Variabel Independen Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

50 yang lain, sehingga dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja tersebut terhadap pekerjaaannya. Bagian IV pada tabel 3.5 mengenai iklim organisasi yang diberikan oleh perusahaan, berisikan 12 item pertanyaaan yang termasuk dalam 5 indikator untuk mendeskripsikan iklim organisasi berupa sarana dan prasarana lainnya yang anda rasakan dengan menggunakan skala 5 poin, dimana : 1 Sangat Baik 2 Agak Baik 3 Baik 4 Kurang Baik 5 Sangat Tidak Baik

2. Variabel Independen

Pada penelitian ini, menggunakan satu variabel Independen yaitu partisipasi anggaran. Yang dimaksud partisipasi anggaran dalam penelitian ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Variabel partisipasi anggaran disini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani 1975 dalam Sumarno 2005:603. Instrumen ini mengukur keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. Bagian II pada tabel 3.3 berisikan 6 item pertanyaan mengenai tingkat partisipasi partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dengan menggunakan skala lima poin. Dimana, skala rendah 1 menunjukkan partisipasi yang tinggi, sampai dengan skala tinggi 5 menunjukkan partisipasi yang rendah. 51

3. Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja manajerial. Menurut Mahoney et al. 1963 dalam Murtanto dan Hapsari 2006:7, yang dimaksud dengan Kinerja manajerial adalah kinerja para individu dalam fungsi-fungsi manajerial antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan supervisi, pemilihan staf, negosiasi, perwakilan atau representatif. Variabel kinerja manajerial disini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney et al. 1963 dalam Sumarno 2005:604. Instrumen ini mengukur kinerja manajerial, salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Bagian I pada tabel 3.2 mengenai kinerja manajerial sesuai dengan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan berisikan 9 item pertanyaan yang menggambarkan kinerja yang anda lakukan dengan menggunakan skala 5 poin, dimana : 1 skala 1-2 menunjukkan tingkat kinerja di bawah rata-rata 2 skala 3 menunjukkan tingkat kinerja rata-rata 3 skala 4-5 menunjukkan tingkat kinerja di atas rata-rata 52 Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Penelitian Indikator No. Pertanyaan Skala Kinerja Manajerial Sumber: Mahoney et al. 1963 dalam Sumarn 2005 1. Perencanaan 2. Investigasi 3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi 5. Pengawasan 6. Pemilihan Staf 7. Negoisasi 8. Perwakilan 9. Kinerja secara keseluruhan No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7 No. 8 No. 9 Skala Interval 1 - 5 Partisipasi Anggaran Sumber: Milani 1975 dalam Sumarno 2005 1. Pengaruh yang besar dalam partisipasi penyusunan anggaran 2. Pengaruh dalam penyusunan revisi anggaran 3. Pengaruh mengenai pendapat usulan dalam penetapan anggaran 4. Keyakinan dalam memutuskan suatu anggaran 5. Pentingnya kontribusi usulan atau pemikiran dalam penyusunan anggaran 6. Keikutsertaan dalam kegiatan penyusunan anggaran No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 Skala Interval 1 - 5 Gaya Kepemimpinan Sumber: Hermawan 2003 1. Gaya Kepemimpinan 2. Pemberian kesempatan kepada bawahan dalam berpendapat 3. SupervisiPengawasan 4. Kecerdasan 5. Kemempuan dalam pengambilan keputusan No. 1 , 6, 14, 15 No. 2, 4, 10 No. 7, 9 No. 5, 8 No. 3, 12 Skala Interval 1 - 5 Iklim Organisasi Sumber: Hermawan 2003 1. Sarana dan Prasarana kerja 2. Otonomi dan fleksibilitas 3. Menaruh kepercayaan dan keterbukaan 4. Simpati dan pemberian dukungan 5. ImbalanReward No. 1 , 5, 7 No. 3, 8 No. 2, 9, 10 No. 4, 12 No. 6, 11 Skala Interval 1 - 5 53

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang dengan kepala biro, kepala seksibidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf- staf yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam manajemen sebagai sampel respoden penelitian. Hal ini dilakukan karena kepala biro, kepala seksibidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf mempunyai peran yang penting dalam hal hubungan antara penilaian kinerja manajerial terhadap penyusunan anggaran. Sampel yang dipilih adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Penulis melakukan penyebaran kuesioner pada instansi pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Depdiknas RI yang berada di wilayah DKI Jakarta dan kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang. Penyebaran kuesioner dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan Agustus 2009, sedangkan waktu pengembalian dan pengumpulan data kuesioner dari responden dilakukan sampai dengan pertengahan bulan November 2009. Dalam menyebarkan kuesioner, penulis datang langsung kepada instansi pemerintah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, dengan maksud agar mendapat response yang baik sehingga akan mengurangi rendahnya response rate. Dalam penyebaran kuesioner penulis mengalami 54 kesulitan untuk menemui satu persatu secara langsung. Selain itu, kepentingan lain dan juga keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para responden. Tabel 4.1 Data Distribusi Kuesioner Uraian Jumlah Depdiknas RI Kota Jakarta 50 Kantor Diknas Kota Tangerang 50 Total kuesioner yang didisribusikan 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner yang dikirimkan kepada responden sebanyak 100 buah kuesioner, yang terbagi menjadi dua yaitu 50 buah kuesioner dikirim kepada kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia Depdiknas RI kota Jakarta dan 50 buah. Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang dan dari jumlah yang dikirim tersebut kembali sebanyak 83 buah kuesioner atau sebesar 83 dari total kuesioner yang dikirim. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 17 buah kuesioner atau sebesar 17 dikarenakan ada beberapa kuesioner yang hilang dan tidak direspon. Dari jumlah kuesioner yang diterima oleh penulis pada pertengahan bulan november 2009, didapati ada sekitar 12 buah atau sebesar 12 kuesioner yang tidak memenuhi kriteria atau tidak layak untuk dipakai dan dinilai tidak memenuhi kriteria sebagai responden pada penelitian ini. Jadi, disimpulkan kuesioner yang dianggap memenuhi syarat 55 sebanyak 71 kuesioner dengan tingkat persentase 71 dari total kuesioner yang kembali. Tabel 4.2 Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Uraian Jumlah Kuesioner yang dibagikan 100  Depdiknas DKI Jakarta = 50 Buah  Diknas Kota Tangerang = 50 Buah Kuesioner yang diterima dikembalikan 83  Depdiknas DKI Jakarta = 35 Buah  Diknas Kota Tangerang = 48 Buah Tingkat Pengembalian 83 Kuesioner yang tidak kembali 17 Kuesioner yang tidak layak 12 Total kuesioner yang layak digunakan 71 Tingkat Pengembalian yang digunakan 71 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

B. Hasil Analisis 1. Statistik Deskriptif

a. Deskriptif Demografi Responden

Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai data karakteristik dari para responen yang diukur menggunakan skala nominal dengan menunjukkan besarnya nilai frekuensi absolut dan persentase mengenai lamanya bekerja, jabatan, jenis kelamin, umur dan jenjang pendidikan. 56 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden apabila dilihat dari lamanya bekerja terbanyak adalah diatas 5 tahun yaitu sebanyak 44 orang atau sebesar 62 dan sisanya sebanyak 27 orang atau sebesar 38 telah bekerja pada instansi tersebut kurang dari sama dengan 5 tahun. Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden Lama Bekerja Jumlah Persentase 5 Tahun 44 62 ≤ 5 Tahun 27 38 Total 71 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Pada tabel 4.4 dapat dilihat jabatan yang dimiliki oleh responden dari data yang telah diperoleh. Responden yang menjabat sebagai kepala biro sebanyak 7 orang atau sebesar 10 dari 71 responden yang ada. Jabatan sebagai kepala seksibidang sebanyak 11 orang atau sebesar 15, sebanyak 10 orang atau 14 mempunyai jabatan sebagai kepala bagian dan 27 dari jumlah responden yang ada atau sebanyak 19 orang menjabat sebagai kepala sub bagian. 24 orang menjabat sebagai staf mempunyai persentase sebesar 34 dari jumlah 71 responden yang ada. 57 Tabel 4.4 Jabatan Responden Jabatan Jumlah Persentase Kepala biro 7 10 Kepala seksibidang 11 15 Kepala bagian 10 14 Kepala sub bagian 19 27 Staf-staf 24 34 Total 71 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden jika berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 462 orang dari seluruh jumlah responden yang ada atau sebesar 59, sedangkan responden lainnya yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 41 data ini dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan. Responden yang baik datang dari jenis kelamin laki-laki, sehingga persentase responden pada jenis kelamin laki-laki adalah terbanyak. Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki - Laki 42 59 Perempuan 29 41 Total 71 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan kategori usia tersebar menjadi 4 kelompok. Responden pada kategori usia 58 20 - 30 tahun menjawab sebanyak 11 orang atau sebesar 15 dari jumlah seluruhnya, diikuti oleh responden pada kategori usia 30 - 40 tahun sebanyak 32 orang atau sebesar 45. Responden yang berusia 40 - 50 tahun menjawab sebanyak 19 orang atau sebesar 27 sedangkan responden yang memiliki usia rata-rata diatas 50 tahun menjawab sebanyak 9 dari total keseluruhan yang ada. Tabel 4.6 Usia Responden Jabatan Jumlah Persentase 20 – 30 Tahun 11 15 30 – 40 Tahun 32 45 40 – 50 Tahun 19 27  50 Tahun 9 13 Total 71 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Pada tabel 4.7 dapat dilihat kategori responden yang menjawab berdasarkan tingkat pendidikan terakhir pada kategori jenjang Strata Dua S2 sebanyak 15 orang atau sebesar 21 diikuti oleh responden yang memiliki jumlah paling banyak berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yaitu jenjang Strata Satu S1 adalah sebanyak 38 orang atau sebesar 54. Responden kategori Akademi D3 menjawab sebanyak 11 orang atau sebesar 16 dan pada tingkat pendidikan SMUSLTA ada 5 orang atau sebesar 7 dari total keseluruhan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa 59 Responden sebagian besar berpendidikan terakhir dengan kategori Strata Satu S1. Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan terakhir Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Jenjang Strata 2 S2 15 21 Jenjang Strata 1 S1 38 54 Akademi D3 13 18 SMUSLTA 5 7 Lain - Lain Total 71 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

b. Statistik Deskriptif Variabel

Statistik deskriptif variabel menggambarkan tentang ringkasan data- data penelitian seperti jumlah sampel data yang diujikan, nilai akumulasi paling tinggi dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel nilai maksimum, nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel nilai minimum, nilai rata-rata mean menunujukkan nilai rata-rata dari keseluruhan jawaban responden pada setiap variabel, standar deviasi standar deviation untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran rata-rata atas jawaban responden dan varians. Pada pengukuran kali ini akan dilakukan pengukuran stastistik deskriptif variabel secara umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata, standar deviasi dan varians dari masing-masing variabel 60 yang akan diuji yaitu kinerja manajerial, partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi. Tabel 4.8 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Variabel N Range Minimum Maximum Mean Standar Deviasi Varians Kinerja Manajerial 71 23 9 32 24.79 6.727 45.255 Partisipasi Anggaran 71 20 6 26 18.21 5.495 30.198 Gaya Kepemipinan 71 11 29 40 32.90 2.884 8.319 Iklim Organisasi 71 23 16 39 30.76 6.163 37.985 Valid N listwise 71 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Hasil pengolahan statstik deskriptif dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution SPSS version 16,0 menunjukkan jumlah respoden sebanyak 71 orang. Jumlah indikator pertanyaan untuk masing- masing variabel, yaitu untuk variabel kinerja manajerial sebanyak 6 buah pertanyaan, sedangkan variabel kinerja manajerial sebanyak 9 buah pertanyaan. Untuk variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing 15 dan 12 buah pertanyaan. Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel kinerja manajerial diatas menunjukkan jumlah sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 24.79 dengan nilai minimum 9 dan maksimum 32. Sedangkan standar deviasinya sebesar 6.727 dan varians sebesar 45.255. 61 Variabel partisipasi anggaran dengan jumlah data n sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 18.21 dengan nilai minimum 6 dan maksimum 26. Sedangkan standar deviasinya sebesar 5.495 dan varians sebesar 30.198. Sedangkan untuk variabel gaya kepemimpinan dengan jumlah data sebanyak 71 orang responden, mempunyai nilai rata-rata 32.90 dengan nilai minimum 29 dan maksimum 40 Sedangkan standar deviasinya sebesar 2.884 dan varians sebesar 8.319. Variabel iklim organisasi menunjukkan jumlah data sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 30.76 dengan nilai minimum 16 dan maksimum 39 Sedangkan standar deviasinya sebesar 6.163 dan varians sebesar 37.985.

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika valid berarti, instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Ghozali, 2002: 136-137 dalam Murtanto, Hapsari, 2006:8. Pengujian ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing. Kriteria yang digunakan untuk 62 menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing- masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan jika korelasi skor masing-masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka butir peryataan tersebut dinyatakan tidak valid Santoso, 2004: 168 dalam Rachmawati, 2008:35. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Corelations No. Indikator Pertanyaan Pearson Correlation Signifikasi 2-tailed Keterangan 1 Item 1 KM 0.433 0.000 Valid 2 Item 2 KM 0.732 0.000 Valid 3 Item 3 KM 0.773 0.000 Valid 4 Item 4 KM 0.872 0.000 Valid 5 Item 5 KM 0.912 0.000 Valid 6 Item 6 KM 0.921 0.000 Valid 7 Item 7 KM 0.814 0.000 Valid 8 Item 8 KM 0.400 0.000 Valid 9 Item 9 KM 0.603 0.000 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel dependen kinerja manajerial adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05. 63 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran Corelations No. Indikator Pertanyaan Pearson Correlation Signifikasi 2-tailed Keterangan 1 Item 1 PA 0.869 0.000 Valid 2 Item 2 PA 0.816 0.000 Valid 3 Item 3 PA 0.854 0.000 Valid 4 Item 4 PA 0.905 0.000 Valid 5 Item 5 PA 0.895 0.000 Valid 6 Item 6 PA 0.964 0.000 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.10 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen partisipasi anggaran adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Tahap I Corelations No. Indikator Pertanyaan Pearson Correlation Signifikasi 2-tailed Keterangan 1 Item 1 GK 0.686 0.000 Valid 2 Item 2 GK 0.200 0.095 Tidak Valid 3 Item 3 GK 0.299 0.011 Tidak Valid 4 Item 4 GK 0.634 0.000 Valid 5 Item 5 GK - 0.531 0.000 Valid 6 Item 6 GK 0.312 0.008 Tidak Valid 7 Item 7 GK 0.382 0.000 Valid 8 Item 8 GK 0.435 0.000 Valid 9 Item 9 GK 0.339 0.000 Valid 10 Item 10 GK 0.752 0.000 Valid 11 Item 11 GK 0.558 0.000 Valid 12 Item 12 GK 0.200 0.095 Tidak Valid 13 Item 13 GK 0.576 0.000 Valid 14 Item 14 GK 0.729 0.000 Valid 15 Item 15 GK - 0.498 0.000 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 64 Hasil pengujian tingkat validitas pada masing-masing item dari masing-masing variabel yang diatas dari 42 pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian ini terdapat 4 buah pertanyaan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki tingkat signifikan lebih dari 0.05, yaitu pertanyaan ke-2, ke-3, ke-6 dan ke - 12 dari variabel gaya kepemimpinan. Selain dari kedua pertanyaan yang diatas, seluruh pertanyaan yang ada dinyatakan valid karena memiliki tingkat signifikan kurang dari 0.05 yang berarti item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Tahap II Corelations No. Indikator Pertanyaan Pearson Correlation Signifikasi 2-tailed Keterangan 1 Item 1 GK 0.712 0.000 Valid 2 Item 4 GK 0.707 0.000 Valid 3 Item 5 GK - 0.723 0.000 Valid 4 Item 7 GK 0.492 0.000 Valid 5 Item 8 GK - 0.465 0.000 Valid 6 Item 9 GK 0.510 0.000 Valid 7 Item 10 GK 0.811 0.000 Valid 8 Item 11 GK 0.819 0.000 Valid 9 Item 13 GK 0.478 0.000 Valid 10 Item 14 GK 0.734 0.000 Valid 11 Item 15 GK - 0.467 0.000 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas setelah item-item ke-2, 3, 6 dan 12 digugurkan menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen gaya kepemimpinan adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05. 65 Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi Corelations No. Indikator Pertanyaan Pearson Correlation Signifikasi 2-tailed Keterangan 1 Item 1 IO 0.807 0.000 Valid 2 Item 2 IO 0.677 0.000 Valid 3 Item 3 IO 0.912 0.000 Valid 4 Item 4 IO 0.755 0.000 Valid 5 Item 5 IO 0.812 0.000 Valid 6 Item 6 IO 0.849 0.000 Valid 7 Item 7 IO 0.923 0.000 Valid 8 Item 8 IO 0.884 0.000 Valid 9 Item 9 IO - 0.485 0.000 Valid 10 Item 10 IO 0.841 0.000 Valid 11 Item 11 IO 0.529 0.000 Valid 12 Item 12 IO 0.723 0.000 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen iklim organisasi adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 dibawah 0.05.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau reliabel Rochaety, Ety., dkk, 2009:49. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji sejauh mana konsistensi hasil jawaban dari para responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian reliabilitas 66 digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan untuk berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dapat dikatakan andal reliable apabila memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 Ghozali, 2002:133 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:8. Tabel 4.14 Hasil Pengujian Reliabilitas N Valid 71 100.0 Excluded a .0 Cases Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .947 .940 38 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Perhitungan nilai cronbach’s alpha dari 38 item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai 0,947 untuk nilai cronbach’s alpha. Berdasarkan hasil ini, jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini adalah reliabel karna memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. 67 Pengolahan data dengan menggunakan metode pengujian regresi berganda terlebih dahulu harus dilakukan beberapa tahapan pengujian untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Data yang akan di uji terlebih dahulu harus memenuhi syarat uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik. 3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dependen dan variabel bebas independen atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distibusi normal atau mendekati normal. Pengujian uji normalitas dilakukan dengan menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Ghozali, 2005. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1 68 Tabel 4.15 Hasil Pengujian Uji Normalitas Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Kinerja Manajerial 71 100.0 .0 71 100.0 Partisipasi Anggaran 71 100.0 .0 71 100.0 Gaya Kepemimpinan 71 100.0 .0 71 100.0 Iklim Organisasi 71 100.0 .0 71 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Tabel diatas menjelaskan bahwa, jumlah data nilai statistik yang diproses semuanya adalah valid 100 data bisa diproses. Gambar 4.1 Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik P-Plot Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.1 hasil uji normalitas menggunakan grafik P-Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengukuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 69 Gambar 4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik Histogram Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.2 hasil uji normalitas menggunakan grafik P-Plot menunjukkan bahwa tabulasi yang tercipta mengikuti garis diagonal. Selain itu, garis lengkung menjulur dengan sisi yang sama pada bagian kiri maupun kanan histogram. Hal ini berarti distribusi data yang terjadi adalah normal. Sehingga dari hasil uji normalitas ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berarti hasil uji mormalitas menggunakan grafik P-Plot maupun grafik histogram menunjukkan terjadinya distribusi data secara normal. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 70 Pengujian Multikolinearitas ini dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance. Regresi yang bebas dari problem multikolinearitas apabila nilai VIF 10 dan tolerance 0.10, maka data tersebut dikatakan tidak ada Multikolinearitas. Tabel 4.16 Hasil Pengujian Uji Multikolinearitas Pengaruh Gaya Kepemimpinan Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant Partisipasi Anggaran .318 3.146 Gaya Kepemimpinan .556 1.798 1 Iklim Organisasi .259 3.858 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Berdasarkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance 0.10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF 10. Dimana, hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar 3.146, 1.798 dan 3.858 sedangkan hasil tolerance untuk variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar 0.318, 0.556 dan 0.259. Dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi problem multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 71

b. Uji Heterokodasitas

Uji heterokodasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokodasitas. Untuk menguji terjadi atau tidaknya heterokodasitas dilakukan dengan melihat penyebaran titik-titik pada saat scatterplot hasil uji heterokodasitas yang disajikan pada gambar berikut Gambar 4.3 Hasil Pengujian Uji Heterokadasitas Pengaruh Gaya Kepemimpinan Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tetentu, serta tersebar dengan baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokodasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan masukan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi. 72

4. Pengujian Hipotesis a. Hasil Uji Hipotesis 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe)

4 64 118

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Perusahaan

0 1 18

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERA

0 3 10

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

1 10 33

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PT. PLN (PERSERO) APJ SIDOARJO.

1 2 85

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA AJB BUMIPUTERA 1912 - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial

0 0 13

Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Desentralisasi,Budaya Organisasi, dan Motivasi sebagai Variabel Moderating terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial - Unika Repository

0 0 29