xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pemilu Legislatif Tingkat DPR Sumatera Utara tahun 2004
Lampiran 2 Hasil Pemilu Legislatif Tingkat DPR di Sumatera Utara I dan III tahun
2004 Lampiran 3
Hasil Pemilu Legislatif Tingkat DPR di Sumatera Uara III tahun 2004 Lampiran 4
Pemilu Legislatif Tingkat DPRD Provinsi Sumatera Utara tahun 2004 Lampiran 5
Perolehan suara dan presentasi kursi per daerah pemilihan tahun 2004 Lampiran 6
Perolehan suara dan kursi Provinsi Sumatera Utara tahun 1999 Lampiran 7
Komposisi dan personalia DPD Partai Golkar Kabupaten Simalungun Masa Bhakti 2004-2009
Lampiran 8 Pengesahan komposisi dan personalia DPD Kabupaten Simalungun Masa
Bhakti 2009-2015 Lampiran 9
Surat keterangan pengumpulan data Lampiran 10
Surat undangan rapat Lampiran 11
Perolehan suara Provinsi Sumatera Utara Kabupaten dan kotamadya tahun 1999
Lampiran 12 Daftar calon tetap partai Provinsi Sumatera Utara Daerah Tingkat II
Kabupaten dan Kotamadya 1999-2004 Lampiran 13
Daftar Pemberhentian Anggota DPR Kabupaten Simalungun masa jabatan 2004-2009
Lampiran 14 Daftar Perwakilan Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2004-2009
Lampiran 15 Hasil wawancara dengan anggota legislatif DPRD Kabupaten Simalungun
dari Partai Golkar. Lampiran 16
Hasil wawancara dengan anggota Fraksi PPP Kabupaten Simalungun Lampiran 17
Hasil wawancara dengan Wakil Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Simalungun
Lampiran 18 Hasil wawancara dengan Ketua BAPILU Partai Golkar Kabupaten
Simalungun tahun 1999-2004
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Salah satu warisan sejarah demokrasi Indonesia ketika zaman Orde Baru adalah Partai Golkar. Keberadaan Partai Golkar merupakan fenomena unik dalam dinamika
politik Indonesia pasca reformasi. Sejak bergulirnya reformasi yang dimotori oleh gerakan mahasiswa, kejayaan Partai Golkar mengalami kemunduran yang ditandai
dengan menurunnya perolehan suara partai di tingkat nasional pada pemilu legislatif tahun 1999. Penurunan perolehan suara Partai Golkar ini tidak terlepas dari
kejatuhan Pemerintahan Orde Baru yang merupakan „buah‟ dari kebencian
masyarakat atas kepemimpinan Soeharto di bawah Partai Golkar selama lebih dari 30 tahun.
Pada pemilu legislatif tahun 1999, Partai Golkar menduduki posisi kedua dalam perolehan suara nasional dengan perolehan 23.741.758 suara atau 22,44 dari suara
sah atau mengalami penurunan sebesar 0,86 dibanding pemilu legislatif tahun 1997
1
. Sementara itu, reformasi tahun 1998 telah melahirkan pemenang baru dalam pemilu
legislatif tahun 1999. Ketika itu PDIP berhasil memperoleh simpati masyarakat
1
“Materi Pendidikan dan Latihan Kader Penggerak Teritorial Desa”. Jakarta: Lembaga Pengelola Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar 18Oktober 2009
2
dengan mendominasi perolehan suara di 11 Provinsi atau memperoleh 33,7 secara nasional mengalahkan Partai Golkar.
2
Pada pemilu legislatif tahun 2009, Partai Golkar kembali mengalami kekalahan. Pada tahun 2009, Partai Golkar hanya berhasil memperoleh 5.533.214 suara atau
19,11 dari total suara sah nasional. Perolehan suara ini masih jauh dibawah perolehan suara Partai Demokrat, yakni 21.703.137 suara atau 26,79 dari total suara
sah nasional
3
. Meskipun perolehan suara Partai Golkar mengalami penurunan pada beberapa
pemilu legislatif pasca reformasi, namun posisi Partai Golkar masih selalu menempati lima besar dalam perolehan suara nasional.
4
Penurunan elektabilitas Partai Golkar di era reformasi pada kenyataannya tidak serendah persepsi sejumlah orang yang
menganggap bahwa reformasi 1998 akan melumpuhkan Partai Golkar secara struktural hingga level akar rumput.
Faktanya, Selama pemilu tahun 1999, 2004, dan 2009 perolehan suara Partai Golkar masih tinggi dalam perhitungan nasional.
5
Perolehan suara ini tidak terlepas
2
Kisah Sukses Partai Politik Baru di Pemilu 1995. 5 April 2004. Liputan 6.com news http:news.liputan6.comread75500kisah-sukses-parpol-baru-di-pemilu-1999. Diunduh 30
November 2013
3
“Pemilu Kacau Balau” . Berita Indonesia, 14 April 2009 http:www.beritaindonesia.co.idutama619-pemilu-kacau-balau?start=2
. Diunduh 30 November 2013
4
Aulia Rachman, Citra Khalayak tentang Partai Golkar Jakarta: PSAP 2003,40
5
Makrum Holil, Dinamika Politik Islam Golkar di Era Orde Baru Tangerang: Gaya Media Pratama, 2009,42
3
dari keutuhan perolehan suara, baik di tingkat provinsi maupun kabupatenkota, yang secara substansial menyumbang perolehan suara di tingkat nasional.
6
Sebaliknya, perolehan suara Partai Golkar di provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan cukup drastis sepanjang 10 tahun terakhir, yakni sebesar 10.
7
Penurunan perolehan suara dalam pemilu legislatif tahun 1999-2004 dan 2004-2009, tidak terlepas dari penurunan perolehan suara di sejumlah kabupatenkota di
Sumatera Utara, seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel I.A.1 Hasil Pemilu Legislatif Kabupaten di Sumatera Utara
Tahun 1999 dan 2004
Kabupaten 1999-2004
2004-2009 Total
anggota legislatif
Anggota legislatif dari
Partai Golkar Total
anggota legislatif
Anggota legislatif dari
Partai Golkar
Toba Samosir
25 orang 4 orang
16 25 orang
2 orang 12
Labuhan Batu
50 orang 6 orang
12 50 orang
5 orang 10
Tapanuli utara
35 orang 3 orang
8,6 35 orang
3 orang 8,6
Tebing tinggi
25 orang 5 orang
20 25 orang
2 orang 8
Deli Serdang
60 orang 6 orang
12 50 orang
5 orang 10
Langkat 50 orang
6 orang 12
45 orang 5 orang
11, 1 Serdang
Bedagei 45 orang
5 orang 11
45 orang 4 orang
8,9
Simalungun 50 orang 15 orang
30 45 orang
16 orang 37,2
6
Akbar Tandjung, The Golkar Way : Survival Partai Golkar Di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007,64
7
H. Syaifukkallah yusuf , “Belajar pada Golkar”. 2003
http:www.polarhome.com.pipermadlnavonal-m2003 diakses 30 November 2013
4
Asahan 45 orang
7 orang 15,6
45 orang 5 orang
11,6 Samosir
25 orang 2 orang
8 25 orang
2 orang 8
Batubara 28 orang
4 orang 14, 3
25 orang 2 orang
8 Sibolga
25 orang 4 orang
16 25 orang
2 orang 12
Tanjung Balai
25 orang 6 orang
24 25 orang
2 orang 16
Karo 35 orang
4 orang 11,4
35 orang 3 orang
8,6
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa perolehan suara Partai Golkar di dalam pemilu legislatif di sejumlah kabupatenkota di Sumatera utara cenderung
menurun dari tahun ke tahun. Namun demikian, perolehan suara Partai Golkar di Kabupaten Simalungun menunjukkan kondisi sebaliknya. Selama pemilu legislatif
tahun 1999 dan 2004 perolehan suara Partai Golkar di Kabupaten Simalungun terlihat meningkat.
Saat ini, Kabupaten Simalungun merupakan kabupaten terbesar di Sumatera Utara dengan luas wilayah
438.660 ha atau 6,12 dari luas wilayah Sumatera Utara dengan jumlah penduduk sebanyak 859.879 jiwa.
8
Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Simalungun masuk ke dalam daerah pemilihan Sumatera Utara SUMUT III yang memiliki jumlah kursi sebanyak 10
buah.
9
Selain Kabupaten Simalungun yang termasuk kedalam bagian SUMUT III
8
Pangihutan Sirumape, Keistimewaan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun. Medan: Garuda Maju Cipta, 2001 43
9
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara
5
adalah Asahan, Tanjung Balai, Pematangsiantar, Simalungun, Pak-Pak Barat, Dairi, Karo, Binja, Langkat, Batubara. Berikut gambar pembagian daerah pemilihan umum
di provinsi Sumatera Utara:
Gambar I.A.1 Dapil Pemilihan Umum Anggota DPR
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara
Sementara itu, jumlah kursi legislatif yang tersedia di Kabupaten Simalungun berjumlah 50 kursi yang terbagi dalam 6 daerah pemilihan. Dari ke-enam daerah
pemilihan yang ada di Kabupaten Simalungun jumlah kursi yang paling sedikit adalah Simalungun 6 yaitu 6 kursi. Berikut peta dapil dan persentase anggota
legislatif dari Partai Golkar di Kabupaten Simalungun