Pengujian Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Modal

64

4.4.3.1 Pengujian Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Modal

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.7, diketahui nilai probabilitas variabel dana alokasi umum adalah 0,000. Karena nilai probabilitas dana alokasi umum, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara dana alokasi umum dengan variabel belanja modal signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai �� ℎ����� � |� ������ |, yakni |5,613| |1,986|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji �. Hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Hidayati 2000, yang menyatakan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Simanjuntak 2009, yang menyatakan juga bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal, dimana 74 variasi dari Belanja Modal dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen sedangkan sisanya 26 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Sumber pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah dilaksanakan atas dasar desentralisasi, dekonsentrasi, dan pembantuan. Pelaksanaan desentralisasi dilakukan dengan pemerintah pusat menyerahkan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri daerahnya. Wujud desentralisasi yaitu pemberian dana perimbangan kepada pemerintah daerah. Dana perimbangan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah UU No. 332004. Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan untuk pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam 65 rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan keuangan merupakan konsekuensi adanya penyerahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Dengan demikian, terjadi transfer yang cukup signifikan dalam APBN dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat menggunakan dana perimbangan keuangan Dana Alokasi Umum DAU untuk memberikan pelayanan kepada publik yang direalisasikan melalui belanja modal Solikin 2010 dalam Ardhani 2011. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa Dana Alokasi Umum merupakan sarana untuk mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah dan disisi lain juga sebagai sumber pembiayaan daerah. Hal ini berarti pemberian Dana Alokasi Umum lebih diperioritaskan pada daerah yang mempunyai kapasitas fiskal rendah. Daerah yang mempunyai kapasitas fiskal tinggi justru akan mendapatkan jumlah Dana Alokasi Umum yang lebih kecil, sehingga diharapkan dapat mengurangi disparitas fiskal antar daerah dalam memasuki era otonomi. Abdullah dan Halim 2003 memberikan bukti bahwa Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap belanja daerah daripada pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap belanja daerah. Daerah cenderung mempertahankan penerimaan Dana Alokasi Umum dikarenakan jumlahnya yang sangat besar daripada mengupayakan peningkatan pendapatan sendiri. Dana alokasi umum DAU dialokasikan dengan tujuan pemerataan dengan memperhatikan potensi daerah, luas daerah, keadaan geografi, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat di daerah, sehingga perbedaan antara daerah yang maju dengan daerah yang belum dapat berkembang dapat diperkecil. 66 Tujuan dari desentralisasi yaitu untuk mempercepat pembangunan disamping tetap memaksimalkan potensi daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana Alokasi Umum memegang peranan yang sangat dominan dibandingkan sumber dana lain, untuk itu DAU diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Indikator Dana Alokasi Umum adalah sebagai berikut : 1. Dari indeks kebutuhan daerah, terdiri dari : pengeluaran atau belanja daerah rata-rata, indeks penduduk, indeks luas daerah, indeks harga bangunan, indeks kemiskinan relatif. 2. Dari penerimaan daerah, terdiri dari : penerimaan daerah, indeks industri, indeks sumber daya alam SDA, indeks sumber daya manusia SDM Yovita 2011. Variabel Dana Alokasi Umum DAU ini diukur dengan menggunakan skala rasio. Dana Alokasi Umum dapat ditentukan dengan perhitungan : DAU Kabupatenkota = 90 x 25 x PDN Pendapatan Dalam Negeri x Bobot Dana Alokasi Umum DAU. Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui nilai probabilitas dari uji F Prob F-statistic adalah 0,000. Karena nilai probabilitas, yakni 0,000 lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh simultan signifikan. 67 Berdasarkan Tabel 4.7, Diketahui nilai koefisien determinasi R-squared sebesar � 2 = 0,8267. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan dana alokasi umum DAU, dana alokasi khusus DAK, dan dana bagi hasil DBH mampu mempengaruhimenjelaskan belanja modal secara simultan atau bersama-sama sebesar 82,67, sisanya sebesar 17,33 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 68

4.4.3.2 Pengujian Pengaruh Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Modal