Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

34 3. Penghitungan indeks Hang Seng adalah menggunakan seluruh populasi, sama seperti penghitungan IHSG kita. Ini berbeda dengan DJIA dan Nikkei 225. DJIA dihitung dari sampel sebanyak 30 saham perusahaan yang menjadi pemimpin pasar di industrinya dan Nikkei 225 dihitung dari sampel 225 saham di bursa Tokyo. 4. Dilihat dari kapitalisasi pasar per awal Desember 2007, bursa efek kita dengan kapitalisasi pasar hanya sebesar 278 miliar dolar AS, lebih dekat dengan bursa saham Hong Kong Hang Seng dengan kapitalisasi pasar 2.974 miliar dolar AS. Bursa saham Tokyo berkapitalisasi 4.627 miliar dolar AS, sedangkan kapitalisasi bursa saham New York sudah mencapai 16.281 miliar dolar AS. 5. Indeks Hang Seng lebih mendekati pergerakan IHSG karena sifat bearish atau terus turunnya indeks Nikkei selama belasan tahun terakhir sejak 1989. Pada saat itu indeks Nikkei 225 sempat menyentuh indeks 39.000- an, namun kini indeks Nikkei hanya berkisar di angka 16.000-an.

H. Penelitian Terdahulu

Budi Frensidy 2009 dalam penelitiannya mengenai pengaruh aksi jual-beli asing, kurs dan indeks Hang Seng dengan model GARCH. Hasilnya ditemukan bahwa aliran bersih dana asing NFF mempengaruhi perubahan IHSG secara positif dengan koefisien 0,0009γ6 dan signifikan pada α = 1, Sementara itu, hubungan antara perubahan kurs dengan perubahan IHSG adalah negatif dengan koefisien –0,593601 dan koefisien hubungan antara perubahan indeks Hang Seng dengan perubahan IHSG adalah 0,6128. Secara keseluruhan, variasi variabel 35 bebas seperti aliran bersih dana asing, perubahan kurs, dan perubahan indeks Hang Seng menyumbangkan 56,9 terhadap variasi variabel perubahan IHSG, cukup signifikan. Semua varabel independen signifikan pada = 1. Begitu juga dengan nilai F- stastitik untuk keseluruhan model yang juga signifikan pada α = 1. Igantius Roni Setyawan 2006 melakukan penelitian mengenai pengaruh net Buying Selling investor asing dan perubahan kurs terhadap pergerakan IHSG dengan model ARCHGARCH, hasilnya model terbaik untuk memprediksi arah pergerakan IHSG adalah TARCH plus AR 1 karena memilki R 2 yang lebih tinggi dibanding ARCH-M. Tendi Haruman, Trimanto S Wardoyo dan Rosi rosmayanti 2005 dalam Muhammad Arief Yusuf 2008 dalam penelitiannya mengenai pengaruh nilai tukar per dollar AS, tingkat suku bunga SBI, dan inflasi IHK terhadap IHSG di BEI periode Juli 2003- Juli 2005, menyimpulkan bahwa hasil analisa statistik secara simultan terdapat pengaruh antara nilai tukar rupiah per dollar AS, tingkat suku bunga SBI dan inflasi IHK terhadap IHSG di BEI. Hal ini dapat dibuktikan karena tingkat signifikansi pada uji F yang dihasilkan secara simultan Q 0,05 yaitu sebesar 0,000. Sedangkan hubungannya adalah sebesar 0,396 atau 39,6. Sitinjak dan Kurniasari 2003 dalam Ana Octavia 2007 mereka menyimpulkan bahwa jika kurs nilai tukar dolar terhadap rupiah naik satu satuan berarti akan terjadi penurunan indikator pasar IHSG saham sebesar satu satuan. Terutama sekali pada saat kondisi pasar sedang bearish. Sedangkan pada pasar sedang bullish, indikator pasar saham dan indikator pasar uang secara bersama- 36 sama berpengaruh positif. Terutama pada indikator pasar uang SBI, signifikan positif untuk mempengaruhi pasar saham. Pananda Pasaribu dkk, 2009 dalam penelitiannya mengenai pengaruh variabel makro ekonomi terhadap IHSG dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil regresi menunjukkan bahwa sebagian besar faktor domestik tidak berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Indikator ekonomi domestik berupa: inflasi, SBI dan kurs tengah. Sedangkan faktor asing dan informasi mengenai aliran modal mempunyai pengaruh yang cukup signifikan atas pergerakan IHSG. Indeks regional yang diproksi indeks Hang Seng mempunyai pengaruh yang sangat signifikan atas pergerakan IHSG, ketika indeks Hang Seng turun maka IHSG juga akan mempunyai arah yang sama. Ana Octavia 2007 meneliti tentang analisis pengaruh nilai tukar rupiahUS dan tingkat suku bunga SBI terhadap IHSG di BEJ dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan persamaan kuadrat terkecil ordinary least square, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama ada pengaruh yang sangat signifikan antara nilai tukar rupiahUS dan tingkat suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan secara parsial juga terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara nilai tukar rupiahUS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Titman dan Warga 1989 dalam Zaenal Arifin 2007:155 menemukan adanya hubungan yang positif antara return saham dengan tingkat inflasi di masa 37 yang akan datang dan tingkat bunga. Temuan ini menunjukkan bahwa return saham telah memprediksi perubahan tingkat harga di masa yang akan datang atau dengan kata lain naik turun-nya harga saham merupakan prediksi tinggi rendah-nya tingkat inflasi dan suku bunga. Manurung 1996 dalam Pananda Pasaribu dkk, 2008 melakukan penelitian mengenai pengaruh makro ekonomi dan faktor luar negeri asing terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dengan menggunakan metode akar unit dan kointegrasi. Manurung menemukan bahwa faktor asing memegang peranan penting dalam pergerakan indeks. Sedangkan PDB dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap IHSG. Moh Mansur 2005 meneliti pengaruh indeks global terhadap indeks harga saham gabungan IHSG di BEJ pada tahun 2000-2002 dengan menggunakan model analisis Path Analysis, hasil yang diperoleh secara individual indeks global yang didalamnya termasuk indeks Hang Seng, terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG di BEI pada tahun 2000-2002.

I. Kerangka Pemikiran

Sebelum dilakukan uji GARCH, seluruh variabel harus dilakukan uji stasioneritas data terlebih dahulu. Jika seluruh data stasioner, maka bisa langsung dilakukan uji GARCH. Akan tetapi, jika data tidak stasioner, maka harus dilakukan diferensi data pada tingkat pertama, apabila data sudah stasioner uji GARCH bisa dilakukan, akan tetapi jika belum, maka harus dilakukan diferensi data pada tingkat selanjutnya. 38 Penulis akan mencari model GARCH yang paling layak untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel aksi jual-beli asing net foreign fund, kurs, SBI, inflasi, Produk Domestik Bruto dan indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan berapa besar pengaruhnya. Pencarian model GARCH yang paling layak dilakukan dengan proses trial dan error atau mencoba beberapa kemungkinan model, sehingga menghasilkan model yang terbaik Nachrowi, 2007:424. Penulis akan mencoba model GARCH 1,1, 1,2 0,1 0,2 0,3 2,1 dan TARCH 0,1 1,1 2,1. 39 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Variabel Variabel Indeks Harga Saham Gabungan Tidak Stasioneritas Data Stasioner Variabel Aksi Jual- Beli Asing, Kurs, SBI, Inflasi, PDB, Indeks HangSeng Mencari Model GARCH Yang Paling Layak Uji Differensi Data Uji GARCH Interpretasi Uji Stasioneritas Data 40

J. Hipotesis