Fungsi Partai Politik Partai Politik

23 b Regulative Capability Kemampuan sistem politik dalam mengontrol dan mengendalikan perilaku individu atau kelompok. Seringkali daerah belum mampu untuk mengatur dan mengendalikan perilaku individu atau kelompok yang ada di daerah. 36 c Distributive Capability Kemampuan untuk melakukan alokasi dari lingkungan sistem politik kepada individu ataupun kelompok masyarakat. 37 Hal ini terkait dengan bagaimana suprastruktur politik Pemda dan DPRD mengalokasikan anggaran untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Di daerah, anggaran kerja menuntut pengalokasian dana jauh lebih besar dan banyak untuk kepentingan aparatur daripada kepentingan publik masyarakat. d Symbolic capability Kemampuan mengalirkan simbol-simbol dari sistem politik ke dalam masyarakat. 38 Setiap daerah mungkin memiliki kemampuan ini, sebab hampir di setiap sekolah diadakan upacara bendera di setiap hari Senin. Dalam upacara tersebut terdapat pembacaan pembukaan UUD 1945 dan pengucapan Pancasila. Kunjungan ke desa dan ke masyarakat juga sering dilakukan, baik untuk memberikan bantuan maupun melakukan sosialisasi. Hanya saja keefektifan dari pelaksanaan symbolic capability ini perlu dipertanyakan, sebab pengimplementasian nilai-nilai Pancasila 36 Cheppy Haricahyono, Ilmu Politik dan Perspektifnya, Yogyakarta : Tiara wacana YP2LPM, 1991,200. 37 Cheppy Haricahyono, Ilmu Politik dan Perspektifnya, Yogyakarta : Tiara wacana YP2LPM, 1991,202. 38 Cheppy Haricahyono, Ilmu Politik dan Perspektifnya, Yogyakarta : Tiara wacana YP2LPM, 1991,205 . 24 pada kehidupan sehari-hari sangat kurang. Terbukti, para pejabat di daerah sering diminta untuk mundur dari jabatannya. Perihal demonstrasi dapat dinilai sebagai suatu perkembangan partisipasi politik dan demokrasi yang baik. Baik di satu sisi, namun juga menandakan bahwa dukungan terhadap sistem politik mengalami erosi, menjadi bukti bahwa kemampuan symbolic capability ini kurang efektif dalam penerapannya. e Responsive Capability Tuntutan yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal. Semakin tinggi kemampuan untuk memberian respons terhadap berbagai tuntutan dari luar, maka semakin tinggi pula dukungan yang akan diperoleh sistem politik dari luar. 39 Politik lokal harus diterapkan di dalam partai politik. Sesuai tujuan setiap partai politik yakni mencapai kekuasaan dan meraih kepentingan masing-masing. Karena apabila partai politik dapat menarik simpati masyarakat untuk memberikan hak suaranya dan berhasil mengumpulkan perhitungan terbanyak, maka partai politik harusnya memberikan imbalan kepada masyarakat dengan cara memperbaiki sistem perekonomian serta pendidikan di wilayah tersebut. 40 Pada tahap penyelenggaraannya, politik lokal dan politik nasional hampir sama karena berpusat pada satu pemimpin. Pada level nasional dipimpin oleh pemimpin nasional presiden, sedangkan pada tatanan lokal dipimpin oleh pemimpin setempat. 39 Cheppy Haricahyono, Ilmu Politik dan Perspektifnya, Yogyakarta: Tiara wacana YP2LPM, 1991,207 40 R. Widodo Triputro, Supardal, Pembaharuan Otonomi Daerah Jakarta : Program Studi Ilmu Pemerintahan, STPMD APMD dan APMD Press, 2005 ,13 25 Tata cara pelaksanaan prosedural pelaksanaan politik lokal pun hampir sama dengan politik nasional. Tetapi, pada level lokal pelaksanaannya tidak boleh menyalahi prosedur nasional. Hal ini dimaksudkan bahwa politik lokal hanya berlaku pada daerah lokal tersebut. 41 Dari penjelasan mengenai kemampuan dalam politik lokal menurut Almond, Partai Golkar di Kabupaten terlihat unggul dalam kemampuan ekstraktif, kemampuan responsif dan kemampuan simbiolik. Dengan cara memaksimalkan hasil perkebunan dan sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Simalungun guna kesejahteraan. Semakin besar kepercayaan yang diberikan masyarakat Kabupaten Simalungun maka Partai Golkar semakin memiliki rasa tanggung jawab untuk pengembangan daerah tersebut. 41 SL Harjanto, Dinamika Birokrasi dan Politik Lokal Jakarta: PT Media Mahkota Utama, 2004 93.