7 sekarang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akhirnya pada tanggal 18 juli
2006, DPR mengesahkan Undang-Undang tentang perlindungan saksi dan korban.
5
Dengan demikian bagaimana tinjauan hukum islam dan hukum positif dalam menyikapi tindak soal terkait tentang perlindungan saksi dan korban di
Indonesia. Berangkat dari latar belakang masalah yang telah di paparkan diatas maka
penulis tertarik
untuk membahas
dan mengkaji
lebih tentang:
“PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PERKARA PIDANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF” Kajian Undang-
Undang RI No. 13 Tahun 2006.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar permasalahan ini lebih terarah dan terfokus berdasarkan latar belakang dari uraian diatas, dalam hal ini penulis akan mencoba membatasi
penelitian ini hanya mengenai masalah yang menyangkut: Saksi dan korban dalam perkara pidana, dalam pandangan Fiqih konvensioal terhadap perlindungan saksi
dan korban dalam perkara pidana di indonesia. Untuk memudahkan dalam pembahasan skripsi ini maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana kedudukan saksi dan korban dalam perkara pidana di Indonesia
5
Lihat Undang-Undang Perlindungan Saksi Dan Korban Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2006
8 aimana perlindungan hukum terhadap saksi dan korban perkara pidana dalam perspektif hukum Islam
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dari latar belakang dan perumusan masalah yang di kemukakan diatas, maka dapat diakui bahwa:
1. Tujuan penelitian :
a. Untuk mengetahui posisi saksi dan korban dalam perkara pidana menurut
Hukum Islam b.
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perlindungan hukum terhadap saksi dan korban dalam perkara pidana dalam undang-undacng
Nomer 13 Tahun 2006. c.
Untuk mengetahui tentang perlindungan hukum terhadap saksi dan korban dalam undang-undang perlindungan saksi.
2. Kegunaan penelitian :
a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
hukum baik hukum islam maupun hukum positif., b.
Diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran dan memperkaya kepustakaan Khasanah intelektual khususnya dalam bidang
hukum, dan dapat menambah wawasan para pembaca tentang perlindungan saksi dan korban di Indonesia khususnya yang berkenaan dengan
pelanggaran dalam perlindungan saksi kejahatan. Seperti tindak kejahatan terhadap saksi.
9
D. Review Studi Terdahulu
Dalam baberapa literatur yang berada di perpustakaan FSH, penulis mengambil untuk di jadikan sebuah perbandingan mengenai upaya perlindungan
hukum bagi saksi. Abdul Razak SJPMH 2008 dengan judul skripsi pandangan hukum islam
terhadap perlindungan saksi dalam perkara pidana di Indonesia menurut Undang- Undang No. 13 tahun 2006 penulis membahas tentang kajian teori terhadap
kebijakan perlindungan saksi. Materi yang terdapat dalam skripsi ini menitik beratkan kepada proses pemberian restitusi, pelayanaan, rehabiltasi, kesehatan dan
sosial oleh pemerintah, serta kajian teori yang tertulis hanya seputar isi materi yang terdapat dalam Undang-Undang tahun 2006.
Husni Mubarok SJJS 2008 dengan judul skripsi kedudukan LPSK di Indonesia HI penulis membahas tentang bagaimana konsep lembaga LPSK yang
di cerminkan dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2006 tentang LPSK dalam kajian HI.
Rahmad Tri Fianto SJ PMH 2009 Dengan judul skripsi peranan lembaga perlindungan saksi dan korban dalam memberikan perlindungan bagi saksi dan
korban menurut perspektif hukum pidana positif dan hukum pidana Islam, penulis membahas atau memberi gambaran tentang LPSK serta peran lembaga LPSK
dalam upaya memberikan perlindungan dan bantuan.
10
E. Metode Penelitian