diketahui apakah kondisi keuangan perusahaan mengalami perbaikan atau malah menurun selama jangka waktu tersebut.
Kedua, perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri perbandingan eksternal.
Perbandingan ini memberi gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Penggunaan rata-rata industri sebagai pembanding perlu dilakukan
secara hati-hati, karena mungkin saja kondisi keuangan semua perusahaan yang sejenis sedang kurang memuaskan. Dengan keadaan tersebut perusahaan yang
memiliki rasio keuangan diatas rata-rata tidak bisa dikatakan memuaskan.
3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Bentuk-bentuk rasio keuangan secara umum dapat dikelompokkan kedalam empat macam yaitu
a. Rasio likuiditas
b. Rasio solvabilitas
c. Rasio aktivitas
d. Rasio profitabilitas
Berikut ini akan diuraikan lebih rinci mengenai rasio-rasio diatas a.
Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membeyar kewajiban yang segera jatuh tempo. Tingkat likuiditas perusahaan diukur dengan cara :
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
1. Rasio Lancar
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat digunakan untuk menutupi utang jangka pendekutang lancar. Semakin besar perbandingan antara
aktiva lancar dengan utang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek.
Rasio Lancar = Lancar
ang Ut
Lancar Aktiva
2. Rasio Cepat
Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah. Dalam siklus operasi yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu
beberapa bulan untuk mengkonversikan persediaan menjadi kas. Quick ratio tidak menyertakan persediaan sebagai dasar aktivanya, karna merupakan aktiva lanca
yang paling tidak likuid. Quick ratio menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva cepatnya yaitu aktiva yang
dapat dengan segera dikonversikan menjadi kas. Rasio Cepat =
Lancar ng
Uta Persediaan
Lancar Aktiva
−
3. Rasio Kas
Rasio ini merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang, yang dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas
atau setara kas seperti rekening giro. Semakin besar perbandingan kassetara kas dengan utang lancar akan semakin baik.
Rasio Kas = Lancar
ng Uta
Kas
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
b. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas menyangkut kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh utang-utangnya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
Rasio solvabilitas menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset, atau seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar.
Rasio ini terdiri dari 1.
Rasio utang Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki
perusahaan dengan seluruh kekeayaan yang dimiliki. Semakin tinggi persentasenya, kecenderungan semakin besarnya resiko keuangan bagi kreditor
maupun pemegang saham akan meningkat. Rasio Utang =
Aktiva Total
ng Uta
Total
2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas
Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai dari pihak kreditur. Makin tinggi rasio ini berarti, semakin besar dana yang diambil dari luar. Dari
segi solvabilitas, rasio yang tinggi relatif kurang baik, karena bila terjadi likuidasi, perusahaan akan mengalami kesulitan.
Rasio Utang Terhadap Ekuitas = Ekuitas
Total ang
Ut Total
3. Rasio Laba Terhadap Beban Bunga
Kreditur selain melihat besarnya utang dan kekeyaan yang menjadi jaminan, juga memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memberi servis atas
utang tersebut, atau kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bunga tahunan
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
dengan laba operasi. Jika time interest ratio rendah, berarti menunjukkan gejala yang kurang menguntungkan, karena laba yang tersedia untuk membayar beban
bunga relatif kecil. Rasio Laba Terhadap Bunga =
Bunga Beban
Pajak Sebelum
Laba
c. Rasio aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan penjualan, persediaan, penagihan
piutang dan lain-lain. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, sebaiknya terdapat keseimbangan antara penjualan dengan berbagai unsur aktiva.
Rasio ini terdiri dari 1.
Perputaran Persediaan Inventory turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efisiensi pengelolaan persediaan barang agang. Rasio ini juga menilai efisiensi operasional yang memperlihatkan severapa baik manajemen mengontrol modal
yang ada pada perusahaan. Bila rasio ini rendah, berarti masih banyak persediaan yang belum terjual. Hal ini akan menghambat arus kas sehingga berpengaruh
terhadap keuntungan. Perputaran Persediaan =
Persediaan Penjualan
Pokok ga
Har
2. Perputaran Modal Kerja
Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar
dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan dari tiap
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang belum digunakan yang mungkin disebabkan oleh turn
over persediaan yang rendah, piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Perputaran Modal Kerja =
Lancar ng
Uta Lancar
Aktiva Penjualan
− 3.
Perputaran Aktiva Tetap Rasio ini membandingkan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran Aktiva Tetap =
Tetap Aktiva
Penjualan
4. Perputaran Piutang
Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertahan dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini mengukur efektivitas pemberian
kredit perusahaan. Rasio perputaran piutang juga merupakan indikator efisiensi perusahaan dalam menagih piutangnya dan mengkonversikan kembali menjadi
kas. Perputaran Piutang =
Dagang ng
Piuta Kredit
Penjualan
d. Rasio profitabilitas
Keuntungan adalah hasil akhir dari keputusan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan atau rasio profitabilitas akan digunakan untuk
mengukur keefektifan operasi perusahaan, sehingga memberikan keuntungan kepada perusahaan.
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
Rasio profitabilitas terdiri dari 1.
Marjin Laba Kotor Rasio ini menunjukkan laba brutao per rupiah penjualan yang dilakukan.
Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi dan mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Marjin Laba Kotor = Penjualan
Penjualan Pokok
rga Ha
Penjualan −
2. Marjin Laba Bersih
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Marjin Laba Bersih =
Penjualan Bersih
Laba
3. Daya Laba Dasar
Rasio ini mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, dan menunjukkan rentabilitas ekonomi
perusahaan.Tinggi rendahnya earning power memberikan indikasiseberapa jauh efisiensi penggunaan modal, turun naiknya penjualan dan biaya.
Earning power = assets
Total tax
after Earning
4. Pengembalian atas Ekuitas
Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah
dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Pengembalian atas ekuitas =
Ekuitas Bersih
Laba
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
5. Pengembalian atas Investasi
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan, dengan jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini
menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin tidak baik.
Pengembalian atas investasi = Aktiva
Total Laba
B. Profitabilitas Perusahaan