Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perubahan ekonomi secara global menuntut suatu perusahaan untuk mampu berkompetisi dan bertahan dalam pasar serta terus tumbuh dalam periode waktu yang panjang. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang menjadi prioritas utama suatu perusahaan yang go public adalah kesejahteraan pemegang saham. Tingginya tingkat keuntungan yang akan diterima pemegang saham berupa dividen dapat dilihat dari harga saham yang semakin tinggi, karena yang dapat dijadikan tolak ukut dalam menjaga kemakmuran kekayaan para pemilik shareholders adalah harga saham. Menurut Husnan dan Pudjiastuti 2002 : 7, “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan”. Biasanya nilai perusahaan diukur dengan price to book value yang merupakan rasio yang membandingkan antara harga pasar per saham dengan nilai buku per saham Brigham dan Houston, 2010 : 151. Nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diantaranya struktur modal dalam perusahaan, kinerja keuangan, dan juga keputusan investasi dalam perusahaan tersebut. 2 Struktur modal diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan profitabilitas perusahaan. Pemilik struktur modal yang baik pada perusahaan adalah hal yang penting. Menurut Sartono 2010: 225, “Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”. Keputusan struktur modal capital structure meliputi pemilihan sumber dana baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing dalam bentuk utang, kedua dana ini merupakan dana eksternal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Bagi perusahaan besar yang bergelut dalam dunia bisnis menggunakan utang sudah menjadi trend untuk mendanai aktivitas perusahaan, penggunaan utang yang semakin tinggi akan memberikan manfaat berupa penghematan pembayaran pajak dan meningkatkan keuntungan per lembar saham yang akan diterima oleh shareholder. Selain keuntungan, dampak negatif juga dapat ditimbulkan dari utang yang terlalu tinggi adalah risiko gagal bayar akibat dari biaya bunga dan pokok utang yang tinggi melampui dari manfaat yang diberikan dari utang tersebut sehingga dapat menyebabkan nilai perusahaan menurun. Brigham dan Houston 2011:171 menyatakan, “Struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan”. Struktur modal dapat dinyatakan dalam rasio Debt to Equity DER. Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kinerja keuangan perusahaan tersebut. Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan 3 adalah semakin tinggi kinerja keuangan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kinerja keuangan melalui rasio – rasio keuangan dapat dilihat seberapa berhasilkah manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Kinerja keuangan dapat ditunjukkan melalui hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yaitu laporan keuangan. Menurut Lasari 2012, “Informasi dari laporan keuangan mempunyai fungsi selain sebagai sarana informasi juga sebagai alat pertanggung jawaban manajemen kepada pemilik perusahaan dan penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan serta sebagai bahan dalam pertimbangan pengambilan keputusan”. Oleh karena itu para investor biasanya menggunakan informasi tersebut sebagai tolak ukut dalam melakukan transaksi jual beli saham suatu perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah return on equity ROE. “Return on equity ROE merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham” dalam Brigham dan Houstan, 2010 : 133. Selain struktur modal dan kinerja keuangan, keputusan investasi adalah faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Sudana 2011 : 6, “Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan”. Keputusan investasi dapat mempengaruhi nilai perusahaan karena dengan komposisi investasi yang baik 4 akan dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah untuk mendapatkan laba yang besar dengan risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Gayatri dan Mustanda 2014 menyatakan keputusan investasi dapat dihitung dengan Price Earning Ratio PER. Prasetyo, dkk. 2013 mendapat hasil penelitian bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang mendasari penelitian ini adalah penelitian Masulis 2011, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal yang membedakan penelitian ini dari penelitian Masulis 2011 adalah penambahan variabel baru yaitu kinerja keuangan dan keputusan investasi yang juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013”.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

4 106 86

Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor otomotif dan komponen

1 27 145

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 5 24

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 17 102

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011).

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Nilai Perusahaan - Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indones

0 1 16

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka - Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 0 22

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 18

ANALISIS HERDING TERHADAP KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

0 0 18