50 yang lain, sehingga dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
pekerja tersebut terhadap pekerjaaannya. Bagian IV pada tabel 3.5 mengenai iklim organisasi yang
diberikan oleh perusahaan, berisikan 12 item pertanyaaan yang termasuk dalam 5 indikator untuk mendeskripsikan iklim organisasi
berupa sarana dan prasarana lainnya yang anda rasakan dengan menggunakan skala 5 poin, dimana :
1 Sangat Baik 2 Agak Baik
3 Baik 4 Kurang Baik
5 Sangat Tidak Baik
2. Variabel Independen
Pada penelitian ini, menggunakan satu variabel Independen yaitu partisipasi anggaran. Yang dimaksud partisipasi anggaran dalam penelitian
ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Variabel partisipasi anggaran disini menggunakan instrumen
yang dikembangkan oleh Milani 1975 dalam Sumarno 2005:603. Instrumen ini mengukur keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran.
Bagian II pada tabel 3.3 berisikan 6 item pertanyaan mengenai tingkat partisipasi partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dengan
menggunakan skala lima poin. Dimana, skala rendah 1 menunjukkan partisipasi yang tinggi, sampai dengan skala tinggi 5 menunjukkan
partisipasi yang rendah.
51
3. Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja manajerial. Menurut Mahoney et al. 1963 dalam Murtanto dan Hapsari 2006:7,
yang dimaksud dengan Kinerja manajerial adalah kinerja para individu dalam fungsi-fungsi manajerial antara lain: perencanaan, investigasi,
koordinasi, evaluasi, pengawasan supervisi, pemilihan staf, negosiasi, perwakilan atau representatif. Variabel kinerja manajerial disini
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney et al. 1963 dalam Sumarno 2005:604. Instrumen ini mengukur kinerja manajerial,
salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Bagian I pada tabel 3.2 mengenai kinerja manajerial sesuai dengan
kegiatan-kegiatan dalam perusahaan berisikan 9 item pertanyaan yang menggambarkan kinerja yang anda lakukan dengan menggunakan skala 5
poin, dimana : 1 skala 1-2 menunjukkan tingkat kinerja di bawah rata-rata
2 skala 3 menunjukkan tingkat kinerja rata-rata 3 skala 4-5 menunjukkan tingkat kinerja di atas rata-rata
52
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Indikator No.
Pertanyaan Skala
Kinerja Manajerial
Sumber: Mahoney et al. 1963
dalam Sumarn 2005
1. Perencanaan 2. Investigasi
3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi
5. Pengawasan 6. Pemilihan Staf
7. Negoisasi 8. Perwakilan
9. Kinerja secara keseluruhan No. 1
No. 2 No. 3
No. 4 No. 5
No. 6 No. 7
No. 8 No. 9
Skala Interval
1 - 5
Partisipasi Anggaran
Sumber: Milani 1975 dalam
Sumarno 2005
1. Pengaruh yang besar dalam partisipasi penyusunan
anggaran 2. Pengaruh dalam penyusunan
revisi anggaran 3. Pengaruh mengenai pendapat
usulan dalam penetapan anggaran
4. Keyakinan dalam memutuskan suatu anggaran
5. Pentingnya kontribusi usulan atau pemikiran dalam
penyusunan anggaran 6. Keikutsertaan dalam kegiatan
penyusunan anggaran No. 1
No. 2 No. 3
No. 4 No. 5
No. 6
Skala Interval
1 - 5
Gaya Kepemimpinan
Sumber: Hermawan 2003
1. Gaya Kepemimpinan 2. Pemberian kesempatan kepada
bawahan dalam berpendapat 3. SupervisiPengawasan
4. Kecerdasan 5. Kemempuan dalam
pengambilan keputusan No. 1 , 6, 14, 15
No. 2, 4, 10 No. 7, 9
No. 5, 8 No. 3, 12
Skala Interval
1 - 5
Iklim Organisasi
Sumber: Hermawan 2003
1. Sarana dan Prasarana kerja 2. Otonomi dan fleksibilitas
3. Menaruh kepercayaan dan keterbukaan
4. Simpati dan pemberian dukungan
5. ImbalanReward No. 1 , 5, 7
No. 3, 8 No. 2, 9, 10
No. 4, 12 No. 6, 11
Skala Interval
1 - 5
53
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang dengan
kepala biro, kepala seksibidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf- staf yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam manajemen sebagai
sampel respoden penelitian. Hal ini dilakukan karena kepala biro, kepala seksibidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf mempunyai
peran yang penting dalam hal hubungan antara penilaian kinerja manajerial terhadap penyusunan anggaran.
Sampel yang dipilih adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Penulis melakukan penyebaran kuesioner
pada instansi pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Depdiknas RI yang berada di wilayah DKI Jakarta dan kantor
Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang. Penyebaran kuesioner dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan Agustus 2009, sedangkan waktu
pengembalian dan pengumpulan data kuesioner dari responden dilakukan sampai dengan pertengahan bulan November 2009.
Dalam menyebarkan kuesioner, penulis datang langsung kepada instansi pemerintah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, dengan
maksud agar mendapat response yang baik sehingga akan mengurangi rendahnya response rate. Dalam penyebaran kuesioner penulis mengalami
54 kesulitan untuk menemui satu persatu secara langsung. Selain itu,
kepentingan lain dan juga keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para responden.
Tabel 4.1 Data Distribusi Kuesioner
Uraian Jumlah
Depdiknas RI Kota Jakarta 50
Kantor Diknas Kota Tangerang 50
Total kuesioner yang didisribusikan 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden sebanyak 100 buah kuesioner, yang terbagi menjadi dua yaitu 50 buah kuesioner dikirim kepada
kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia Depdiknas RI kota Jakarta dan 50 buah. Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Kota Tangerang dan dari jumlah yang dikirim tersebut kembali sebanyak 83 buah kuesioner atau sebesar 83 dari total kuesioner
yang dikirim. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 17 buah kuesioner atau sebesar 17 dikarenakan ada beberapa kuesioner yang hilang dan tidak
direspon. Dari jumlah kuesioner yang diterima oleh penulis pada pertengahan bulan november 2009, didapati ada sekitar 12 buah atau
sebesar 12 kuesioner yang tidak memenuhi kriteria atau tidak layak untuk dipakai dan dinilai tidak memenuhi kriteria sebagai responden pada
penelitian ini. Jadi, disimpulkan kuesioner yang dianggap memenuhi syarat
55 sebanyak 71 kuesioner dengan tingkat persentase 71 dari total kuesioner
yang kembali.
Tabel 4.2 Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner
Uraian Jumlah
Kuesioner yang dibagikan 100
Depdiknas DKI Jakarta = 50 Buah
Diknas Kota Tangerang = 50 Buah
Kuesioner yang diterima dikembalikan 83
Depdiknas DKI Jakarta = 35 Buah
Diknas Kota Tangerang = 48 Buah
Tingkat Pengembalian 83
Kuesioner yang tidak kembali 17
Kuesioner yang tidak layak 12
Total kuesioner yang layak digunakan 71
Tingkat Pengembalian yang digunakan 71
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
B. Hasil Analisis 1. Statistik Deskriptif
a. Deskriptif Demografi Responden
Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai data karakteristik dari para responen yang diukur menggunakan skala
nominal dengan menunjukkan besarnya nilai frekuensi absolut dan persentase mengenai lamanya bekerja, jabatan, jenis kelamin, umur
dan jenjang pendidikan.
56 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden apabila dilihat
dari lamanya bekerja terbanyak adalah diatas 5 tahun yaitu sebanyak 44 orang atau sebesar 62 dan sisanya sebanyak 27 orang atau sebesar 38
telah bekerja pada instansi tersebut kurang dari sama dengan 5 tahun.
Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden
Lama Bekerja Jumlah
Persentase
5 Tahun 44
62 ≤ 5 Tahun
27 38
Total 71
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.4 dapat dilihat jabatan yang dimiliki oleh responden dari data yang telah diperoleh. Responden yang menjabat sebagai kepala biro
sebanyak 7 orang atau sebesar 10 dari 71 responden yang ada. Jabatan sebagai kepala seksibidang sebanyak 11 orang atau sebesar 15,
sebanyak 10 orang atau 14 mempunyai jabatan sebagai kepala bagian dan 27 dari jumlah responden yang ada atau sebanyak 19 orang menjabat
sebagai kepala sub bagian. 24 orang menjabat sebagai staf mempunyai persentase sebesar 34 dari jumlah 71 responden yang ada.
57
Tabel 4.4 Jabatan Responden
Jabatan Jumlah
Persentase
Kepala biro 7
10 Kepala seksibidang
11 15
Kepala bagian 10
14 Kepala sub bagian
19 27
Staf-staf 24
34
Total 71
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden jika berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 462 orang dari
seluruh jumlah responden yang ada atau sebesar 59, sedangkan responden lainnya yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 41 data ini dipenuhi oleh
jenis kelamin perempuan. Responden yang baik datang dari jenis kelamin laki-laki, sehingga persentase responden pada jenis kelamin laki-laki adalah
terbanyak.
Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
Laki - Laki 42
59 Perempuan
29 41
Total 71
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan kategori usia tersebar menjadi 4 kelompok. Responden pada kategori usia
58 20 - 30 tahun menjawab sebanyak 11 orang atau sebesar 15 dari jumlah
seluruhnya, diikuti oleh responden pada kategori usia 30 - 40 tahun sebanyak 32 orang atau sebesar 45. Responden yang berusia 40 - 50
tahun menjawab sebanyak 19 orang atau sebesar 27 sedangkan responden yang memiliki usia rata-rata diatas 50 tahun menjawab sebanyak 9 dari
total keseluruhan yang ada.
Tabel 4.6 Usia Responden
Jabatan Jumlah
Persentase
20 – 30 Tahun 11
15 30 – 40 Tahun
32 45
40 – 50 Tahun 19
27 50 Tahun
9 13
Total 71
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.7 dapat dilihat kategori responden yang menjawab berdasarkan tingkat pendidikan terakhir pada kategori jenjang Strata Dua
S2 sebanyak 15 orang atau sebesar 21 diikuti oleh responden yang memiliki jumlah paling banyak berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
yaitu jenjang Strata Satu S1 adalah sebanyak 38 orang atau sebesar 54. Responden kategori Akademi D3 menjawab sebanyak 11 orang atau
sebesar 16 dan pada tingkat pendidikan SMUSLTA ada 5 orang atau sebesar 7 dari total keseluruhan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa
59 Responden sebagian besar berpendidikan terakhir dengan kategori Strata
Satu S1.
Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan terakhir
Tingkat Pendidikan Jumlah
Persentase
Jenjang Strata 2 S2 15
21 Jenjang Strata 1 S1
38 54
Akademi D3 13
18 SMUSLTA
5 7
Lain - Lain
Total 71
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
b. Statistik Deskriptif Variabel
Statistik deskriptif variabel menggambarkan tentang ringkasan data- data penelitian seperti jumlah sampel data yang diujikan, nilai akumulasi
paling tinggi dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel nilai maksimum, nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing
jawaban responden pada tiap variabel nilai minimum, nilai rata-rata mean menunujukkan nilai rata-rata dari keseluruhan jawaban responden
pada setiap variabel, standar deviasi standar deviation untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran rata-rata atas jawaban responden dan
varians. Pada pengukuran kali ini akan dilakukan pengukuran stastistik deskriptif variabel secara umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum,
nilai rata-rata, standar deviasi dan varians dari masing-masing variabel
60 yang akan diuji yaitu kinerja manajerial, partisipasi anggaran, gaya
kepemimpinan dan iklim organisasi.
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif
Variabel
N Range Minimum Maximum Mean
Standar Deviasi
Varians
Kinerja Manajerial
71 23
9 32
24.79 6.727
45.255 Partisipasi
Anggaran 71
20 6
26 18.21
5.495 30.198
Gaya Kepemipinan
71 11
29 40
32.90 2.884
8.319 Iklim
Organisasi 71
23 16
39 30.76
6.163 37.985
Valid N listwise
71
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Hasil pengolahan statstik deskriptif dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution SPSS version 16,0 menunjukkan jumlah
respoden sebanyak 71 orang. Jumlah indikator pertanyaan untuk masing- masing variabel, yaitu untuk variabel kinerja manajerial sebanyak 6 buah
pertanyaan, sedangkan variabel kinerja manajerial sebanyak 9 buah pertanyaan. Untuk variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi
masing-masing 15 dan 12 buah pertanyaan. Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel kinerja manajerial
diatas menunjukkan jumlah sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 24.79 dengan nilai minimum 9 dan maksimum 32.
Sedangkan standar deviasinya sebesar 6.727 dan varians sebesar 45.255.
61 Variabel partisipasi anggaran dengan jumlah data n sebanyak 71
orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 18.21 dengan nilai minimum 6 dan maksimum 26. Sedangkan standar deviasinya sebesar
5.495 dan varians sebesar 30.198. Sedangkan untuk variabel gaya kepemimpinan dengan jumlah data
sebanyak 71 orang responden, mempunyai nilai rata-rata 32.90 dengan nilai minimum 29 dan maksimum 40 Sedangkan standar deviasinya sebesar
2.884 dan varians sebesar 8.319. Variabel iklim organisasi menunjukkan jumlah data sebanyak 71
orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 30.76 dengan nilai minimum 16 dan maksimum 39 Sedangkan standar deviasinya sebesar
6.163 dan varians sebesar 37.985.
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika valid berarti, instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Ghozali, 2002:
136-137 dalam Murtanto, Hapsari, 2006:8. Pengujian ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation, yaitu dengan
cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing. Kriteria yang digunakan untuk
62 menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-
masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan
jika korelasi skor masing-masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka butir peryataan tersebut
dinyatakan tidak valid Santoso, 2004: 168 dalam Rachmawati, 2008:35.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
Corelations
No. Indikator
Pertanyaan Pearson
Correlation Signifikasi
2-tailed Keterangan
1 Item 1 KM
0.433 0.000
Valid 2
Item 2 KM 0.732
0.000 Valid
3 Item 3 KM
0.773 0.000
Valid 4
Item 4 KM 0.872
0.000 Valid
5 Item 5 KM
0.912 0.000
Valid 6
Item 6 KM 0.921
0.000 Valid
7 Item 7 KM
0.814 0.000
Valid 8
Item 8 KM 0.400
0.000 Valid
9 Item 9 KM
0.603 0.000
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel dependen kinerja manajerial adalah valid, seperti
terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05.
63
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
Corelations
No. Indikator
Pertanyaan Pearson
Correlation Signifikasi
2-tailed Keterangan
1 Item 1 PA
0.869 0.000
Valid 2
Item 2 PA 0.816
0.000 Valid
3 Item 3 PA
0.854 0.000
Valid 4
Item 4 PA 0.905
0.000 Valid
5 Item 5 PA
0.895 0.000
Valid 6
Item 6 PA 0.964
0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.10 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen partisipasi anggaran adalah valid,
seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05.
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Tahap I
Corelations
No. Indikator
Pertanyaan Pearson
Correlation Signifikasi
2-tailed Keterangan
1 Item 1 GK
0.686 0.000
Valid 2
Item 2 GK 0.200
0.095 Tidak Valid
3 Item 3 GK
0.299 0.011
Tidak Valid 4
Item 4 GK 0.634
0.000 Valid
5 Item 5 GK
- 0.531 0.000
Valid 6
Item 6 GK 0.312
0.008 Tidak Valid
7 Item 7 GK
0.382 0.000
Valid 8
Item 8 GK 0.435
0.000 Valid
9 Item 9 GK
0.339 0.000
Valid 10
Item 10 GK 0.752
0.000 Valid
11 Item 11 GK
0.558 0.000
Valid 12
Item 12 GK 0.200
0.095 Tidak Valid
13 Item 13 GK
0.576 0.000
Valid 14
Item 14 GK 0.729
0.000 Valid
15 Item 15 GK
- 0.498 0.000
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
64 Hasil pengujian tingkat validitas pada masing-masing item dari
masing-masing variabel yang diatas dari 42 pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian ini terdapat 4 buah pertanyaan yang dinyatakan tidak valid
karena memiliki tingkat signifikan lebih dari 0.05, yaitu pertanyaan ke-2, ke-3, ke-6 dan ke - 12 dari variabel gaya kepemimpinan. Selain dari kedua
pertanyaan yang diatas, seluruh pertanyaan yang ada dinyatakan valid karena memiliki tingkat signifikan kurang dari 0.05 yang berarti item-item
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Tahap II
Corelations
No. Indikator
Pertanyaan Pearson
Correlation Signifikasi
2-tailed Keterangan
1 Item 1 GK
0.712 0.000
Valid 2
Item 4 GK 0.707
0.000 Valid
3 Item 5 GK
- 0.723 0.000
Valid 4
Item 7 GK 0.492
0.000 Valid
5 Item 8 GK
- 0.465 0.000
Valid 6
Item 9 GK 0.510
0.000 Valid
7 Item 10 GK
0.811 0.000
Valid 8
Item 11 GK 0.819
0.000 Valid
9 Item 13 GK
0.478 0.000
Valid 10
Item 14 GK 0.734
0.000 Valid
11 Item 15 GK
- 0.467 0.000
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas setelah item-item ke-2, 3, 6 dan 12 digugurkan menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel
independen gaya kepemimpinan adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi
0.000 dibawah 0.05.
65
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi
Corelations
No. Indikator
Pertanyaan Pearson
Correlation Signifikasi
2-tailed Keterangan
1 Item 1 IO
0.807 0.000
Valid 2
Item 2 IO 0.677
0.000 Valid
3 Item 3 IO
0.912 0.000
Valid 4
Item 4 IO 0.755
0.000 Valid
5 Item 5 IO
0.812 0.000
Valid 6
Item 6 IO 0.849
0.000 Valid
7 Item 7 IO
0.923 0.000
Valid 8
Item 8 IO 0.884
0.000 Valid
9 Item 9 IO
- 0.485 0.000
Valid 10
Item 10 IO 0.841
0.000 Valid
11 Item 11 IO
0.529 0.000
Valid 12
Item 12 IO 0.723
0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen iklim organisasi adalah valid, seperti
terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau reliabel Rochaety, Ety., dkk, 2009:49. Uji reliabilitas ini dilakukan
untuk menguji sejauh mana konsistensi hasil jawaban dari para responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian reliabilitas
66 digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai
dapat digunakan untuk berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu
variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dapat dikatakan andal reliable apabila memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60
Ghozali, 2002:133 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:8.
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Reliabilitas
N Valid
71 100.0
Excluded
a
.0 Cases
Total 71
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items .947
.940 38
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Perhitungan nilai cronbach’s alpha dari 38 item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai
0,947 untuk nilai cronbach’s alpha. Berdasarkan hasil ini, jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini
adalah reliabel karna memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.
67 Pengolahan data dengan menggunakan metode pengujian regresi
berganda terlebih dahulu harus dilakukan beberapa tahapan pengujian untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen. Data yang akan di uji terlebih dahulu harus memenuhi syarat
uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik. 3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dependen dan variabel bebas independen atau keduanya
memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distibusi normal atau mendekati normal. Pengujian uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Ghozali, 2005. Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada gambar 4.1
68
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Uji Normalitas
Cases Valid
Missing Total
N Percent
N Percent
N Percent
Kinerja Manajerial 71
100.0 .0
71 100.0
Partisipasi Anggaran 71
100.0 .0
71 100.0
Gaya Kepemimpinan 71
100.0 .0
71 100.0
Iklim Organisasi 71
100.0 .0
71 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Tabel diatas menjelaskan bahwa, jumlah data nilai statistik yang diproses semuanya adalah valid 100 data bisa diproses.
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik P-Plot
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.1 hasil uji normalitas menggunakan grafik P-Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengukuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
69
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik Histogram
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.2 hasil uji normalitas menggunakan grafik P-Plot menunjukkan bahwa tabulasi yang tercipta
mengikuti garis diagonal. Selain itu, garis lengkung menjulur dengan sisi yang sama pada bagian kiri maupun kanan histogram. Hal ini berarti distribusi data
yang terjadi adalah normal. Sehingga dari hasil uji normalitas ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Berarti hasil uji mormalitas menggunakan grafik P-Plot maupun grafik histogram menunjukkan terjadinya distribusi data secara normal. Sehingga dapat
dikatakan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
70 Pengujian Multikolinearitas ini dilihat dari besaran VIF Variance Inflation
Factor dan Tolerance. Regresi yang bebas dari problem multikolinearitas apabila nilai VIF 10 dan tolerance 0.10, maka data tersebut dikatakan
tidak ada Multikolinearitas.
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Uji Multikolinearitas
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Coefficients
a
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
Constant Partisipasi Anggaran
.318 3.146
Gaya Kepemimpinan .556
1.798 1
Iklim Organisasi .259
3.858
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance
0.10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF 10. Dimana, hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel partisipasi
anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar 3.146, 1.798 dan 3.858 sedangkan hasil tolerance untuk variabel partisipasi
anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar 0.318, 0.556 dan 0.259. Dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan bahwa
tidak terjadi problem multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
71
b. Uji Heterokodasitas
Uji heterokodasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokodasitas. Untuk menguji terjadi atau tidaknya heterokodasitas
dilakukan dengan melihat penyebaran titik-titik pada saat scatterplot hasil uji heterokodasitas yang disajikan pada gambar berikut
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Uji Heterokadasitas
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tetentu, serta tersebar dengan
baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokodasitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan masukan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim
organisasi.
72
4. Pengujian Hipotesis a. Hasil Uji Hipotesis 1