22 c. Pendekatan Situasi
Suatu pendekatan situasi situasional merupakan gaya kepemimpinan yang paling sesuai tergantung pada situasi dimana pemimpin itu
bekerja. Jadi, gaya kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
bawahan dalam suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan karakter yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dimiliki, ada pemimpin yang secara tegas mengawasi bawahannya dalam hal pemberian tugas untuk
menuntut hasil yang memuaskan demi kesuksesan perusahaan. Selain itu, ada juga pemimpin yang membina hubungan baik, memenuhi
kebutuhan, memotivasi serta memberikan ruang kepada karyawannya untuk meningkatkan dedikasi kepada perusahaan. Dengan begitu
keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya diharapkan dapat tercapai.
5. Iklim Organisasi
Iklim organisasi merupakan keadaan di dalam organisasi dimana setiap anggotanya saling berinteraksi, membatasi dan mengenali satu sama
lain serta menentukan kualitas kerja sama, pengembangan anggota organisasi dan efisiensi yang akan mengubah tujuan menjadi hasil Gilmer,
1984 dalam Satria, 2005:122. Selain itu, iklim organisasi merupakan pernyataan atas suasana kerja yang dialami oleh karyawan yang
23 dicerminkan dengan rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Suasana
aman dan nyaman tersebut dapat meliputi kenyamanan terhadap sarana dan prasarana, seperti: penerangan yang memadai, fasilitas kantor,
contohnya: meja dan kursi serta peralatan pendukung lainnya yang membantu jalannya proses dalam bekerja.
Konsep iklim organisasi menurut Gibson 1973:137 dalam Hermawan 2007:24 adalah:
”Climate is a set of properties of the work environment perceived directly or indirectly bt the employees who work in this environment and is
assumed to be a mayor force influencing their behavior on the job”.
Iklim organisasi adalah merupakan suatu perangkat kerja yang dimiliki oleh suatu lingkungan kerja yang dipergunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di dalam lingkungan kerja tersebut dan dianggap sangat mempengaruhi tingkah laku
mereka dalam bekerja. Kolb et al. 1984 dalam Satria 2005:123 mendefinisikan iklim
organisasi diperankan oleh tujuh aspek yaitu komformitas, tanggungjawab, standart, penghargaan, kejelasan organisasi, kehangatan dan dukungan dan
kepemimpinan. Gibson et al. 1994 dalam Satria 2005:123 menggunakan istilah iklim organisasi untuk menggambarkan lingkungan
atau situasi dari organisasi. Istilah Iklim organisasi dapat kerja juga dipergunakan untuk menggambarkan iklim psikologis atau kepribadian
organisasi.
24 Iklim organisasi juga dapat dipengaruhi oleh sifat lingkungan tempat
pekerja karyawan tersebut berkerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi dimana karyawan tersebut bekerja yang bisa dirasakan oleh para
pekerja atau anggota organisasi yang lain, sehingga dianggap dapat mempengaruhi
sikap dan
perilaku pekerja
tersebut terhadap
pekerjaaannya. Menurut Sopiah 2008:130 iklim organisasi adalah keseluruhan ”perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para
anggota berinteraksi
dan bagaimana
para anggota
organisasi mengendalikan diri dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar
organisasi. Menurut Richard 1985:129 dalam Miftahuddin 2002:28 iklim
organisasi yang dapat menumbuhkan komunikasi terbuka, sikap saling mendukung diantara pekerja dan pengambilan keputusan yang tidak
terpusat Desentralisasi pada umumnya akan meningkatkan prestasi pekerja, mengurangi tingkat keluarnya karyawan, menurunkan biaya
produksi, dan dapat mempersingkat waktu pelatihan. Wingfield dan Berry 2002 dalam Hermawan 2003:24 mengatakan:
“Bahwa suasana kerja atau tempat kerja yang aman dan nyaman merupakan suatu bentuk penghargaan recognition pihak manajemen
atau pimpinan kepada karyawan karena pihak manajemen atau pimpinan meyakini
dengan fasilitas
yang bersih,
rapi dengan
segala perlengkapannya akan memberikan semangat dan memperlancar
pelaksanaan kerja” Menurut Miftahuddin 2002:127 terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi pembentukan iklim organisasi, diantaranya adalah:
25 1. Karakteristik Individu
Karakteristik individu akan mempengaruhi terhadap iklim organisasi, seperti sifat, persepsi, dan kemampuan. Sedangkan pengalaman maa lalu,
harapan dan nilai nilai yang akan dianut oleh setiap individu akan berpengaruh terhadap proses interaksi diantara anggota organisasi.
Dengan adanya perbedaan karakteristik individu akan memberikan warna tersendiri terhadap iklim organisasi yang terbentuk. Karakteristik individu
harus diketahui, karena akan menentukan perilaku yang akan ditampilkan dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
2. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah merupakan keadaan didalam organisasi yang
dirancang dan dibentuk oleh manajemen dalam rangka usaha mencapai tujuan suatu organisasi, seperti spesialisasi, formalisasi, sentralisasi, dan
lain sebagainya. Iklim organisasi adalah suatu keadaan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kinerja orang-orang yang ada dalam suatu perusahaan. Iklim organisasi sangat perlu diperhatikan, karena iklim organisasi sangat
berpengaruh terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan dalam beraktifitas, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja
karyawan.
26
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya. Penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan untuk pengetahuan bagi para pemakai informasi
khususnya pendidikan akuntansi manajemen. Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating.
Tabel 2.1 Hasil Penelitian-Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Kesimpulan
Evi Yuniarti dkk,
Laporan Penelitian
Politeknik Negeri
Lampung 2007
Komitmen Organisasi dan
Gaya Kepemimpinan
antara Partisipasi
Anggaran dan Kinerja
Manajerial - Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Gaya
Kepemimpinan - Komitmen
Organisasi Metode
Analisis: Multipple
Regression Regresi
Berganda Hasil:
- H
1
: Tidak Signifikan
Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Kinerja
Manajerial
- H
2
: Tidak Signifikan
Interaksi Partisipasi Anggaran dan
Komitmen Organisasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Manajerial
- H
3
: Tidak Signifikan
Interaksi Partisipasi Anggaran dan Gaya
Kepemimpinan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap
27
Kinerja Manajerial Bambang
Sardjito dan Osmad
Muthaher, Simposium
Nasional Akuntansi X
2007 Pengaruh
Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah
Daerah: Budaya Organisasi dan
Komitmen Organisasi
sebagai Variabel
Moderating - Partisipasi
Anggaran - Kinerja Aparat
- Budaya Organisasi
- Komitmen Organisasi
Sampel: Penyebaran
150 buah kuesioner di
18 kantor dinas
Pemerintah kota dan
kabupaten semarang
Metode Analisis:
Regresi Berganda
dengan Uji Interaksi
Hasil: -
H
1
: Signifikan
Partisipasi Anggaran berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja Aparat
- H
2
: Signifikan
Terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel budaya organisasi
dalam memoderasi
partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial
- H
3
: Signifikan
Terdapat pengaruh signifikan antara
variabel komitmen organisasi dalam
memoderasi partisipasi
penyusunan anggaran dengan
kinerja aparat
Wahyudin Nor,
Simposium Nasional
Akuntansi X 2007
Desentralisasi dan Gaya
Kepemimpinan sebagai
Variabel Moderating
dalam Hubungan
antara Partisipasi
Anggaran dan Kinerja
Manajerial - Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Desentralisasi
Gaya Kepemimpinan
Sampel: Penyebaran
100 buah kuesioner di
Perusahaan Manufaktur
dan Jasa yang berlokasi di
wilayah kota Jakarta
Metode Analisis:
Regresi Berganda
dengan Uji Interaksi
Hasil: -
H
1
: Signifikan
Partisipasi Anggaran berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H
2
: Tidak Signifikan
Desentralisasi tidak mempengaruhi
hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan
kinerja manajerial
- H
3
: Signifikan
28
Gaya Kepemimpinan mempengaruhi
partisipasi penyusunan
anggaran terhadap kinerja
manajerial
Murtanto dan Winda Arum
Hapsari, Jurnal Bisnis
dan Akuntansi
2006 Pengaruh
Partisipasi Penyusunan
Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial
dengan Desentralisasi
dan Karakteristik
Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen
sebagai Variabel
Moderating - Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Desentralisasi
- Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi
Manajemen Sampel:
Penyebaran 101 buah
kuesioner pada
rumah sakit dan
perguruan tinggi
Di Propinsi Yogyakarta
Metode Analisis:
Regresi Sederhana
dan Analisis regresi
dengan pendekatan
residual Hasil:
- H
1
: Tidak Diterima
Desentralisasi tidak mempunyai
pengaruh terhadap partisipasi
penyusunan anggaran terhadap
kinerja manajerial
- H
2
: Tidak Diterima
Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen tidak mempunyai
pengaruh terhadap partisipasi
penyusunan anggaran terhadap
kinerja manajerial
J. Sumarno, Simposium
Nasional Akuntansi
VIII 2005
Pengaruh Komitmen
Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan terhadap
Hubungan antara antara
Partisipasi dalam
Penyusunan Anggaran
dengan Kinerja Manajerial
- Partisipasi Anggaran
- Kinerja Manajerial
- Komitmen Organisasi
- Gaya Kepemimpinan
Sampel: Penyebaran
170 buah kuesioner
pada perusahaan
perbankan yang berada
di Jakarta Metode
Analisis: Moderated
Regression Analysis
Regresi Berganda
dengan Uji Interaksi
Hasil: -
H
1
: Signifikan
Partisipasi Anggaran berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H
2
: Signifikan
Interaksi Partisipasi Anggaran dan
Komitmen Organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Manajerial
- H
3
: Tidak Signifikan
Interaksi Partisipasi Anggaran dan Gaya
Kepemimpinan tidak
29
berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Manajerial
Vivi Ani Susanti,
Jurnal Widya Manajemen
dan Akuntansi
2004 Analisis
Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial:
Komitmen Organisasi
sebagai Variabel
Moderator - Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Komitmen
Organisasi Sampel:
Penyebaran 32 buah
kuesioner pada 32
perusahaan manufaktur
go publik yang terdaftar
di BEJ yang berkantor
pusat di Jawa Timur
Metode Analisis:
Regresi Berganda
dengan Uji Interaksi
Hasil: -
H
1
: Signifikan
Partisipasi Anggaran berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H
2
: Signifikan
Komitmen Organisasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
hubungan Partisipasi Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial
- H
3
: Tidak Signifikan
Interaksi Partisipasi Anggaran dan
Komitmen Organisasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Manajerial
Hermawan, Tesis UI
Jakarta 2003
Pengaruh Kepemimpinan
dan Iklim Organisasi
terhadap Kinerja dan
Penyusunan Anggaran
- Partisipasi Anggaran
- Kinerja Manajerial
- Gaya Kepemimpinan
- Iklim Organisasi
Sampel: kuesioner
pada Biro Keuangan
Perlengkapan Deperindag
Metode Analisis:
Korelasi Sederhana
Hasil: -
H
1
: Signifikan
Gaya Kepemimpinan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
Partisipasi Anggaran
- H
2
: Signifikan
Iklim Organisasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
Partisipasi Anggaran
Abriyani Puspaningsih,
Jurnal Pengaruh
Partisipasi dalam
- Partisipasi Anggaran
- Kinerja Sampel:
kuesioner pada
Hasil: -
H
1
: Tidak Signifikan
30
Akuntansi dan Auditing
Indonesia JAAI
2003 Penyusunan
Anggaran terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja
Manajer Manajerial
- Kepuasan Manajer
perusahaan yang
berkantor pusat di
Jakarta Metode
Analisis: Path Analysis
Uji Jalur Partisipasi Anggaran
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Kinerja Manajerial
- H
2
: Tidak Signifikan
Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Kepuasan
Manajer
Muslimin, Tesis UGM
Yogyakarta 2002
Pengaruh Locus of Control
terhadap hubungan
antara partisipasi
anggaran dengan kinerja
manajerial - Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Locus of
Control Sampel:
kuesioner pada BUMN
dan BUMS Metode
Analisis: Regresi
Sederhana Hasil:
- H
1
: Tidak Signifikan
Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Tjahjaning Poerwati,
Simposium Nasional
Akuntansi V 2002
Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran
terhadap Kinerja
Manajerial: Budaya
Organisasi dan Motivasi
sebagai Variabel
Moderating - Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Budaya
Organisasi - Motivasi
Sampel: Penyebaran
700 buah kuesioner
pada 700 manajer
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ dan
dimuat dalam Indonesian
Capital Market
Dirctory 2000 Metode
Analisis: Regresi
Berganda dan Analisis
Regresi Berganda
dengan pendekatan
residual Hasil:
- H
1
: Signifikan
Partisipasi Anggaran berpengaruh secara
langsung terhadap Kinerja Manajerial
- H
2
: Signifikan
Kombinasi Partisipasi Anggaran
dan Budaya Organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Manajerial
- H
3
: Tidak Signifikan
Kombinasi Partisipasi Anggaran
dan Motivasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Kinerja Manajerial
31
C. Keterkaitan Antar Variabel 1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial.
Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai
sebagai suatu sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial Schiff dan Lewin, 1970 dalam Sardjito dan Muthaher, 2007. Kinerja
manajerial yang diperoleh merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengelolaan organisasi secara efektif.
Dimana kinerja manajerial tersebut merupakan kinerja para anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial seperti
perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff staffing, negoisasi dan representasi mahoney, et. al., 1963 dalam
murtanto dan winda, 2007. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitiannya menunujukkan perbedaan antara peneliti yang satu dengan peneliti
yang lainnya. Yusfaningrum dan Ghozali 2005 menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya, Vivi Ani Susanti 2004 menemukan bahwa partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Sementara itu, Sugiyanto dan Subagiyo 2005 dan Nina
32 Yusnita 2008 menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Muslimin 2002, Tjahjaning 2002, Yuniarti dkk 2007
menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, J. Sumarno
2005, Wahyudin Nor 2007 mengindikasikan hubungan yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih mengacu pada sejauh mana atasan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran
dan mempengaruhi sasaran untuk mencapai kinerja manajerial. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan atau tingkat kinerja yang ingin
dicapai oleh individu. Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguji kembali pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut:
H
1:
Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
2. Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.