Uji Reliabilitas Kesimpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.7 hingga Tabel 4.8 terhadap pertanyaan-pertanyaan pada variabel Pelaksanaan Audit Manajemen X dan Produktivitas Sumber Daya Manusia Y, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel. Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Penelitian Variabel Koef Reliabilitas Kesimpulan Pelaksanaan Audit Manajemen X 0,940 Reliabel Produktivitas SDM Y 0,937 Reliabel Diketahui bahwa kuesioner dari variabel Pelaksanaan Audit Manajemen X dan Produktivitas Sumber Daya Manusia Y bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat- sifat best linear unbiased estimator. Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya. Suatu model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesa harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan juga untuk mendapatkan model regresi yang tidak bias dan efisien. Estimasi dari parameter-parameter dengan metode ordinary least square OLS akan memiliki sifat ketidakbiasan unbiasedness, varians yang minimum minimum varians, dan sebagainya, yang disebut best linear unbiased estimator. Dalam penggunaan regresi linear sederhana hanya melibatkan satu variabel bebas, uji asumsi yang akan diuji adalah asumsi normalitas dan asumsi homoskedastisitas.

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan . Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas , dengan ketentuan sebagai berikut. Jika nilai probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Jika probabilitas 0,05, makaasumsi normalitas tidak terpenuhi. Tabel 4.10 Uji Normalitas Sumber : hasil olahan software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,958. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan adalah . Karena nilai probabilitas , yakni 0,958, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi. Pengujian asumsi normalitas dapat juga digunakan pendekatan analisis grafik, seperti normal probability plotdan histogram. Pada pendekatan normal probability plot, jika titik-titik dots menyebar jauh menyebar berliku-liku pada garis diagonal seperti ular dari garis diagonal, maka diindikasi asumsi normalitas error tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat pada garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Sedangkan untuk pendekatan histogram, jika kurva berbentuk kurva normal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Gambar 4.2 Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas Gambar 4.3 Histogram untuk Pengujian Asumsi Normalitas Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 merupakan outputdari SPSS. Perhatikan bahwa kurva pada histogram berbentuk kurva normal, sehingga disimpulkan bahwa asumsi normalitas error dipenuhi. Di samping itu pada normal probability plot Gambar 4.2, titik-titik menyebar cukup dekat pada garis diagonal, maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas dipenuhi.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak terjadi heterokesdatisitas. Apabila terjadi heteroskedastisitas, estimator-estimator yang dihasilkan dengan metode OLS ordinary least square tidak lagi memiliki sifat varians yang minimum atau efisien. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X. Dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas Sumber : hasil olahan software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.4, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.5 Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis koefisien determinasi dan uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu uji t.

4.5.1 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan suatu nilai nilai proporsi yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas. Nilai koefisien determinasi berkisar Antara 0 dan 1. Nilai koefsien determinasi yang kecil mendekati nol berati kemampuan variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas. Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Sumber: hasil olahan software SPSS Berdasarkan Tabel 4.11, nilai koefisien determinasi terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar . Nilai tersebut berarti Pelaksanaan Audit Manajemen X mempengaruhi variabel Produktivitas Sumber Daya Manusia Y sebesar 21,5, sisanya sebesar 79,5 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.5.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu Uji t

Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu merupakan suatu uji untuk menguji apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu bernilai nol atau tidak. Tabel 4.12 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial Secara Individu Sumber: hasil olahan software SPSS Berdasarkan Tabel 4.12, diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut. Y = 49,863 + 0,525X Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas atau Sig. dengan nilai tingkat signifikansi, yakni . Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan,dalam penelitian ini , maka nilai koefisien regresi parsial . Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Produktivitas Sumber Daya Manusia tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5. Namun jika nilai probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi parsial . Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Produktivitas Sumber Daya Manusia signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5. Cara lain pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji terhadap nilai kritis berdasarkan tabel distribusi . Sebelum menghitung nilai kritis , terlebih dahulu menghitung nilai derajat. Berikut rumus untuk menghitung nilai derajat bebas. Perhatikan bahwa menyatakan jumlah elemen dalam sampel, sedangkan merupakan jumlah variabel. Diketahui jumlah elemen dalam sampel sebanyak 40 dan jumlah variabel adalah 2, sehingga derajat bebas adalah . Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5, sehingga nilai kritis dengan derajat bebas 38 dan tingkat signifikansi berdasarkan tabel distribusi adalah . Tabel 4.59 merupakan penghitungan tabel berdasarkan Microsoft Excel. Tabel 4.13 Merupakan penghitungan tabel berdasarkan Microsoft Excel Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji .

4.5.3 Pengujian Pengaruh Pelaksanaan Audit Manajemen terhadap

Produktivitas Sumber Daya Manusia Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variable Pelaksanaan Audit Manajemen X adalah 0,003. Karena nilai probabilitas Pelaksanaan Audit Manajemen X, yakni 0,003, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara Pelaksanaan Audit Manajemen X dengan variabel Produktivitas Sumber Daya Manusia Y signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai , yakni . Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji . Daerah penerimaan . Daerah penolakkan . Daerah penolakkan .

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Bank Sumut Pusat mengenai pengaruh pelaksanaan audit manajemen terhadap produktivitas sumber daya manusia, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ho ditolak. Ini berarti pelaksanaan audit manajemen X, telah dilaksanakan dengan baik dan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas sumber daya manusia Y, hal ini didukung berdasarkan hasil analisis dibawah ini: 1. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh nilai konstanta sebesar 49,863. Artinya, jika variabel produktivitas sumber daya manusia Y tidak dipengaruhi oleh variabel bebasnya pelaksanaan audit manajemen X bernilai nol, maka besarnya rata-rata produktivitas sumber daya manusia Y adalah 49,863. Sedangkan untuk koefisien regresi variabel X sebesar 0,525 mengandung arti untuk setiap pertambahan pelaksanaan audit manajemen X sebesar satu satuan akan meneyebabkan meningkatnya produktivitas sumber daya manusia Y sebesar 0,525. 2. Hasil pengujian hipotesis dengan statistik uji t dengan tingkat kepercayaan 95 dengan df=38, diperoleh t hitung 3,224 t tabel 2,02 yang diperoleh kesimpulan tolak Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan audit manajemen terhadap produktivitas sumber daya manusia. 3. Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 21,5 hal ini berarti bahwa konstribusi pelaksanaan audit manajemen terhadap produktivitas sumber daya manusia sebesar 21,5 sedangkan sisanya sebesar 79,50 merupakan kontribusi variabel lain selain pelaksanaan audit manajemen seperti gaya kepemimpinan atasan, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, kompensasipemberian insentif, dan motivasi kerja.

5.2. Saran