Uji Heterokedastisitas Analisis regresi linier sederhana Koefisien Determinasi Koefisien Korelasi Pearson Uji Parsial Uji t

c. Uji Heterokedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Analisis regresi linier sederhana

Peneliti dalam menanalisis menggunakan Analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah suatu metode untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni analisis regresi linier sederhana dinyatakan dengan persamaan: Keterangan : Y : Produktivitas sumber daya manusia A : Konstanta b : Koefisien regresi X : Pelaksanaan audit manajemen

e. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini berfungsi sebagai alat untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh dari variabel independen X dengan variabel Y = a +bX dependen Y. dalam penggunaanny, koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persentase , adapun rumusnya adalah : dimana : Kd = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

f. Koefisien Korelasi Pearson

Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Bivariate Pearson Pearson Product Moment. Analisis ini dengan cara mengorelasikan masing-masing skor item dengan skor total, skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Analisis ini dapat dicari dengan menggunakan rumus: [ ][ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 x x n i i n x i ix n r ix Keterangan: r ix = koefisien korelasi item total bivariate pearson i = skor item x = skor total n = banyaknya subjek

g. Uji Parsial Uji t

Uji parsial digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial atau masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji t Kd = r 2 x 100 dilakukan dengan menentukan nilai kritis terlebih dahulu. Yaitu dengan menentukan nilai t hitung dengan t tabel. Untuk menguji secara parsial melalui uji t dalam untuk mencari tingkat dominasi pengaruh setiap variabel bebas independent variables terhadap variabel terikat dependent variabel dengan rumus : 1 2 2 s r n Rs t − − = Dimana : r s = Korelasi parsial yang ditemukan n = Jumlah sampel t = Besarnya nilai t hitung Dalam hal ini α = 0,025 meskipun tingkat kepercayaan confidence interval 95, dengan alasan pengujian ini berada pada distribusi normal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Sumut

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1955 merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, dimana dinyatakan bahwa di daerah-daerah Provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk perseroan Terbatas berdasarkan Pada awal pendirian BPDSU ini pengelolahan dilakukan dengan sederhana dan dilengkapi dengan badan-badan seperti dewan pengurus yang diketuai langsung oleh Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara dan direksi adalah para wakil pemegang saham pemerintah dan swasta Berdasarkan undang-undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, maka pada tanggal 23 September 1965 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara merubah status dari bentuk Perseroan Terbatas menjadi Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dengan pengertian sahamnya 100 dimiliki oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara, dan Seluruh modalsaham pihak swasta dikembalikan sebagaiman mestinya. Dimana Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 1965 menetapkan besarnya modal dasar yang dimiliki sebesar Rp 100.000.000,- dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara.