkah K : 39° 50
Shift tan cos - 6°12’9,72’’ X tan 21°25’ : sin 66°50’40,4’’ – sin -6°12’9,72’’ : tan 66°50’40,4’’ 1x = shift 0° 64°48’43,01’’
Dari perhitungan itu maka arah kiblat untuk Kecamatan Cipondoh adalah 64°48’43,01’’ U-B dari titik Utara ke arah Barat atau 90° - 64°48’43,01’’=
25°11’16,99’’ B-U dari titik Barat ke arah Utara. Adapun azimutnya adalah 360° -64°48’43,01’’= 295°11’16,9’’
Sedangkan untuk sudut kemiringannya menggunakan rumus goneometris yaitu: Tan 64°48’43,01’’X AB =
Tan 64°48’43,01’’ X 10 = 2,126258888 X 10 cm = 21,26258888 cm
Gambar 4.5 Segitiga Arah Kiblat Ke camatan Cipondoh
59
Setelah diketahui arah kiblat dan sudut kemiringan selanjutnya penulis melakukan perhitungan arah kiblat di mushalla SMA di Kota Tangerang dengan cara:
a. Menentukan terlebih dahulu garis barat dan timur dengan kompas
Kompas adalah alat pen unjukan arah mata angin oleh jarum yang ada padanya. Jarum kompas ini terbuat dari logam magnetis yang dipasang sedemikian rupa
sehingga dengan mudah bergerak menunjukkan arah utara. Hanya saja arah utara yang ditunjukkan olehnya bukan arah utara sejati k utub utara, melainkan titik utara
magnit, sehingga untuk mendapatkan arah utara sejati perlu ada koreksi variasi magnit Magnetic variation terhadap arah jarum kompas. Magnetic variation, yang
untuk Kota Tangerang dan sekitarnya sebesar -1 derajat. Menetukan titik barat dan timur dengan kompas dapat dilakukan dengan cara:
1 Letakakkan kompas di tempat yang datar serta bebas dari medan magnit logam yang mengandung zat besi dan semacamnya
2 Periksalah jarum yang ada padanya, upayakan ia dapat bergerak bebas 3 Jarum kompas yang biasanya berwarna merah atau kebiru -biruan senantiasa
menunjukkan arah utara. 4 Bentangkan benang atau semacamnya di atas kompas searah dengan jarum
kompas