Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan sangat diperlukan pembiayaan. Agar tugas umum pemerintahan dan tugas umum pembangunan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara bermanfaat dibutuhkan dana yang memadai. Untuk itu, faktor penyusunan anggaran sangat mempengaruhi besar kecilnya penyediaan anggaran. Perolehan anggaran didasarkan pada usulan anggaran yang disusun berdasarkan kebutuhan rutin dan pembangunan. Proses penyusunan anggaran ini memerlukan adanya akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan keterbukaan atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh uang publik. Pemerintah memiliki beberapa instansi pemerintahan yang bergerak dalam berbagai bidang. Departemen Pendidikan Nasional merupakan salah satu instansi yang mendapat tugas untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan, mengajukan usulan anggaran setiap tahun berdasarkan kebutuhan rutin dan pembangunan. Untuk menjaga agar pelayanan tersebut dapat tetap berlangsung diperlukan adanya penyusunan anggaran sebagai suatu prosese pengalokasian dana kegiatan publik agar tetap sesuai dengan fungsinya. Secara garis besar anggaran dana publik dapat berupa informasi kondisi keuangan yang isinya meliputi, pendapatan, belanja dan aktivitas yang dilakukan oleh instansi tersebut. 2 Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan anggaran sektor swasta karena tidak berhubungan dengan pengalokasian dana dari masyarakat. Pada sektor publik pendanaan organisasi berasal dari pajak dan retribusi, laba perusahaan milik daerah atau negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan Sardjito dan Muthaher, 2007:2. Dalam proses pembuatan anggaran terdapat dua sistem yaitu, top down dan bottom up. Sebelum adanya perubahan sistem pembuatan anggaran yang mengharuskan adanya akuntabilitas dalam proses pembuatan dan pelaporannya. Instansi pemerintah mengguankan sistem top down, dimana rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasanpemegang kuasa anggaran sehingga bawahanpelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah disusun. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahanpelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena atasan terlalu menuntut namun sumber daya pelaksana anggaran tidak mencukupi. Seringkali kuasa pembuat anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan yang diniliki oleh bawahanpelaksana anggaran, sehingga memberikan target anggaran yang melebihi kemempuan pelaksana anggaran. 3 Berbeda dengan sisem Bottom Up yaitu dalam proses pembuatan anggaran dilakukan secara bersama-sama antara pemegang kuasa dan pelaksana anggaran. Hal ini dapat dilakukan sebagai sarana yang efektif dan efisien dalam pencapai tujuan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan akuntansi manajemen maka sektor publik menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah diatas, yaitu dengan menerapkan partisipasi anggaran participatory budgeting. Melalui sistem ini, pelaksana anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut sub. bagiannya sehingga tercapai kesepakatan antara pemegang kuasa anggaran dengan pelaksana anggaran. Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya adalah kinerja dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan melibatkan, mengkomunikasikan, memotivasi dan mengevaluasi prestasi manajer yang akan memainkan peranan dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran, dimana anggaran senantiasa digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer Leslie, 1992 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:2. Dalam proses penyusunan anggaran, sebaiknya semua tingkatan manajemen ikut berpartisipasi terlibat. Partisipasi dalam penyusunan anggaran melibatkan sumber daya manusia yang ada di dalam instansi atau organisasi tersebut. Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian pada masalah partisipasi anggaran, hal ini karena anggaran partsipatif dinilai 4 mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi murray, 1990 dalam Yuniarti dkk, 2007. Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam pendidikan akuntansi manajemen. Brownell 1982b dalam Yuniarti dkk 2007 menyebutkan dua alasan, yaitu a partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja dan b berbagai penelitian yang menguji antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial hasilnya saling bertentangan. Sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial Gul dkk, 1995 dalam Yuniarti dkk, 2007. Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Budi Susetyo 2001; Hermawan 2003; Vivi Ani 2004; J. Sumarno 2005; Sugiyanto dan Subagiyo 2005; Yusfaningrum dan Ghozali 2005; Wahyudin Nor 2007; Yamin 2008. Sementara beberapa peneliti lainnya menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Bryan Locke, 1967 dalam Riyadi, 2000; Tjahjaning Poerwarti 2002; Muslimin 2002; Abriyani 2003; Yuniarti dkk 2007. Dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas menunjukkan bahwa hasil temuan mereka tidak konsisten antara satu dengan lainnya. Pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial ada kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang bertindak sebagai 5 variabel intervening atau moderating. Dengan kata lain untuk menyelesaikan perbedaan dari hasil penelitian tersebut, bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontijensi yang secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi atau variabel yang dapat mempengaruhi pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial Govindrajan, 1986 dalam Tjahjaning Poerwarti, 2002. Sejalan dengan pernyataan tersebut, penelitian ini akan menguji apakah variabel gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan dan iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya yang berfungsi sebagai variabel moderating dapat memoderasi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan mempunyai dampak positif terhadap partisipasi dalam penyusunan anggaran. Nafi’ 2001 menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran. Berbeda dengan penelitian Muslimah 1998; Sumarno 2005; Yuniarti 2007; Wahyudin Nor 2007 menemukan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial adalah tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Penelitian ini akan menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. Iklim organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap partisipasi dalam penyusunan anggaran. Hermawan 2003 6 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap penyusunan anggaran. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektivitas manajer. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja bawahan yang dipimpinnya. Untuk itu, selain faktor kepemimpinan yang mempunyai peranan yang penting untuk memberi semangat, mengarahkan, membangkitkan motivasi kerja bawahan, berlaku adil dan cermat, berwibawa serta tindakannya dapat memberi manfaat dan dapat dijadikan panutan. Maka faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman, prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan diharapkan dapat mendukung proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal. Demikian pentingnya, maka dalam hal ini perlu dipelihara kepemimpinan dan iklim organisasi yang baik agar seluruh karyawan tetap bergairah dan memberikan prestasi kerja terbaiknya. Lingkungan kerja atau 7 iklim organisasi merupakan suasana psikologis yang sangat berpengaruh terhadap prilaku karyawan. Persepsi yang baik atau positif terhadap iklim organisasi akan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil kerjanya. Produktivitas kerja yang dihasilkan ini merupakan kinerja seorang manajer yang berhasil mengerahkan bakat dan kemampuan serta usaha beberapa orang yang ada di dalam daerah wewenangnya. Mengingat bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap partisipasi dalam partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, maka penulis ingin membahas topik mengenai ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi sebagai Variabel Moderating”. B. Perumusan Masalah Dalam menilai pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran tehadap kinerja manajerial, maka permasalahan yang akan penulis teliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial berpengaruh secara signifikan? b. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating? 8 c. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan iklim organisasi sebagai variabel moderating?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe)

4 64 118

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERA

0 3 10

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PT. PLN (PERSERO) APJ SIDOARJO.

1 2 85

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA AJB BUMIPUTERA 1912 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial

0 0 13

Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial - Unika Repository

0 0 29