Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Produksi
Produksi jagung merupakan suatu hasil dari berocok tanam di mana dilakukan dengan penanaman bibit jagung dan perawatan serta pemupukan yang teratur sehingga
menghasilkan suatu hasilyang dapat dimanfaatkan dan digunakan. Pentingnya produksi jagung ini bagi kehidupan manusia disebabkan jagung merupakan kebutuhan
pokok bagi manusia yang merupakan sumber kalori utama untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari umumnya di Indonesia dan khusus nya di kabupaten
simalungun. Dimana komoditi jagung itu diolah mejadi bahan makanan yang dipergunakan oleh penduduk.
2.2 Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi dimana keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membantu melancarkan
pelaksanaan aktivitasnya. Kebutuhan ini akan dapat dibedakan 3 bagian yaitu :
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1. kebutuhan pokok kebutuhan primer
2. kebutuhan sekunder
3. kebutuhan tertier
Kebutuhan pokok kebutuhan primer adalah sesuatu kebutuhan yang harus dipenuhi atau dikabulkan demi untuk melakukan aktivitas. Jika hal tersebut tidak
dipenuhi atau dicukupi akan menghambat ataupun membatalkan semua atau sebagian aktifitas yang akan dilaksanakan maupun sedang dilaksanakan. Komoditi jagung
tergolong kebutuhan primer karena komoditi jagung merupakan sumber kalori utama bagi penduduk Indonesia umumnya dan kabupaten Simalungun khususnya.
Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi jagung memegang peranan yang sangat penting demi kelanjutan aktivitas ataupun kelanjutan
pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia pada umumnya dan kabupaten Simalungun khususnya.
2.3 Peramalan
2.3.1 Pengertian Peramalan
Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan usaha perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang terjadi, baik dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
pasa masa yang akan datang. Usaha untuk melihat situasi dan kondisi pada masa yang akan datang merupakan usaha untuk memperkirakan pengaruh situasi dan kondisi
yang berlaku terhadap perkembangan dimasa yang akan datang. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, disebut peramalan
forecasting.
Setiap kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan
keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi
dan kondisi tersebut, tidak terlepas dari kegiatan peramalan.
2.3.2 Kegunaan dan Peran Peramalan
Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah
keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun atau yang
kita buat, maka kurang baiklah keputusan yang kita ambil. Oleh karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu kita hadapi, maka masalah
peramalan juga merupakan masalah yang kita hadapi. Dalam suatu perusahaan, ramalan dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada pimpinan sebagai dasar
untuk membuat suatu keputusan dalam berbagai kegiatan, seperti penjualan, permintaan, persediaan keuangan dan sebagainya.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dari uraian diatas kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan sangat penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.
Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam ekonomi dan dunia usuha, sangat ditentukan oleh ketepatan ramalan yang dibuat. Demikian pula, baik tidaknya
keputusan dan rencana yang disusun juga sangat ditentukan oleh ketepatan ramalan yang dibuat. Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang
sangat penting. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan
adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut.
2.3.3 Jenis-jenis Peramalan
Peramalan dapat dibedaakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu : 1.
Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intiusi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari
orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode- metode dalam penganalisaan data tersebut.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun. Misalnya diperlukan penyusunan rencana pembangunan suatu negra
atau daerah dan lain sebagainya. 2.
Peramalan jangka pendek,yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya kurang dari satu
setengah tahun. Misalnya penyusunan rencana produksi, rencan penjualan, rencana persediaan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan sifat ramlan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan kualitatif,yaitu peramlan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan trsebut
ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramlana ini
didasarkan atas hasil penyelidikan. 2.
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda,
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh
perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Pengertian Metode Peramalan
Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kwatitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena itu
metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan kwantitatif. Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang infomasi yang lalu
yang dibutuhkan, yang bersifat kwantitatif. Serta teknik dan metode peramalannya.
Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya pengunaan teknik-teknik
penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tinkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar,
karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.
2.3.5 Jenis-jenis Metode Peramalan
Pada akhir ini telah dikembangkan beberapa metode atau teknik-teknik peramalan untuk menghadapi bermacam-macam keadaan yang akan terjadi. Peramalan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
dibedakan atas peramalan kuantitatif dan kualitatif. Dalam hal ini penulis membatasi bahwa metode peramalan yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah cara
memperkirakan sesuatu yang akan terjadi pada masa depan secara kuantitatif. Oleh karena itu, dalam pembahasan selanjutnya akan ditekankan pada peramalan
kwantitatif. Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas : 1.
Metode peramalan yang didasarkan atas pengunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang
merupakan deret waktu time series 2.
Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain
yang mempengaruhinya, yang bukan waktu, yang disebut dengan metode korelasi atau sebab akibat causal methods.
Dalam pengerjaan tugas akhir ini, digunakan metode peramalan yang pertama, yaitu metode peramalan dengan menggunakan variabel waktu atau yang dikenal
dengan “time series”.
Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu, yang
terdiri dari: 1.
Metode pemulusan smoothing yang mencakup metode data lewat past data, metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak
moving average dan metode pemulusan eksponensial exponential smoothing.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2. Metode Box-Jenkins
3. Metode proyeksi trend dengan regressi
Dalam Tugas Akhir ini, akan digunakan metode time series yang pertama, yaitu metode pemulusan eksponensial.
2.3.6 Menghitung Kesalahan Meramal
Hasil peramalan yang akurat adalah forecast yang bisa meminimalkan kesalahan meramal forecast error. Besarnya forecast error kesalahan meramal dihitung
dengan mengurangi data yang sebenarnya dengan besarnya ramalan.
Error = Data yang sebenarnya – ramalan = X
t
- F
t
Dimana X
t :
Data sebenarnya periode ke-t F
t
: Ramalan periode ke-t
Dalam menghitung forecast error digunakan: a.
Mean Absolute Error yaitu rata-rata absolute dari kesalahan meramal,tanpa menghiraukan tanda positif atau negatif.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
MAE n
F X
i i
∑
− =
b. Mean Squared Error yaitu rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan.
MSE = n
F X
i 2
∑
−
2.4 Metode Analisa
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan analisa laju double exponential smoothing. Adapun tiap-tiap metode yang digunakan mempunyai tugas dan fungsi
masing-masing yang mana metode yang satu dengan metode yang lain memilki hubungan yang terkait.
2.4.1 Metode Double Exponential SmoothingPemulusan Eksponensial Ganda
Peramalan dengan menggunakan metode Double Exponential Smoothing atau disebut juga metode Exponential Smoothing yang linier dapat dilakukan dengan perhitungan
yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai alpha. Dasar pemikiran dari metode Double Exponential Smoothing ini adalah baik nilai pelicin
atau smoothing value tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya, bial pada data itu ada trend, maka nilai-nilai pelicin tunggal Single
Smoothing Value ditambahkan nilai-nilai pelicin ganda Double Smoothing Value.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Metode smoothing metode pemulusanpelicinan merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir
nilai pada periode yang akan datang. Dalammetode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan
dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan menggunakan data-data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang
lebih besar. Pada peramalan tingkat produksi jagung tahun 2012 yang menggunakan
Double Exponential Smoothing Pemulusan Eksponensial Gandamemiliki tahap- tahap dalam menentukan ramalan. Persamaan –persamaan yang dipergunakan dalam
penerapan Metode Double Exponential Smoothing adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini. Persamaan atau formula ini terkenal dengan nama metode atau teknik “
Brown’s one parameter linear exponential smoothing”. Pada dasarnya formula atau tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
f. Menentukan Smoothing Pertama S
′
t
S ′
t
: α X
t
+ 1- α S′
1 −
t
S ′
t
: Smoothing pertama periode t X
t
: Nilai real periode t S
′
1 −
t
: Smoothing pertama periode t -1 : Taraf nyata
g. Menentukan Smoothing Kedua S
″
t
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
S ″
t
: α S′
t
+ 1- α S″
1 −
t
S ″
1 −
t
: Smoothing kedua periode t-1 h.
Menentukan Besarnya Konstanta a
t
a
t
: 2S ′
t
– S ″
t
i. Menetukan Besarnya Slope b
t
b
t
: α
α
− 1
S ′
t
- S ″
t
j. Menetukan Besarnya Forecast Ft + m
F
m t
+
: a
t
+ b
t
m Dimana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalakan.
Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan suatu proyeksi peramalan tingkat produksi jagung tahun 2012. Adapun alasan penulis
memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi jagung dari setiap tahunnya tidak begitu konstan atau naik turun. Sehingga peramalan produksi jagung
dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan memuluskan peramalan produksi jagung dari tahun ke tahun di Kabupaten
Simalungun.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 3
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia antara lain:
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada Masa Hindia Belanda, Kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan Direktur Van Landbouw Nijeverbeid en
Handle, pada bulan februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini ditugaskan untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang merupakan anggotanya tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Kantoor Voor de Statistiek CKS atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen IUA yang disebut
sekarang Kantor Bea dan Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistk yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini
juga CKS diganti namanya menjadi Shosasitsu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru. Sesuai dengan suasana
kemerdekaan yaitu KPPURI Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia. Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai
sekuiensi dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintah Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Berdasarkan edaran kemerdekaan kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219s.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga KPS di bawah dan
bertanggung jawab kepada menteri perekonomian. Selanjutnya, keputusan perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099M KPS dibagi menjadi 2 dua
bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementeriaan
perindustrian. Untuk selanjutnya, keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan
urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah perdana menteri.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalanmi empat kali perubahan Struktur Organisasi :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
suasana dan tata kerja BPS. 4.
Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik. 5.
Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS. 6.
Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang Organisasi dan tata kerja BPS.
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980
ditiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998
dengan keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
3.2.1 Visi
Badan Pusat Statistik mempunyai Visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang
berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.
3.2.2 Misi
Dalam menunjang pembangunan nasional Badan pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien,
peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan Statistik dan pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.
3.2.3 Program Pengembangan Statistik
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik dibagi dalam 4empat program yaitu:
1. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik.
2. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.
3. Program Pendidikan dan Aparatur Nagara.
4. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur Negara.
Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber
Daya Manusia yang berkualitas. Ilmu Pengetahuan dan teknologi Informasi yang mutahir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan
pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu handal, efektif dan efesien. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.3.1 Kedudukan, tugas dan fungsi BPS
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden Kepres No. 86 tahun 1998, dalam
melaksanakan beberapa ketentuan perundangan:
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1. UU No. 16 tentang Statistik.
2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik.
Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinator dan kerjasama, serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan BPS yaitu:
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang statistik.
2. Menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.
3. Penyelenggaraan statistik dasar.
4. Koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah lembaga,
organisasi, perseorangan dan unsur masyarakat lainnya. 5.
Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendukung penyelenggaraan statistik. 6.
Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan
sendiri maupun hasil komplisi produk administrasi. 7.
Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat.
8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistik.
9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3.3.2 Tata kerja BPS
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam dan di luar Negeri sesuai dengan bidang masing-masing dan harus melaporkan kepada
Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integeritas, sibronisasi dan sinlifikasi, baik dalam lingkaran masing-masing antara
situasi unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai dengan bidang masing-masing.
3.3.3 Struktur Organisasi BPS
Sebagaimana dibuat dalam lampiran struktur organisasi kantor BPS Provinsi Sumatera Utara, dipimpin oleh seorang Kepala, dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata
usaha terdiri dari: 1.
Sub Bagian Urusan Dalam. 2.
Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan. 3.
Sub Bagian keuangan.
Uraian tugas Bagian Tata usaha: 1.
Menyusun program kerja tahunan bagian.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja
tahanan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan penyimpanannya ke BPS.
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat,
pengadaan atau percetakan ke arsif, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan serta perjalanan dinas dalam dan luar
Negeri. 4.
Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan pembekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan
penyimpanan pergudangan, irventaris, penghapusan serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha
keuangan, pembendaharaan, vertifikasi dan pembukuan.
Sedang bidang penunjang BPS ada 5 lima bidang yaitu: 1.
Bidang Statistik Produksi Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri serta BPS
kontraksi pertambangan dan energi.
Uraian tugas Bidang Statistik Produksi: 1.
Menyusun program tahunan bidang. 2.
Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi pelaksanaan kegiatan ststistik pertanian, industri, kontruksi, pertambangan,
energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
3. Mengatur ke ikutsertaan program latihan yang diselanggarakan oleh pusat
bidang statistik produksi. 4.
Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk menyiapkan program petugas bagian lapangan.
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjahatan pelatihan. 6.
Mengatur dan melaksanakan penjahatan dokomen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.
2. Bidang Statistik Distribusi
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS harga konsumen, dan perdagangan besar, BPS keuangan dan harga produsen
serta BPS harga dan jasa.
Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi: 1.
Menyusun program kerja tahunan bidang. 2.
Yang termasuk ruang lingkup tugas bidsng BPS distribusi adalah meliputi harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga
produsen, niaga dan jasa, serta ststistik distribusi lainnya. 3.
Mengatur ke ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik distribusi.
4. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyek untuk
menyiapkan program tugas lapangan.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta nengatur penjatahan pelatihannya. 6.
Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.
3. Bidang Statistik Kependudukan
Bidang BPS kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS Demografi dan rumah tangga, BPS tenaga kerja serta BPS kesejahteraan.
Uraian tugas Bidang Statisatik Kependudukan: 1.
Menyusun program tahunan bidang. 2.
Yang termasuk ruang lingkup bidang BPS statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan. 3.
Mengatur dan ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistika kependudukan.
4. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyeksi atau pimpinan
bagian proyek untuk menyiapkan program petugas lapangan. 5.
Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.
6. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan.
Gambaran Tentang Kabupaten Simalungun
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Geografi
Kabupaten simalungun terletak antara 18
03 36
02
− lintang utara dan
35 99
32 98
− bujur timur, dan berbatasan dengan 5 kabupaten tetangga yaitu : kabupaten serdang
bedagai, kabupaten karo, kabupaten tobasa, kabupaten samosir dan kabupaten asahan.
Luas wilayah kabupaten simalungun adalah 4. 386,6 km atau 6.12 dari luas wilayah propinsi sumatera utara, dan terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 345
desanagori bulan juni 2008 terjadi pemekaran kelurahandesanagori.
Iklim
Keadaan iklim Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan mei dengan rata-rata
2 ,
26 C. rata-rata suhu udara tertinggi per tahun
adalah
9 ,
26 C dan terendah
8 ,
25 C.
Kelembaban udara rata-rata perbulan 83,7 dengan kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 87 dengan penguapan rata-rata 3,46 mmhari.
Dalam satu tahun rata-rata terdapat 14 hari hujan dengan hari hujan tertinggi terdapat pada bulan November sebanyak 22 hari hujan, kemudian bulan Oktober
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
sebanyak 20 hari hujan. Curah hujan terbanyak terdapat pada bulan Agustus sebesar 461 mm.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Peramalan Produksi Tanaman Jagung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Indonesia sebagian besar penduduk nya bekerja di sektor pertanian. Sehingga pendapatan terbesar dihasilkan adalah dari
sektor pertanian. Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang prodiksi komoditi jagung yang dihasilkan di kabupaten simalungun.
Data yang dipergunakan penulis sebagai dasar untuk melaksanakan peramalan tanaman jagung sampai tahun 2012 adalah data tingkat produksi tanaman jagung pada
tahun 1997 sampai tahun 2007. besarnya angka-angka tingkat produksi padi yang dihasilkan dari tahun- tahun sebelumnya yaitu 1997 sampai dengan tahun 2007
dijelaskan pada tabel berikut ini :
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tabel 4.1 Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 1997-2007
Tahun Yproduksi
1997 170933
1998 164508
1999 196075
2002 205316
2000 206174
2001 227806
2003 286979
2006 288759
2005 292084
2004 317611
2007 356511
Sumber : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun
Produksi Jagung Kab Simalungun Tahun 1997-2007
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun J
u m
la h
P ro
d u
k s
i J a
g u
n g
Produksi
Gambar : 4. 1 Produksi Jagung di Kabupaten Simalungun Tahun 1997-2007
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilakukan peramalan tingkat produksi jagung sampai tahun 2012. metode yang digunakan adalah dengan meggunakan metode
exponential smoothing ganda linier.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
4.1.1 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan
= 0,1
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a.
S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b. S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c. a
t
= belum bisa ditentukan d.
b
t
= belum ditentukan e F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,1164508 + 0,9170933 = 170290,5
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,1170290,5 + 0,9170933
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 170868,8 c.
a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2170290,5 - 170868,8 = 169712,3
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 9
, 1
, 170290,5 - 170868,8
= 128,5 e.
Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1 F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
= 169712,3 + 128,5 = 169840,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α =0,1
Tahun Produksi
S S
a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00
- -
- 1998
164508 170.290,50
170.868,75 169.712,25
128,50 -
1999 196075
172.868,95 171.068,77
174.669,13 -400,04
169.840,75 2000
206174 176.199,46
171.581,84 180.817,07
-1026,14 174.269,09
2001 227806
181.360,11 172.559,67
190.160,55 -1955,65
179.790,93 2002
205316 183.755,70
173.679,27 193.832,13
-2239,21 188.204,90
2003 286979
194.078,03 175.719,14
212.436,91 -4079,75
191.592,92 2004
317611 206.431,33
178.790,36 234.072,29
-6142,44 208.357,16
2005 292084
214.996,59 182.410,99
247.582,20 -7241,25
227.929,85 2006
288759 222.372,83
186.407,17 258.338,50
-7992,37 240.340,95
2007 356511
235.786,65 191.345,12
280.228,18 -9875,90
250.346,13 2008
- -
- -
- 270.352,29
2009 -
- -
- -
260.476,39 2010
- -
- -
- 250.600,49
2011 -
- -
- -
240.724,60 2012
- -
- -
- 230.848,70
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2008 m=1 F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
280228,2 + -9875,895947 1 = 270352,2863
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
280228,2 + -9875,8959472 = 260476,3904
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
280228,2 + -9875,8959473 = 250600,4944
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
280228,2 + -9875,8959474 = 250600,4944
Forecast tahun 2012 m=5 F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
280228,2 + -9875,8959475
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 230848,7026
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai
berikut : MSE =
n E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Forecast dan Mean Squared Error
α
=0,1 Tahun
Produksi Forecast
Error Absolute
Squared Error
1997 170.933
- -
- -
1998 164.508 170.933,00
-6.425,00 6.425,00
41.280.625,00 1999
196.075 169.840,75 26.234,25
26.234,25 688.235.873,06
2000 206.174 174.269,09
31.904,91 31.904,91
1.017.923.282,11 2001
227.806 179.790,93 48.015,07
48.015,07 2.305.446.514,97
2002 205.316 188.204,90
17.111,10 17.111,10
292.789.770,59 2003
286.979 191.592,92 95.386,08
95.386,08 9.098.503.949,67
2004 317.611 208.357,16 109.253,84
109.253,84 11.936.401.433,47
2005 292.084 227.929,85
64.154,15 64.154,15
4.115.754.642,63 2006
288.759 240.340,95 48.418,05
48.418,05 2.344.307.136,43
2007 356.511 250.346,13 106.164,87
106.164,87 11.270.980.160,68
2008 -
270.352,29 -
- -
2009 -
260.476,39 -
- -
2010 -
250.600,49 -
- -
2011 -
240.724,60 -
- -
2012 -
230.848,70 -
- -
Jumlah 43.111.623.388,61
Rata-rata 4.311.162.338,86
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
=
43.111.623.388,61 10 = 4.311.162.338,86
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,1
- 50.000
100.000 150.000
200.000 250.000
300.000 350.000
400.000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.2 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,1
4.1.2 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,2
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a. S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b. S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c. a
t
= belum bisa ditentukan d. b
t
= belum ditentukan
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,2164508 + 0,8170933 = 169648
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,2169648 + 0,8170933 = 170676
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2169648 - 170676 = 168620
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 8
, 2
, 169648-170676
= 514 e.
Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1 F
t+m
= a
t
+ b
t
m
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
= 168620+ 514 = 169134
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.4:
Tabel 4.4 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α=0,2
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00 -
- -
1998 164508
169.648,00 170.676,00 168.620,00 514,00
- 1999
196075 174.933,40 171.527,48 178.339,32
-1.702,96 169.134,00
2000 206174
181.181,52 173.458,29 188.904,75 -3.861,62
176.636,36 2001
227806 190.506,42 176.867,91 204.144,92
-6.819,25 185.043,14
2002 205316
193.468,33 180.188,00 206.748,67 -6.640,17
197.325,67 2003
286979 212.170,47 186.584,49 237.756,44 -12.792,99 200.108,50
2004 317611
233.258,57 195.919,31 270.597,84 -18.669,63 224.963,45 2005
292084 245.023,66 205.740,18 284.307,14 -19.641,74 251.928,21
2006 288759
253.770,73 215.346,29 292.195,17 -19.212,22 264.665,40 2007
356511 274.318,78 227.140,79 321.496,78 -23.589,00 272.982,95
2008 -
- -
- -
297.907,78 2009
- -
- -
- 274.318,78
2010 -
- -
- -
250.729,78 2011
- -
- -
- 227.140,79
2012 -
- -
- -
203.551,79
Forecast tahun 2008 m=1 F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
= 321496,8
+ -
23588,99754
1 =
297907,7789
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
= 321496,8
+ -
23588,99754
2
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
=
274318,7814
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
= 321496,8
+ -
23588,99754
3 =
250729,7838
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
= 321496,8
+ -
23588,99754
4 =
227140,7863 Forecast tahun 2012 m=5
F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
= 321496,8
+ -
23588,99754
5 =
203551,7888
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut :
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.5 berikut :
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tabel 4.5 Forecast dan Mean Squared Error
α
=0,2 Tahun
Produksi Forecast
Error Absolute
Squared Error
1997 170.933
- -
- -
1998 164.508
170.933,00 -6.425,00
6.425,00 41.280.625,00
1999 196.075
169.134,00 26.941,00 26.941,00 725.817.481,00
2000 206.174
176.636,36 29.537,64 29.537,64 872.472.176,77
2001 227.806
185.043,14 42.762,86 42.762,86 1.828.662.537,48
2002 205.316
197.325,67 7.990,33
7.990,33 63.845.418,25
2003 286.979
200.108,50 86.870,50 86.870,50 7.546.483.686,85
2004 317.611
224.963,45 92.647,55 92.647,55 8.583.567.824,29
2005 292.084
251.928,21 40.155,79 40.155,79 1.612.487.815,16
2006 288.759
264.665,40 24.093,60 24.093,60 580.501.622,27
2007 356.511
272.982,95 83.528,05 83.528,05 6.976.935.753,13
2008 -
297.907,78 -
- -
2009 -
274.318,78 -
- -
2010 -
250.729,78 -
- -
2011 -
227.140,79 -
- -
2012 -
203.551,79 -
- -
Jumlah 28.832.054.940,21
Rata-rata 2.883.205.494,02
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
28.832.054.940,21
10
= 2.883.205.494,02
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,2
50.000 100.000
150.000 200.000
250.000 300.000
350.000 400.000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.3 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,2
4.1.3 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan
= 0,3
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a. S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b. S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c. a
t
= belum bisa ditentukan d. b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,3164508 + 0,7170933 =
169005,5
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,3169648 + 0,7170933 =
170354,8
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
169005,5
-
170354,8
=
167656,3
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 7
, 3
,
169005,5
-
170354,8
=
1156,5
e. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
167656,3
+
1156,5
=
168812,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.6:
Tabel 4.6 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α=0,3
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00 -
- -
1998 164508
169.005,50 170.354,75 167.656,25
1.156,50 -
1999 196075
177.126,35 172.386,23 181.866,47
-4.062,96 168.812,75
2000 206174
185.840,65 176.422,55 195.258,74
-8.072,65 177.803,51
2001 227806
198.430,25 183.024,86 213.835,64
-13.204,62 187.186,09
2002 205316
200.495,98 188.266,20 212.725,75
-10.482,67 200.631,02
2003 286979
226.440,88 199.718,60 253.163,16
-22.904,81 202.243,09
2004 317611
253.791,92 215.940,60 291.643,24
-32.443,99 230.258,35
2005 292084
265.279,54 230.742,28 299.816,80
-29.603,37 259.199,25
2006 288759
272.323,38 243.216,61 301.430,15
-24.948,66 270.213,44
2007 356511
297.579,67 259.525,53 335.633,80
-32.617,83 276.481,49
2008 -
- -
- -
303.015,97 2009
- -
- -
- 270.398,14
2010 -
- -
- -
237.780,31 2011
- -
- -
- 205.162,47
2012 -
- -
- -
172.544,64
Forecast tahun 2008 m=1 F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
335633,8+-32617,83309 1 = 303015,9715
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
335633,8+ -32617,83309 2 = 270398,1384
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
335633,8+ -32617,83309 3
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 237780,3053
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
335633,8+ -32617,83309 4 = 205162,4722
Forecast tahun 2012 m=5 F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
335633,8+ -32617,83309 5 = 172544,6391
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut :
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Forecast dan Mean Squared Error
α
=0,3 Tahun
Produksi Forecast
Error Absolute
Squared Error
1997 170.933
- -
- -
1998 164.508
170.933,00 -6.425,00
6.425,00 41.280.625,00
1999 196.075
168.812,75 27.262,25
27.262,25 743.230.275,06
2000 206.174
177.803,51 28.370,49
28.370,49 804.884.702,84
2001 227.806
187.186,09 40.619,91
40.619,91 1.649.977.372,75
2002 205.316
200.631,02 4.684,98
4.684,98 21.949.026,36
2003 286.979
202.243,09 84.735,91
84.735,91 7.180.174.901,95
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2004 317.611
230.258,35 87.352,65
87.352,65 7.630.485.143,19
2005 292.084
259.199,25 32.884,75
32.884,75 1.081.406.797,00
2006 288.759
270.213,44 18.545,56
18.545,56 343.937.895,92
2007 356.511
276.481,49 80.029,51
80.029,51 6.404.722.498,80
2008 -
303.015,97 -
- -
2009 -
270.398,14 -
- -
2010 -
237.780,31 -
- -
2011 -
205.162,47 -
- -
2012 -
172.544,64 -
- -
Jumlah 25.902.049.238,86
Rata-rata 2.590.204.923,89
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
25.902.049.238,86
10
= 2.590.204.923,89
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,3
50.000 100.000
150.000 200.000
250.000 300.000
350.000 400.000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.4 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,3
4.1.4 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan
= 0,4
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a . S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c. a
t
= belum bisa ditentukan d. b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,4164508 + 0,6170933 =
168363
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,4
168363
+ 0,6170933 =
169905
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
168363
–
169905
=
166821
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 6
, 4
,
168363
-
169905
=
2056
e. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
166821
+
2056
=
168877
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.8:
Tabel 4.8 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α=0,4
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00 -
- -
1998 164508
168.363,00 169.905,00 166.821,00 2.056,00
- 1999
196075 179.447,80 173.722,12 185.173,48
-7.634,24 168.877,00
2000 206174
190.138,28 180.288,58 199.987,98 -13.132,93 177.539,24 2001
227806 205.205,37 190.255,30 220.155,44 -19.933,43 186.855,05
2002 205316
205.249,62 196.253,03 214.246,21 -11.995,46 200.222,01 2003
286979 237.941,37 212.928,37 262.954,38 -33.350,68 202.250,76
2004 317611
269.809,22 235.680,71 303.937,74 -45.504,69 229.603,70 2005
292084 278.719,13 252.896,08 304.542,19 -34.430,74 258.433,05
2006 288759
282.735,08 264.831,68 300.638,48 -23.871,20 270.111,45 2007
356511 312.245,45 283.797,19 340.693,71 -37.931,02 276.767,28
2008 -
- -
- -
302.762,69 2009
- -
- -
- 264.831,68
2010 -
- -
- -
226.900,66 2011
- -
- -
- 188.969,65
2012 -
- -
- -
151.038,63
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2008 m=1
F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
340693,7+-37931,01509 1 = 302762,6945
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
340693,7+ -37931,01509 2 = 264831,6794
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
340693,7+ -37931,01509 3 = 226900,6643
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
340693,7+ -37931,01509 4 = 188969,6492
Forecast tahun 2012 m=5 F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
340693,7+ -37931,01509 5 = 151038,6341
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut :
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Forecast dan Mean Squared Error
α
=0,4 Tahun
Produksi Forecast
Error Absolute
Squared Error
1997 170933
- -
- -
1998 164508
170.933,00 -6.425,00 6.425,00 41.280.625,00
1999 196075
168.877,00 27.198,00 27.198,00 739.731.204,00
2000 206174
177.539,24 28.634,76 28.634,76 819.949.480,26
2001 227806
186.855,05 40.950,95 40.950,95 1.676.980.469,71
2002 205316
200.222,01 5.093,99
5.093,99 25.948.721,89 2003
286979 202.250,76 84.728,24
84.728,24 7.178.875.304,21 2004
317611 229.603,70 88.007,30
88.007,30 7.745.284.261,88 2005
292084 258.433,05 33.650,95
33.650,95 1.132.386.313,79 2006
288759 270.111,45 18.647,55
18.647,55 347.731.159,50 2007
356511 276.767,28 79.743,72
79.743,72 6.359.060.862,21 2008
- 302.762,69
- -
- 2009
- 264.831,68
- -
- 2010
- 226.900,66
- -
-
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2011 -
188.969,65 -
- -
2012 -
151.038,63 -
-
Jumlah 26.067.228.402,45
Rata-rata 2.606.722.840,25
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
26.067.228.402,45
10
= 2.606.722.840,25
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,4
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.5 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,4
4.1.5 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan
= 0,5
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a
S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
b S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c a
t
= belum bisa ditentukan d b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,5164508 + 0,5170933 =
167720,5
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,5
167720,5
+ 0,5170933 =
169326,8
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
167720,5
-
169326,8
=
166114,3
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 5
, 5
,
167720,5
-
169326,8
=
3212,5
e. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
166114,3
+
3212,5
=
169326,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α=0,5
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00 -
- -
1998 164508
167.720,50 169.326,75 166.114,25 3.212,50
- 1999
196075 181.897,75 175.612,25 188.183,25 -12.571,00 169.326,75
2000 206174
194.035,88 184.824,06 203.247,69 -18.423,63 175.612,25 2001
227806 210.920,94 197.872,50 223.969,38 -26.096,88 184.824,06
2002 205316
208.118,47 202.995,48 213.241,45 -10.245,97 197.872,50 2003
286979 247.548,73 225.272,11 269.825,36 -44.553,25 202.995,48
2004 317611
282.579,87 253.925,99 311.233,75 -57.307,76 225.272,11 2005
292084 287.331,93 270.628,96 304.034,91 -33.405,95 253.925,99
2006 288759
288.045,47 279.337,21 296.753,72 -17.416,51 270.628,96 2007
356511 322.278,23 300.807,72 343.748,74 -42.941,02 279.337,21
2008 -
- -
- -
300.807,72 2009
- -
- -
- 257.866,70
2010 -
- -
- -
214.925,68 2011
- -
- -
- 171.984,67
2012 -
- -
- -
129.043,65
Forecast tahun 2008 m=1 F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
343748,7+- 42941,01953 1 = 300807,7236
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F
2009
=
343748,7+ -42941,01953 2 = 257866,7041
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
343748,7+ -42941,01953 3 = 214925,6846
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
343748,7+ -42941,01953 4 = 171984,665
Forecast tahun 2012 m=5 F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
343748,7+ -42941,01953 5 = 129043,6455
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean
Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut : MSE =
n E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.11 berikut
Tabel 4.11 Forecast dan Mean Squared Error
α
=0,5
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun Produksi
Forecast Error
Absolute Squared Error
1997 170933
- -
- -
1998 164508
170.933,00 -6.425,00 6.425,00 41.280.625,00
1999 196075
169.326,75 26.748,25 26.748,25 715.468.878,06
2000 206174
175.612,25 30.561,75 30.561,75 934.020.563,06
2001 227806
184.824,06 42.981,94 42.981,94 1.847.446.951,25
2002 205316
197.872,50 7.443,50
7.443,50 55.405.692,25 2003
286979 202.995,48 83.983,52
83.983,52 7.053.230.896,73 2004
317611 225.272,11 92.338,89
92.338,89 8.526.470.721,86 2005
292084 253.925,99 38.158,01
38.158,01 1.456.033.858,33 2006
288759 270.628,96 18.130,04
18.130,04 328.698.316,41 2007
356511 279.337,21 77.173,79
77.173,79 5.955.793.266,07 2008
- 300.807,72
- -
- 2009
- 257.866,70
- -
- 2010
- 214.925,68
- -
- 2011
- 171.984,67
- -
- 2012
- 129.043,65
- -
-
Jumlah 26.913.849.769,03
Rata-rata 2.691.384.976,90
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
26.913.849.769,03
10
= 2.691.384.976,90
Realisasi Dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,5
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Gambar 4.6 Realisasi dan Ramalan Produksi dengan α = 0,5
4.1.6 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing
dengan = 0,6
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a
S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c a
t
= belum bisa ditentukan d b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,6164508 + 0,4170933 =
167078
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,6
167078
+ 0,4170933 =
168620
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
167078
–
168620
=
165536
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 4
, 6
,
167078
-
168620
=
4626
f. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
165536
+
4626
=
170162
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α=0,6
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00
- -
- 1998
164508 167.078,00
168.620,00 165.536,00
4.626,00 -
1999 196075
184.476,20 178.133,72
190.818,68 -19.027,44 170.162,00
2000 206174
197.494,88 189.750,42
205.239,34 -23.233,39 171.791,24
2001 227806
215.681,55 205.309,10
226.054,01 -31.117,36 182.005,95
2002 205316
209.462,22 207.800,97
211.123,47 -4.983,75
194.936,64 2003
286979 255.972,29
236.703,76 275.240,82 -57.805,58
206.139,72 2004
317611 292.955,52
270.454,81 315.456,22 -67.502,10
217.435,23
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2005 292084
292.432,61 283.641,49
301.223,72 -26.373,35 247.954,11
2006 288759
290.228,44 287.593,66
292.863,22 -7.904,34
274.850,37 2007
356511 329.997,98
313.036,25 346.959,70 -50.885,18
284.958,88 2008
- -
- -
- 296.074,52
2009 -
- -
- -
245.189,35 2010
- -
- -
- 194.304,17
2011 -
- -
- -
143.418,99 2012
- -
- -
- 92.533,81
Forecast tahun 2008 m=1
F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
346959,7+- 50885,17899 1 = 296074,5243
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
346959,7+ -50885,17899 2 = 245189,3453
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
346959,7+ -50885,17899 3 = 194304,1663
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
346959,7+ -50885,17899 4 = 143418,9874
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Forecast tahun 2012 m=5
F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
346959,7+ -50885,17899 5 = 92533,80837
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean
Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut : MSE =
n E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.12 berikut
Tabel 4.13 Forecast dan Mean Squared Error α =0,6
Tahun Produksi
Forecast Error
Absolute Squared Error
1997 170933
- -
- -
1998 164508
170.933,00 -6.425,00
6.425,00 41.280.625,00
1999 196075
170.162,00 25.913,00
25.913,00 671.483.569,00
2000 206174
171.791,24 34.382,76
34.382,76 1.182.174.185,22
2001 227806
182.005,95 45.800,05
45.800,05 2.097.644.396,80
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2002 205316
194.936,64 10.379,36
10.379,36 107.731.047,58
2003 286979
206.139,72 80.839,28
80.839,28 6.534.988.828,76
2004 317611
217.435,23 100.175,77
100.175,77 10.035.183.917,38
2005 292084
247.954,11 44.129,89
44.129,89 1.947.446.984,39
2006 288759
274.850,37 13.908,63
13.908,63 193.449.924,62
2007 356511
284.958,88 71.552,12
71.552,12 5.119.705.896,35
2008 -
296.074,52 -
- -
2009 -
245.189,35 -
- -
2010 -
194.304,17 -
- -
2011 -
143.418,99 -
- -
2012 -
92.533,81 -
- -
Jumlah 27.931.089.375,10
Rata-rata 2.793.108.937,51
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
27.931.089.375,10
10
= 2.793.108.937,51
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,6
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.7 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,6
4.1.7 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan
= 0,7
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun ke-1 1997 a
S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c a
t
= belum bisa ditentukan d b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,7164508 + 0,3170933 =
166435,5
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,7
166435,5
+ 0,3170933 =
167784,
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
166435,5
-
167784,8
=
165086,3
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 3
, 7
,
166435,5
-
167784,8
=
6296,5
e. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
165086,3
+
6296,5
=
171382,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.13
Tabel 4.14 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α =0,7
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00
- -
- 1998
164508 166.435,50
167.784,75 165.086,25
6.296,50 -
1999 196075
187.183,15 181.363,63
193.002,67 -27.157,76 171.382,75
2000 206174
200.476,75 194.742,81
206.210,68 -26.758,36 165.844,91
2001 227806
219.607,22 212.147,90
227.066,55 -34.810,18 179.452,32
2002 205316
209.603,37 210.366,73
208.840,01 3.562,35
192.256,37 2003
286979 263.766,31
247.746,44 279.786,19 -74.759,42
212.402,35 2004
317611 301.457,59
285.344,25 317.570,94 -75.195,62
205.026,77 2005
292084 294.896,08
292.030,53 297.761,63 -13.372,57
242.375,32 2006
288759 290.600,12
291.029,24 290.171,00
2.002,57 284.389,06
2007 356511
336.737,74 323.025,19
350.450,28 -63.991,89 292.173,57
2008 -
- -
- -
286.458,40 2009
- -
- -
- 222.466,51
2010 -
- -
- -
158.474,62 2011
- -
- -
- 94.482,73
2012 -
- -
- -
30.490,84
Forecast tahun 2008 m=1 F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
350450,3+- 63991,88905 1 = 286458,3956
Forecast tahun 2009 m=2
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
350450,3+ -63991,88905 2 = 222466,5066
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
350450,3+ -63991,88905 3 = 158474,6175
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
350450,3+ -63991,88905 4 = 94482,72846
Forecast tahun 2012 m=5
F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
350450,3+ -63991,88905 5 = 30490,83941
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean
Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut : MSE =
n E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.14 berikut
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tabel 4.15 Forecast dan Mean Squared Error α =0,7
Tahun Produksi
Forecast Error
Absolute Squared Error
1997 170933
- -
- -
1998 164508
170.933,00 -6.425,00
6.425,00 41.280.625,00
1999 196075
171.382,75 24.692,25
24.692,25 609.707.210,06
2000 206174
165.844,91 40.329,09
40.329,09 1.626.435.500,23
2001 227806
179.452,32 48.353,68
48.353,68 2.338.078.514,60
2002 205316
192.256,37 13.059,63
13.059,63 170.553.956,63
2003 286979
212.402,35 74.576,65
74.576,65 5.561.676.299,39
2004 317611
205.026,77 112.584,23 112.584,23
12.675.209.185,82 2005
292084 242.375,32
49.708,68 49.708,68
2.470.952.933,55 2006
288759 284.389,06
4.369,94 4.369,94
19.096.354,31 2007
356511 292.173,57
64.337,43 64.337,43
4.139.305.063,45 2008
- 286.458,40
- -
- 2009
- 222.466,51
- -
- 2010
- 158.474,62
- -
- 2011
- 94.482,73
- -
- 2012
- 30.490,84
- -
-
Jumlah 29.652.295.643,05
Rata-rata
2.965.229.564,30
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
29.652.295.643,05
10
= 2.965.229.564,30
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,7
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.8 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,7
4.1.8 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing
dengan = 0,8
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a
S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c a
t
= belum bisa ditentukan d b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tahun ke-2 1998 X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,8164508 + 0,2170933 =
165793
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,8
165793
+ 0,2170933 =
166821
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
165793
–
166821
=
164765
d. b
t
= α
α
− 1
S’
t
–S”
t
= 2
, 8
,
165793
-
166821
=
8224
e. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
164765
+
8224
=
172989
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.15
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tabel 4.16 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α =0,8
Tahun Produksi
S S
a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00
- -
- 1998
164508 165.793,00
166.821,00 164.765,00
8.224,00 -
1999 196075
190.018,60 185.379,08
194.658,12 -37.116,16 172.989,00
2000 206174
202.942,92 199.430,15
206.455,69 -28.102,14 157.541,96
2001 227806
222.833,38 218.152,74
227.514,03 -37.445,17 178.353,54
2002 205316
208.819,48 210.686,13
206.952,82 14.933,22
190.068,86 2003
286979 271.347,10
259.214,90 283.479,29 -97.057,55
221.886,04 2004
317611 308.358,22
298.529,56 318.186,88 -78.629,31
186.421,74 2005
292084 295.338,84
295.976,99 294.700,70
5.105,14 239.557,58
2006 288759
290.074,97 291.255,37
288.894,57 9.443,23
299.805,84 2007
356511 343.223,79
332.830,11 353.617,48 -83.149,47
298.337,79 2008
- -
- -
- 270.468,00
2009 -
- -
- -
187.318,53 2010
- -
- -
- 104.169,05
2011 -
- -
- -
21.019,58 2012
- -
- -
- -62.129,89
Forecast tahun 2008 m=1
F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
353617,5+- 83149,47441 1 = 270468,0036
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
353617,5+ -83149,47441 2 = 187318,5292
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
353617,5+ -83149,47441 3
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
= 104169,0548
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4 F
2011
=
353617,5+ -83149,47441 4 = 21019,58042
Forecast tahun 2012 m=5
F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
353617,5+ -83149,47441 5 = -62129,89399
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean
Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut : MSE =
n E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.16 berikut
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Tabel 4.17 Forecast dan Mean Squared Error α =0,8
Tahun Produksi
Forecast Error
Absolute Squared Error
1997 170933
- -
- -
1998 164508
170.933,00 -6.425,00
6.425,00 41.280.625,00
1999 196075
172.989,00 23.086,00
23.086,00 532.963.396,00
2000 206174
157.541,96 48.632,04
48.632,04 2.365.075.314,56
2001 227806
178.353,54 49.452,46
49.452,46 2.445.545.404,43
2002 205316
190.068,86 15.247,14
15.247,14 232.475.302,58
2003 286979
221.886,04 65.092,96
65.092,96 4.237.093.191,60
2004 317611
186.421,74 131.189,26
131.189,26 17.210.621.309,64
2005 292084
239.557,58 52.526,42
52.526,42 2.759.025.293,53
2006 288759
299.805,84 -11.046,84
-11.046,84 122.032.683,20
2007 356511
298.337,79 58.173,21
58.173,21 3.384.121.994,56
2008 -
270.468,00 -
- -
2009 -
187.318,53 -
- -
2010 -
104.169,05 -
- -
2011 -
21.019,58 -
- -
2012 -
-62.129,89 -
- -
Jumlah 33.330.234.515,11
Rata-rata 3.333.023.451,51
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
33.330.234.515,11
10
= 3.333.023.451,51
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,8
-100000 100000
200000 300000
400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.9 Realisasi dan Ramalan Produksi jagung dengan α = 0,8
4.1.9 Peramalan Produksi Jagung Menggunakan Double Exponential Smoothing dengan
= 0,9
Adapun peramalan tingkat produksi tanaman jagung tersebut asalah sebagai berikut :
Tahun ke-1 1997 a
S’
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
b S”
t
ditentukan sebesar produksi tahun pertama 1997, yaitu sebesar 170933 ton.
c a
t
= belum bisa ditentukan d b
t
= belum ditentukan e. F
t+m
: Forecast tahun kedua F2 ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar 170933 ton.
Tahun ke-2 1998
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
X
t
= 164508
a. S’
t
= X
t
+ 1 – S’
t-1
= 0,9164508 + 0,1170933 =
165150,5
b. S”
t
= S’
t
+ 1 – S”
t-1
= 0,9
165150,5
+ 0,1170933 =
165728,8
c. a
t
= 2S’
t
– S”
t
= 2
165150,5
-
165728,8
=
164572,3
d. b
t
= α
α −
1 S’
t
–S”
t
= 1
, 9
,
165150,5
-
165728,8
=
10408,5
e. Forecast tahun ke-3 1999 dengan m=1
F
t+m
= a
t
+ b
t
m F
1998+1
= a
1998
+ b
1998
1 F
1999
=
164572,3
+
10408,5
=
174980,75
Perhitungan peramalan secara lengkap seperti pada tabel 4.17
Tabel 4.18 Forecast dengan Double Exponential Smoothing α =0,9
Tahun Produksi S
S a
t
b
t
Forecast
1997 170933
170.933,00 170.933,00
- -
- 1998
164508 165.150,50
165.728,75 164.572,25
10.408,50 -
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
1999 196075
192.982,55 190.257,17
195.707,93 -49.056,84
174.980,75 2000
206174 204.854,86
203.395,09 206.314,62
-26.275,83 146.651,09
2001 227806
225.510,89 223.299,31
227.722,47 -39.808,44
180.038,79 2002
205316 207.335,49
208.931,87 205.739,11
28.734,87 187.914,03
2003 286979
279.014,65 272.006,37
286.022,93 -126.149,00
234.473,98 2004
317611 313.751,36
309.576,87 317.925,86
-75.140,99 159.873,93
2005 292084
294.250,74 295.783,35
292.718,12 27.587,03
242.784,88 2006
288759 289.308,17
289.955,69 288.660,66
11.655,32 320.305,16
2007 356511
349.790,72 343.807,21
355.774,22 -107.703,05
300.315,97 2008
- -
- -
- 248.071,17
2009 -
- -
- -
140.368,13 2010
- -
- -
- 32.665,08
2011 -
- -
- -
-75.037,97 2012
- -
- -
- -182.741,02
Forecast tahun 2008 m=1 F
2007+m
= a
2007
+ b
2007
m F
2007+1
= a
2007
+ b
2007
1 F
2008
=
355774,2+- 107703,0471 1 = 248071,1729
Forecast tahun 2009 m=2 F
2007+2
= a
2007
+ b
2007
2 F
2009
=
355774,2+ -107703,0471 2 = 140368,1259
Forecast tahun 2010 m=3 F
2007+3
= a
2007
+ b
2007
3 F
2010
=
355774,2+ -107703,0471 3 = 32665,07881
Forecast tahun 2011 m=4 F
2007+4
= a
2007
+ b
2007
4
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
F
2011
=
355774,2+ -107703,0471 4 = -75037,96824
Forecast tahun 2012 m=5
F
2007+5
= a
2007
+ b
2007
5 F
2012
=
355774,2+ -107703,0471 5 = -182741,0153
Dari tabel di atas dapat dicari kasalahan ramalan dengan menggunakan MSE Mean
Squared ErrorNilai Tengah Kesalahan Kuadrat dengan formula sebagai berikut : MSE =
n E
n i
i 1
2
∑
=
Dimana
t t
t
F X
E −
= Sehingga hasil perhitungan secara lengkap adalah yang tertera pada tabel 4.18 berikut
Tabel 4.19 Forecast dan Mean Squared Error α =0,9
Tahun Produksi
Forecast Error
Absolute Squared Error
1997 170933
- -
- -
1998 164508
170.933,00 -6.425,00
6.425,00 41.280.625,00
1999 196075
174.980,75 21.094,25
21.094,25 444.967.383,06
2000 206174
146.651,09 59.522,91
59.522,91 3.542.976.814,87
2001 227806
180.038,79 47.767,21
47.767,21 2.281.706.303,42
2002 205316
187.914,03 17.401,97
17.401,97 302.828.657,33
2003 286979
234.473,98 52.505,02
52.505,02 2.756.777.384,05
2004 317611
159.873,93 157.737,07
157.737,07 24.880.984.755,42
2005 292084
242.784,88 49.299,12
49.299,12 2.430.403.698,98
2006 288759
320.305,16 -31.546,16
-31.546,16 995.159.945,88
2007 356511
300.315,97 56.195,03
56.195,03 3.157.881.126,10
2008 -
248.071,17 -
- -
2009 -
140.368,13 -
- -
2010 -
32.665,08 -
- -
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
2011 -
-75.037,97 -
- -
2012 -
-182.741,02 -
- -
Jumlah 40.834.966.694,11
Rata-rata 4.083.496.669,41
MSE = n
E
n i
i 1
2
∑
=
=
40.834.966.694,11
10
= 4.083.496.669,41
Realisasi dan Ramalan Menggunakan Alpha 0,9
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Ju m
lah
Produksi Forecast
Gambar 4.10 Realisasi dan Ramalan Produksi Jagung dengan α = 0,9
Tabel 4.20 Forecast dan Mean Squared Error Alpha Forecast 2012
Mean Squred Error
0,1 230.848,70
4.311.162.338,86 0,2
203.551,79 2.883.205.494,02
0,3 172.544,64
2.590.204.923,89 0,4
151.038,63 2.606.722.840,25
0,5 129.043,65
2.691.384.976,90 0,6
92.533,81 2.793.108.937,51
0,7 30.490,84
2.965.229.564,30 0,8
-62.129,89 3.333.023.451,51
0,9 -182.741,02
4.083.496.669,41
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, bahwa metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan
kenyataan yang terjadi. Dengan perkataan lain, metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai
kenyataan sekecil mungkin.
Dari tabel 4.19 yang berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, terlihatlah bahwa perhitungan yang menggunakan double exponential smoothing
α = 0,3 akan menghasilkan ramalan yang memiliki penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai
kenyataan sekecil mungkin.
Oleh karena itu, untuk ramalan tingkat produksi jagung Kabupaten Simalungun tahun 2012 maka kita gunakan ramalan yang menggunakan
α = 0,3
yaitu: Ramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Tahun 2012 adalah sebesar
172.544,64 ton.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming coding. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam
bahasa programaan tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software Excel. Selain berfungsi sebagai
manipulasi atau pengolah angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks computer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara
maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah-
langkah berikut ini: 1.
Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil.
2. Klik Microsoft Excel.
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows.
Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009.
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel