Teknik Analisa Data Metode Penelitian 1.

14 masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, analisa data, dan sistematika penulisan. BAB Kedua : berisi tentang pengertian tentang arah kiblat dan dasar hukumnya. Dalam bab ini juga penulis mengemukakan tentang pengertian kiblat, sejarah Ka’bah dan hukum menghadap kiblat dalam shalat. BAB Ketiga : berisi tentang praktik penghitungan dan pengukuran arah kiblat. Dalam bab ini penulis membagi lagi ke dalam sub bab yang berisi tentang praktik penentuan arah kiblat di masyarakat, pengukuran arah kiblat di mushalla SMA di Kota Tangerang, rumus penghitungan arah kiblat dan praktik pengukurannya. BAB Keempat : berisi tentang temuan -temuan peneltian yang dilakukan di mushalla SMA di Kota Tangerang. Dalam bab ini penulis membagi kedalam sub bab yang berisi tentang data umum mushalla, proses penentuan arah kiblat saat pembangun mushalla dan keakuratan arah kiblat mushalla. BAB V Kelima : merupakan bagian akhir dari penulisan penelitian ini dan memuat penutup yang berisi kesimpulan dan saran -saran. 15

BAB II HUKUM MENGHADAP KIBLA T DALAM SHALAT

A. Pengertian dan Dasar Hukum

Ada beberapa term atau pengertian yang harus dijelaskan untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini antara lain akurasi, arah, kiblat dan Ka’bah, karena keempat istilah tersebut sangat erat sekali dengan apa yan g menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini. Akurasi secara bahasa berarti ketepatan, kecermatan, ketelitian, kejituan dan keakuratan. 15 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arah diartikan sebagai jurusan, tujuan atau maksud. 16 Apabila arti arah tersebut diguna kan dalam konteks ini, maka menjadi relatiflah menghadap ke arah Ka’bah itu karena dapat dilakukan dengan menghadap kedua arah yang berlawanan. Oleh karena itu, para ahli astronomi menggunakan arah dalam pengertian jarak terdekat dari suatu tempat ke Meka h yang dapat diukur melalui lingkaran besar. 17 Maka, menurut Hasbi Ash -Shiddieqy, setelah menafsirkan “kiblat” pada ayat 144 surat al -Baqarah dengan “arah kiblat”, kaum muslimin harus mengetahui posisi Baitul Haram dengan metode mempelajari ilmu 15 Aka Kamarulzaman, Kamus Ilmiah Serapan, Yogyakarta: Absolut, 2005 , h. 24 16 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 46 17 Jan van den Brink dan marja Meeder, Kiblat Arah Tepat Menuju Mekah , disadur oleh Andi Hakim Nasoetion dari “Mekka”, Jakarta: Litera Antar Nusa, 1993, cet 1, h. 2