Keakuratan Arah Kiblat Mushalla

68 16 SMA Islam Az Zamir Pinang Kompas -10° Tidak akurat 17 SMA Bina Insani Pinang Kompas -20° Tidak akurat 18 SMA Prasetya Pinang Perkiraan -10° Tidak akurat 19 SMA Al Mubarok Pinang GPS 0° Akurat 20 SMA Kosgoro Karang Tengah Perkiraan +3° Tidak akurat 21 SMAN 3 Tangerang Karang Tengah Perkiraan -5° Tidak akurat 22 SMA Yadika 3 Karang Tengah Perkiraan -8° Tidak akurat 23 SMA Budi Luhur Karang Tengah Perkiraan -7° Tidak akurat 24 SMA Khairul Falah Karang Tengah Kompas -15° Tidak akurat 25 SMA PGRI 117 Karang Tengah Kompas -3° Tidak akurat 26 SMA Manggala Karang Tengah Perkiraan +5° Tidak akurat 27 SMA At Thahirin Ciledug Kompas -4° Tidak akurat 28 SMA Budi Mulya Ciledug Kompas -10° Tidak akurat 29 SMAN 13 Tangerang Ciledug Kompas 0° Akurat 30 SMA Daarul Muqorrobin Pinang Kompas -17° Tidak akurat Dari hasil penelitian tersebut tiga sekolah 10 saja yang arah kiblat mushallanya akurat sedangkan sisanya yakni 27 sekolah 90 arah kiblatnya tidak akurat. 69 Gambar 4.8 Perbandingan Sekolah yang Akurat dan Tidak Akurat Adapun rincian mushalla SMA yang akurat dan tidak akurat adalah sebagai berikut: 1. Mushalla yang akurat Adapun untuk mushalla yang akurat arah kiblatnya menurut perhitungan penulis diantaranya ada tiga mushalla 10 yakni mushalla yang ada di SMA Al Husna, SMAN 13 Tangerang, dan SMA Al Mubarok. Tabel 4.8 Mushalla yang Akurat No Nama Sekolah Nama Mushalla Alat Ukur Keakuratan Hasil 1 SMA Al Husna Al Husna Kompas 25° Akurat 2 SMAN 13 Tangerang - Kompas 25° Akurat 3 SMA Al Mubarok Al Mubarok GPS 25° Akurat Dari ketiga sekolah tersebut dua sekolah yang menggunakan alat ukur kompas atau menggunakan metode taqribi dan satu se kolah menggunakan alat ukur GPS atau 70 metode tahqiqi. Jadi, kebanyakan mushalla SMA yang akurat di Kota Tangerang menggunakan kompas dikarenakan kompas selain mudah cara penggunaannya juga praktis untuk dipakai di kalangan masyarakat sedangkan GPS merupakan alat canggih yang harganya cukup mahal sehingga orang jarang yang memilikinya serta cara penggunaaannya yang lebih sulit dibandingkan dengan kompas. 2. Mushalla yang Kurang Akurat dan Deviasinya Penyimpangannya Mushalla yang kurang akurat disebabkan oleh b eberapa faktor diantaranya tidak mengikuti prosedur dengan baik dalam melakukan praktik pengukurannya. Sehingga kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan kaidah -kaidah yang benar pada saat pengukuran. Kalau pada kenyataannya seperti itu maka tidak menutup kemungkinan mushalla SMA di Kota Tangerang yang sudah diukur arah kiblatnya masih banyak yang tetap menyimpang dari arah sebenaranya, dikarenakan tidak mengikuti prosedurtata cara yang baik. Berdasarkan pengelompokkan derajat deviasi penyimpangan arah kiblat temuan di lapangan dengan arah kiblat sebenarnya, mushalla -mushalla yang dijadikan sampel dikelompkkan ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Akurat apabila arah hadap m ushalla tepat, sesuai dengan hasil hitungan akurasi arah kiblat. b. Negatif atau minus -, bila arah hadap mushalla kurang dari hasil hitungan akurasi arah kiblat. c. Positif atau plus +, bila arah hadap mushalla melebihi hasil hitungan akurasi arah kiblat 71 Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa dari 30 mushalla sampel yang diteliti, 27 mushalla di antaranya tidak akurat dan memiliki derajat deviasi yang beragam tabel 4.6. Dari 27 mushalla yang diteliti nilai ketidaktepatan arah kiblatnya itu, ditemukan bahwa 24 mushalla 80 yang akurasi arah kiblatnya kurang. Yang dimaksud dengan “akurasi arah kiblatnya kurang” adalah nilai arah kiblat mushalla itu bernilai negatif, kurang atau minus - dari nilai akurasi yang akurat, yang tepat atau yang seharusnya. Kalau dilakukan pembulatan arah kiblat yang akurat itu untuk Kota Tangerang adalah 6 5 derajat dari titik Utara ke Barat atau 25 derajat dari titik Barat ke Utara. Temuan data ternyata yang dominan adalah nilai kurang, negatif atau minus, seperti dipaparkan di atas. Hal tersebut membuktikan bahwa anggapan arah kiblat mushalla SMA di Kota T angerang cenderung ke arah Barat, berdasarkan hasil temuan penelitian ini adalah benar -benar terbukti, misalnya SMA Yupentek 1 -25°, SMA Syekh Yusuf -23°, SMA Bina Insani -20°, SMAN 2 Tangerang -20°. Angka negatif atau minus 25 derajat menunjukkan a rah kiblat masjid tersebut tepat mengarah ke barat. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa dari 27 mushalla yang arah kiblatnya tidak akurat, ternyata ditemukan 3 mushalla 10 yang tingkat akurasi arah kiblatnya lebih yakni SMAN 1 Tangerang +8°, SMA Ma nggala +5° dan SMA Kosgoro +3°. Yang dimaksud dengan “akurasi arah kiblat lebih” adalah nilai arah hadap masjid itu bernilai positif atau plus + dari nilai akurasi yang seharusnya atau dari angka ketepatan arah kiblat. 72 Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Persentase Kurang Akurat Negatif - dan Kurang Akurat Positif + Arah Kiblat Untuk mushalla yang arahnya kurang ke utara sudut deviasi yang dihasilkan beragam. Mushalla yang keakuratannya kurang ke utara dari mulai 1 -10 derajat ada 12 mushalla 40, dan di atas 10 derajat kurang ke utara ada 12 mushala 40. Untuk mushalla yang arahnya kurang ke utara deviasi yang paling kecil 3 derajat kurang ke utara dan yang paling tinggi sebesar 25 derajat kurang ke utara. Adapun rincian dari mushalla yang arahnya kurang ke utara adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Mushalla yang Arahnya Kurang ke Utara Deviasi 1-10 derajat No Nama Sekolah Nama Mushalla Alat Ukur Hasil Pengukuran Deviasi 1 SMA At Thahirin At Thahirin Kompas 21° Barat ke Utara 4° Kurang ke Utara 2 SMA N 3 Tangerang Nurul Huda Tidak Diketahui 20° Barat ke Utara 5° Kurang ke Utara 73 3 SMA YP Karya As Saidah Tidak Diketahui 20° Barat ke Utara 5° Kurang ke Utara 4 SMA Assyakirin Assyakirin Bayang- bayang Matahari 15° Barat ke Utara 10° Kurang ke Utara 5 SMA Islam Az Zamir Akhlakul Karimah Kompas 15° Barat ke Utara 10° Kurang ke Utara 6 SMA N 7 Tangerang An Nur Bayang- bayang Matahari 17° Barat ke Utara 8° Kurang ke Utara 7 SMA Budi Mulya Budi Mulya Kompas 15° Barat ke Utara 10° Kurang ke Utara 8 SMA Yadika 3 Baitus Shalihin Perkiraan 17° Barat ke Utara 8° Kurang ke Utara 9 SMA Budi Luhur As Suhanah Perkiraan 18° Barat ke Utara 7° Kurang ke Utara 10 SMAN 4 Tangerang At Taqwa Kompas 15° 10° Kurang ke Utara 11 SMAN 10 Tangerang - Perkiraan 15° Barat ke Utara 10° Kurang ke Utara 12 SMA PGRI 117 - Kompas 22° Barat ke Utara 3° Kurang ke Utara Tabel 4.10 Mushalla yang Arahnya Kurang ke Utara Deviasi di atas 10° No Nama Sekolah Nama Mushalla Alat Ukur Hasil Pengukuran Deviasi 1 SMA Dharma Bhakti Dhama Bhakti Perkiraan 5° Barat ke Utara 20° Kurang ke Utara 2 SMA Ki Hajar Dewantoro Al Abror Kompas Kiblat 10° Barat ke Utara 15° Kurang ke Utara 3 SMAN 2 Tangerang Bahrul Ulum Tidak Diketahui 5° Barat ke Utara 20° Kurang ke Utara 4 SMA Syekh Yusuf An Nahl Perkiraan 2° Barat ke Utara 23° Kurang ke Utara 5 SMA Khairul Falah Kafah Unggul Kompas 10° Barat ke Utara 15° Kurang ke Utara 74 6 SMA Harapan Jaya 2 - Perkiraan 15° Barat ke Utara 10° Kurang ke Utara 7 SMA Bina Insani Bina Insani Kompas 5° Barat ke Utara 20° Kurang ke Utara 8 SMA Prasetya Al Ikhlas Perkiraan 15° Barat ke Utara 10° Kurang ke Utara 9 SMA Assyukriyah Assyukriyah Kompas 12° Barat ke Utara 13° Kurang ke Utara 10 SMA Yupentek 1 As Sholihin Perkiraan 0° Barat ke Utara 25° Kurang ke Utara 11 SMA Plus Abdi Negara Abdi Negara Perkiraan 10° Barat ke Utara 15° Kurang ke Utara 12 SMA Daarul Muqorrobin Muqorrobin Kompas 8° Barat ke Utara 17° Kurang ke Utara Adapun mushalla yang arahnya lebih ke utara dengan deviasinya 1 sampai 10 derajat ada tiga mushalla 10. Untuk mushalla yang arahnya lebih ke utara dengan sudut deviasi paling kecil sebesar tiga lebih ke utara dan paling ting gi delapan derajat lebih ke utara Tabel 4.11 Mushalla yang Arahnya Lebih ke Utara 1 -10 Derajat No Nama Sekolah Nama Mushalla Alat Ukur Hasil Pengukuran Deviasi 1 SMAN 1 Tangerang Ulil Albab Tidak Diketahui 33° Barat ke Utara 8° Lebih ke Utara 2 SMA Manggala - Perkiraan 30° Barat ke Utara 5° Lebih ke Utara 3 SMA Kosgoro - Perkiraan 28° Barat ke Utara 3° Lebih ke Utara Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase tingkat deviasi kurang atau bernilai minus lebih tinggi daripada daripada persentase mushalla dengan tingkat 75 deviasi lebih atau bernilai plus. Hal ini menunjukkan bahwa kebany akan mushalla SMA di Kota Tangerang tepat ke barat. Bila diteruskan akan ke arah Afrika dan seterusnya, bukan Ka’bah, Mekah. Seharusnya, arah kiblat mushalla SMA di Kota Tangerang adalah ke arah Barat Laut, yaitu 25° dari sumbu barat atau 65° dari sumbu Utara gamber 4.10. Gambar 4.10 Arah Kiblat Kota Tangerang Banten dan Contoh Deviasi 76

D. Analisa Penulis

Pada hakikatnya, kiblat adalah suatu arah yang menyatukan arah segenap umat Islam di seluruh dunia dalam melaksanakan shalat. Meskipun titik arah itu sendiri bukanlah objek yang disembah oleh manusia yang beragama Islam ketika melaksanakan shalat. Shalat seorang muslim pada hakikatnya bukan menyembah ka’bah, melainkan bersujud kepada Allah, Tuhan semesta alam. Jika bukan dalam keadaan darurat, shalat seseorang tidak sah bila tidak menghadap kiblat. Ijtihad arah kiblat digunakan seseorang yang berada di luar tanah suci Makkah atau bahkan di luar negara Arab Saudi. Bagi yang tidak tahu arah dan ia tidak dapat mengira Kiblat Dzan nya maka ia boleh meng hadap kemanapun yang ia yakini sebagai Arah Kiblat. Namun bagi yang dapat mengira maka ia wajib ijtihad terhadap arah kiblatnya. Ijtihad dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat dari suatu tempat yang terletak jauh dari Masjidil Haram. Diantaranya ad alah ijtihad menggunakan posisi rasi bintang, bayangan matahari, arah matahari terbenam dan perhitungan segitiga bola maupun pengukuran menggunakan peralatan modern. Bagi lokasi atau tempat yang jauh seperti Indonesia, ijtihad arah kiblat dapat ditentukan melalui perhitungan falak atau astronomi serta dibantu pengukurannya menggunakan peralatan modern seperti kompas, GPS, theodolit dan sebagainya. Penggunaan alat-alat modern ini akan menjadikan arah kiblat yang kita tuju semakin tepat dan akurat. Dengan b antuan alat dan keyakinan yang lebih tinggi maka hukum Kiblat Dzan akan semakin mendekati Kiblat Yakin. Dan sekarang kaidah -kaidah 77 pengukuran arah kiblat menggunakan perhitungan astronomis dan pengukuran menggunakan alat-alat modern semakin banyak digunaka n secara nasional di Indonesia dan juga di negara -negara lain. Bagi orang awam atau kalangan yang tidak tahu menggunakan kaidah tersebut, ia perlu taqlid atau percaya kepada orang yang berijtihad. Untuk itu, penulis melakukan ijtihad dalam menentukan arah kiblat mushalla SMA di Kota Tangerang untuk dapat menambah keyakinan dalam beribadah kepada Allah Swt, dengan menggunakan rumus spherical trigonometry yang telah penulis pelajari. Berdasarkan apa yang penulis dapat dari hasil penelitian, penulis menganalis is bahwa dari beberapa temuan penelitian diatas ada beberapa asumsi yang secara signifikan terbukti di lapangan. Pertama, asumsi bahwa arah kiblat m ushalla di Indonesia ada kecenderungan ke arah Barat terbukti dengan dominannya arah hadap mushalla yang bernilai - minus yakni sebanyak 24 mushalla 80 dibandingkan yang bernilai + plus yakni sebanyak 3 mushalla 10 dan akurat 10. Padahal pada tahun 2010 lalu Komisi Fatwa MUI mengeluarkan revisi fatwa MUI No 3 Tahun 2010 bahwa arah kiblat Indonesia adalah barat dengan fatwa MUI No 5 Tahun 2010 bahwa arah kiblat Indonesia adalah barat laut dengan posisi bervariasi sesuai kawasan masing-masing garis lintang dan garis bujur. Namun, tetap saja masyarakat sekolah berasumsi bahwa arah kiblat cenderung ke arah Barat. 78 Jika asumsi bahwa arah kiblat ke Barat maka akan terjadi penyimpangan yang cukup besar yakni sekitar 25 derajat. Hal ini berarti telah terjadi penyimpangan sebesar 3641,75 km ke sebelah kiri ka’bah. 69 Kedua latar belakang pendidikan, lembag a terkait yang dianggap kompeten tidak melakukan penyuluhan dan pengukuran terhadap sekolah -sekolah yang ada di Tangerang yakni tentang keakuratan arah kiblat yang sangat kental nuansa sainsnya. Hal ini terbukti oleh temuan bahwa mushalla yang tidak akurat jauh lebih banyak yakni 90 dibandingakan mushalla yang tidak akurat sebesar 10. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa sumber yang penulis wawancarai yang diantaranya dengan Bapak H. Moh. Abror selaku Guru Agama SMA Yupentek 1 Tangerang mengungkapkan bahwa “Tidak ada penyuluhan dari lembaga terkait mengenai penentuan arah kiblat, kecuali jika kita memintanya”. 70 Berdasarkan wawancara penulis dengan MUI Kota Tangerang, mengemukan bahwa dalam hal pengukuran arah kiblat masyarakatlah yang lebi h aktif artinya jika masyarakat tidak meminta bantuan maka tidak diukur arah kiblatnya. Kemudian selama ini tidak ada pihak sekolah yang meminta bantuan MUI untuk diukur arah kiblatnya. Selain itu, MUI Kota Tangerang juga melakukan pelatihan tentang falakiyah kepada MUI Kecamatan dan KUA. 71 69 Penyimpangan 1˚ bila dikonversi ke dalam jarak mencapai 145,67 km 70 Wawancara Pribadi dengan H. Moh. Abror. Tangerang, 3 Mei 2011. 71 Wawancara Pribadi dengan A. Rofki. Tangerang, 4 April 2011.