59
lebih dari setengah anggota DPRD Kabupaten Simalungun diduduki oleh kader Partai Golkar  itu  sendiri.  Bupati  juga  menyetujui  program  yang  memang  bertujuan
membangun  perekonomian  dan  memajukan  pola  berfikir  SDM  di  Kabupaten Simalungun, tentunya dengan sosialisasi yang tak terputus dari level akar rumput dan
kerja  sama  sesama  kader  baik  anggota  legilatif  maupun  anggota  yang  terfokus  pada dewan pimpinan daerah.
98
B. Degenerasi Partai Golkar tahun 2009
Walaupun  Partai  Golkar  mengalami  penurunan  yang  cukup  drastis  dalam pemenangan  pemilu  namun  Partai  Golkar  tetap  unggul  dibandingkan  dengan  partai
lainnya.  Seperti  pesaingnya  yaitu  Partai  Demokrat  hanya  mendapatkan  8  kursi sedangkan  Partai  Golkar  berhasil  mendapatkan  9  kursi.  Ada  beberapa  kendala  yang
dihadapi  Partai  Golkar  pada  tahun  2009  seperti  kepengurusan  BAPILU  yang  tidak teroganisir  dengan  baik  hal  ini  dikarenakan  banyaknya  pengurus  baru  yang  tidak
mengetahui  strategi  strategi  pemenangan  pemilu  khususnya  apa  yang  diperlukan masyarakat  Kabupaten  Simalungun  dalam  pengembangan  kesejahteraan.    Teknologi
yang semakin berkembang teah mengikis potensi historis yang dimiliki Partai Golkar. Banyak  masyarakat  yang  dinilai  terbujuk  rayu  oleh  pengembangan  opini  di  media
cetak maupun televisi untuk memilih kandidat yang bukan berasal dari Partai Golkar.
98
Hasil wawancara dengan Agus Parlaungan selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu 1999- 2004 Partai Golkar Kabupaten Simalungun melalui pembicaraan telefon 26 Januari 2014
60
Masyarakat Kabupaten Simalungun mencoba perubahan dengan memilih yang bukan dari Partai Golkar.
99
Fungsi dari anggota DPRD adalah merealisasikan aspirasi masyarakat. Di akhir tahun  2009  anggota  DPRD  Kabupaten  Simalungun    dari  Partai  Golkar  mengalami
krisis  kepercayaan  di  mata  masyrakat  Kabupaten  Simalungun.  Kegiatan  yang dijanjikan  akan  teralisasi  dalam  waktu  dekat  tidak  kunjung  terlihat  nyata  yaitu
program pembuatan KK Kartu Keluarga dan KTP Kartu Tanda Penduduk  secara gratis. SUMUT III termasuk daerah yang memiliki perekonomian yang cukup rendah
walaupun  kesejahteraan  mereka  meningkat  namun  kebutuhan  akan  hidup  juga semakin banyak, yang mereka suarakan adalah pembebasan biaya pendidikan sampai
jenjang Sekolah Menengah Pertama.
100
Dalam  usaha  merealisasikan  Partai  Golkar  kehabisan  waktu  dan  harus beregenarasi  dengan  wajah-wajah  baru  yang  di  usung  Partai  Golkar.  Partai  Golkar
mulai lemah dikarenakan pada tahun 2009 yang terpilih kader yang kurang kompeten. Selain  itu  Bupati  2009  tidak  lagi  dari  Partai  Golkar  ini  menurunkan  tingkat
keberhasilan  merealisasikan  strategi  yang  diusung  Partai  Golkar  dalam  setiap kegiatan pemenangan pemilu dan merealisasikan program unggulan  yang selama ini
menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Simalungun kepada Partai Golkar.
101
99
Hasil wawancara dengan Agus Parlaungan selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu 1999- 2004 Partai Golkar Kabupaten Simalungun melalui pembicaraan telefon 26 Januari 2014
100
Hasil wawancara dengan Agus Parlaungan selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu 1999- 2004 Partai Golkar Kabupaten Simalungun melalui pembicaraan telefon 26 Januari 2014
101
Hasil wawancara dengan Agus Parlaungan selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu 1999- 2004 Partai Golkar Kabupaten Simalungun melalui pembicaraan telefon 26 Januari 2014
61
Selain  itu  Partai  Golkar  Kabupaten  Simalungun  juga  mengalami  kendala  di tahun  2009,  yaitu  memiliki  sejumlah  masalah  yang  berpotensi  menghambat
pembangunan, diantaranya:
102
1. Koordinasi  dan  komunikasi  di  jajaran  partai  masih  lemah,  sehingga
mengakibatkan terbengkalainya sejumlah program partai 2.
Kondisi  moral  anggota  partaikader  yang  kurang  terbina,  sehingga menyebabkan terhambatnya percepatan pelaksanaan program partai
3. Belum  jelasnya  sumber  dana  partai  terutama  untuk  melaksanakan  program
kerja yang efektif dan tepat sasaran.
102
Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Sri Handriarty Anggota DPRD Kabupaten Simalungun dari Fraksi Partai Golkar melalui pembicaraan telefon 18 Oktober 2013.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penelitian  ini  menemukan  bahwa  Partai  Golkar  adalah  salah  satu  partai  yang mampu bertahan  pasca reformasi 1998.  Sejak berakhirnya Pemerintahan Orde Baru,
tingkat  kepercayaan  masyarakat  kepada  Partai  Golkar  cenderung  menurun. Penurunan  ini  mulai  terlihat  terutama  sejak  diadakannya  pemilihan  umum  secara
langsung pada tahun 2004, dimana Partai Golkar tidak lagi menjadi partai pemenang pemilu.
Namun  demikian,  warisan  kekuasaan  orde  baru  masih  manjadi  modal  utama eksistensi  Partai  Golkar  di  Indonesia.  Salah  satu  warisan    kekuasaan  orde  baru  dan
sekaligus menjadi keunggulan Partai Golkar adalah kekuatan pendukung yang berada di level daerah. Selama masa Pemerintahan Orde Baru, Partai Golkar memiliki basis
hingga  ke  pedesaan,  sementara  partai  lainnya  hanya  berada  di  daerah  tingkat  II. Kondisi ini mendukung eksistensi Partai Golkar di daerah pedesaan.
Faktor  pendukung  tersebut  memberikan  stimulus  terhadap  eksistensi  Partai Golkar  di  daerah.  Kemenangan  Partai  Golkar  selama  era  reformasi,  terhitung  sejak
diadakannnya  pemilihan  secara  langsung  memang  tidak  setinggi  ketika  masa  orde baru.  Kondisi ini bisa dilihat dari perolehan  suara di  Propinsi  Sumatera  Utara pada
pemilu  1999-2004  dan  2004-2009  yang  cenderung  dinamis.  Namun  demikian,  lain hal nya dengan perolehan suara di Kabupaten Simalungun. Sejak tahun 1999 sampai
2004 perolehan suara Partai Golkar di Kabupaten Simalungun  semakin meningkat.
63
Kemenangan  Partai  Golkar  di  Kabupaten  Simalungun  tidak  terlepas  dari keberhasilan  anggota  legislatif  dalam  menyusun  program  kerja  maupun  rancangan
perundangan-perundangan daerah PERDA yang menyentuh level grassroot,  seperti peningkatan  kesejahteraan  melalui  pengesahan  undang-undang,  pengembangan
ekonomi  kreatif  dan  pariwisata,  menyetujui  anggaran  pemerintah  mengenai pembangunan  infrasruktur  dan  pendidikan.  Kondisi  inilah    yang  menyebabkan  citra
Partai  Golkar  di  Kabupaten  Simalungun  cendrung  statis  dan  semakin  meningkat pasca Orde Baru.
Selain  itu,  upaya  pemenang  selama  masa  kampanye  juga  menjadi  faktor pendukung  lainnya.  Pencitraan  Partai  Golkar  selama  masa  kampanye  di  Kabupaten
Simalungun    terlihat  bersinergis  dan  terorganisir.  Ini  dibuktikan  dengan  banyaknya kampanye  Partai  Golkar  disejumlah  media  lokal  seperti  pada  Harian  Analisa.
Pencitraan melalui media ini juga didukung oleh sejumlah kader  Partai Golkar  yang menguasai sejumlah media lokal melalui kepemilikan saham di Harian Analisa.
Salah  satu  bukti  keberhasilan  metode  kampanye  dan  kepemimpinan  Partai Golkar  di  tingkat  Legisatif  dibuktikan  dengan  adanya  opini  positif  dari  masyarakat
simalungun,  terutama  dari  kalangan  PNS  yang  merasa  Partai  Golkar  berhasil meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  simalungun.  Tingkat  kepuasan  inilah  yang
menjadi modal kemenangan Partai Golkar di kabupaten simalungun. Dengan  demikian,  dapat  simpulkan  bahwa  kemenangan  Partai  Golkar  di
Kabupaten  Simalungun  merupakan  hasil  perencanaan  dan  strategi  pemenangan pemilu  yang  efektif  dan  terorganisir.  Partai  Golkar  menyadari  bahwa  masyarakat