Statistik Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda

36 3. Aktif dalam perhitungan saham selama tahun penelitian tidak delisting atau baru IPO. 4. Tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian. Berdasarkan kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 24 sampel, dan keseluruhan sampel selama tiga tahun penelitian adalah 72 sampel.

4.2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata mean dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel-variabel independen dan dependen. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil uji statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS disajikan dalam table 4.1. berikut ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Struktur_Modal 72 .108242 2.137302 .731768 .472883 Kinerja_Keuangan 72 .005548 174.515954 2.657288 20.540534 Keputusan_Investasi 72 2.932098 69.498069 19.546919 10.769800 Nilai_Perusahaan 72 .36 46.63 5.4111 8.63376 Valid N listwise 72 Sumber: Lampiran 6 37 Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada table 4.1 di atas menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki nilai minimum sebesar 0,108242, nilai maksimum sebesar 2,137302, nilai rata-rata 0,731768, dan standar deviasinya sebesar 0,472883. Variabel kinerja keuangan memiliki nilai minimum sebesar 0,005548, nilai maksimum sebesar 174,515954, nilai rata- rata sebesar 2,657288, dan standar deviasinya sebesar 20,540534. Variabel keputusan investasi memiliki nilai minimum sebesar 2,932098, nilai maksimum sebesar 69,498069, nilai rata-rata sebesar 19,546919 dan standar deviasinya sebesar 10,769800. Variabel nilai perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0,36, nilai maksimum sebesar 46,63, nilai rata-rata sebesar 5,4111 dan standar deviasinya sebesar 8,63376.

4.3. Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi kedua variabel variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah datanya terdistribusi normal atau setidaknya mendekati normal. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik ini didasarkan pada : 38 • Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. • Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov-Smirnoc K-S. Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal Ghozali, 2013. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. 2- tailed sebesar 0,476. Nilai probabilitas sebesar 0,476 lebih besar One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 6.51898677 Most Extreme Differences Absolute .112 Positive .112 Negative -.069 Kolmogorov-Smirnov Z .951 Asymp. Sig. 2-tailed .476 39 dibandingkan tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. Uji normalitas juga dapat menggunakan pendeketan analisis grafik, yaitu Normal Probability Plot dan Histogram. Pada pendekatan Normal Probability Plot, jika titik-titik menyebar jauh maka diindikasi asumsi normalitas tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat dengan garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Sedangkan untuk pendekatan Histogram, jika kurva berbentuk kurva normal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Berikut adalah grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram Sumber: Lampiran 6 40 Dari gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal karena distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng skewness kanan. Gambar 4.2 Grafik P-Plot Sumber: Lampiran 6 Dengan melihat tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal. Dapat dikatakan bahwa distribusi data model regresi adalah normal. 41

4.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas Ghozali, 2013: 103. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Data Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Struktur_Modal .985 1.015 Kinerja_Keuangan .991 1.009 Keputusan_Investasi .989 1.011 Sumber: Lampiran 6 42 Berdasarkan tabel 4.3. di atas diperoleh nilai Tolerance untuk semua variabel independen yang diteliti lebih besar dari 0,1 Tolerance 0,1 dan juga diperoleh nilai Variance Inflation Factor VIF untuk semua variabel independen yang diteliti lebih kecil dari 10 VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas terhadap variabel independen yang diteliti.

4.3.3. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode sebelumya. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi. Berikut ini adalah hasil dari Run Test: Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Data Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.87553 Cases Test Value 36 Cases = Test Value 36 Total Cases 72 43 Number of Runs 40 Z .712 Asymp. Sig. 2-tailed .476 a. Median Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan hasil run test di atas, diperoleh nilai Asymptotic Significance sebesar 0,476 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji.

4.3.4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual pengamatan satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai variabel dependen ZPRED dengan nilai residual SRESID. Berikut ini dilampirkan grafik Scatterplot untuk mengetahui adakah gejala heterokedastisitas dengan melihat penyebaran titik-titik yang terdapat dalam grafik. Adapun grafik tersebut adalah sebagai berikut: 44 Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada uji regresi yang dilakukan.

4.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Pada penelitian ini, analisi regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap variabel dependennya, yaitu nilai 45 perusahaan. Hasil dari analisis regresi linear berganda ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -7.343 1.973 -3.722 .000 Struktur_Modal 8.820 1.685 .483 5.236 .000 Kinerja_Keuangan .004 .039 .010 .107 .915 Keputusan_Investasi .322 .074 .401 4.359 .000 Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis regresi linear berganda di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = -7,343 + 8,820X1 + 0,004X2 + 0,322X3 + ε Keterangan: Y = Nilai Perusahaan X1 = Struktur Modal X2 = Kinerja Keuangan X3 = Keputusan Investasi ε = Error Penyimpanan yang mungkin terjadi, sebesar 0,05 46 Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta α Nilai konstanta menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen memiliku nilai 0 nol makan variabel dependen Y sebesar -7,343. 2. Struktur Modal X 1 terhadap Nilai Perusahaan Y Nilai koefisien struktur modal untuk variabel X 1 sebesar 8,820. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Struktur Modal DER satu satuan maka variabel beta Y akan naik sebesar 8,820 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu kinerja keuangan dan keputusan investasi adalah tetap. 3. Kinerja Keuangan X 2 terhadap Nilai Perusahaan Y Nilai koefisien kinerja keuangan untuk variabel X 2 sebesar 0,004. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Kinerja Keuangan ROE satu satuan maka variabel beta Y akan naik sebesar 0,004 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu struktur modal dan keputusan investasi adalah tetap. 4. Keputusan Investasi X 3 terhadap Nilai Perusahaan Y Nilai koefisien keputusan investasi untuk variabel X 3 sebesar 0,322. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Keputusan Investasi PER satu satuan maka variabel beta Y akan naik sebesar 0,322 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu struktur modal dan kinerja keuangan adalah tetap. 47

4.5. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

4 106 86

Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor otomotif dan komponen

1 27 145

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 5 24

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 17 102

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011).

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Nilai Perusahaan - Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indones

0 1 16

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka - Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 0 22

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 18

ANALISIS HERDING TERHADAP KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

0 0 18