Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka Konseptual Jenis Penelitian

Tabel 1.1 Tingkat pengembalian investasi atas pendapatan operasi PT. Pertani Tahun Keterangan 2003 2004 2005 Penjualan Rp 219.850.442.909 Rp 176.385.780.557 Rp 171.511.066.217 LabaRugi Usaha 4.457.182.005 5.674.852.074 4.778.394.683 Total Aktiva 28.697.924.615 40.420.278.762 22.171.077.392 OIROI 15.53 14.04 21.55 Sumber : PT. Pertani Persero Wilayah Sumatera Bagian Utara Data diatas, menunjukkan adanya penurunan penjualan. Penjualan pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar Rp. 43.464.662.352 19,77 sedangkan OIROI perusahaan turun hanya sebesar 1,49, dan pada tahun 2005 penjualan turun sebesar Rp. 4.874.714.340 2,76 sedangkan OIROI perusahaan naik sebesar 7,51. Penurunan penjualan tidak selamanya mengakibatkan penurunan OIROI, hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi OIROI perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat pengembalian investasi atas pendapatan operasi pada PT. Pertani Persero Wilayah Sumatera Utara? 2. Faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi pengembalian investasi atas pendapatan operasi? Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui tingkat pengembalian investasi atas pendapatan operasi pada perusahaan. 2. Mengetahui faktor-faktor yang paling dominan terhadap pengembalian investasi atas pendapatan operasi. Manfaat penelitian ini adalah : 1. Menambah pengetahuan penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian investasi atas pendapatan operasi 2. Memberi sumbangan pemikiran bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan dalam rangka menaikkan tingkat pengembalian investasi atas pendapatan operasi 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian sejenis Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009

D. Kerangka Konseptual

PROFITABILITAS OIROI Margin Laba Operasi Perputaran Total Aktiva 1. Penjualan 2. Harga pokok penjualan 3. Beban penjualan 4. Beban administrasi dan umum 1. Perputaran Piutang Dagang 2. Perputaran Persediaan 3. Perputaran Aktiva Tetap PT. PERTANI Persero Wilayah Sumatera Bagian Utara Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Rasio Keuangan

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang berisi informasi yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan. Pengertian laporan keuangan menurut SAK 2002 : 2 yaitu : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan labarugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Dari defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur laporan keuangan terdiri dari : neraca, laporan labarugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan. a. Neraca Djarwanto P.S 2001 : 20 menyatakan “ neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva assets, utang liabilities, dan modal sendiri owners’ equity dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun”. Neraca pada hakeketnya adalah perwujudan persamaan akuntansi yaitu aktiva = pasiva atau aktiva = kewajiban + modal. Sisi aktiva merupakan penggunaan dana perusahaan yang berupa kebijakan investasi perusahaan, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang yang dilakukan Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 perusahaan dalam periode tertentu. Sisi pasiva menunjukan sumber-sumber dana untuk membiayai investasi tersebut, baik dari sumber dana jangka pendek maupun jangka panjang. Tabel 2.1 Neraca Jamin Corporation Jamin Corporation Neraca Per 31 Desember 1995 Aktiva Aktiva Lancar Kas Piutang Dagang Persediaan Aktiva Lancar Lainya Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Pabrik dan Peralatan Akumulasi Penyusutan pabrik dan Peralatan Pabrik dan Peralatan bersih Tanah Total Aktiva Tetap Hak Paten Total Aktiva Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Kewajiban Lancar Kewajiban Dagang Kewajiban Pajak Pendapatan Kewajiban Upah dan Gaji Kewajiban Bunga Total Kewajiban Lancar Kewajiban Wessel Jangka Panjang Total Kewajiban Saham Biasa Saldo Laba Total Ekuitas Pemegang Saham Total Kewajiban dan Ekuitas 44,000 78,000 211,400 13,800 347,200 838,000 382,200 454,800 70,000 524,800 55,000 927,000 76,110 17,390 3,900 2,500 99,900 200,000 299,900 300,000 327,100 627,100 927,000 Sumber : Arthur J. Keown Dkk, 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, hal 84 Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 b. Laporan laba rugi Tujuan penyususnan laporan laba rigi adalah untuk mengukur kemampuan dan perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan. Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya dan laba perusahaan selama periode tertentu. Djarwanto P.S 2001:44 menyatakan :”Unsur-unsur penting dari laporan laba rugi adalah terdiri dari penghasilan utama operating revenue atau sales, harga poko penjualan cost of goods sold, biaya usaha operating expense, penghsilan dan biaya diluar usaha pokok other income and expense atau non operating, dan pos-pos insidentil atau pos-pos luar biasa extra ordinary items”. Tabel 2.2 Laporan labarugi Jamin Corporation Jamin Corporation Laporan LabaRugi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 1995 Penjualan 830,200 Beban Pokok Penjualan 539,750 Laba Bruto 290,450 Beban Operasi Beban Penjualan 90,750 Beban Umum dan Administrasi 71,900 Depresiasi 28,200 Total Beban Operasi 190,750 Laba Operasi 99,700 Beban Bunga 20,000 Laba Bersih Sebelum Pajak 79,700 Pajak Penghasilan 17,390 Laba Bersih 62,310 Sumber : Arthur J. Keown Dkk, 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat Jakarta Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Tujuan laporan keuangan menurut IAI dalam SAK 2002:4 adalah “menyediakan informasi yang menyangkut posisis keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

2. Pengertian Rasio Keuangan

Laporan keuangan yang telah disusun perlu dianalisis, ditafsir sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut. Hasil analisis laporan keuangan digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan pihak lain yang berkepentingan. Analisis rasio adalah bentuk cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan. Djarwanto P.S 2001:143 menyatakan “rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan”. Menurut Sofyan Safri Harahap 1997:297 Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lain yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Rasio keuangan menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini hubungan antara pos tersebut dapat dinilai secara cepat dan diperbandingkan dengan rasio lain sehingga dapat diperoleh informasi dan diberikan penilaian. Analisis rasio keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama perbandingan internal. Jika suatu rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk beberapa tahun, maka diperoleh informasi tentang komposisi perubahan-perubahan terjadi sehingga dapat Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 diketahui apakah kondisi keuangan perusahaan mengalami perbaikan atau malah menurun selama jangka waktu tersebut. Kedua, perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri perbandingan eksternal. Perbandingan ini memberi gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Penggunaan rata-rata industri sebagai pembanding perlu dilakukan secara hati-hati, karena mungkin saja kondisi keuangan semua perusahaan yang sejenis sedang kurang memuaskan. Dengan keadaan tersebut perusahaan yang memiliki rasio keuangan diatas rata-rata tidak bisa dikatakan memuaskan.

3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Bentuk-bentuk rasio keuangan secara umum dapat dikelompokkan kedalam empat macam yaitu a. Rasio likuiditas b. Rasio solvabilitas c. Rasio aktivitas d. Rasio profitabilitas Berikut ini akan diuraikan lebih rinci mengenai rasio-rasio diatas a. Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membeyar kewajiban yang segera jatuh tempo. Tingkat likuiditas perusahaan diukur dengan cara : Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 1. Rasio Lancar Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat digunakan untuk menutupi utang jangka pendekutang lancar. Semakin besar perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek. Rasio Lancar = Lancar ang Ut Lancar Aktiva 2. Rasio Cepat Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah. Dalam siklus operasi yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengkonversikan persediaan menjadi kas. Quick ratio tidak menyertakan persediaan sebagai dasar aktivanya, karna merupakan aktiva lanca yang paling tidak likuid. Quick ratio menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva cepatnya yaitu aktiva yang dapat dengan segera dikonversikan menjadi kas. Rasio Cepat = Lancar ng Uta Persediaan Lancar Aktiva − 3. Rasio Kas Rasio ini merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang, yang dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara kas seperti rekening giro. Semakin besar perbandingan kassetara kas dengan utang lancar akan semakin baik. Rasio Kas = Lancar ng Uta Kas Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 b. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas menyangkut kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh utang-utangnya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Rasio solvabilitas menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset, atau seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar. Rasio ini terdiri dari 1. Rasio utang Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan seluruh kekeayaan yang dimiliki. Semakin tinggi persentasenya, kecenderungan semakin besarnya resiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham akan meningkat. Rasio Utang = Aktiva Total ng Uta Total 2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai dari pihak kreditur. Makin tinggi rasio ini berarti, semakin besar dana yang diambil dari luar. Dari segi solvabilitas, rasio yang tinggi relatif kurang baik, karena bila terjadi likuidasi, perusahaan akan mengalami kesulitan. Rasio Utang Terhadap Ekuitas = Ekuitas Total ang Ut Total 3. Rasio Laba Terhadap Beban Bunga Kreditur selain melihat besarnya utang dan kekeyaan yang menjadi jaminan, juga memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memberi servis atas utang tersebut, atau kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bunga tahunan Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 dengan laba operasi. Jika time interest ratio rendah, berarti menunjukkan gejala yang kurang menguntungkan, karena laba yang tersedia untuk membayar beban bunga relatif kecil. Rasio Laba Terhadap Bunga = Bunga Beban Pajak Sebelum Laba c. Rasio aktivitas Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan penjualan, persediaan, penagihan piutang dan lain-lain. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, sebaiknya terdapat keseimbangan antara penjualan dengan berbagai unsur aktiva. Rasio ini terdiri dari 1. Perputaran Persediaan Inventory turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang agang. Rasio ini juga menilai efisiensi operasional yang memperlihatkan severapa baik manajemen mengontrol modal yang ada pada perusahaan. Bila rasio ini rendah, berarti masih banyak persediaan yang belum terjual. Hal ini akan menghambat arus kas sehingga berpengaruh terhadap keuntungan. Perputaran Persediaan = Persediaan Penjualan Pokok ga Har 2. Perputaran Modal Kerja Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan dari tiap Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang belum digunakan yang mungkin disebabkan oleh turn over persediaan yang rendah, piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Perputaran Modal Kerja = Lancar ng Uta Lancar Aktiva Penjualan − 3. Perputaran Aktiva Tetap Rasio ini membandingkan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran Aktiva Tetap = Tetap Aktiva Penjualan 4. Perputaran Piutang Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertahan dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini mengukur efektivitas pemberian kredit perusahaan. Rasio perputaran piutang juga merupakan indikator efisiensi perusahaan dalam menagih piutangnya dan mengkonversikan kembali menjadi kas. Perputaran Piutang = Dagang ng Piuta Kredit Penjualan d. Rasio profitabilitas Keuntungan adalah hasil akhir dari keputusan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan atau rasio profitabilitas akan digunakan untuk mengukur keefektifan operasi perusahaan, sehingga memberikan keuntungan kepada perusahaan. Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Rasio profitabilitas terdiri dari 1. Marjin Laba Kotor Rasio ini menunjukkan laba brutao per rupiah penjualan yang dilakukan. Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi dan mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Marjin Laba Kotor = Penjualan Penjualan Pokok rga Ha Penjualan − 2. Marjin Laba Bersih Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Marjin Laba Bersih = Penjualan Bersih Laba 3. Daya Laba Dasar Rasio ini mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada, dan menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan.Tinggi rendahnya earning power memberikan indikasiseberapa jauh efisiensi penggunaan modal, turun naiknya penjualan dan biaya. Earning power = assets Total tax after Earning 4. Pengembalian atas Ekuitas Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Pengembalian atas ekuitas = Ekuitas Bersih Laba Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 5. Pengembalian atas Investasi Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan, dengan jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin tidak baik. Pengembalian atas investasi = Aktiva Total Laba

B. Profitabilitas Perusahaan

1. Pengertian profitabilitas

Sebuah perusahaan didirikan dengan harapan menghasilkan laba secara kontiniu. Kelangsungan hidup perusahaan ditentukan oleh kinerja manajemen perusahaan itu sendiri. Kondisi keuangan dan juga prestasi perusahaan dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dari kinerja perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis yang dapat digunakan adalah analisis rasio keuangan. Profitabilitas adalah hasil akhir dari kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Laba yang tinggi belum tentu menggambarkan profitabilitas yang tinggi, tetapi profitabilitas yang tinggi dapat dipastikan bahwa laba yang dihasilkan juga tinggi. Analisis profitabilitas perusahaan merupakan bagian utama analisis laporan keuangan. Dalam SAK 2002 : 5 dinyatakan bahwa “ informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan “. Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Analisis profitabilitas menurut John J. Wild, K. R. Subramanyam dan Robert F. Hasley 2005 : 39 mencakup 3 hal yaitu : 1. Tingkat pengembalian atas investasi Return on InvestmentROI Yaitu untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang. 2. Kinerja Operasi Yaitu untuk mengevaluasi marjin laba dari aktivitas operasi. 3. Pemanfaatan Aktiva assets utulization Yaitu untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran turn over. Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan dalam menjalankan operasinya. Profitabilitas juga menyangkut efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva yang dipercayakan kepadanya oleh pemilik perusahaan. Ada individu dan kelompok berbeda yang berkepentingan atas keberhasilan dan kegagalan perusahaan antara lain : pemilik investor, manajer, kreditor, karyawan, pemerintah, dan masyarakat umum. Manajer adalah pihak yang sehari-hari dekat dengan perusahaan dan bertanggungjawab atas kinerja perusahaan. Manajer bertanggungjawab atas efisiensi operasi, profitabilitas, serta penggunaan yang efektif atas modal, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya. Pemilik perusahaan, berkepentingan dengan profitabilitas jangka pendek dan jangka panjang dari investasi modal yang mereka tanamkan. Pemilik mengharapkan laba dan dividen yang meningkat yang memberi pertambahan nilai ekonomi dari modal yang ditanamkan. Kreditor selaku pihak yang memberi dana kepada perusahaan berkepentingan dengan kemampuan perusahaan membayar bunga yang jatuh Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 tempo, kemampuan untuk membayar kembali pokok pinjaman, dan ketersediaan nilai aktiva residual ysng memberikan perlindungan terhadap resiko. Karyawan berkepentingan atas kemampuan perusahaan untuk membayar upah dan stabilitas ketenagakerjaan. Masyarakat umum berkepentingan atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban sosial dan lingkungan. Sedangkan pemerintah mamiliki kepentingan atas keandalan perusahaan dalam membayar kewajiban berupa pajak.

2. Analisis Du Pont

Evaluasi terhadap profitabilitas dan tingkat pengembalian atas ekuitas sering menggunakan pendekatan lain yang disebut analisis Du Pont. Bagan Du Pont dirancang untuk menunjukkan hubungan diantara pengembalian atas investasi, perputaran aktiva, margin laba dan leverage. Return on assets = aktiva total Perputaran laba in M × arg = aktiva Total Penjualan Penjualan bersih Laba × Penggunana persamaan Du Pont memungkinkan manajemen melihat dengan lebih jelas faktor pemicu tingkat pengembalian ekuitas, serta hubungan antara margin laba bersih, perputaran aktiva dan rasio utang. Manajemen dipandu dalam menentukan efektivitas peneglolaan sumber daya perusahaan untuk memaksimumkan tingkat pengembalian investasi. Sebagai tambahan, manajer atau pemilik dapat menentukan mengapa tingkat pengembalian tertentu dapat dihasilkan. Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Pengembalian Tingkat Ekuitas 9,94 Gambar 2.1 Bagan Analisis Du Pont Formula Sumber : Arthur J. Keown Dkk, 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Total Beban dan Biaya 767,890 Beban Pokok Penjualan 539,750 Beban Operasi 162,550 Depresiasi 28,200 Beban Bunga 20,000 Kas dan Surat Berharga 44,000 Piutang Dagang 78,000 Persediaan 211,400 Aktiva Lancar Lainnya 13,800 Pajak 17,390 Aktiva Lain 55,000 Aktiva Tetap 347,200 Aktiva Lancar 524,800 Pengembalian Aktiva 6,73 1- Total Utang Total Aktiva = 1-0,3235 Marjin Laba Bersih 7,51 Perputaran Tota tiva 0,89 l Ak Laba Bersih 62,310 Penjualan 62,310 Penjualan 62,310 Total Aktiva 927,000 Penjualan 62,310 Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Gambar 2.1 adalah penyimpulan dari analisis Du Pont, dimana angka- angka tersebut diambul dari laporan keungan Jamin Corporation yang terdapat dalam tabel 2.1 dan tabel 2.2. Dari gambaran tersebut dapat terlihat bahwa peningkatan tingkat pengembalian dapat dilakukan dengan cara berikut : a. Meningkatkan penjualan tanpa menaikkan beban dan biaya secara proporsional b. Mengurangi harga pokok penjualan atau beban operasi c. Meningkatkan penjualan secara rel;atif atas dasar nilai aktiva, baik dengan meningkatkan jumlah penjualan atau menaikkan investasi pada aktiva perusahaan d. Menaikkan penggunaan utang relatif terhadap ekuitas, sampai titik yang tidak membahayakan kesejahteraan keuangan perusahaan

C. Investasi modal

1. Pengertian investasi

Pada dasarnya semua keputusan yang diambil oleh manajer adalah atas nama pemilik perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya internal dan eksternal guna menghasilkan keuntungan. Ada tiga kelompok keputusan yang diambil oleh manajer Ü Investasi sumber daya Ü Operasi usaha dengan menggunakan sumber daya yang ada Ü Bauran pembiayaan yang tepat Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Investasi menurut Erich A Helfert 1996 :336 adalah “komitmen dana dengan tujuan memperoleh pengembalian ekonomi selama suatu periode waktu, yang biasanya dalam bentuk arus kas periodik”. Menurut John J. Wild, K.R. Subramanyam dan Robert F. Hasley 2005 : 21 “Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan tujuan menginvestasikan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal paten, lisensi, hak cipta, persediaan, modal manusia manajer, karyawan, sistem informasi dan aktiva sejenis untuk menjalankan bisnis perusahaan”.

2. Jenis-jenis investasi dalam aktiva

Investasi merupakan penggerak utama dari tiap sistem usaha. Hal tersebut mendukung strategi persaingan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan pada perencanaan untuk menjalankan dana yang ada maupu dana yang baru diperoleh. Investasi melibatkan aktiva pabrik dan peralatan, berbagai sumber daya fisik seperti cadangan mineral, kepemilikan teknoligi aktiva tak berwujud pemanfaatan sumber daya manusia, tambahan modal kerja dan pengelolaan lainnya. Investasi dalam aktiva terdiri dari : a. Investasi dalam persediaan Persediaan sebagai elemen dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami perubahan. Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek langsung terhadap keuntungan perusahaan. Adanya investasi dalam Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 persediaan yang terlalu besar dibanding dengan kebutuhan, akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang, kemungkinan kerugian karena kerusakan, dan keusangan, sehingga semua memperkecil keuntungan perusahaan. Investasi yang terlalu kecil dalam persediaan juga mempunyai efekyang menekan keuntungan, karena kekurangan material perusahaan tidak dapat berproduksi dengan optimal. Dalam perusahaan dagang biasanya hanya ada satu golongan persediaan, yaitu persediaan barabg dagang merchandise inventory. Persediaan ini selalu berputar, dibeli dan dijual yang tidak mengalami proses lebih lanjut dalam perusahaan yang mengakibatkan perubahan benuk dari barang tersebut. b. Invetasi dalam piutang Dalam rangka usaha untuk memperbesar volume penjualan, kebanyakan perusahaan menjual produknya dengan kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang, dan baru setelah jatuh tempo akan terjadi aliran kas masuk yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus-menerus. Tinggi rendahnya perputaran piutang mempunyai dampak yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Semakin tinggi perputarannya, berarti semakin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang. c. Investasi dalam aktiva tetap Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang tertanam Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 dalam aktiva tersebut. Perputaran dana yang tertanam dalam aktiva tetap misalnya mesin-mesin, bangunan, kendaraan dan sebagainya. dana yang tertanam didalamnya akan diterima kembali keseluruhan oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui depresiasi. Jumlah dana yang di investasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode investasi atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut. Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuai dengan metode depresiasi yang digunakan.

D. Return on Investment

1. Pengertian return on investment

Rasio penting dalam menilai profitabilitas perusahaan adalah return on investment, yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan investasi terhadap aktiva. Halpin 1985 : 109 menyatakan bahwa : “Return on investment is actually composite of two factors. The first is the rate of which business turn is investment over of the rate at which assets are used generate sales. The second factor that influence return on investment is the profit made on this turnover”. Dengan ROI dapat dibandingkan keberhasilan perusahaan dalam pengelolaan investasi modal, serta menilai pengembalian perusahaan terhadap resiko investasi modal. Secara sistematis ROI dirumuskan = Modal Investasi Laba Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 Dalam hal ini laba yang dimaksud adalah laba bersih yaitu laba yang diperoleh setelah bunga dan pajak diperhitungkan, dan investasi modal adalah aktiva assets yang dimiliki perusahaan. Return on investment tidak hanya memperhatikan laba, tetapi juga melibatkan aktiva. Salah satu penilaian terhadap return on investment dari laba operasi yang merupakan ukuran kinerja operasi perusahaan adalah operating income return on investment pengembalian investasi atas pendapatan operasi

2. Operating income return on investment

Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait, seperti pemberian kredit, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok. Kinerja operasi dan investasi sekuritas dalam suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, semua keuntungan kerugian yang terkait dengan investasi termasuk dividen, pendapatan bunga, serta keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi harus dikeluarkan saat pengevaluasian kinerja operasi. Arthur J. Keown 2001 : 96 menyatakan : Pengembalian investasi atas pendapatan operasi operating income return on investmentOIROI terdiri dari dua komponen yaitu margin laba operasi dan perputaran total aktiva. Komponen pertama dari OIROI yaitu margin laba operasi adalah variable yang sangat penting dalam memehami profitabilitas operasi perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya margin laba operasi adalah : Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 1. Jumlah unit produk yang dijual 2. Rata-rata harga jual tiap unit produk 3. Beban manufaktur atau beban perolehan produkperusahaan 4. Kemampuan dalam mengawasi beban umum dan administrasi 5. Kemampuan dalam mengawasi beban dalam memasarkan serta mendistribusikan produk perusahaan Perputaran total aktiva total asset turnover adalah komponen kedua OIROI. Rasio ini merupakan fungsi efisiensi manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Sehingga dapat dirumuskan OIROI = Margin Laba Operasi X Perputaran Total Aktiva Tingkat perputaran total aktiva dapat diamati dari beberapa jenis aktiva yang sangat besar peranannya dalam operasi perusahaan yakni piutang dagang, persediaan dan aktiva tetap. Susanna H. Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Dominan Terhadap Pengembalian Investasi Atas..., 2007 USU Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah berbentuk deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang menguraikan sifat-sifat dan keadaan dari suatu objek penelitian yang tujuannya adalah mengumpulkan fakta dan menguraikan secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan.

B. Jenis Data