2. Rasio keuangan perusahaan
Rasio keuangan dapat digambarkan dengan membandingkan unsur-unsur tertentu dari laporan keuangan. Berikut ini adalah rasio keuangan PT Pertani
Persero Wilayah Sumbagut. Tabel 4.1
PT. Pertani Persero Wilayah Sumbagut Rasio Keuangan Perusahaan tahun 2003-2005
Tahun Jenis Rasio
2003 2004 2005
a. Rasio Likuiditas
1. Current Ratio =
s liabilitie
Current assets
Current
2. Quick Ratio =
s Liabilitie
Current Inventory
assets Current
−
3. Cash Ratio =
s liabilitie
Current Cash
b. Rasio Solvabilitas
1. Debt Ratio =
assets Total
debt Total
c. Rasio Aktivitas
1. Inventory Turn Over =
Inventory sold
goods of
Cost
2. Receivable Turn Over=
ceivable sales
Credit Re
3. Fixed Assets Turn Over=
assets Fixed
sales Net
4. Working Capital TO=
capital working
Net Sales
d.
Rasio Profitabilitas
1.
Gross Profit Margin=
Sales COGS
Sales −
2.
Net Profit Margin=
Sales income
Net 3.
ROI =
assets Total
tax after
profit Net
107
65 15
83.5
19,91 6,09
76,53
118,67
8,32 2,15
16,46 110
60,52 5,85
85,3
9,35 3,82
85,16
50,77
9,51 3,36
14,68 116,6
28 11
76,44
10,42 4,57
84,49
60,77
8,78 3,04
23,55
Sumber : Laporan keuangan PT.Pertani Wilayah Sumbagut Data olahan
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
Rasio keuangan pada tabel 4.1 menunjukkan kondisi keuangan perusahaan selama tahun 2003-2005.
Dari segi likuiditas dapat dilihat kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek yang semakin baik dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan
rasio cepat yang memiliki nilai diatas 100 yang berarti aktiva lancar diatas jumlah utang lancar.
Solvabilitas atau kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjang yang dihitung dengan cara membandingkan hutang dengan modal.
Tahun 2003 sebesar 83,5, tahun 2004 85,3 dan 2005 sebesar 76,44. Rasio aktivitas perusahaan menunjukkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya. Perputaran persediaan menunjukkan penurunan yang cukup besar dimana tahun 2003 perputaran persediaan sebesar
19,91 kali turun menjadi 9,35 kali pada tahun 2004, dan 10,42 kali pada tahun 2005. perputaran persediaan yang semakin kecil menunjukkan kegiatan penjualan
yang lambat. Perputaran piutang juga mengalami penurunan menunjukkan penagihan piutang yang semakin lambat yang menandakan kurangnya
kemampuan perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran aktiva tetap yang menggambarkan berapa kali aktiva berputar bila diukur dari volume
penjualan. Rasio ini mengalami peningkatan yang berarti kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan semakin tinggi. Perputaran modal kerja mengalami
penurunan yang cukup besar yang diakibatkan oleh penurunan tingkat penjualan pada tahun 2004 dan 2005.
Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009
Profitabilitas perusahaan