Dana Alokasi Umum Landasan Teori

14 barang-barang kesenian, barang peurbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.

2.1.2 Dana Alokasi Umum

Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004, Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dari definisi ini dapat disimpulkan baha DAU merupakan sarana untuk mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah dan disisi lain juga sebagai sumber pembiayaan daerah. Hal ini berarti pemberian DAU lebih diperioritaskan pada daerah yang mempunyai kapasitas fiskal rendah. Daerah yang mempunyai kapasitas fiskal tinggi justru akan mendapatkan jumlah DAU yang lebih kecil, sehingga diharapkan dapat mengurangi disparitas fiskal antar daerah dalam memasuki era otonomi. Alokasi DAU untuk daerah dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : DAU = CF + AD Dimana : DAU = Dana alokasi umum AD = Alokasi dasar Proporsi DAU antar daerah provinsi dan kabupatenkota ditetapkan berdasarkan imbangan kewenangan antara provinsi dan kabupatenkota. DAU antar daerah celah fiskal DAU provinsi = �� �� �������� Rp ∑ �� �������� 15 Dimana : CF Provinsi = Celah fiskal suatu daerah provinsi ∑ CF Provinsi = Total celah fiskal seluruh provinsi DAU atas daerah celah fiskal untuk daerah kabupatenkota DAU kabkota = bobot kabkota x DAU kabkota Bobot DAU kabkota = �� �� ��� ���� �� ∑ �� ��� ���� Adapun cara menghitung dana alokasi umum menurut ketentuan UU No 33 tahun 2004 adalah sebagai berikut : a. Dana alokasi umum DAU ditetapkan sekurang – kurangnya 25 dari penerimaan dalam negeri yang dietapkan dalam APBN. b. Dari dana alokasi umum DAU untuk suatu daerah kabupatenkota ditetapkan berdasarkan perkalian jumlah dana alokasi umum untuk daerah kabupatenkota yang ditetapkan APBN dengan daerah kabupatenkota yang bersangkutan. c. Dana alokasi umum DAU untuk daerah provinsi dan untuk daerah kabupatenkota ditetapkan masing – masing 10 dan 90 dari dana alokasi umum sebagaimana ditetapkan diatas. d. Porsi daerah kabupatenkota sebagaimana dimaksud diatas merupakan proporsi daerah kabupatenkota diseluruh indonesia. Dana alokasi umum DAU dialokasikan dengan tujuan pemerataan dengan memperhatikan potensi daerah, luas daerah, keadaan geografi, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat di daerah, sehingga perbedaan antara daerah yang maju dengan daerah yang belum dapat berkembang dapat diperkecil. 16

2.1.3 Dana Alokasi Khusus